NovelToon NovelToon
Adiwijaya Si Pendekar Kera

Adiwijaya Si Pendekar Kera

Status: sedang berlangsung
Genre:Perperangan / Ilmu Kanuragan
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Abdul Rizqi

--bukan novel Horor--
--bukan novel bertema Mafia--
ini novel bertema Pendekar dan kesaktian jika tidak suka jangan di baca karena akan merugikan author jika kalian membaca tidak selesai. hargai karya orang lain.

***

Adiwijaya Bagaskoro merupakan anak yang selalu di manja kedua orang tuanya yang merupakan seorang demang di desanya. Namun penghianatan terjadi paman Adiwijaya membunuh kedua orang tua Adiwijaya dan mengambil mustika keluarga.

Adiwijaya mengejar Pamannya yang kabur ke dalam hutan hingga Akhirnya Adiwijaya bertemu dengan banyak kera dan seorang petapa sakti yang sulit mati sebelum menurunkan ketiga Ajiannya yaitu Ajian Anoman Obong, Pancasona, dan Ajian Bayu Saketi.

Bagaimana kisah Adiwijaya selanjutnya? dan akankah Adiwijaya mampu membunuh Pamannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

lagi-lagi Adiwijaya terbawa emosi

Sementara itu di dalam sebuah hutan yang gelap dan lebat, terdapat sebuah pondok yang berdiri kokoh di tengah-tengah hutan.

Pondok itu adalah milik Ki Rudrakso sosok manusia sakti yang hampir setiap harinya berurusan dengan para siluman.

Intan alias Putri Madyapuro membawa Adiwijaya kesana, kedatangan mereka berdua sudah di rasakan oleh Ki Rudrakso, dia segera keluar dari pondoknya dan melihat kedatangan mereka.

"Mau apa kalian berdua kemari?" Tanya Ki Rudrakso dengan dingin dia seolah tidak menyukai kehadiran mereka berdua.

Adiwijaya dan Intan segera menghampiri Ki Rudrakso.

"Permisi Ki." Ucap Intan.

"Ada apa wahai Putri Madyapuro menemuiku dan kamu pewaris Ajian milik petapa Wanara." Ucap Ki Rudrakso yang membuat Adiwijaya kaget bukan kepalang.

"Kamu tidak perlu terkejut anak muda, aku memiliki indra ketujuh dan aku tahu apa yang kamu cari." Ucap Ki Rudrakso.

"Berarti aki tahu di mana Mahesapati si Pendekar Pemetik kembang itu berada?" Tanya Adiwijaya.

"Adiwijaya, kamu tidak perlu mengejarnya lagi. Mahesapati saat ini dalam perlindungan Pangeran Brajasakti dan ayah Pangeran Brajasakti adalah sahabatku." Jawab Ki Rudrakso.

"Apa?!" Kaget Adiwijaya.

"Aku rasa kamu sebaiknya pergi, aku tidak sudi memiliki murid yang hatinya terselubung dendam sepertimu."

Ucapan Ki Rudrakso kali ini benar benar membuat Adiwijaya marah.

"Kurang ajar! Akan aku bakar pondokmu ini menjadi abu!" Teriak Adiwijaya.

"Adi, jangan melawannya. Jaga amarahmu." Ucap Intan.

Namun Adiwijaya tidak memperdulikan ucapan Intan. Dia langsung mengeluarkan Ajian Anoman Obong di tangannya.

"Dasar anak muda arogan!" Ucap Ki Rudrakso.

Ki Rudrakso membuat segel tangan tertentu dan tiba-tiba posisi Adiwijaya dan Ki Rudrakso berpindah jauh dari area pondok.

"Apa tadi? Teleportasi!?" Tanya Adiwjaya dalam hatinya penuh keterkejutan.

Intan terkejut dirinya berpisah jauh dengan Adiwijaya, kini Intan berada di halaman pondok sendiri. Sementara Adiwijaya dan Ki Rudrakso berada di hutan jauh dari area pondok.

Buru-buru intan langsung menghampiri mereka. Namun sayang sekali mereka berdua sudah beradu kekuatan fisik.

Adiwijaya langsung mencoba menyerang Ki Rudrakso dengan gerakan kera yang dia pelajari di dalam hutan. Namun entah mengapa gerakan lincah dari Adiwijaya yang biasanya sangat ampuh untuk mengalahkan musuh kini hanya biasa saja di depan mata Ki Rudrakso.

Sembari menghindari setiap pukulan Adiwijaya Ki Rudrakso berucap, "Aku tahu kamu tidak bisa mati Adi, namun bukan berarti Pancasona tidak memiliki kelemahan, setiap Ajian memiliki kelemahan. Kelemahan Ajian Pancasona adalah kamu sulit menemukan ajalmu sama seperti petapa Wanara dan kelemahan yang kedua adalah kamu bisa mati jika aku menghanguskanmu menjadi debu!" Ujar Ki Rudrakso.

"Coba saja kalau kamu bisa membakarku!" Tantang Adiwijaya.

Ki Rudrakso tersenyum tipis, "Ajian yang kamu peroleh bukan berasal dari kerja kerasmu sendiri, melainkan karena pemberian petapa Wanara. Dan hanya itu saja kamu sudah Jumawa. Akan aku tunjukan kepadamu, bahwa di atas langit masih ada langit!"

Tak!

Tak!

Ki Rudrakso yang awalnya terus menghindar menangkis pukulan Adiwijaya, Ki Rudrakso kemudian memutar tubuhnya dan langsung menendang Adiwijaya hingga Adiwijaya terpental sangat jauh.

Hooeeekk

Ugh!

Adiwijaya mengusap darah yang keluar dari mulutnya. Tanpa basa basi lagi dia langsung kembali melesat dan hendak menyerang Ki Rudrakso.

Sementara Ki Rudrakso hanya menatap tenang Adiwijaya yang melesat ke arahnya.

Siapa sangka Adiwijaya membuat gerakan tipuan, dia tidak berniat adu fisik melainkan melompat ke udara dan menciptakan bola api raksasa.

Adiwijaya langsung membanting bola api itu ke arah Ki Rudrakso.

Sementara Ki Rudrakso hanya tersenyum tipis memandangi bola api raksasa yang mengarah ke arahnya.

Blar!

Api langsung membumbung tinggi dan melalap tempat di mana Ki Rudrakso berdiri.

Adiwijaya berdiri mengamati kepulan asap, Beberapa menit kemudian asap menghilang secara perlahan.

Adiwijaya memicingkan matanya menatap siluet tubuh seseorang yang terlalap api.

Tubuh Ki Rudrakso berdiri tegap di tempat, ya dia sama sekali tidak menghindar, dia menerima serangan Adiwijaya.

Dan kini tubuhnya terselimuti api. Namun anehnya Ki Rudrakso tidak menjerit kepanasan tetapi masih berdiri dengan tenang menatap Adiwijaya.

Ki Rudrakso kembali membuat segel tangan tertentu. Seketika itu juga api di tubuhnya berpindah ke tubuh Adiwjaya sendiri.

Karena api ini berasal dari Ajian Anoman Obong Adiwijaya membuat Adiwijaya tidak merasa kepanasan.

"Dia bisa memindahkanku dia juga bisa memindahkan api di tubuhnya ke tubuhku, kekuatan macam apa itu? Ajian apa yang di miliknya dan ilmu apa yang dia anut?" Batin Adiwijaya sambil menatap Ki Rudrakso yang berdiri tenang.

"Hmmm.... sepertinya apimu sendiri tidak bisa membakar dirimu ya, kalau begitu kita lihat apakah kamu akan tahan dengan api milikku." Ucap Ki Rudrakso.

Tek!

Ki Rudrakso menjentikan jarinya seketika itu juga api merah di tubuh Adiwijaya berubah warna menjadi api Putih.

Adiwijaya kaget bukan kepalang merasakan panas yang teramat sangat.

Aaaaarrrgggggghhhhh!!!!

Dia menjerit dan berguling-guling mencoba memadamkan api putih di tubuhnya, namun sayang sekali api itu tidak mau padam.

Sementara itu Intan yang melihat kejadian ini langsung meminta tolong kepada ayahnya Raja Madyapuro, dia sendiri bukanlah tandingan dari Ki Rudrakso.

Adiwijaya meraung kepanasan dan kesakitan seolah kulitnya meleleh. Dia mencoba segalanya untuk memadamkan api itu namun api itu sama sekali tidak padam.

Ki Rudrakso hanya geleng-geleng kepala melihat hal itu. Tiba-tiba Ki Rudrakso tersenyum karena merasakan hawa kehadiran seseorang.

Kelebatan cahaya terang tiba-tiba datang dan langsung membawa pergi Adiwijaya dari tempat itu.

Ki Rudrakso hanya membiarkan sosok itu membawa Adiwijaya. Dia tersenyum penuh arti menatap sosok itu.

Sementara Intan sendiri tidak mendapatkan jawaban dari Raja Madyapuro, dia memberanikan diri untuk melawan Ki Rudrakso.

Namun Intan malah melihat Adiwijaya yang di bawa pergi oleh sosok misterius yang tubuhnya di selimuti cahaya putih.

"Siapa sosok itu?" Batin Intan.

Sementara itu sosok itu membisikan sesuatu kepada Adiwijaya untuk menyerap Api Putih itu dengan Ajian Anoman Obongnya, Adiwijaya mencoba dan ajaibnya api putih itu menyerap masuk ke dalam tubuhnya seolah terhisap.

Adiwijaya menatap wajah seseorang yang membawanya dengan ekspresi terkejut, pasalnya orang ini memiliki wajah yang sangat mirip dengan kakeknya yaitu Jatisrongo.

"Te-- terimakasih sudah menyelamatkanku kek." Ucap Adiwijaya.

"Santai saja anak muda, sekarang kita sudah aman dari Rudrakso, indra ketujuhnya benar benar luar biasa, namun dia tidak akan menyusul kemari, karena dia tidak mungkin meninggalkan pondoknya."

"Hah? Memangnya ada apa di pondoknya kek?"

"Dia menyimpan sebuah rahasia di sana." Jawab Ki Rudrakso.

Adiwijaya tidak bertanya lebih lanjut tentang rahasia itu.

"Tunggu dulu kek! Temanku masih ada di sana!" Ucap Adiwijaya.

"Maksudmu putri Madyapuro? Tenang saja dia sudah besar dia bisa pulang sendiri dan Rudrakso tidak mungkin menyakiti dia."

1
neni nuraeni
wiiiih mantaap
Aqlul /aqlan
lnjut
neni nuraeni
hebaaat
neni nuraeni
lnjut
Aqlul /aqlan
dah sehari cek kok blm up thor...
Y. Haryadi
lanjut
neni nuraeni
alah Aya si gelo...Adi Aya si gelo mahesapati di tukang ppsan jg Ki Joko,ayo Adi podran tuh si mahesapati
Aqlul /aqlan
lnjutkn...
neni nuraeni
walaah ati" adi
Was pray
sudah lebih baik perangai Adiwijaya, otak manusianya sudah dipakai bukan otak kera....lanjut
Was pray
sudah lebih baik perangai Adiwijaya, otak manusianya sudah dipakai bukan otak kera....lanjut
Aqlul /aqlan
lnjut...
Was pray
kita lihat dulu pertumbuhan dan perkembangan MC nya masih jadi jiwa egois , tempramental apa udah jadian insan yg lurus, baru kasih b5
Aqlul /aqlan
heeemmm.....lnjut
neni nuraeni
semoga sja Adi tidak esmosi lgi,lnjut thor
Was pray
kita lihat Adi tetap berjiwa hewan atau berjiwa manusia setelah berlatih di bawah bimbingan srimulyani
Aqlul /aqlan
joosss sdh dilatih pasti lbih tenang...lnjut
Was pray
yah.....Adiwijaya kesaktian baru Segede upil udah merasa paling sakti seantero jagad, MC nya kokk jadi tolol sih?
Was pray
yah.....Adiwijaya kesaktian baru Segede upil udah merasa paling sakti seantero jagad, MC nya kokk jadi tolol sih?
Aqlul /aqlan
novel si cantik(puspa) kok dah nggak up thor apa macet kna demo... trmksh...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!