Adira Sofia Erlangga gadis cantik dan lugu,sedari kecil ia sudah menyukai seseorang yaitu sahabat Kakak nya yang bernama Zayn Haidar Dwi Atamaja yang berwajah tampan namun sangat dingin, yang pernah ia tolong waktu saat Zayn kecil terjatuh saat bermain,saat beranjak dewasa Adira masih menyimpan perasaan tersebut kepada Zayn,apakah perasaan Adira akan terbalaskan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khulyati 2702, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab:14(Menginap Di Rumah Ka Zayn)
"Ish...kenapa sih makin hari Kakak semakin berani mencium ku!!,aku gak jadi ngobatin luka Kakak kalau Kakak mulai berani seperti ini",ucap Adira sambil mendengus kesal karena Zayn mulai berani mencium nya terhitung sudah dua kali Zayn melakukan seperti itu kepada Adira membuat Adira semakin kesal di buat nya.
"Maaf sayang..aku hanya refleks tadi, kamu tau kan wajah kita sangatlah dekat jadi aku mempunyai kesempatan mencium mu,tapi ini yang terakhir besok-besok nya, aku tidak akan mengulangi nya lagi".
"Awas aja kalau Kakak sampai melakukan ini lagi,aku gak mau ketemu Kakak lagi!!".
"Ya...jangan dong sayang,kalau kita gak ketemu Kakak bisa rindu sepanjang hari sama kamu".
"Ya itu sudah jadi resiko Kakak maka nya jangan macem-macem,lagian kita ini belum halal Ka,mana bisa cium-cium seperti itu nanti kalau khilaf bagaimana?Kakak yang untung aku yang rugi nanti nya".
"Oke..oke..aku tidak akan mengulangi nya lagi,sayang maafkan aku",lirih Zayn dengan menundukan kepala nya.
"Iya,aku maafin Kakak",ucap Adira.
"Mmm...apakah kamu masih mau mengobati luka ku sayang?".
Adira pun mengangguk dan tersenyum dan dengan perlahan mulai membersihkan luka di bahu nya Zayn dengan sangat hati-hati dengan menggunakan air hangat tentu nya.
Adira melihat raut wajah Zayn yang saat ini tengah menahan sakit di bahu nya.
"Ka cepat sembuh ya,aku tidak mau kejadian tadi terulang lagi apalagi sampai membuat salah satu anggota tubuh Kakak terluka",ucap Adira.
"Makasih sayang...atas perhatian nya".
"Iya",Adira kembali melanjutkan pengobatan, untuk luka Zayn ,setelah selesai mengompres Adira tidak lupa mengoleskan sedikit alkohol di bahu yang terluka dan tidak lupa memberi salep supaya bekas luka nya cepat kering.
"Oh ya Ka,apa boleh aku bertanya sesuatu?".
"Katakan sayang kamu mau bertanya apa".
"Selain mengurus perusahaan,pekerjaan Kakak apa lagi,karena tadi Kakak sempat bilang kalau yang menyerang kita itu adalah musuh Kakak berarti Kakak terlibat dengan..."Adira pun tidak melanjutkan perkataan nya karena ia takut salah dan menyinggung hati Zayn.
"Loh kenapa gak di lanjutin bicara nya?".
"Aku takut salah bicara Ka".
"Perkataan mu benar sayang selain mengurus perusahaan ,aku juga terlibat dengan jaringan Mafia,aku sudah lama gabung ke dalam jaringan tersebut, maka nya aku selalu bersikap cuek dan dingin serta berkata kasar kepada mu karena semua itu aku lakukan demi keselamatan kamu sayang ,karena musuh ku ada dimana-mana jadi aku tidak ingin mereka tau kalau kamu adalah wanita yang paling berharga dalam hidup ku".
"Oh jadi itu alasan nya,kenapa Kakak bersikap seperti itu sama aku".
"Iya sayang,dari dulu aku sudah tau kalau kamu diam-diam menyukai ku dan aku juga merasakan hal yang sama pada saat itu tapi aku merahasiakan nya karena aku takut,tapi orang-orang di sekitar ku menyaran kan untuk aku berkata jujur kepada mu tentang perasaan ku yang sebenar nya selama ini sama kamu sayang,waktu keluarga mu mengajak keluarga ku untuk makan malam di situlah aku mempunyai kesempatan untuk mengungkapkan perasaan ku sama kamu".
"Ka Zayn..terimakasih sudah membalas cinta ku,aku bahagia sekali",lirih Adira tak terasa air mata nya pun menetes begitu saja.
"Hei..kenapa menangis seharus nya kamu bahagia sayang",ucap Zayn sambil menyeka air mata Adira dengan begitu lembut.
"Ini bukan air mata kesedihan Ka ,akan tetapi air mata ini air mata kebahagiaan",sahut Adira di sela-sela isak tangis nya.
Zayn pun tersenyum dan membawa Adira kedalam pelukan nya sambil sesekali mengusap punggung Adira untuk menenangkan sang kekasih.
"Aku juga mencintai mu sayang,sangat mencintai mu,bisik Zayn dengan suara berat nya".
"Rasa nya aku tidak sabar ingin mempercepat acara pertunangan nanti dan setelah itu kita akan segera menikah,ucap Zayn tiba-tiba".
"Kakak sudah tidak sabar ya",sahut Adira sambil melonggarkan pelukan nya dan menatap wajah tampan Zayn dari jarak dekat.
"Banget",karena aku tidak ingin ada laki-laki yang berusaha mendapatkan mu selain aku,ucap Zayn.
Adira pun tersenyum sambil membenamkan kembali wajah nya ke dalam pelukan Zayn.
"Sayang..menginaplah disini,aku ingin kamu berada di sampingku malam ini karena aku tidak bisa tidur dalam keadaan sakit seperti ini apalagi tidak ada kamu di samping ku,ucap Zayn".
"Tapi aku harus pulang Ka nanti kalau Mamah sama Papah marah pada ku bagaimana?".
"Kamu jangan khawatir sayang, nanti Mamah ku yang akan meminta ijin pada kedua orangtua mu kalau kamu akan menginap disini",ucap Zayn sambil mengusap lembut kepala Adira dengan lembut.
Sebelum menjawab perkataan Zayn,Adira dengan perlahan menghembuskan napas nya"Baiklah Ka aku akan menginap malam ini di rumah Kakak",sahut Adira pada akhir nya.
Saat kedua nya tengah berbincang tiba-tiba pintu kamar Zayn di ketuk seseorang.
Tok...
Tok...
Tok...
"Sayang ini Mamah buka pintu nya,panggil Mamah Ayunda dari luar".
Di dalam saat ini Adira terkejut karena ada seseorang yang mengetuk pintu kamar nya Zayn dengan perlahan Adira melepaskan pelukan nya.
"Ka itu Mamah,aku buka dulu ya pintu nya kamu baringan aja di tempat tidur".
"Iya sayang".
Adira melangkah kan kedua kaki nya ke arah pintu kamar nya Zayn dan lekas menarik gagang pintu tersebut dengan perlahan.
Pintu pun terbuka dan seorang wanita dewasa tersenyum kearah Adira yang saat ini tengah berdiri di depan pintu kamar nya Zayn.
"Sayang ...maaf ya Mamah gangguin waktu kalian berdua,Mamah hanya ingin melihat keadaan Zayn bagaimana kondisi nya sekarang?,ucap Mamah Ayunda".
"Aku sudah mengobati luka nya Mah,tinggal menunggu pemulihan saja,ayo Mah masuk ke dalam Ka Zayn sedang beristirahat".
Mamah Ayunda lekas masuk ke dalam kamar putra nya ,ia melihat Zayn yang sudah tertidur dengan damai di atas ranjang besar nya.
Mamah Ayunda berjalan mendekati putra nya yang saat ini tengah tertidur,ia mengusap lembut rambut putra dan memberikan kecupan di kening Zayn dengan penuh kasih sayang..
"Zayn anak ku ,Mamah sayang sama kamu cepat sembuh ya Nak,lirih Mamah Ayunda".
"Adira lebih baik kamu menginap di rumah Mamah aja ya,nanti Mamah akan menghubungi kedua orangtua kamu untuk meminta ijin,ucap Mamah Ayunda".
"Iya Mah".
"Mamah sudah siapkan kamar untuk kamu di sebelah kamar nya Zayn jadi nanti malam kamu bisa istirahat".
"Terimakasih ya Mah,maaf sudah merepotkan".
"Iya sayang sama-sama,kalau begitu Mamah mau ke bawah dulu ya karena sebentar lagi Papah nya Zayn pulang,sekalian Mamah juga mau mempersiapkan untuk makan malam nanti".
"Boleh aku ikut Mamah ke bawah sekalian Adira bantu di dapur?".
"Gak usah sayang,kamu di sini aja ,nanti kalau Zayn bangun gak ada kamu gimana?kamu tau kan kalau Zayn itu seperti apa".
"Baiklah Mah Adira akan tetap di sini".
"Ya sudah Mamah ke bawah sekarang yah,pamit Mamah Ayunda sambil berjalan meninggalkan kamar putra nya".
"Iya Mah".
Setelah kepergian Mamah Ayunda,Adira menutup pintu kamar nya Zayn,sebelum duduk di atas sofa Adira berjalan ke arah Zayn yang saat ini masih terjaga dalam tidur nya.
Kalau sedang tidur seperti ini kenapa wajah Ka Zayn semakin tampan saja,ku harap tidak ada seseorang yang ingin memiliki mu selain aku Ka,ucap Adira dalam hati...
