NovelToon NovelToon
SANTET PEMBUNUH KELUARGA

SANTET PEMBUNUH KELUARGA

Status: sedang berlangsung
Genre:Kutukan / Misteri / Horor / Tumbal / Mata Batin / Iblis
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: janda#hot

"Teganya kau membunuh keluargaku mas, salah apa keluargaku sama kamu mas," tangis ibu pun pecah.
keluarga yang hangat harus hancur di tangan keluarga itu sendiri, hubungan yang terjalin dengan baik harus hancur karena iri hati seorang saudara kepada adiknya sendiri.
"Santetmu akan kembali padamu,"
"Karma akan menghampirimu,"
"Tidak habis pikir kamu bisa membuh keluargaku dengan ilmu hitammu itu,"
"Kau akan mati di tanganku durjana,"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon janda#hot, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

"Setidaknya Setia sudah tenang sekarang," ucap Bu Wati.

"Iya Bu, tapi bagaimana sekarang apa yang harus kita lakukan sekarang? Intan Ndak tega melihat kondisi mas Setia seperti ini, hiks!" ucap Intan sambil menangis.

"Kok ada yang tega yah buat keluarga kita kaya gini!" ucap Rizky.

"iya yah Bu, kita salah apa Bu sama mereka sampai mereka lakukan hal sejahat ini sama kita!" ucap Dinda.

"Tenanglah bapak dan Ibu akan berusaha untuk menyembuhkan Setia," ucap Bu Wati.

"Intan, coba kamu lihat apa kah makhluk itu masih berada di sekitar mas mu?" tanya pak Bimo.

Intan pun mulai memperhatikan ke sekeliling ruangan tersebut dan ia melihat makhluk itu masih berada di dekat Setia.

"Di-dia masih ada pak di sekitar mas Setia, dia berada di atas kepala mas Setia," jawab Intan.

"Kalau kau mendengar ku tolong pergilah dan berhenti mengganggu keluarga kami. Kami akan memberikan apa pun yang kau inginkan asalkan kau melepaskan kami sekeluarga. Apa kau mau sesajen? Ayam cemani? Atau bahkan sapi merah akan kami berikan asal kau mau melepas anak dan keluargaku!" ucap Bu Wati memohon.

"Makhluk itu Ndak mau Bu, dia menginginkan mas Setia dan seluruh keluarga kita Bu! Intan Ndak mau Bu, pak," ucap Intan kembali terisak.

"Tolong! Aku mohon padamu, akan aku berikan apa pun asal kau melepaskan keluarga ku!" ucap Bu Wati masih berusaha memohon.

Namun hasilnya tetap sama, makhluk itu tetap menolaknya dia menginginkan Setia dan seluruh keluarga mereka. Makhluk itu sudah di perintahkan oleh sang pengirim untuk membinasakan targetnya yang tidak mungkin bisa di gantikan oleh apa pun.

"Dia tetap tidak mau Bu, ibu awas dia mendekat ke arah ibu!" teriak Intan.

Bu Wati yang kini duduk di pinggir kasur tiba-tiba saja terjatuh tanpa sebab namun meraka semua mengetahui bahwa hal tersebut merupakan ulah dari makhluk itu.

"Ibu!" teriak mereka semua saat melihat Bu Wati terjatuh dari tempat tidur.

"Ibu Ndak apa-apa Bu?" tanya pak Bimo.

"Ndak apa-apa pak, ini pasti ulah makhluk itu?" tanya Bu Wati.

"Iya Bu, dia marah sama ibu. Dia tidak ingin di ganti sama apa pun, kata nya ini peringatan untuk ibu nanti ada saatnya ibu menjadi targetnya, hiks...hiksss ibu, bapak, Intan Ndak mau!" ucap Intan sambil terus menangis.

"Bagaimana ini Bu? makhluk itu benar-benar mengerikan dan dia bisa melakukan apa saja. Benda-benda yang katanya jimat dari dukun dan pemuka agama lainnya itu semuanya tidak berguna, apa Setia benar-benar akan di ambil olehnya Bu?" tanya pak Bimo mulai terisak mengingat putra pertamanya itu.

"Tidak pak, kita akan menemukan jalan keluar untuk menyelamat kan keluarga kita. Kita semua akan baik-baik saja," ucap Bu Wati menenangkan mereka semua.

Kini mereka semua hanya bisa berharap dan menunggu akan ada nya ke keajaiban yang dapat membuat makhluk itu pergi dan tidak mengambil nyawa mereka semua.

Keesokan paginya, pak Bimo pergi pagi-pagi buta untuk mencari dukun yang dapat mengalahkan makhluk tersebut, sedangkan Setia kondisinya semakin memprihatinkan.

"Selamat pagi Bu," ucap Intan dan Dinda.

"Pagi juga nak, mas Rizky dimana? panggilan mas mu kita sarapan sama-sama," ucap Bu Wati.

"Akan Intan panggilkan mas Rizky," ucap Intan dan berlalu pergi memanggil Rizky.

Setelah itu datanglah Intan dan Rizky, mereka pun mulai menyantap makanan dengan tenang.

"Loh Bu, bapak mana? Kok Ndak ikut sarapan sama kita?" tanya Dinda.

"Bapak sudah pergi sejak subuh tadi nduk untuk mencari orang pintar yang dapat menyembuhkan mas mu," jawab Bu Wati.

"Semoga bapak bisa menemukannya Bu," ucap Intan.

"Semoga saja nak, sudah kalian lanjutkan makannya," ucap Bu wati.

Waktu tampak berlalu begitu saja dengan kondisi Setia yang semakin memprihatinkan, kini pak Bimo datang dengan membawa seorang kenalan yang katanya seorang dukun sakti.

"Silahkan Ki Joyo," ucap pak Bimo.

"Uhuk...suasa di rumah ini terasa sangat sesak,aura nya begitu gelap dan pekat. Benar saja rumah ini telah di santet oleh seseorang!" ucap dukun tersebut.

"Kekuatan yang sangat jahat telah memenuhi seluruh rumah ini, entahlah aku dapat membantu atau tidak!" ucap Ki Joyo.

"Kami mohon pak tolong bantu kami! Selamatkan lah anak kami dan keluarga kami dari santet ini. Lihat lah pak keadaan anak kami sangat memprihatinkan," ucap pak Bimo mengajaknya masuk untuk melihat kondisi Setia.

"Ternyata kamu biang keladinya! Siapa yang menyuruhmu untuk mencelakai keluarga ini! Pergilah dari sini atau aku akan membinasakan kamu!" ucap Ki Joyo ketika memasuki kamar Setia dan mendapati makhluk tersebut sedang berada di dekat Setia.

Ki Joyo mulai merapal kan mantra-mantra berusaha mengusir makhluk itu, ia duduk bersila dan membakar dupa yang telah ia siapkan terlebih dahulu sambil tangannya mulai di gerakan.

Semua yang ada disitu hanya diam dan menyaksikan apa yang di lakukan oleh dukun sakti tersebut, dalam hati mereka semua berharap ada keajaiban yang dapat menyelamatkan mereka.

Namun tiba-tiba Ki Joyo terbatuk dan memuntahkan darah segar! terkejut lah mereka dan panik lalu berjalan mendekat kearah Ki Joyo, ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

"Ada apa Ki?" tanya pak Bimo.

"Celaka! Ternyata yang sedang ku lawan adalah Mbah Wongge Ireng! Kenapa kalian tidak memberitahuku! Sepertinya ak-aku tidak bisa melawannya. kekuatannya sangat besar aku tidak mampu berbuat apa pun!" ucap Ki Joyo ketakutan setelah melihat siapa yang mengirim makhluk tersebut.

Seketika semuanya terkejut dan mulai menebak dalam hati masing-masing

"Mbah Wongge Ireng? Hutan larangan? Tanah terkutuk?" satu persatu pertanyaan tersebut muncul dalam benak mereka.

"Tapi pak Ki! Tolong kami jangan menyerah dulu Ki! Apa yang harus kami lakukan jika Ki Joyo saja menyerah untuk melawat santet tersebut, kami mohon Ki Joyo satu-satu nya harapan terakhir kamu," ucap Bu Wati memohon.

"Aku tidak bisa berbuat banyak karena kawan kalian ini sangat jahat, aku tidak sanggup melawannya jika aku memaksa maka aku pun akan binasa!" ucap Ki Joyo.

"Keluarga kami akan binasa Ki! Nyawa kami semua terancam Ki, aku mohon tolong selamatkan kami!" ucap Bu Wati mulai menangis semua harapan kini musnah sudah.

"Aku tidak mampu mengusir makhluk ini, sepertinya orang yang menyantet ini benar-benar memiliki dendam yang sangat besar kepada keluarga kalian!" ucap Ki Joyo sambil menggelengkan kepalanya.

"Walau begitu tolong lah di coba sekali lagi Ki, kasihan anak ku lihat lah dia sudah sangat sekarat," pak Bimo berlutut memohon di kaki Ki Joyo.

Kini mereka semua hampir putus asa, Ki Joyo adalah dukun kesekian yang mereka panggil untuk menyelamatkan Setia dan keluarga mereka namun belum ada satu pun yang berhasil melakukannya.

1
Mericy Setyaningrum
santet emang serem Kak
janda#hot: dah lama terjadi kakak,,waktu masih SMA,om ku sendiri yang nyante aku dan keluarga. aku di buatnya jadi kaya orang gila
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!