NovelToon NovelToon
GALAK DI LUAR, LIAR DI DALAM

GALAK DI LUAR, LIAR DI DALAM

Status: sedang berlangsung
Genre:Aliansi Pernikahan
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: mamana

"sudahlah mas, jangan marah terus"
bujuk Selina pada suaminya Dante yang selalu mempermasalahkan hal-hal kecil dan sangat possesif..
"kau tau kan apa yang harus kau perbuat agar amarahku surut"
ucap Dante sambil membelakangi tubuh Selina..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mamana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kabar bahagia untuk Selina

Menyaksikan tingkah kakaknya yang tidak mau memberi saran apapun pada masakan Selina, membuat Selina sedikit kesal, ia menyilangkan kedua lenganya pada perut lalu duduk mengeluh pada ibunya.

"mas Bryan itu gimana sih bu, aku kan cuma minta saran biar masakan ku enak"

Ibunya tersenyum gemas melihat kelakuan putrinya yang mengeluh persis seperti anak kecil..lalu memegang ke dua pundak Selina dan berkata..

"Sel..maksud kakakmu itu benar.."

Selina menoleh seakan tidak terima dengan perkataan ibunya..

"benar gimana bu, memangnya salah ya kalau aku minta masukkan agar masakanku lebih enak.."

ibunya tersenyum tipis lalu duduk di samping putrinya.

"Sel...kalau cuma soal rasa masakan, ibu rasa Dante mampu membeli makanan mahal di restoran setiap harinya.."

Selina kebingungan dengan penjelasan ibunya.

"lalu apa mentang-mentang mas Dante kaya raya aku tidak perlu memasak lagi bu..."

Selina mendengus " tidak bisa begitu bu..sebagai istri aku ingin melayani suamiku dengan sepenuh hati bu"

ibunya kembali tersenyum dan memandang wajah Selina..

"nah itu dia masalahnya Sel..buat suamimu merasa paling beruntung memilikimu, tuang seluruh cintamu pada setiap masakan yang kau sajikan, dan buat es batu perlahan mencair dengan kehangatanmu"

Selina hanya diam termenung..tidak tahu apa yang di maksud ibunya..

melihat tatapan putrinya yang masih bingung dengan penjelasannya, bu Sari kembali menambahkan. "maksud ibu, menangkan dulu hati suamimu Sel..curahkan setiap perhatianmu padanya..percayalah sama ibu..pasti nanti masakanmu akan menjadi makanan ternikmat di lidahnya.."

Selina tertunduk "tapi mas Dante terlalu keras kepala bu, aku sampai kadang takut menghadapi kemarahannya, dan pertengkaran karna hal kecil itu Selalu terjadi"

"kalau begitu coba resep ke dua buat es batu mencair dengan kehangatanmu, meski iti adalah hal sulit..karna tidak ada api yang mampu bertahan di tengah salju"

Selina menghela nafasnya..

"Bagaimana bisa bu, mas Dante sendiri yang membatasiku untuk tidak menyentuh hatinya dengan rasa dingin yang selalu ia ciptakan..".

"sabar Sel, mengahapi Dante memang bukan hal mudah, tapi kau harus bisa.."

selina kembali tertunduk dan menjawab

"baik bu.."

"Sel percayalah kau akan menjadi tuan putri setelah seorang bayi muncul dari rahimmu.

Sambil mengusap perut putrinya

"ya bu.nanti setelah dari sini aku akan ke rumah sakit untuk periksa kandungan kenapa sampai saat ini aku belum hamil juga, ibu mau kan nemenin"

"oh tentu Sel setelah ayahmu pulang kita akan berangkat ke rumah sakit ya biar di antar ayah, semoga kandunganmu baik baik saja.."

"Amin bu."

"ibu tidak penrah tau bahwa sebenarnya mas Dante tidak pernah menginginkan kehamilanku bu" ucap Selina tertunduk Lesu..

"ahh itu hanya perasaaanmu Sel, Dante hanya tidak ingin kau berlarut-larut dalam kesedihan"

"mungkin bu..."

Setelah beberapa menit kemudian suara ketokan kaki muncul dari Depan rumah, dan terus mendekat ke arah Selina dan ibunya..

"wah anak cantiknya ayah Datang, mana suamimu nak" ucap ayah sambil menyodorkan punggung tangan nya..

Selina menerima uluran tangan itu dan mencium punggung tangan ayahnya.

"mas Dante tak bisa ikut yah, pekerjaannya tidak bisa di tinggal" jawab Selina..

ayahnya tersenyum lebar bahagia dengan kedatangan anaknya, lalu mengacak pelan rambut anaknya, sambil melirik ke arah meja makan..

"masakan mu ini Sel..."

tanya ayah.

belum sempat Selina menjawab ibu telah menjawab pertanyaan ayah duluan..

"iya dong yah..ayo di makan dulu yah daripada keburu dingin" sambil menyodorkan semangkuk bubur ayam di meja dekat pak Bima..

Pak Bima pun duduk dan mereka bertiga menikmati bubur ayam itu.

masih penasaran dengan respon ayahnya Selina bertanya.

"enak ngggak yah"

Ayah tampak sumringah menjawab pertanyaan Selina

"enak Sel, bisa masak juga ya, anak ayah ini Selain buat kue,..tapi tetap Sel..kayaknya keahlianmu memang lebih ke baked.."

"gitu ya yah,..tapi aku mau belajar biar bisa masak seenak mas Bryan" jawab Selina penuh optimis.

"ya ayah doakan, semoga semakin hari, kau semakin lihai memasak Sel"

Selina hanya menggangguk di susul dengan senyuman ibunya..

" yah..habis ini ayah bersiap ya..antar Selina ke rumah sakit untuk periksa kandungan.."

celetuk bu Sari.

Pak Bima spontan menoleh ke arah Selina..

"lho kamu hamil nak?"

Selina menggeleng "enggak yah..cuma mau mastiin apa kandunganku baik- baik saja..."

Ayahnya paham dengan maksud putrinya, lalu mempersiapkan diri untuk mengantar Selina.

Sesampainya di rumah sakit, suasana begitu hening. Langkah mereka tergesa, meski hati berusaha ditenangkan. Ayah duduk di kursi panjang depan ruang obgyn, menundukkan kepala, jemarinya saling meremas seolah tengah memeras cemas yang menumpuk di dadanya. Sesekali ia berdiri, berjalan sebentar, lalu kembali duduk. Nafasnya berat, namun ia tak ingin menunjukkan kegelisahannya di depan siapa pun.

Di dalam ruang periksa, Ibu duduk di samping Selina yang berbaring di ranjang kecil. Tangan Ibu menggenggam erat tangan putrinya, seakan ingin menyalurkan ketenangan lewat hangatnya genggaman. Selina sendiri tampak pucat, namun matanya tetap berusaha tegar, mengikuti instruksi dokter dengan napas teratur.

Beberapa menit pemeriksaan berlalu, dokter akhirnya menoleh sambil tersenyum ramah.

“Jangan khawatir, Bu. Kondisi kandungan Selina baik-baik saja. Tidak ada tanda bahaya. Dan kabar baiknya…” Dokter sempat menatap Selina lembut, “kandungan ini sangat memungkinkan untuk bisa berkembang dengan sehat. Selina masih sangat berpeluang punya anak, asalkan menjaga pola makan, istirahat, dan tidak terlalu stres.”

Seolah beban berat runtuh, Selina menitikkan air mata haru. Ibu spontan mengusap pipi putrinya, lalu tersenyum meski matanya ikut berkaca-kaca.

“Syukurlah, Nak… Tuhan masih kasih jalan.”

Ketika pintu ruangan dibuka, Ayah segera berdiri. Tatapannya penuh tanya, hampir tak sabar mendengar kabar. Selina tersenyum tipis, lalu mengangguk pelan.

“Yah… kandunganku baik-baik saja,” suaranya bergetar, antara lega dan bahagia.

Ayah menutup wajah dengan telapak tangan sebentar, lalu menunduk syukur. "syukurlah nak…” bisiknya lirih, sebelum akhirnya mendekap Selina erat. Dalam pelukan itu, Selina merasa beban hidupnya sedikit demi sedikit terangkat, digantikan dengan harapan baru yang perlahan tumbuh.

Setelah itu ayah dan ibunya mengantar Selina pulang.

Di sepanjang perjalanan mereka berbincang,

"Sel, apa Dante sudah periksa juga?" tanya ibunya..

Selina menggeleng pelan

"mas Dante gak mau bu.."

Ibunya terkejut mendengar hal itu..

"lho kenapa nggak mau Sel"

"sebenarnya mas Dante, emmm..dia masih belum mau punya anak bu.." jawab Selina lesu.

Melihat kesedihan di wajah putrinya bu Sari lalu mengelus pelan punggung putrinya..

"gak papa Sel ..Dante memang keras kepala..kau harus sabar dan tetap hangat agar bisa mencairkan hatinya Sel.."

Selina mengangguk..dan tanpa terasa mobil pun telah sampai di depan rumah Selina.

ibu dan ayahnya turut masuk ke dalam rumah, merasakan kesunyian, hening didalam rumah Selina..

1
Winda Marshella
ceritanya bagus, semangat thor
MamaNa: terimakasih kaka..pasti selalu semangat kaka ditunggu, updatenya ya Kaka 🙏
total 1 replies
AstutieEcc
bagus ceritanya 😍
MamaNa: terimakasih kak🙏
total 1 replies
MamaNa
siap.. pasti segera di update kakak /Pray//Pray/
0-Lui-0
Bikin susah move-on, semoga cepat update lagi ya thor!
Enoch
Wow, bikin terhanyut.
MamaNa: makasih kakak 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!