NovelToon NovelToon
Mata Sakti Lin Feng

Mata Sakti Lin Feng

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Kelahiran kembali menjadi kuat / Action
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: ex

Lin Feng, "Tuan Muda Teoris" dari Klan Lin, adalah bahan tertawaan di Akademi Awan Hijau. Dia jenius strategi, tapi bakat bela dirinya nol besar.

Segalanya berubah drastis saat arwah kakek-kakek telanjang mesum merasuki mata kirinya, memberinya kekuatan cheat [Mata Penjiplak] yang bisa meniru dan menyempurnakan jurus apa pun seketika.

Berbekal otak licik, mata copy-paste super, dan panduan kakek mesum di kepalanya, Lin Feng kini siap mengacak-acak dunia Jianghu. Ini adalah kisah di mana dia mempermalukan para jenius, men- trol/ musuh-musuhnya, dan mengejar tujuan utamanya membangun harem terbesar dalam sejarah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ex, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14 pasien yang ketagihan

Nama itu menggema di ruangan yang sunyi.

"...L-Lin... Feng..."

Itu bukan jeritan kesakitan. Itu adalah desahan. Desahan yang dalam dan serak, penuh dengan pelepasan yang tak terduga.

Tangan Lin Feng yang sedang "menggetarkan titik itu" itu berhenti seketika.

Mata Instruktur Mei Lan yang tadinya terpejam erat, kini terbelalak ngeri. Wajahnya yang merah padam kini berubah menjadi pucat pasi.

Dia... baru saja mendesahkan nama muridnya.

Muridnya yang cabul.

Saat tangan murid itu berada... di antara kedua teteknya.

"A-Aku..." Mei Lan tergagap, suaranya bergetar hebat. "A-Aku... t-tidak... A-Aku..."

Dia tidak bisa menyelesaikan kalimatnya. Rasa malu yang luar biasa membuatnya tidak bisa bernapas, lebih menyesakkan daripada sumbatan meridiannya.

Lin Feng hanya menatapnya. Wajah tampannya tenang, tapi matanya... matanya berkilat geli.

Dia mencondongkan tubuhnya sedikit lebih dekat, suaranya kini hanya bisikan rendah yang sangat intim.

"Anda memanggil saya, Instruktur?"

"TIDAK!" serunya, suaranya terdengar panik. "A-Aku... k-kau... B-Berhenti!"

"Berhenti?" ulang Lin Feng, alisnya terangkat. "Tentu. Jika itu yang Anda inginkan."

Tangannya, yang masih menempel di kulit hangatnya, mulai terangkat.

"T-Tunggu!" Mei Lan menjerit pelan, suaranya terdengar putus asa.

Lin Feng berhenti. Tangannya kembali diam di "lembah" itu.

"Hah... hah..." Mei Lan terengah-engah, terjebak dalam dilema yang memalukan. "S-Sumbatannya... b-belum..."

"HAHAHAHAHA! DIA TERJEBAK! DIA MENGINGINKANNYA TAPI DIA MALU!" raung si Kakek di kepalanya. "DIA TIDAK MAU KAU BERHENTI SEKARANG! AYO, NAK! KITA LANJUT KE HIDANGAN PENUTUP! TITIK KETIGA! YANG PALING BERBAHAYA!"

"Sialan," batin Lin Feng, menahan senyum. "Dia benar-benar... masokis."

"Instruktur," kata Lin Feng, nadanya kembali "profesional", seolah desahan tadi tidak pernah terjadi. "Anda tidak boleh terdistraksi. Ini adalah fase kritis."

"Dua sumbatan utama sudah terbuka. Tapi masih ada yang ketiga. Yang terakhir. Jiuwei."

Mata Mei Lan yang ketakutan bergerak mengikuti tangan Lin Feng.

Tangan Lin Feng mulai bergeser lagi.

Perlahan.

Turun.

Melewati 'lembah' itu, melewati lekukan bawah teteknya...

Mei Lan menahan napas. Dia bisa merasakan kehangatan telapak tangan Lin Feng kini meluncur di atas tulang rusuknya...

...dan berhenti.

Tepat di ulu hati. Di kulit lembut di bawah tulang dadanya.

Itu adalah area yang sangat sensitif. Sangat rentan.

"T-Tunggu..." bisik Mei Lan. "I-Itu... t-terlalu..."

"Ini titik terakhir, Instruktur," kata Lin Feng, suaranya tidak menerima bantahan. "Ini adalah 'akar' dari sumbatan Anda. Ini mungkin akan... sedikit lebih intens."

"Tekanannya akan berbeda. Saya harus... masuk lebih dalam."

Tanpa menunggu persetujuannya lagi, Lin Feng menempatkan kedua ibu jarinya di titik itu.

Dan dia menekan.

ZZRRRTTTT!

"AAAHHH...!"

Jeritan kali ini berbeda. Bukan desahan. Bukan rasa sakit.

Itu adalah jeritan syok murni.

Rasanya seperti petir menyambar tepat ke Dantian-nya, membuat seluruh tubuhnya melengkung dari tempat tidur.

Dan kemudian...

BLARR!

Sesuatu di dalam dirinya... meledak.

Qi yang tersumbat dan tertahan, yang membeku... tiba-tiba menemukan jalan keluarnya.

Sebuah gelombang energi yang hangat, kuat, dan menyenangkan... meledak dari Dantian-nya, mengalir deras ke seluruh meridiannya.

Instruktur Mei Lan terbaring di tempat tidur. Matanya terbelalak... lalu perlahan memutar ke belakang. ( semacam ahegao gitu )

Tubuhnya lemas.

Dan dia... pingsan.

Pingsan dengan ekspresi... kepuasan total di wajahnya yang memerah.

Lin Feng menarik tangannya, yang kini sedikit gemetar karena menyalurkan begitu banyak Qi (meski Qi-nya sendiri payah, tapi panduannya sempurna).

Dia menatap Instruktur Mei Lan yang pingsan dengan damai.

"..."

"Kek," batin Lin Feng, suaranya sedikit gemetar. "Aku... baru saja membuatnya... pingsan karena orgasme, kan?"

"...HOOOOLY SHIT, NAK," bisik si Kakek, suaranya terdengar... terharu. "Kakek... Kakek tidak pernah sebangga ini seumur hidup Kakek (dan seumur kematian Kakek). KAU ADALAH SEBUAH LEGENDA!"

"..."

"OKE! CUKUP SENTIMENTALNYA!" Suara si Kakek kembali normal... atau, senormal cabulnya. "SEKARANG DIA PINGSAN! INI KESEMPATAN EMAS! BUKA JUBAHNYA! BUKA SEMUANYA! KITA HARUS MEMASTIKAN... YAH... TIDAK ADA 'SUMBATAN' LAIN DI DAERAH BAGIAN SELATAN! INI DEMI KESEHATANNYA!"

"Kau menjijikkan," batin Lin Feng. "Aku sudah selesai sekarang. Tugasku selesai."

Dia mundur selangkah dari tempat tidur. Tapi... dia harus memastikan.

"Mata, aktifkan," perintahnya dalam hati.

ZZT!

Dia memindai Instruktur Mei Lan yang terbaring. Laporan diagnostik baru muncul di depan matanya.

[Menganalisis: Mei Lan]

[Level Kultivasi: Level Ahli (Dasar) - BARU NAIK LEVEL!]

[Status Qi: Stabil. Sangat Sehat. Meridian Dada Telah Diperbaiki dan Diperluas.]

[Status Fisik: Pingsan (Kelelahan Akibat Pelepasan Energi Ekstrem & Syok Euforia).]

Mata Lin Feng terbelalak. "Dia... naik level? Aku... membuatnya... naik level?"

"TENTU SAJA! KAU MEMBUKA SUMBATANNYA! KAU MELEPASKAN KEKUATANNYA! KAU LUAR BIASA! KITA LUAR BIASA!"

"Gila..."

"TUNGGU! BACA CETAKAN KECIL DI BAWAH! SELALU ADA CETAKAN KECIL YANG MENARIK!"

Lin Feng memfokuskan pandangannya. Di bawah laporan status fisik, ada satu baris lagi.

[Catatan Psikologis Tambahan (Terbuka oleh Resonansi Qi): ...Menikmati sensasi... 'Kewalahan'... Menunjukkan respons euforia terhadap 'Dominasi Verbal dan Fisik' yang terkendali...]

"..."

"..."

"Dewa Langit..." batin Lin Feng, menelan ludah. "Dia... kau benar, Kek. Dia benar-benar... seorang masokis."

"KAKEK BILANG APA?! KITA MENEMUKAN TAMBANG EMAS!"

Lin Feng menatap Instruktur Mei Lan yang pingsan dengan pandangan baru.

Ini... ini mengubah segalanya.

Dia melirik ke pintu. Dia tidak bisa ditemukan di sini. Jika ada yang melihatnya, ini adalah skandal yang bisa membuatnya dikeluarkan... atau dieksekusi oleh keluarga Mei Lan.

"Profesionalisme," gumam Lin Feng pada dirinya sendiri.

Dia melihat selimut yang terlipat rapi di kaki tempat tidur. Dengan gerakan ragu-ragu, dia mengambil selimut itu.

Lalu, dia menyelimuti tubuh Instruktur Mei Lan yang terbaring, menutupinya hingga ke leher.

"TIDAAAAAAK! KAU MENUTUPINYA! KARYA SENI ITU! KAU BAJINGAN!" jerit si Kakek di kepalanya.

"Jaga sikap, Kek," batin Lin Feng, merasakan pipinya sendiri sedikit memerah. "Aku seorang Tuan Muda. Bukan seekor binatang."

Dia berjalan cepat dan tanpa suara ke pintu. Dia membuka kunci, mengintip keluar.

Koridor terlihat sepi. Gelap.

Dia menyelinap keluar, menutup pintu paviliun Instruktur Mei Lan dengan sangat pelan.

Klik.

Lin Feng bersandar di pilar di luar, akhirnya mengembuskan napas yang dia tahan.

"Gila," bisiknya ke udara malam yang dingin. "Malam ini... benar-benar gila."

1
adi ambara
buang lah novel sampah ni thor..mc yg sombong bodoh...
I'M WHITE: lagi proses buff itu kak, makasih masukannya 👍
total 1 replies
adi ambara
minta kekuatan..tapi bodoh sombong..
I'M WHITE
porsi dialognya emang sengaja ane banyakin 🤣
Tiandi
terlalu banyak dialog daripada narasi, semangat thorr/Shy/
Tiandi
kenapa nggak pakai judul "Mata Penyalin Aktif" lebih enak aja gitu baca baca../Smile/
I'M WHITE: terlalu mainstream
total 1 replies
Tiandi
icip-icip dulu
Xiào Hān ୧⍤⃝🍌
Cie cover baru
I'M WHITE: tumben dirubah ama NT, biasanya dibiarin aja
total 1 replies
Dwalkii
menurut kakak kuat di narasi tapi kurang di dialog. menurut ku, maaf kak sok tahu ya🙏

tapi overall, ini cukup bagus👍
Dwalkii
Saskehhh!!!🤣🤣
Dwalkii
🤣
Dwalkii
Oke... ini menghancurkan citra Manusia kuno di pikiran ku.
Dwalkii
Bagian ini lucu🤭
Aveline
lucuu bangett😭🤣🤣
Aveline
wkwkwk 😭😭
Aveline
kakk lucu banget 🤣🤣
Dwalkii
mampir kak, tapi ga sekedar mampir trus like. aku baca yaa/Proud/

untuk kalimat 'haaaah' ini seperti menghela napas kan? harusnya Hoamm, mungkin?🤭

maaf kak sok tau, tapi aku lebih nyaman begitu🙏
Aveline
kawin banget nihh author?🙏😭
Gege
dan tema remasan dada pun berakhir.. 🤣🤣
I'M WHITE
sebenernya babnya dah sampe 30 tapi bijgung mau up semua apa satu satu gini🤣
Gege
masih dengan remasan dada yang belom juga terselesaikan... 🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!