Diora, seorang wanita yang hidup mandiri. Kehidupannya cukup senang, tentram, nyaman, dan damai dengan cinta serta kasih sayang yang diberikan oleh kekasih dan sahabatnya.
Namun, ketentraman itu musnah seketika setelah Davis, pria kaya yang arogan masuk ke dalam kehidupan Diora. Hanya karena kebaikan Diora menolong pria itu ketika badai salju membuat Davis begitu menginginkan Diora menjadi miliknya.
Berbagai cara Davis lakukan untuk mendapatkan wanita itu, hingga akhirnya Diora terpaksa harus menikah dengan Davis atas jebakan yang dibuat oleh pria itu.
Kehidupan pernikahan yang mereka jalani tanpa cinta, karena Davis hanya terobsesi dengan Diora. Akankah pernikahan itu membawa kebahagiaan untuk Diora? Atau sebaliknya?
Follow instagram Author yuk : heynukha
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NuKha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 14
Tanpa mendengarkan ucapan Diora meminta untuk segera ke Ravintola, Gabby dengan amarah yang bersungut-sungut mendatangi rubah betina.
Gabby mencengkram lengan targetnya dan menaikkan tangannya menunjukkan barang belanjaan yang dibawa. “Hei rubah betina ... enak ya bisa belanja barang branded,” kesalnya. Ada tiga papperbag yang berisi tas Hermes, kacamata Gucci, dan jam tangan Rolex.
Rubah betina yang tak lain adalah Eliana menarik paksa tangannya. “Sakit.”
“Jangan berbuat kasar, kau bisa terkena pidana tindak kekerasan,” bisik Diora menenangkan sahabatnya.
“Tidak bisa! Wanita seperti dia harus diberi pelajaran! Bisa-bisanya berbelanja barang branded tapi tidak mengembalikan uang yang dia pinjam!” sungut Gabby.
“Apa itu barang belanjaanmu?” tanya Diora kepada Eliana. Ia ingin memastikan apakah orang yang ia beri pinjaman uang itu membeli barang-barang yang hanya mampu dibeli oleh crazy rich.
Belum terjawab pertanyaan Diora, datang dua orang wanita. Dilihat dari tampilannya saja sudah menunjukkan bahwa mereka seorang sultan atau bisa saja simpanan sugar daddy. Pakaian bermerk terkenal melekat di tubuh wanita bermake up tebal dengan menenteng papperbag barang branded.
“Disini kau rupanya, kau berbelanja apa saja?” ujar salah satu wanita yang paling tinggi dan bergaya angkuh.
“I ... ini,” gugup Eliana menjawab.
“Jadi benar itu belanjaanmu,” tegas Diora yang kini merasakan kekecewaan.
“Kau! ... sungguh wanita tak tahu malu dan tak tahu diri ya!” Gabby menjambak rambut panjang berwarna merah yang baru saja mendapatkan perawatan disalah satu salon mahal dalam mall.
“Hei ... kalian siapa! Beraninya kalian berbuat kasar dengan temanku,” bentak salah satu teman Eliana dan membantu Eliana menyingkirkan tangan wanita berkulit putih yang ternyata sangat kuat.
“Kami? ... Debt Collector yang sedang menangkap basah rubah betina tak memiliki urat malu,” berang Gabby dengan nada sinis dan tatapan tajam kepada tiga orang wanita di hadapannya.
Kedua wanita yang lebih cocok dipanggil tante itu saling menatap kemudian tertawa. “Mana ada debt collector seorang wanita.”
“Kami teman Eliana,” sahut Diora. Ia menarik Gabby agar tak mendekati Eliana. Bisa berakhir di rumah sakit jika Gabby sudah mengeluarkan seluruh emosinya.
“Eliana,” ulang kedua teman Eliana dengan wajah bingung. “Siapa Eliana?” tanya mereka berbarengan.
“Rubah betina yang kau sebut teman itu!” ketus Gabby.
“Kalian salah orang, dia ini Diora, kekasih Danzel Pattinson orang terkaya ketiga di Eropa. Namanya sudah sering disebut oleh tuan Danzel disetiap wawancaranya, meskipun tuan Danzel tak pernah memperlihatkan wajah kekasihnya,” tutur teman Eliana.
“What?” pekik Gabby. “Kau rubah betina! Sekali rubah tetap rubah! Kau meminjam uang Diora dan belum kau kembalikan. Terpergok sedang berfoya-foya, sekarang kau mengaku sebagai Diora? ... kau benar-benar manusia paling tidak tahu diri!” Amarah Gabby sudah meluap, ia bersiap menerkam. Matanya diselimuti oleh bisikan setan agar segera memangsa.
“Biar aku saja! ini masalahku, kau jangan sampai menyakiti orang lain,” cegah Diora.
“Aku Diora! Aku kekasih Danzel Pattinson, orang yang kalian sebut teman itu adalah Eliana, teman satu jurusanku di perguruan tinggi,” tegas Diora. Kini dia sudah sangat kecewa, kebaikannya disalah gunakan.
“Jangan lupakan, dia meminjan uang sahabatku lima puluh ribu euro dan belum dikembalikan, mungkin saja uang yang dia gunakan adalah hasil dari meminjam Diora asli,” imbuh Gabby.
“Apakah benar yang dikatakan mereka?” tanya wanita angkuh yang beberapa saat lalu mengaku dirinya teman Diora palsu.
“Tidak ... aku tidak mengenal mereka! Mereka berbohong ... akulah Diora,” tampik Eliana emosi.
Di sudut mall ada seseorang sedang tersenyum licik yang menyaksikan perdebatan kelima wanita yang tak jauh dari tempatnya bersembunyi.
my love cocoknya panggilan itu buat Doria bukan sebaliknya ya Thor ....he....
Dannes
baru emak bapak nya 😁
tapi kesemuanya bagus2 thor
lgsg like, subscribe,vite dan d tutup ☕