NovelToon NovelToon
Takdir Di Balik Lensa

Takdir Di Balik Lensa

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Model / Office Romance
Popularitas:949
Nilai: 5
Nama Author: Novaa

Sepuluh tahun lalu, Sekar kenanga atmaja dan Alex Mahendra prakasa terlibat dalam sebuah perjodohan dingin tanpa cinta. Di usianya yang masih belia, Sekar hanya memusatkan pikirannya pada impian yang ingi diraihnya. Dengan segala cara dia ingin membatalkan perjodohan itu. Namun sebuah tradisi dalam keluarganya sulit sekali untuk dilanggar. Pendapatnya sama sekali tidak di dengar oleh keluarganya. Sampai pada hari pertunangannya dengan Alex tiba. Sekar dengan berani menolak putra dari keluarga Prakasa tersebut. Gadis 18 tahun itu pergi meninggalkan acara dan Alex dengan luka samar, karena ditolak dengan kasar di hadapan banyak orang.

Kini takdir kembali mempertemukan mereka dalam ikatan bisnis. Sekar yang kini menjadi model terkenal dan di kenal dengan nama 'Skye' akan menjadi wajah utama untuk ATEEA group. Sebuah perusahaan fashion ternama yang ternyata dipimpin oleh Alex Mahendra prakasa, sang mantan calon suaminya.

Akankah bisnis ini batal seperti perjodohan mereka? simak disini ..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 14 #PERMAINAN MANIS DAN PUKULAN BALIK

​Kantor ATEEA, Pagi Hari

​Keesokan harinya, Sekar bangun dengan perasaan lebih baik. Nyeri perutnya sudah mereda berkat istirahat dan jamu tradisional buatan Ibunya. Ia juga membawa motivasi baru. Membuktikan kepada Alex bahwa ia bukan sekadar aset yang harus dijaga, tetapi wanita yang pernah ada di hatinya dan ia rindukan. Tekadnya kini lebih keras dari beton. Alex sudah melihat sisi lemahnya sekarang, Alex harus melihat kehebatannya yang tak terbantahkan.

​Pagi itu, Sekar memilih penampilan yang berbeda. Ia tidak lagi menggunakan warna agresif, melainkan mengenakan gaun midi rajut berwarna taupe yang elegan dan sederhana. Gaun itu menonjolkan siluet tubuhnya yang sempurna tanpa terlihat berlebihan. Ia membiarkan rambutnya tergerai alami dan menggunakan make-up minimalis, hanya menonjolkan mata. Ini adalah penampilan 'Skye yang tak tersentuh', tetapi disuntik dengan kelembutan 'Sekar' yang hanya bisa ia tunjukkan setelah mendapat perawatan di malam hari.

​Tepat saat Sekar melangkah keluar dari lift menuju area studio ATEEA, ia berpapasan langsung dengan Alex dan Dandi.

​Mereka kembali saling menatap. Tatapan Sekar tenang, penuh percaya diri, tetapi ada kilatan kemenangan di matanya. Ia telah mempersiapkan sapaan ini.

​Skye menyapa dengan senyuman yang paling ramah dan tulus yang ia miliki. "Selamat pagi, Tuan Alex. Selamat pagi, Dandi."

​Senyuman ramah Skye yang kontras dengan sikap dinginnya kemarin berhasil membuat Alex sedikit lupa akan misinya. Alex melihat gaun itu. Ia melihat bagaimana pakaian sederhana itu terlihat begitu mahal di tubuh Sekar. Ia melihat pantulan cahaya di rambutnya. Jauh di dalam batin Alex, sebuah suara kecil berbisik, Dia sungguh memenuhi seleraku. Dia adalah segalanya yang kuimpikan.

​Namun, suara itu dengan cepat diredam oleh suara Alex yang lebih keras, suara seorang CEO yang disakiti.

​Dandi, yang selalu peka terhadap suasana hati Alex dan terpesona oleh Sekar, segera merespons sapaan itu.

​"Selamat pagi, nona Skye! Anda terlihat sangat fresh hari ini. Energi yang bagus untuk pemotretan!" puji Dandi dengan senyum tulus. Dandi melirik Alex, berharap bosnya itu akan bersikap manusiawi kali ini.

​Sementara Alex masih terdiam tak berkata. Ia sedang mengatur diri, menyusun kembali benteng pertahanannya agar tidak larut dalam pesona Skye yang sederhana namun kuat. Ia merasakan pipinya sedikit menghangat, dan rasa takut terulang kembali kegagalannya sepuluh tahun lalu tiba-tiba menghantamnya. Ia tidak boleh menunjukkan kelemahan, apalagi setelah pernyataan "aset" dan "tidak berselera" yang ia lontarkan kemarin.

​Monolog Batin Alex: Kontrol dirimu, Alex! Jangan biarkan senyumnya menipumu. Dia adalah Skye, aktris hebat. Dia tahu apa yang dia lakukan. Dia sengaja datang dengan 'look' yang lembut ini karena dia tahu aku menyukai kesederhanaan. Dia hanya ingin menjatuhkanku. Dia aset, ingat? Aset.

​Di dalam hati, Skye merasa sangat senang. Dia tahu dia menang kali ini. Kebisuan Alex adalah bukti nyata. Pasti Alex sebenarnya ingin memujiku, tapi dia gengsi. Senyuman Sekar semakin lebar, sebuah kemenangan kecil yang manis. Ia merasakan adrenalin mengalir; permainan ini jauh lebih menyenangkan daripada catwalk di Milan.

​Namun, mengingat kembali penghinaan lontong ketupat kemarin dan peran "aset" yang ia sandang, Sekar segera menarik diri sebelum Alex sempat mengeluarkan serangan verbal lainnya. Ia sudah mendapatkan apa yang ia inginkan—kebimbangan di mata Alex.

​"Terima kasih, Dandi. Saya permisi masuk lebih dulu, saya harus segera touch-up untuk sesi pertama," kata Sekar, memiringkan kepalanya sedikit ke arah Alex sebagai isyarat pamit.

​Untuk saat ini, dia sudah puas. Dia telah memancing sang predator, dan berhasil membuatnya terdiam.

​Sekar berjalan anggun memasuki studio, meninggalkan Alex dan Dandi di koridor.

​Alex hanya bisa menghela napas, menunggu beberapa saat setelah Sekar hilang dari pandangan sebelum ia berbicara.

​"Sudah, jangan menatap ke arah sana," ujar Alex datar pada Dandi.

​Dandi tersenyum kecil. "Aku tidak menatap, Mas. Aku hanya kagum. Dan aku yakin, aku bukan satu-satunya yang terpukau."

​"Aku sudah punya kesepakatan, Dandi. Dia adalah aset. Dan aku tidak terpengaruh," balas Alex, suaranya mengandung nada yang sangat rendah, hampir seperti peringatan.

​"Tentu saja, Mas," balas Dandi, nadanya santai. "Tapi Anda baru saja diam selama sepuluh detik, hanya untuk menjawab sapaan 'selamat pagi' darinya. Saya yakin chip CEO Anda sedang loading ulang."

​Alex memilih untuk mengabaikan Dandi, berjalan menuju kantornya.

​Dandi mengikuti, matanya mengamati Alex dengan cermat. "Kau tahu, Mas, dia tampak lebih sehat hari ini. Jauh lebih baik setelah kau pakaikan penghangat di mobilmu dan membelikannya Sate Padang."

​Alex berhenti mendadak. Ia menoleh ke Dandi. "Jangan bahas itu. Itu logistik ATEEA. Aku hanya menjalankan tanggung jawab."

​"Bagus sekali logistik ATEEA yang sampai harus membeli sate dari gerobak pinggir jalan. Setahuku, aset supermodel biasanya diberi vitamin dan makanan catering bintang lima, Mas. Bukan makanan jalanan," Dandi menyindir halus.

​"Dia yang minta," jawab Alex, nadanya defensif.

​"Dan kau menuruti? Sekar Kenanga yang meminta sesuatu, dan kau menuruti? Kau menuruti permintaannya untuk makan di pinggir jalan, padahal kau bersikeras tidak mau memenuhi permintaannya untuk melupakan masa lalu? Ironi yang manis, Mas Alex," kata Dandi, menghela napas.

​Dandi adalah satu-satunya yang berani menusuk Alex seperti ini. Ia tahu, Alex yang dingin hanya mau menunjukkan kelemahannya pada Sekar, dan itu adalah bahaya besar.

​"Aku hanya ingin dia pulih cepat. Semakin cepat dia pulih, semakin cepat kontrak ini selesai," kata Alex, kata-katanya penuh kepastian, tetapi tatapannya ragu-ragu.

​Monolog Batin Dandi: Mas Alex tidak menyadari. Dia tidak membencinya. Dia hanya membenci dirinya sendiri karena pernah begitu lemah di hadapan Sekar. Sekarang, dia sengaja menciptakan konflik dan jarak karena takut, bukan karena dendam. Jika dia tidak berhati-hati, misi balas dendam ini akan menjadi jebakan cinta yang ia buat sendiri.

​Alex meneruskan langkahnya ke kantor, mencoba mengubur semua pikiran tentang Sekar dan Sate Padang. Ia harus menjaga jarak dari wanita itu, meskipun Sekar kini telah menjadi obsesi profesional dan emosionalnya yang baru.

​Ia harus fokus pada pekerjaan dan... pada Miranda, wanita yang memberinya jalan keluar yang aman dan tidak rumit.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!