NovelToon NovelToon
Takdir Kedua Nainara

Takdir Kedua Nainara

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Mengubah Takdir / Romansa / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Fantasi Wanita
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: HaluBerkarya

Cewek naif itu sudah mati!

Pernah mencintai orang yang salah? Nainara tahu betul rasanya.
Kematian membuka matanya, cinta bisa berwajah iblis.
Namun takdir memberinya kesempatan kedua, kembali ke sepuluh tahun lalu.
Kali ini, ia tak akan menjadi gadis polos lagi. Ia akan menjadi Naina yang kuat, cerdas, dan mampu menulis ulang akhir hidupnya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HaluBerkarya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14.

Naina berdiri di bawah gedung menjulang tinggi bertuliskan Evander Entr. Entah kenapa, di jam segini ia masih berharap Julian datang, meski sejak tadi batang hidungnya saja tak terlihat.

Namun penantian itu tak sia-sia. Sebuah suara yang sangat ia kenal terdengar dari belakang.

“Nungguin aku?”

Julian berjalan mendekat, tatapannya tak lepas dari gadis itu.

Naina terperanjat, cepat menoleh, lalu menatapnya lama.

“Kamu datang?” tanpa pikir panjang, Naina berlari dan langsung memeluknya. Julian sempat mundur setapak, terkejut dengan reaksi itu.

“Kamu ke mana saja?” bisiknya nyaris menangis.

Awalnya Julian ragu membalas, tapi perlahan tangannya terangkat, melingkar di tubuh gadis itu. Ia mengusap puncak kepalanya lembut.

“Aku di sini,” jawabnya singkat.

“Ishh!” Naina buru-buru melepaskan pelukan itu, cemberut sambil menatapnya lagi. Lalu tanpa banyak bicara, ia menarik tangan Julian masuk ke dalam gedung.

Begitu masuk, Julian mendapati ruangan penuh dengan orang-orang yang tampaknya punya tujuan sama yaitu ikut audisi. Melihat penampilan mereka yang tampak percaya diri dan berpengalaman, rasa minder sempat menyelinap di hatinya. Ia tak pernah berlatih sama sekali.

Naina menuntunnya ke kursi tunggu sambil mengambilkan nomor peserta. Mereka duduk berdampingan.

“Eh, itu kan putri pemilik agensi.” bisik beberapa orang.

“Iya, Nainara. Dia ikut audisi juga, ya?”

Naina hanya tersenyum kecil, pura-pura tak mendengar.

Namun suara lain terdengar lantang.

“Hahahaha... masa sih dia mau ikut audisi? Gimana bisa cowok jelek kayak gitu mau jadi model?” Aaron. Lagi-lagi cowok itu muncul, kali ini dengan senyum mengejek. Ia sengaja menghampiri meja Naina dan Julian.

“Hei, dengar semua!” Aaron menegakkan badan, bersuara keras hingga beberapa orang menoleh. “Gadis ini bawa temannya yang jelek buat ikut audisi. Kalau sampai dia lolos, jelas ada campur tangan orang dalam. Kita nggak boleh terima perlakuan kayak gitu!”

Julian berdiri perlahan. Tatapannya dingin menembus Aaron.

“Jelek?” ulangnya dengan nada sinis.

Aaron terkekeh. “Tentu saja! Cowok cupu mana berani mimpi jadi model?”

Julian mendekat, menatap Aaron dari kepala hingga kaki. Senyum tipis tersungging di bibirnya.

“Hm, kalau soal standar, justru kamu yang nggak cocok. Tinggimu kurang, posturmu juga... nggak enak dipandang sama sekali.”

Aaron terdiam, wajahnya memerah hampir meledak.

“Udah, nggak usah ribut di sini.” Naina cepat berdiri, mencoba menengahi. “Mending kalian cari stylist sekarang, biar nanti nggak lama nunggu.”

Ia lalu menarik Julian pergi, menghampiri seorang wanita yang baru lewat.

“Mbak Misel!” panggilnya.

Wanita itu menoleh, tersenyum ramah. “Eh, Nainara. Kamu datang juga?”

“Iya, Kak Misel. Aku nganter temanku... bisa nggak tolong ubah penampilannya dulu?” tanya Naina, agak ragu kalau-kalau ditolak.

Miseliana, stylist sekaligus make-up artist terkenal itu melirik Julian dari atas sampai bawah. Pandangannya seolah menimbang.

“Hmm... cukup ubah gaya rambut sama lepas kacamata saja, udah kelihatan banget auranya.”

Ia lalu mengajak Julian masuk ke ruangannya, sementara Naina menunggu di luar.

...----------------...

 

Sepuluh menit kemudian, pintu terbuka. Julian keluar dengan tampilan baru.

Kacamata sudah dilepas. Rambutnya ditata gaya Two Block 90s Heartthrob yang mempertegas garis wajahnya.

Sekejap ruangan itu gempar.

“Eh, itu model internasional, bukan?”

“Ya ampun, ganteng banget...” bisik para peserta lain, terpukau melihatnya. Mereka bahkan lupa kalau pria itu adalah cowok berkacamata yang tadi datang bersama Naina.

Aaron berdiri kaku, tak percaya dengan apa yang dilihatnya. “Sejak kapan ada audisi yang ngundang model internasional?” gumamnya tak terima, tanpa sadar rasa iri membuncah.

Naina pun terkejut, ikut menoleh. “Loh, ada model internasional?” tanyanya polos.

Julian berjalan mendekat, menggeleng. Ia menatap Naina lekat-lekat.

“Kalau Aaron yang lupa sama aku sih wajar. Tapi kamu?” bisiknya menggoda.

“Kamu... Julian?” Naina sampai mengerjap berkali-kali, jelas terpesona.

Pletak!

Julian menyentil keningnya. “Kenapa? Tampan, ya?”

“Lap liurnya,” tambahnya ringan.

Reflek, Naina mengusap mulutnya. Saat sadar ia dikerjai, wajahnya langsung memerah.

“Heh! Mana ada air liur!” protesnya keras, sementara Julian hanya terkekeh puas.

...----------------...

Audisi akhirnya dimulai.

Para peserta berjalan satu per satu di atas karpet merah, menampilkan fashion terbaik mereka. Sorot lampu terang membuat panggung itu semakin menegangkan, sementara para juri memperhatikan dengan seksama.

Julian melangkah mantap. Penampilannya memancarkan aura berbeda dari biasanya.

“Nama saya Julian Geovanno Elbert,” ucapnya tenang, suaranya terdengar jelas. “Tinggi 179 cm, berat 65 kg.”

Ruang audisi sejenak hening, lalu riuh tepuk tangan para juri terdengar. Mereka saling pandang, seolah mengakui pesona alami yang dimiliki Julian.

Tak jauh di sampingnya, Aaron maju dengan senyum percaya diri.

“Nama saya Aaron Wiranda. Tinggi 177 cm, berat 68 kg.”

Julian menoleh sekilas, sudut bibirnya terangkat sinis.

“Bagaimana bisa tinggi 177... tapi kelihatan segitu ukurannya?” sindirnya datar, tapi cukup membuat beberapa peserta lain menahan tawa.

Aaron menoleh, wajahnya menegang menahan amarah.

“Tinggi 172,” ralatnya terbata, mencoba tetap tenang.

Julian mendekat sedikit, berbisik tajam.

“Aku jauh lebih baik darimu, bukan? Dan di sini... aku pasti menang.” ledeknya menahan tawa.

Wajah Aaron memerah. Tangannya mengepal kuat, menahan amarah yang nyaris meledak, apalagi melihat senyum tengil Julian yang dengan santainya berdiri di sampingnya.

Waktu seolah berjalan lambat sampai akhirnya suara panitia menggema.

“Dengan ini, peserta yang lolos adalah... Julian Gevanno Elbert!”

Tepuk tangan dan sorak memenuhi ruangan. Julian menunduk sopan, senyumnya tipis tapi penuh arti.

Di sisi lain, Aaron berdiri kaku. Rahangnya mengeras, matanya berkilat marah. Kekalahan itu terasa seperti tamparan keras di wajahnya.

Julian menoleh, menatapnya sebentar.

“Kan sudah kubilang... aku di depanmu,” bisiknya pelan, cukup untuk menusuk harga diri Aaron.

Dari jauh, Naina menutup mulutnya menahan senyum. Jantungnya berdegup kencang. Untuk pertama kalinya, ia menyaksikan Julian berdiri dengan penuh percaya diri, dan hatinya, entah kenapa, ikut bergetar.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

fyi

Julian dengan gaya rambut Two Block 90s Heartthrob

1
uni_riva
ada sekolah apa thoorr 😁
≛⃝⃕|ℙ$꙳Äññå🌻✨༅༄: jiakhhhhh typo yang melenceng🤣🤣
total 1 replies
uni_riva
perjanjian apa yg sdh di sepakati mereka yaaa/Slight/
uni_riva
aku juga tak paham maksud nya bijimana /Shy/
≛⃝⃕|ℙ$꙳Äññå🌻✨༅༄: Aku pun/Proud/
total 1 replies
uni_riva
mna nih lanjutin nya thoorr /Cry/
uni_riva
si jae ini lawan atau kawan yaw
🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana §𝆺𝅥⃝© 🦂
Siapa lagi tuh si jaevan
🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana §𝆺𝅥⃝© 🦂: Masa calon pacar zora liatin na airin mulu 😅
total 2 replies
🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana §𝆺𝅥⃝© 🦂
Kalo sama julian dia udah tue trus kan bukan manusia 🤔 kalo sama si kalron dia benalu parasit
🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana §𝆺𝅥⃝© 🦂: Sama yg pasti2 aja lah 😂
total 2 replies
uni_riva
jgn sampe nih Zora sama Nathan jadian jga ya /Facepalm//Slight//Facepalm/
≛⃝⃕|ℙ$꙳Äññå🌻✨༅༄: Julian sama Naina saja belum😂
total 1 replies
uni_riva
modus mu Julian /Facepalm//Facepalm/
⧗⃟ᷢʷ Ñåñā💜: Akal-akalan barat🤣
total 1 replies
uni_riva
naina gak bsa tegas apa sama si gorong2 😏
≛⃝⃕|ℙ$꙳Äññå🌻✨༅༄: Naina: nge-tes hts🫦😂
total 1 replies
🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana §𝆺𝅥⃝© 🦂
Kebanyakan mikir ah julian mah /Proud/
uni_riva
knp gak saling mengungkapkan Klo kalian saling jatuh cinta /Shy/
uni_riva
jgn sampe naina kepincut lagi sama si gorong2 yaaa thoorr 😏
≛⃝⃕|ℙ$꙳Äññå🌻✨༅༄: Aaron: Naina hanya boleh untukku🫦
total 3 replies
uni_riva
knp blm up jga thoorr /Cry/
uni_riva: gak bisa saballllll aku lagi thoorr /Angry//Angry//Angry/
total 2 replies
uni_riva
dalam mimpi mu 😤
🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana §𝆺𝅥⃝© 🦂
Kalungna othor noh yg simpen 😅
uni_riva
turunkan tanganmu, bukan thoorr 😁
uni_riva
cih ternyata nih org gak pinter2 amat 😏
≛⃝⃕|ℙ$꙳Äññå🌻✨༅༄: itu pintarnya secuil, di urutan 25 dari bawah, berarti masih ada 25 orang di bawahnya🤣
total 3 replies
🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana §𝆺𝅥⃝© 🦂
Waduh siapa tuh yg datang /Determined//Determined/
🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana §𝆺𝅥⃝© 🦂: 😁😄 iya
total 5 replies
🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana §𝆺𝅥⃝© 🦂
Bagus ceritana mantull 🤗🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!