NovelToon NovelToon
SAAT AKU SUDAH DIAM

SAAT AKU SUDAH DIAM

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyesalan Suami / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:55.1k
Nilai: 5
Nama Author: iraurah

Tamparan, pukulan, serta hinaan sudah seperti makanan sehari-hari untuk Anita, namun tak sedikitpun ia mengeluh atas perlakuan sang suami.

Dituduh menggugurkan anak sendiri, membuat Arsenio gelap mata terhadap istrinya. Perlahan dia berubah sikap, siksaan demi siksaan Arsen lakukan demi membalas rasa sakit di hatinya.

Anita menerima dengan lapang dada, menganggap penyiksaan itu adalah sebuah bentuk cinta sang suami kepadanya.

Hingga akhirnya Anita mengetahui pengkhianatan Arsenio yang membuatnya memilih diam dan tak lagi mempedulikan sang suami.

Follow Instragramm : @iraurah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iraurah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kepercayaan Arsen

Sepulang kerja Arsen memarkir mobilnya di depan rumah. Kemarin ia pulang menjelang larut malam, tapi hari ini, ia memutuskan untuk pulang lebih cepat. Entah karena pekerjaan yang rampung lebih awal atau karena suasana hati Arsen yang berubah-ubah karena banyak pikiran.

Mobil milik Anita sudah terparkir rapi di garasi. Artinya Anita sudah pulang lebih dulu, tidak aneh karena memang itulah yang seharusnya Anita lakukan.

Pintu rumah terbuka dengan suara handel pintu yang khas. Arsen melangkah masuk dan langsung disambut oleh keheningan.Tidak seperti biasanya yang mana Anita selalu menyambut bahkan ketika wanita itu baru mendengar deru mobilnya. Tidak ada aroma masakan dari dapur, tidak terdengar suara televisi atau musik lembut seperti biasanya. Namun rumah itu tampak rapi dan bersih. Sepatu Anita terletak di rak seperti biasa, jaketnya juga tergantung rapi di gantungan.

"Dimana dia" gumamnya pada sendiri.

Karena tak mau menebak-nebak Arsen pun melangkah menuju kamarnya di lantai atas, begitu ia masuk Arsen langsung mendengar suara gemercik air dari dalam kamar mandi, Anita pasti sedang membersihkan diri.

Tanpa mengetuk pintu dan meminta izin, Arsen langsung menerobos masuk ke dalam sana, membuat Anita yang sedang berendam terlonjak kaget.

Brakk!

"Anita!" serunya keras.

"Astaga! Papih??" teriaknya spontan, wajahnya merah padam karena terkejut sekaligus panik.

Namun Arsen tidak menggubris keterkejutan Anita. Ia memandang Anita dengan tatapan marah, sorot matanya tajam, napasnya memburu.

"Sudah berapa lama kau disini, huh?! Bersantai-santai di bathtub, sementara suamimu pulang kerja dan tidak disambut sama sekali?!"

Anita tergagap, mencoba mencari kata-kata untuk menjawab. “Aku… aku pikir Papih pulang larut seperti kemarin jadi aku--”

“Kau mengharapkan suamimu pulang larut?! Kau sudah bosan melihat wajah suamimu ini, huh?!!" potong Arsen dengan suara tinggi. "Kau berpikir untuk membuatku marah, Anita! Kenapa? Karena aku tidak mengucapkan selamat ulang tahun kepada kemarin, iya!?!”

"Tidak pih, sama sekali tidak. Bukan seperti itu..."

"Halahhh... Kau memang sulit untuk mengakui sesuatu! Cepat turun!!"

"Aku belum selesai pih, sebentar lagi tidak akan lama, aku janji"

"Lagi-lagi kau membangkang ya!"

Arsen mendekat lalu dengan cepat langsung menarik pergelangan tangan Anita dan menariknya keluar dari bak mandi.

Anita yang tidak siap pun terpeleset saat kakinya menyentuh lantai keramik yang basah, namun Arsen tetap menyeretnya keluar dengan Anita yang masih dalam keadaan tak tertutup sehelai benang pun.

"Auhh!! Papih tunggu... Ini sakit" mengaduh lututnya yang mencium ubin.

"Dasar cengeng, cepat berdiri!!"

Anita dengan sekuat tenaga berjalan dengan kaki yang terseok-seok, menyeimbangkan langkah sang suami yang terus membawanya keluar dari kamar mandi.

Arsen membawa Anita menuju ranjang, dan mendorong tubuh wanitanya kesana, sampai Anita terlempar dengan kondisi tubuhnya yang masih basah.

Arsen lantas menindih Anita, tangannya mencekik leher sang istri membuat si empu merasa sesak dan kehabisan nafas, dia berusaha melepas tangan Arsen sebelum oksigen di tubuhnya benar-benar tak tersisa.

"P-pih....le-pas...."

"DIAM!!!"

Arsen melepas ikat pinggang miliknya dengan satu tangan kemudian mengikat kedua lengan Anita dengan benda tersebut. Sejenak Anita bisa bernafas dengan normal, tapi entah apa yang akan Arsen lakukan setelah ini, kedua kaki Anita pun ditindih membuatnya sulit untuk melepas diri.

"Papih.... Mau apa?? Tolong jangan seperti ini, tanganku sakit pih"

"KAU TULI?? AKU BILANG DIAM!"

"Tapi papih ini---"

"Hmmphhh!!!"

Arsen langsung membungkam mulut Anita dengan ciuman yang ganas, tanpa ada kelembutan sama sekali, gigitan yang kencang membuat bibir bawah Anita sobek dan sedikit berdarah, namun Arsen tetap meneruskan ciuman seolah-olah peraduan bibir tersebut semakin terasa nikmat.

Sudut mata Anita tampak basah, dia menahan sakit diantara sentuhan yang dia dambakan, meskipun cara yang dia inginkan sangatlah berkebalikan.

"Hmmphhh....!"

"Hmmphhh...!"

Pertautan itu menciptakan suara yang sangat er0tis, tubuh Arsen mendadak panas, dia membuka kancing kemejanya satu-persatu, hingga kini bagian atasnya tak tertutup sama sekali.

Lidah Arsen berpindah ke bagian yang lain, dia menjilat tulang selangka dan memberikan tanda kissmark di leher Anita, Anita melenguh ketika organ tak bertulang itu menjelajahi setiap sudut tubuhnya sesuka hati.

"Eughh.... Papih...Disana...."

"Syutttt! Siapa yang mengizinkanmu berbicara?!"

Anita kembali membungkam mulutnya, dia mengigit bibir bawah menahan setiap desiran yang membuat tulang punggungnya menggelinjang.

Bibir Arsen mendarat pada dua gunung yang sudah mau meletus, mulutnya mengobrak-abrik kedua puncak secara bergantian, mengigit dan memainkan lidahnya disana, memberi cubitan kecil yang membuat pemiliknya mengaduh.

"Sshhhh...." Anita hanya mampu berdesis tatkala dia merasakan sedikit nyeri ketika Arsen menggunakan giginya pada bagian merah muda itu.

Arsen mengangkat wajahnya sebentar, melihat ekspresi Anita yang kacau sembari menikmati permainannya.

Dia menampar kedua pipi Anita sampai memerah, membuat wajah Anita menoleh ke kanan dan ke kiri secara terus-menerus.

"Kau tampak seperti p3lacur, Anita! Kau mirip sekali dengan mereka!"

Anita tak mampu membalas hinaan Arsen, sebab pikirannya sudah tak berfungsi dan dia ingin segera menyelesaikan pergulatan yang sudah membuat setengah tubuhnya terasa remuk.

"Kau bahagia saat ada pria yang menyentuhmu seperti ini??"

"Tentu saja kau senang, bodohnya aku bertanya demikian"

"Wajahmu tak bisa berbohong"

Arsen tersenyum sebal melihat perempuan yang kini berada di bawah kukungannya, dia selalu ingin melihat wanita cantik ini menangis, dengan begitu, api yang membara dijiwanya sedikit redam oleh air mata yang keluar menyirami kobaran tersebut.

"Lihat wajahmu! Kau seperti tidak tahan untuk menelan sp3rma ku... Hahaha!!"

Selanjutnya Arsen membuka kain terakhir yang menempel di tubuhnya hingga membuat keduanya tak tertutup apapun.

Dalam sekali gerakan, milik Arsen sudah menembus ujung terdalam Anita hingga membuat sang lawan menjerit kesakitan.

"Ahhhhhhh!!"

Arsen menggerakkan pinggulnya tanpa ampun, seperti seseorang yang tak diberi waktu lama untuk melakukan ini, dia memacu dengan cepat tak peduli sekeras apapun jeritan wanitanya.

"Papih......! Ini sakit pih....!"

Namun meski Arsen diliputi rasa benci dan amarah yang meradang, tak bisa dipungkiri dia tetap menyukai penyatuannya dengan Anita, masih sama seperti pertama kali, tak ada yang berbeda, hanya cara bermainnya yang kian tak berakal.

Arsen terlalu diliputi rasa dendam dimasa lalu, yang membuat dia menutup mata dan telinga, mengabaikan rintihan wanita yang dia cintai, membuang segala rasa kasihan dan membesarkan ego yang menggerogoti sifatnya yang dulu.

Entah harus penyiksaan seperti apa lagi yang membuatnya puas melihat Anita menderita, segalanya telah ia coba, tapi wanita ini masih bertahan, sehingga membuat Arsen berpikir kalau sang istri tak akan pernah meninggalkannya.

Tanpa atau dengan cintanya, Anita pasti akan selalu menerima semua perbuatan Arsen, walaupun harus bersanding dengan luka sekalipun.

Keduanya mendapat puncak bersama setelah Arsen berhasil menumpahkan cairannya ke dalam kantung telur yang tak kunjung berbuah.

Nafas mereka terengah-engah, dengan keringat yang saling bercampur menjadi satu, Anita berusaha tersenyum sambil mengucapkan kata keramat yang membuat kepala Arsen makin membesar.

"Aku mencintaimu, Pih. Selalu mencintaimu"

1
Uthie
semoga segera sadar, cinta yg seperti apa yg kamu miliki untuk si Arsen..
begitupun dengan cinta Arsen untukmu 😌
Uthie
sudah mulai-mulai niiii si Arsen 😏
Uba Muhammad Al-varo
Anita jangan kau paksa diri bahagia,buat apa kau terluka karena cinta,kau juga berhak bahagia apalagi kau punya sahabat Baim yang baik dan mencintai mu,pisah aja , Arsen udah mulai selingkuh dengan Natasha
Yoona Mell Abdullah
Anita cari kebahagiaan mu sendiri…tinggal kan keluarga yg tidak syg kmu
Ma Em
Anita semangat ya kamu harus bangkit jgn selalu mengalah kalau emang Arsen TDK peduli padamu lebih baik mundur mungkin itu jalan terbaik untuk Anita carilah kebahagiaanmu sendiri Anita jgn memaksakan diri
Siti Zaid
Semoga saja Arsen tidak lagi mengabaikan Anita dan pentingkan pekerjaan nya dari pada kesihatan Anita...
Ana_Mar
Arsen tetaplah Arsen yang tetep keukeuh prioritaskan pekerjaan daripada istrinya sendiri.
Humay Uum
mungkin dari orang yang sedang dekat dengan Arsen akhir akhir ini karena salah paham kemaren2 yg cuek trus Deket SMA yg lain dtambabh Anita sakit kyaya karena Janin yg dtunggu dluar kandungan apa lagi nih dharapkan banget kan SMA Arsen ,karenaa mau berubah jadi suami yaang baik dan nih lah cobany datang ,dan Anita tau Dy juga berubah tak peduli dengan suamiy karena berkhianat
Ma Em
Mungkin yg telepon Arsen adalah temannya Ananda kalau emang benar Arsen selingkuh semoga segera diketahui oleh Anita
Rahma Inayah
pasti tlp dr pelakor yg dia temui TDK sengaja di cafe tempo hari
Ana_Mar
apa diam-diam Arsen sudah selingkuhkah?
Siti Zaid
Cerita rumahtangga seorang wanita yang bernama Anita yang begitu sabar dan tabah menghadapi kekejaman suaminya..menarik..
Siti Zaid
Semoga Arsen benar2 menjadi suami yang bisa menjadi tempat utk Anita bergantung hidup dengan cinta dan kasih sayang yang tulus dari Arsen
dewi: jauhkan lah ulat2 bulu dr kehidupan mereka
total 1 replies
Cookies
jgn sampe Arsen selingkuh thor
Ma Em
Semoga Arsen tdk berubah lagi dan tetap sayang sama Anita jgn sampai kena hasutan yg tdk baik dari Selena dan Ananda
Uthie
Nexxxttt 💞
Ana_Mar
Alhamdulillah Nita..kamu bisa pulang kembali. sehat-sehat ya ..
Uthie
Masih menyimak kelanjutan hubungan mereka akan seperti apa dan bagaimana.... 😏
Uba Muhammad Al-varo
semoga yang terjadi kemarin ketika Anita mau operasi ketahuan Anita dan Arsen tidak benar' sendiri.
Ma Em
Anita ini terlalu polos dan jujur atau terlalu cinta pada Arsen makanya gampang sekali dibohongi baru ditungguin Arsen dan keluarganya datang langsung senang padahal seperti Teresa dan Ananda sangat benci pada Anita.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!