NovelToon NovelToon
Cinta Dalam Dua Ikrar

Cinta Dalam Dua Ikrar

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Pelakor / Ibu Mertua Kejam / Pelakor jahat
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: viaeonni

⛔: Ini hanya fiksi, jika terdapat kesamaan nama, tempat atau kejadian, itu hanyalah kejadian yang tidak disengaja.

Wilona percaya ia memiliki segalanya—cinta, rumah tangga yang hangat, dan suami yang setia. Tapi semua runtuh saat seorang wanita datang membawa kenyataan pahit: ia bukan satu-satunya istri. Lebih menyakitkan lagi, wanita itu telah memberinya sesuatu yang tak bisa Wilona berikan—seorang anak.

Dikhianati oleh orang yang paling ia percaya, Wilona harus memilih: terpuruk dalam luka, atau berdiri dan merebut kembali hidupnya.


"Ketika cinta tak cukup untuk setia… akan kau pilih bertahan atau pergi?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon viaeonni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 14

Setelah memarkirkan mobilnya di parkiran restoran, Wilona tidak langsung turun. Ia masih terdiam di balik kemudi, menarik napas dalam-dalam untuk menguatkan mentalnya. Ia tahu pertemuan ini bukan pertemuan biasa, ia bisa mendapatkan bukti-bukti kuat untuk menceraikan Aryan, tanpa bersusah payah. Ini akan jadi babak baru dalam hidupnya entah menjadi awal kekuatan, atau titik kehancuran.

"Ya Tuhan... Kuatkan aku untuk menghadapi semua ini," bisiknya lirih. Meskipun ia sudah bertekad tegar, tetap saja rasa sesak itu menyeruak di dada. Perasaan tertusuk, dikhianati, dan hancur belum sepenuhnya hilang dari relung hatinya.

Setelah memastikan dirinya cukup tenang, Wilona perlahan turun dari mobil. Ia menarik napas panjang, merapikan gaunnya, lalu melangkah anggun memasuki Restoran Flora. Setiap langkahnya mencuri perhatian. Aura anggun, elegan, dan penuh wibawa terpancar dari caranya berjalan. Suara hak tinggi yang mengetuk lantai marmer seolah menandai bahwa wanita luar biasa tengah datang.

Seisi restoran seakan berhenti sesaat hanya untuk melihatnya. Beberapa pasang mata terpukau, tak jarang pula terdengar bisik kagum dari meja pengunjung. Wilona hanya membalas semua itu dengan senyum tipis. Dalam hatinya, ia bertanya-tanya, apa penampilannya terlalu berlebihan? Atau mungkin memang dirinya begitu mencolok di tengah keramaian?

Namun, ada satu pasang mata yang tidak menunjukkan kekaguman, justru sebaliknya. Tatapan sinis mengarah langsung padanya dari meja sudut restoran. Di sana, Amanda sudah duduk lebih dulu dengan memangku bayi kecil di pangkuannya. Tatapannya tajam, nyaris seperti hendak menelanjangi Wilona dari ujung rambut hingga kaki.

Amanda tidak menyangka. Ekspektasinya hancur. Ia pikir Wilona akan datang dengan wajah sayu, pakaian lusuh, dan aura perempuan yang kalah. Tapi wanita itu datang seperti bintang. Penampilannya berkelas, wajahnya bersinar meski dengan kacamata hitam, dan gaunnya menonjolkan sisi elegan yang sulit disaingi. Amanda menggerutu dalam hati, merasa panas dan tak nyaman.

"Sialan! Dia pikir dia siapa datang-datang seperti artis?" desis Amanda, wajahnya menegang.

Namun, Wilona tetap tenang. Ia melihat sekilas Amanda dan bayi yang ada di pangkuannya bayi yang jelas memiliki garis wajah suaminya. Dadanya bergemuruh. Rasa nyeri muncul lagi, namun ia genggam erat perasaannya, jangan sampai satu tetes air mata pun terlihat.

"Maaf, apa kamu sudah lama menunggu?" tanya Wilona setelah mendekat. Suaranya tenang, sopan, bahkan terdengar ramah. Amanda makin kesal dibuatnya.

"Nggak, Mbak Wilona. Aku juga baru sampai," jawab Amanda sambil memasang senyum manis yang dipaksakan.

"Boleh aku duduk?"

"Silakan."

Wilona pun duduk anggun, kakinya bersilang rapi. Ia mencuri pandang ke arah bayi mungil itu, dan hatinya kembali tercekat. Bayi itu… seharusnya bayi itu adalah miliknya.

"Dari mana kamu tahu namaku? Kita bahkan belum pernah bertemu," tanya Wilona datar, namun sorot matanya tajam.

"Perkenalkan, aku Amanda Maheswari. Tentu saja aku tahu nama Mbak dari suamiku. Mas Aryan sudah menceritakan segalanya sebelum kami menikah," jawab Amanda dengan santai, menyebut nama Aryan seolah-olah tak ada luka di sana.

"Sebelum itu, perkenalkan, namaku Amanda Maheswari. Tentu saja aku tahu nama Mbak Wilona dari suamiku. Bahkan sebelum kami menikah, Mas Aryan sudah sering bercerita tentangmu," ujar Amanda dengan nada santai, seolah tak menyadari betapa tajam kata-katanya menusuk.

Dahi Wilona mengernyit. Ia menatap Amanda lekat-lekat. Tak ada sedikit pun rasa bersalah di raut wajah wanita itu. Bahkan, ia terlihat bangga.

"Jadi, sejak awal kamu sudah tahu kalau Mas Aryan sudah menikah?" tanya Wilona datar, namun nadanya penuh tekanan.

Amanda tidak langsung menjawab. Ia menyisir rambutnya pelan ke belakang telinga dan memandang Wilona dengan senyum manis yang palsu. "Sebelum cerita lebih jauh, gimana kalau kita pesan makan dan minum dulu? Aku haus."

Wilona menghela napas pelan, mencoba menahan emosi yang mulai naik. Sebenarnya ia ingin langsung menuntaskan semua pembicaraan ini tanpa basa-basi. Tapi demi menjaga penampilan, ia hanya berkata, "Terserah."

Amanda memanggil pelayan dan memesan makanan, dessert, dan minuman mewah. Sementara Wilona hanya memesan es lemon tea. Tenggorokannya terlalu kering untuk menerima makanan apa pun.

"Sebenarnya," ucap Amanda sambil memainkan sendok di tangannya, "aku nggak tahu kalau Mas Aryan sudah menikah waktu Mama Lita memintaku menikah dengannya."

Wilona membelalakkan mata. "Apa? Mama yang minta kamu menikah dengan Aryan?"

Amanda mengangguk. "Iya. Tapi keputusan akhirnya tetap di tangan Mas Aryan. Seminggu setelah itu, Mama minta aku datang ke rumahnya. Katanya untuk membicarakan pernikahan dan minta persetujuan langsung dari Mas Aryan." Senyum licik muncul di sudut bibir Amanda, seolah ia tahu betul betapa ucapan itu menghantam hati Wilona.

"Aku memang sempat kaget waktu tahu Mas Aryan sudah punya istri. Tapi, kata Mama, istri pertamanya nggak bisa punya anak. Sedangkan Mama ingin segera menggendong cucu. Dan aku..." Amanda mengangkat dagunya, "aku tertarik sejak pertama bertemu Mas Aryan. Ganteng, kaya, dewasa... siapa yang bisa nolak?"

Wilona menggenggam erat jemari tangannya di bawah meja. Tidak bicara sepatah kata pun. Tapi matanya menatap Amanda tajam, penuh amarah.

"Awalnya Mas Aryan menolak. Tapi dia juga ingin punya anak, kan? Dan akhirnya dia luluh juga. Bukan karena paksaan, loh. Murni karena keinginannya sendiri."

Wilona merapatkan bibirnya, berusaha tetap tenang. Namun dadanya terasa sesak. Ia tahu betul bahwa Aryan tidak setegas itu dalam membuat keputusan, apalagi jika sudah berhadapan dengan ibunya.

"Pas awal nikah, Mas Aryan memang dingin banget. Tapi semua berubah waktu kami honeymoon ke Paris. Setelah malam pertama, dia jadi lebih romantis. Manis banget." Amanda terkekeh dengan gaya sok manja. "Dan sejak saat itu, setiap kali dia kerja ke luar kota, dia ajak aku. Katanya biar sekalian honeymoon."

Kata 'honeymoon' terasa seperti palu godam di kepala Wilona. Ia tahu Aryan sering dinas ke luar kota, bahkan pernah sampai tiga minggu tanpa kabar. Ia yang dulu begitu percaya, sekarang merasa seperti orang bodoh.

Amanda membuka tasnya, mengeluarkan sebuah paper bag, dan menghamparkan beberapa foto di atas meja. Foto Aryan tersenyum memeluk Amanda, foto mereka di pantai, di bandara, hingga Amanda memamerkan perut buncitnya dengan latar belakang Eiffel.

Wilona menatap foto-foto itu dengan pandangan kosong. Bibirnya bergetar, namun ia tetap diam. Tangannya gemetar, tapi ia berusaha tidak terlihat rapuh.

"Apa lagi pas aku hamil," lanjut Amanda, suaranya terdengar sangat bangga. "Mas Aryan itu bahagia banget. Bahkan waktu aku ngidam yang aneh-aneh, dia rela pergi jauh demi nurutin semua. Setiap malam dia nggak pernah ninggalin aku. Dan saat Willy lahir... ah, itu momen paling indah. Mas Aryan nangis waktu Willy keluar."

Wilona menunduk, tak sanggup lagi menatap mata Amanda. Ia ingat betul malam-malam sepi saat Aryan tak pulang, saat ia menangis sendirian di kamarnya, menanti kabar. Ternyata saat itu... suaminya sedang bahagia di sisi wanita lain.

"Dia bahkan sempat bilang, kalau bukan karena aku, dia nggak akan tahu rasanya jadi seorang ayah," ucap Amanda pelan, namun dengan nada penuh kemenangan.

Wilona menggigit bibirnya keras-keras. Ia tidak ingin air matanya jatuh, tidak di depan wanita ini.

"Aku tahu, Mas Aryan sering bohong ke Mbak Wilona. Tapi itu karena dia nggak bisa jauh dari aku dan Willy. Aku sering suruh dia pulang ke rumah Mbak, tapi dia yang nggak mau," tambah Amanda, menyandarkan tubuhnya ke kursi dengan santai.

Wilona hanya mengangguk kecil, seolah menelan semua omong kosong itu bulat-bulat. Tapi di dalam dirinya, ada badai besar yang sedang mengamuk. Ia merasa dikhianati, diremehkan, dibuang tanpa rasa bersalah sedikit pun.

Ya Tuhan... jadi selama ini aku dibohongi oleh pria yang paling aku percaya. Oleh keluarga yang kuanggap milikku sendiri.

JANGAN LUPA BERI LIKE, KOMEN DAN VOTE

DUKUNGAN TEMAN-TEMAN SEMUA SANGAT BERHARGA.....LOVE YOU ALL.....

1
Linda Liddia
Semangat thor lanjut donk up ato crazy up..
Kostum Unik
Up lg kak
Lee Mbaa Young
semangat wilona,,
Kasih Bonda
next Thor semangat
Arbaati
nyesek Thor /Sob/
Kostum Unik
Up lagi kak
Kasih Bonda
next Thor semangat
3sna
ttp ada wc umum
Retno Harningsih
lanjut
Kostum Unik
Banyakin kisah Wilona dong kak.. Jgn Aryan terus. Pengen bgt Aryan ktm Wilona dg wajah baru biar makin nyesek nyesel /Panic/
Lee Mbaa Young
pezina oleh pelacur. Wes cocok. terusno smpe kenek penyakit
Lee Mbaa Young
Wes cocok iku, pezina oleh pezina.
Wes to gae duso seng okeh bar iku garek entuk karmane.
ko lek wes miskin po knek penyakit br tau rasa.
Lee Mbaa Young
waowww kali ini Amanda dpt lawan yg sepadan.
bagus bagus biar tmbh hancur nnti.
dah bner si anak dpt wanita baik hidup tertata mlh di hancurkan.
Sekarang balik lagi Aryan suka mabuk dan free sex. sakit kau nnti Amanda kl tau Aryan bgitu 🤣
Kostum Unik
Up lagi kapan kk author
Retno Harningsih
lanjut
Daulat Pasaribu
taik kelen semua nya.klo bisa kena karma kalian sekeluarga.biar tau kalian penyesalan karna uda nyakitin hati istri yg begitu tulus
Daulat Pasaribu
kasian juga jadi wilona,uda setia,penurut sampai rela ninggalin keluarganya malah diselingkuhi.tapi pelajaran juga buat wilona
Kasih Bonda
next Thor semangat
3sna
dibb ini bnyk penjelasan yg diulang2
Lee Mbaa Young
syukurin lah, jd pelakor kok mau bhgia.
hbis ini kluarga Aryan tambh hancur.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!