NovelToon NovelToon
Terjerat Obsesi Tuan Brian

Terjerat Obsesi Tuan Brian

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh
Popularitas:12k
Nilai: 5
Nama Author: Irawan Hadi Mm

Dunia Tati hancur, ketika suami yang sangat dia cintai, yang dia harapkan bisa menjaganya, melindunginya. Malah menjualnya ke pria lain. Sedang suaminya sendiri malah selingkuh.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irawan Hadi Mm, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB. 12

Laras dan Nini kembali melanjutkan obrolan mereka tanpa Tati. Gak lama minuman ketiganya diantar oleh salah satu pelayan restoran itu.

"Enak ya jadi Tati, banyak duit, anak orang kaya, kita beruntung ya bisa berteman sama dia, mana anaknya gak pelit, royal banget. Tapi pikirannya agak aneh gak sih si Tati? sudah diluar sekolah, dia masih pakai itu semua atribut?" tanya Nini pada Laras.

Laras gak langsung menjawab, ia memberi ruang untuk pelayan meletakkan minuman diatas meja mereka. Selepas kepergian pelayan, baru Laras menjawab pertanyaan Nini.

"Emang agak aneh sih, tapi kamu benar, Nin! Beruntungnya lagi Tati itu sangat baik pada kita. Gak seperti kebanyakan anak orang kaya. Mau berteman aja liat status orang tuanya dulu."

Nini mengaduk minuman nya dengan sedotan, "Kamu heran gak sih, kok kayaknya ka Monika gak suka gitu ya liat Tati deket sama kakak senior Junet."

"Perasaan kamu aja kali, menurut aku biasa aja."

Brian mengerutkan keningnya, menyadari gadis berkuncir dua itu belum juga kembali dari toilet dalam waktu yang cukup lama. Bahkan minuman ketiganya sudah berada di atas meja. Rupanya sejak tadi kehadiran Tati dengan segala atribut di tubuhnya memanjat Brian malah fokus pada gadis itu bukan pada meetingnya.

'Kenapa itu anak belum kembali? Apa terjadi sesuatu dengannya? Tapi itu bukan urusan ku!' pikir Brian.

"Maaf nih pak, untuk urusan pembayaran tanah ini. Mau langsung dilunasi atau mau bertahap pak?" tanya Cipto dengan senyum mengembang di bibirnya.

"Sebentar ya, saya tinggal dulu ke toilet!" ucapnya tiba-tiba, sebelum meninggalkan rekannya.

Cipto menggaruk kepalanya canggung,

'Ya elah, ada aja! Gak tau apa lagi mau bahas duit.' gerutu Cipto, netranya mengikuti langkah Brian, seakan gak ikhlas membiarkan rekannya itu pergi meski hanya sebentar.

Brugh.

Tubrukan gak bisa dihindari, antara Tati dan Brian. Membuat tubuh Tati yang kecil bahkan sampai jatuh terduduk di atas lantai. Sementara Brian, pria itu berdiri tegak bak tiang kokoh.

Tati mengelus keningnya yang sakit, karena menubruk dada Brian yang keras bak tembok Cina. Bokongnyaa juga sebenarnya sakit, dia langsung jatuh dan menabrak lantai. Tapi dia sadar, dia yang salah, dia yang keluar dari toilet dengan terburu-buru.

"Aduh, maaf... maaf, aku gak sengaja! Sekali lagi maafkan aku, pak!" ucap Tati dengan ketakutan, bukan pada pria yang baru ia tubruk. Gadis itu menoleh ke arah toilet, tempat yang baru ia tinggalkan.

Brian mengikuti arah pandang Tati, keningnya mengkerut dalam. Melihat ada 2 gadis lain yang tampak menatap Tati dengan tatapan mengawasi.

"Sialan, pake ada orang lain!" gerutu gadis berambut panjang dengan tangan terkepal.

"Dia gak datang bersamanya! Bersikap lah biasa aja!" bisik gadis berambut pendek.

'Jadi mereka yang membuatnya lama berada di toilet!' tebak Brian yang tepat sasaran. Sungguh beruntung ia memiliki indra pendengar yang tajam, bisa mendengar orang berbisik sekali pun.

Tati menatap kalang kabut, kedua kakak seniornya itu, sementara kedua kakinya seakan sulit untuk diajak berdiri.

"Gimana ini, mereka semakin mendekat! Aku aku harus gimana… kenapa aku jadi takut sekali." gumam Tati dengan lirih, sementara kedua tangannya mengepal erat.

"Kenapa lama sekali di toilet? Apa mereka berdua mengganggu mu?" tanya Brian dengan wajah datar, saat kedua gadis itu melewati keduanya.

Gadis berambut panjang mendengus kesal, mendengar ocehan Brian, pria yang gak ia kenal.

"Sialan, pria itu datang bersamanya!"

"Setidaknya kita sudah lakukan yang diinginkan, bos! Jadi kita gak gagal-gagal amat kan!" celetuk gadis berambut pendek, ia menoleh kebelakang. Menatap Tati dengan sinis.

"Mereka sudah pergi! Kau masih mau duduk di lantai seperti ini?" tanya Brian dengan datar.

Tati mendongak, dengan wajah memelas, "Kedua kaki ku gak bisa digerakkin, pak!"

Brian mencibir, "Menyusahkan saja!"

Grap.

"Akkhhh, a...apa yang bapak lakukan? Tu.. turunkan saya, pak!" pekik Tati, saat pria asing itu menggendongnya.

Bukannya menjawab, Brian malah berkata hal lain, dengan wajah datar, "Jika kamu tidak siap menghadapi masalah, maka jangan buat masalah!"

Deg.

"Aku tidak mencari masalah, pak! A...aku juga tidak menyinggung orang lain. Aku aja gak tau salah ku dimana?" gumam Tati dengan menatap dalam Brian. Laki-laki yang sudah membawanya keluar dari masalah yang gak pernah ia sangka.

'Pria ini baik, tapi sayang terlalu jutek, gak ada lembut-lembutnya sama sekali. Udah gitu sok tau. Aku tidak suka pria yang sok tau.' batin Tati menyelami wajah tampan Brian muda.

"Tati, kamu kenapa? Ko digendong?" seru Nini yang melihat Tati kembali dari toilet dengan digendong pria dewasa.

"Berikan teman mu minum!" ujar Brian dengan datar, usai mendudukkan Tati di kursi.

"Bos, sudah waktunya kembali!" ucap pria dewasa berwajah seram, yang sudah berdiri di belakang Brian.

"Ingat wajah ku baik-baik, suatu saat aku pasti akan menemukan mu! Menagih imbalan atas pertolongan ku ini!" bisik Brian di telinga Tati sebelum meninggalkannya.

Entah kenapa Tati jadi semakin merinding. Tapi gadis itu masih muda. Dia sangat naif. Dia malah bicara dengan nada sedikit ketus pada Brian.

"Kalo gak ikhlas ngebantu, jangan dibantu! Aku gak butuh batuan mu, pak! Tanpa mu aku juga bisa keluar dari masalah ku!" teriak Tati pada Brian. Namun sayangnya Brian tampak acuh meninggalkan restoran dengan diikuti anak buahnya.

Flashback Off

"Sudah ingat?" tanya Brian, menatap lekat wajah Tati.

Tati menggelengkan kepalanya dengan cepat beberapa kali.

"Aku sama sekali gak ingat. Kita belum pernah bertemu sebelumnya. Jadi tolong biarkan aku keluar dari tempat ini, aku akan bayar semua hutang-hutang mas Junet. Aku punya uang, percayalah!" kata Tati meyakinkan Brian.

Sayangnya pria itu malah tampak kesal, kenapa Tati tidak bisa mengingatnya, dan malah bertingkah ingin membayar hutang suaminya yang jelas sudah menjualnya.

"Mau seribu kali kamu bicara seperti ini! pintu itu, tidak akan pernah terbuka untuk membiarkan kamu pergi dari tempat ini. Kamu akan terus berada disini, sampai aku bosan!" seru Brian kesal, sebelum meninggalkan wanitanya itu sendirian di dalam kamar.

Bugh.

***

Bersambung…

1
Clara Joya
Suka novelnya
Cecen
Lumayan bagus, semangat kak
Grace Nelli
Agak hareudang ya, lanjut
Yoongi marry me
Memang ya, memang memang pokoknya. Gak Junet gak Brian, gak ada yang kayak gwangsik
Aqila
semakin seru ne
As Salwa
keren banget ceritanya
AFikha
semangat terus buat up
Azahra
lanjutkan
Adibah
jangan lupa up thor
Andien
lanjutkan up
Alice
bagus banget alur cerita novel mu thor
Indriyani
lanjut kan thor
Anggun
Suka Cerita ini
Githa
Bagus
Esperanza
Ditunggu Kelanjutannya
Cute Alpa
Bikin gemes, siapa tuh yang di dor, lanjut buruan yok
Cute Alpa
Beneran buat lunasin hutang judoll parah
Cute Alpa
Junet parah, tinggalin pulang aja lah itu orang, jangan percaya.
Ayu
lanjutkan kak
Ivone
semangat terus buat kmu thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!