Kayla Agustina, nama yang terdengar seperti melodi indah di tengah malam yang sunyi. Namun, kehidupan gadis muda ini tidaklah seindah namanya. Sepuluh tahun yang lalu, ibunya meninggalkannya untuk mengejar kehidupan yang lebih baik dengan pria lain, meninggalkan Kayla yang masih berusia sepuluh tahun dengan luka yang dalam. Ayahnya, yang berusaha keras untuk mengisi kekosongan itu, akhirnya berhasil membalikkan keadaan dan membuat keluarga mereka menjadi salah satu yang terkaya di kota.
Tapi, kebahagiaan yang Kayla rasakan tidak berlangsung lama. Ayahnya tiba-tiba meminta dia untuk menikah dengan seorang laki-laki bisu, yang membuat Kayla merasa tidak percaya dan marah. "Aku tidak mau menikah dengan pria bisu! Papa rela mengorbankan aku hanya karena harta?" Valeria membentak papanya dengan emosi yang meluap.
Siapa sebenarnya laki-laki itu? Apa alasan ayahnya meminta Kayla menikahinya? Dan apa yang membuat Kayla begitu menolak? Mari baca kisah mereka di "Terpaksa Menikahi CEO Bisu"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TMCB
"kau tidak menginap di sini?" tanya Kayla dengan polosnya.
Seketika Xavier yang sedang fokus itu terdiam dan menoleh ke arah belakang.
"Nona, maaf, aku tidak mungkin menginap di sini, aku harus pulang ke rumah orang tua ku," kata Azka yang kemudian berjalan cepat tampa berpamitan dia pergi meninggalkan Kayla.
"Eh, kenapa dia pergi begitu saja? Ya sudah lah," ucap Kayla berbalik dan mendapati tatapan tajam Xavier tertuju ke arah nya.
"Lagi-lagi," batin Kayla. Karena takut dia pun pergi dari sana.
Keesokan harinya ...
Jam menunjukkan pukul 08:00
Tok ...
Tok ...
Tok ...
Terdengar ketukan di depan pintu kamar Kayla.
"Ya sebentar," Kayla yang mengira itu adalah pelayan segera membuka pintu, sementara ia masih mengunakan handuk dengan rambut yang basah, Kayla baru saja selesai mandi.
Ia memegang gagang pintu kamar tersebut dan menarik nya, alangkah terkejutnya Kayla melihat siapa yang saat ini ada di hadapannya, itu adalah Xavier, suaminya.
"A-ada apa?" ucap Kayla sambil mengeratkan kerah handuk yang dia pakai.
Xavier tidak banyak bicara, dia menatap Kayla sekilas dan kemudian mengeluarkan ponselnya, menulis sesuatu dan memperlihatkan kepada Kayla.
*"Siap-siap, kakek meminta kita berkunjung ke mansion,"* singkat padat dan cepat. Itulah isi tulisan nya.
"Sekarang?" tanya Kayla lumayan kaget karena mendapat pemberitahuan yang begitu buru-buru.
Xavier mengangguk dan meninggalkan kamar Kayla. Bahkan belum sempat Kayla untuk bertanya yang kedua kalinya.
"Ya tuhan, aku sangat gugup, kenapa buru-buru sekali melakukan kunjungan ke mansion Kakek Hilman," gerutu Kayla sambil kembali masuk ke dalam kamar dan menutup pintu.
Mau tidak mau dia pun bersiap-siap secepat mungkin, dia khawatir kalau Xavier menunggu lama beliau itu akan menatap nya dengan tatapan tajam lagi.
"Pagi ini pertama kalinya dia bicara dengan ku, meskipun tampa expresi tetapi dia secara langsung bicara padaku mengunakan ponselnya, kan?" ucap Kayla sambil berdiri di depan cermin.
Tiga puluh menit kemudian ...
Mereka kini dalam perjalanan menuju mansion Kakek Hilman, sejak menikah, ini adalah kunjungan pertama Kayla ke tempat kakek nya Xavier.
"Azka, apakah masih jauh?" tanya Kayla penasaran.
"Ya nona, lumayan," jawab Azka sambil fokus mengemudi mobil.
Kali ini Kayla memilih untuk duduk di samping Xavier, di belakang, membiarkan Azka fokus menyetir.
Kayla hanya merasa sedikit bosan, sebenarnya dia itu orang yang banyak bicara, ceria dan penuh warna di hidupnya, dan dia malah mendapat suami yang tidak bisa bicara, memiliki tatapan tajam, dingin dan terlihat sangat cuek, hal ini tentunya membuat Kayla merasa tidak cocok dan bosan.
"Baru tadi pagi dia mengajakku bicara, sekarang sudah fokus dengan ponsel saja, aku juga tidak tau dan takut untuk mengajaknya bicara, takut salah bicara," batin Kayla sambil sesekali melirik Xavier.
Tak butuh waktu lama, mereka pun akhirnya tiba di mansion Kakek Hilman. Terlihat suasana mansion yang sangat indah dan megah, bak istana kerajaan zaman dahulu.
Suasana nya benar-benar asri seperti di film-film.
"Wahhh, cantik sekali," ucap Kayla sambil berjalan mengikuti Xavier, sementara Azka di belakang nya.
"Di sana itu apa?" tanya nya kepada Azka.
"Kebun jeruk kakek Hilman, beliau suka berkebun dan ya, di sini lumayan banyak tanaman yang di tanam oleh beliau sendiri," jelas Azka.
"Wahhh, sangat enak, apakah sudah siap panen?" lanjut Kayla tergoda dengan kebun jeruk yang terlihat dari jauh sudah menguning.
"Aku tidak tau nona, kau bisa bertanya nanti dengan Kakek," kata Azka.
Sementara itu, Xavier melihat Azka dan Kayla masih mengobrol di belakang nya dia pun berbalik dan menatap tajam ke arah mereka berdua.
Kayla dan Azka yang melihat itu segera diam dan kembali melanjutkan perjalanan mereka.
"Tuan muda sudah tiba, kakek anda sudah menunggu di ruang keluarga, silahkan," kata kepala pelayan mansion.
Beberapa menit kemudian ...
Kini mereka telah tiba di ruang keluarga, Kayla duduk di samping Xavier untuk yang pertama kalinya karena ia tak ingin sang kakek berfikir yang tidak-tidak tentang hubungan mereka beberapa hari terkahir.
"Kalian sudah terlihat sangat akrab ya," kata sang Kakek sambil tersenyum.
"Kakek, maaf aku buru-buru datang, tidak sempat membawa hadiah," kata Kayla merasa malu.
"Tidak masalah, aku lah yang seharusnya menyiapkan hadiah untuk mu, kemarilah nak, aku punya sesuatu untuk mu, ini hadiah pernikahan yang belum sempat aku berikan kepada mu," ujar kakek Hilman sambil tersenyum.
Kayla menatap Xavier sekilas dan kemudian berdiri dari duduknya, dia menghampiri Kakek Hilman dan kemudian duduk di samping orang tua itu.
"Kakek sangat berbeda dengan cucunya, cucunya sangat dingin dan cuek seperti tidak punya perasaan, sedangkan Kakek sangat hangat dan ramah," batin Kayla.
Sementara itu, Xavier tidak mengatakan apapun dan hanya memperhatikan gerak-gerik sang kakek saja.
"Kayla, coba lihat ini, ini adalah hadiah yang kakek siapkan untuk mu, kalian sudah menikah, mulai sekarang ini jadi milik mu," ucap Kakek Hilman sambil menyerahkan sebuah kotak merah muda beludru persegi panjang kepada Kayla.
"Ape ini kek?" tanya Kayla kepada sang kakek.
"Buka lah jika kau ingin tau isinya," ucap Kakek dengan lembut.
Kayla pun membuka kotak tersebut dan seketika isi di dalam nya membuat kotak tersebut terkejut.
Sebuah kalung yang sangat indah, liontin nya terbuat dari permata berharga berwarna merah delima yang berbentuk hati.
"Kakek ini sangat cantik, ini pasti sangat mahal kan?" ucap Kayla kepada Kakek Hilman.
Xavier yang melihat itu seketika berdiri dari duduknya, dia menatap tajam benda tersebut lalu menatap sang Kakek dengan tatapan marah, dia tidak mengatakan sepatah kata pun namun tiba-tiba ia beranjak pergi meninggalkan ruangan keluarga itu.
Kayla yang melihat itu seketika bingung, dia tidak tau apa yang membuat Xavier bersikap demikian.
"Sudahlah, jangan pikirkan anak itu, simpan kalung mu, Kakek akan pergi sebentar untuk meminta kepala pelayan menyiapkan makan siang untuk kalian, oh ya Azka, bawa lah Kayla jalan-jalan keliling mansion, buat dia mengenali setiap sudut mansion ini agar tidak tersesat," kata Kakek Hilman yang berdiri dari duduknya dan kemudian meninggalkan Kayla dan Azka.
"Kakek tunggu," ucap Kayla yang ikut berdiri.
"Ada apa Kayla?" ucap Kakek Hilman menghentikan langkahnya dan tersenyum kepada Kayla.
"Terima kasih," ucap Kayla atas hadiah yang dia terima.
"Ya, kita akan bertemu saat makan siang nanti, sampai jumpa," ucap sang Kakek yang kemudian melanjutkan perjalanan nya.
"Ayo nona, aku ingin mengajakmu ke suatu tempat," kata Azka mematuhi permintaan kakek Hilman.
"Baik," jawab Kayla mengikuti Azka.
"Azka kita akan ke mana?" tanya Kayla penasaran.
"Ke tempat, di mana kau akan benar-benar tau semuanya tentang tuan muda," jawab Azka lagi.
"Termasuk kalung ini? Dia terlihat sangat marah setelah melihat ini, aku mengerti itu," kata Kayla sambil memperlihatkan kalung tersebut.
Azka mengangguk dan kini mereka tiba di suatu tempat, di hadapan mereka terdapat sebuah pintu kamar yang terlihat jarang di buka dan di sentuh, bahkan sarang laba-laba menutup gagang pintu.
Next?
jgn hrp kau bs mncapai kay...
bikin kapok dy kk
mn xavier... bkn ny jmpt istri ny
lgsg bgkar z...