NovelToon NovelToon
SAAT AKU SUDAH DIAM

SAAT AKU SUDAH DIAM

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyesalan Suami / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:79.4k
Nilai: 5
Nama Author: iraurah

Tamparan, pukulan, serta hinaan sudah seperti makanan sehari-hari untuk Anita, namun tak sedikitpun ia mengeluh atas perlakuan sang suami.

Dituduh menggugurkan anak sendiri, membuat Arsenio gelap mata terhadap istrinya. Perlahan dia berubah sikap, siksaan demi siksaan Arsen lakukan demi membalas rasa sakit di hatinya.

Anita menerima dengan lapang dada, menganggap penyiksaan itu adalah sebuah bentuk cinta sang suami kepadanya.

Hingga akhirnya Anita mengetahui pengkhianatan Arsenio yang membuatnya memilih diam dan tak lagi mempedulikan sang suami.

Follow Instragramm : @iraurah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iraurah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kepercayaan Arsen

Sepulang kerja Arsen memarkir mobilnya di depan rumah. Kemarin ia pulang menjelang larut malam, tapi hari ini, ia memutuskan untuk pulang lebih cepat. Entah karena pekerjaan yang rampung lebih awal atau karena suasana hati Arsen yang berubah-ubah karena banyak pikiran.

Mobil milik Anita sudah terparkir rapi di garasi. Artinya Anita sudah pulang lebih dulu, tidak aneh karena memang itulah yang seharusnya Anita lakukan.

Pintu rumah terbuka dengan suara handel pintu yang khas. Arsen melangkah masuk dan langsung disambut oleh keheningan.Tidak seperti biasanya yang mana Anita selalu menyambut bahkan ketika wanita itu baru mendengar deru mobilnya. Tidak ada aroma masakan dari dapur, tidak terdengar suara televisi atau musik lembut seperti biasanya. Namun rumah itu tampak rapi dan bersih. Sepatu Anita terletak di rak seperti biasa, jaketnya juga tergantung rapi di gantungan.

"Dimana dia" gumamnya pada sendiri.

Karena tak mau menebak-nebak Arsen pun melangkah menuju kamarnya di lantai atas, begitu ia masuk Arsen langsung mendengar suara gemercik air dari dalam kamar mandi, Anita pasti sedang membersihkan diri.

Tanpa mengetuk pintu dan meminta izin, Arsen langsung menerobos masuk ke dalam sana, membuat Anita yang sedang berendam terlonjak kaget.

Brakk!

"Anita!" serunya keras.

"Astaga! Papih??" teriaknya spontan, wajahnya merah padam karena terkejut sekaligus panik.

Namun Arsen tidak menggubris keterkejutan Anita. Ia memandang Anita dengan tatapan marah, sorot matanya tajam, napasnya memburu.

"Sudah berapa lama kau disini, huh?! Bersantai-santai di bathtub, sementara suamimu pulang kerja dan tidak disambut sama sekali?!"

Anita tergagap, mencoba mencari kata-kata untuk menjawab. “Aku… aku pikir Papih pulang larut seperti kemarin jadi aku--”

“Kau mengharapkan suamimu pulang larut?! Kau sudah bosan melihat wajah suamimu ini, huh?!!" potong Arsen dengan suara tinggi. "Kau berpikir untuk membuatku marah, Anita! Kenapa? Karena aku tidak mengucapkan selamat ulang tahun kepada kemarin, iya!?!”

"Tidak pih, sama sekali tidak. Bukan seperti itu..."

"Halahhh... Kau memang sulit untuk mengakui sesuatu! Cepat turun!!"

"Aku belum selesai pih, sebentar lagi tidak akan lama, aku janji"

"Lagi-lagi kau membangkang ya!"

Arsen mendekat lalu dengan cepat langsung menarik pergelangan tangan Anita dan menariknya keluar dari bak mandi.

Anita yang tidak siap pun terpeleset saat kakinya menyentuh lantai keramik yang basah, namun Arsen tetap menyeretnya keluar dengan Anita yang masih dalam keadaan tak tertutup sehelai benang pun.

"Auhh!! Papih tunggu... Ini sakit" mengaduh lututnya yang mencium ubin.

"Dasar cengeng, cepat berdiri!!"

Anita dengan sekuat tenaga berjalan dengan kaki yang terseok-seok, menyeimbangkan langkah sang suami yang terus membawanya keluar dari kamar mandi.

Arsen membawa Anita menuju ranjang, dan mendorong tubuh wanitanya kesana, sampai Anita terlempar dengan kondisi tubuhnya yang masih basah.

Arsen lantas menindih Anita, tangannya mencekik leher sang istri membuat si empu merasa sesak dan kehabisan nafas, dia berusaha melepas tangan Arsen sebelum oksigen di tubuhnya benar-benar tak tersisa.

"P-pih....le-pas...."

"DIAM!!!"

Arsen melepas ikat pinggang miliknya dengan satu tangan kemudian mengikat kedua lengan Anita dengan benda tersebut. Sejenak Anita bisa bernafas dengan normal, tapi entah apa yang akan Arsen lakukan setelah ini, kedua kaki Anita pun ditindih membuatnya sulit untuk melepas diri.

"Papih.... Mau apa?? Tolong jangan seperti ini, tanganku sakit pih"

"KAU TULI?? AKU BILANG DIAM!"

"Tapi papih ini---"

"Hmmphhh!!!"

Arsen langsung membungkam mulut Anita dengan ciuman yang ganas, tanpa ada kelembutan sama sekali, gigitan yang kencang membuat bibir bawah Anita sobek dan sedikit berdarah, namun Arsen tetap meneruskan ciuman seolah-olah peraduan bibir tersebut semakin terasa nikmat.

Sudut mata Anita tampak basah, dia menahan sakit diantara sentuhan yang dia dambakan, meskipun cara yang dia inginkan sangatlah berkebalikan.

"Hmmphhh....!"

"Hmmphhh...!"

Pertautan itu menciptakan suara yang sangat er0tis, tubuh Arsen mendadak panas, dia membuka kancing kemejanya satu-persatu, hingga kini bagian atasnya tak tertutup sama sekali.

Lidah Arsen berpindah ke bagian yang lain, dia menjilat tulang selangka dan memberikan tanda kissmark di leher Anita, Anita melenguh ketika organ tak bertulang itu menjelajahi setiap sudut tubuhnya sesuka hati.

"Eughh.... Papih...Disana...."

"Syutttt! Siapa yang mengizinkanmu berbicara?!"

Anita kembali membungkam mulutnya, dia mengigit bibir bawah menahan setiap desiran yang membuat tulang punggungnya menggelinjang.

Bibir Arsen mendarat pada dua gunung yang sudah mau meletus, mulutnya mengobrak-abrik kedua puncak secara bergantian, mengigit dan memainkan lidahnya disana, memberi cubitan kecil yang membuat pemiliknya mengaduh.

"Sshhhh...." Anita hanya mampu berdesis tatkala dia merasakan sedikit nyeri ketika Arsen menggunakan giginya pada bagian merah muda itu.

Arsen mengangkat wajahnya sebentar, melihat ekspresi Anita yang kacau sembari menikmati permainannya.

Dia menampar kedua pipi Anita sampai memerah, membuat wajah Anita menoleh ke kanan dan ke kiri secara terus-menerus.

"Kau tampak seperti p3lacur, Anita! Kau mirip sekali dengan mereka!"

Anita tak mampu membalas hinaan Arsen, sebab pikirannya sudah tak berfungsi dan dia ingin segera menyelesaikan pergulatan yang sudah membuat setengah tubuhnya terasa remuk.

"Kau bahagia saat ada pria yang menyentuhmu seperti ini??"

"Tentu saja kau senang, bodohnya aku bertanya demikian"

"Wajahmu tak bisa berbohong"

Arsen tersenyum sebal melihat perempuan yang kini berada di bawah kukungannya, dia selalu ingin melihat wanita cantik ini menangis, dengan begitu, api yang membara dijiwanya sedikit redam oleh air mata yang keluar menyirami kobaran tersebut.

"Lihat wajahmu! Kau seperti tidak tahan untuk menelan sp3rma ku... Hahaha!!"

Selanjutnya Arsen membuka kain terakhir yang menempel di tubuhnya hingga membuat keduanya tak tertutup apapun.

Dalam sekali gerakan, milik Arsen sudah menembus ujung terdalam Anita hingga membuat sang lawan menjerit kesakitan.

"Ahhhhhhh!!"

Arsen menggerakkan pinggulnya tanpa ampun, seperti seseorang yang tak diberi waktu lama untuk melakukan ini, dia memacu dengan cepat tak peduli sekeras apapun jeritan wanitanya.

"Papih......! Ini sakit pih....!"

Namun meski Arsen diliputi rasa benci dan amarah yang meradang, tak bisa dipungkiri dia tetap menyukai penyatuannya dengan Anita, masih sama seperti pertama kali, tak ada yang berbeda, hanya cara bermainnya yang kian tak berakal.

Arsen terlalu diliputi rasa dendam dimasa lalu, yang membuat dia menutup mata dan telinga, mengabaikan rintihan wanita yang dia cintai, membuang segala rasa kasihan dan membesarkan ego yang menggerogoti sifatnya yang dulu.

Entah harus penyiksaan seperti apa lagi yang membuatnya puas melihat Anita menderita, segalanya telah ia coba, tapi wanita ini masih bertahan, sehingga membuat Arsen berpikir kalau sang istri tak akan pernah meninggalkannya.

Tanpa atau dengan cintanya, Anita pasti akan selalu menerima semua perbuatan Arsen, walaupun harus bersanding dengan luka sekalipun.

Keduanya mendapat puncak bersama setelah Arsen berhasil menumpahkan cairannya ke dalam kantung telur yang tak kunjung berbuah.

Nafas mereka terengah-engah, dengan keringat yang saling bercampur menjadi satu, Anita berusaha tersenyum sambil mengucapkan kata keramat yang membuat kepala Arsen makin membesar.

"Aku mencintaimu, Pih. Selalu mencintaimu"

1
Uthie
Segeralahh Anita 👍😁
partini
arsen kalau istrimu lelahnya dah sampai titik nol dah ras cinta,sayang akan hilang dengan sendirinya,,kamu akan hidup dengan penyesalan
partini
rumah tangga mereka udah ga sehat kaya masakan ga di kasih bumbu hambar ,, Anita dengan rasa lelah yg udah sampe ubun ubun Arsen yg difikirkmnya masalah ga penting,,no good no good
Rahma Inayah
Arsen pikr Anita .Mudha di lulujkan spt dulu anita yg selalu mengemis cnt Arsen walau Arsen terlampau cuek dan kadang2kasasr suka kdrt tp Anita ttp sabar dan bertahan .tp sekrng Anita TDK spt dulu .dia TDl mau di injak2 lagi harga dirinya
Ana_Mar
Arsen terlalu meremehkan perasaan Anita selama ini. satu hal yang perlu kamu ingat sen.. bila sudah kedapatan pengkhianatan, meski masih satu rumah..maka hubungan tersebut tidak akan seperti semula, justru hubungan itu akan menjadi hambar dan tidak ada kebahagiaan.
karena pada dasarnya sekali kamu lakuin pengkhianatan, kamu akan mengulangi lagi di suatu saat nanti, meski kamu berjanji akan berubah.
Elen
👍👍👍
wawa aza
pergilah anita dari laki laki yang tdk menghargai mu berbahagialah dengan caramu sendiri dan hargai dirimu sendiri dari orang yang merendahkan mu
Yuliana Purnomo
mantap Anita,,,,,cuekin Arsen biar makin tersiksa
Uthie
Bagus... tunggu si Arsen goyah lagi aja, Nita .. maka saat itu saatnya kamu Stop pergi dari dia.. dan kau akan bisa melihat ada seorang laki2 yg sudah menunggu kamu lama karena Cintanya pada kamu yg tak pernah berubah 👍🤨
Halimah
Bener Nit mending km pergi aja yg jauh...Terserah keluarga Arsen mau ngapain cuekin aja.Km jg berhak bahagia Nit
Uba Muhammad Al-varo
kalau yang terbaik buat Anita pergi maka pergilah buatlah hidupmu bahagia buat apa mencintai kalau membuat hati dan ragamu menderita lepaskan lah semua nya, yakinlah setelah badai akan datang pelangi
partini
laki laki kaya gitu mah jangan di tangisi rugi,,laki dah punya istri begitu diem aja terus coba sampai kapan dia tahan
n
Rahma Inayah
klu km sdh lelah baiknya lepaskan Anita .jika jati mu terlampau sakit dan tdk mudah utk di obati.hrs Anita km sampaikn PD Arsen klu ananda dan Natasha ke butik nyamperin km dan km jg bilg dpt SALM dr Natasha .pasti nya Arsen sangat marah dan jg merasa bersalah PD Anita Krn luka yg di torehkan arsen ckp menyakitkan
Rahma Inayah
coba km blkkan Anita omongan ipar mu klu seandainya suami ananda spt Arsen gandeng tangan wanita bertm dimal dan TDK BS menemani istri dgn alasan pekerjaan tau nya ketahuan jln dgn wanita lain GK mkn Diam saja ananda pst km marah .lgian ngapain nyamperin Anita bwk pelakor .hrs nya Arsen yg km dtgi BKN Anita ..dasar ipar GK PNY akhlak
Ais
bnr nita buat apa menangis memohon apalg menghiba pd laki”yg kamu anggap rumah buat kamu pulang melepas lelah dan berbagi suka dan duka lbh baik skr kamu fokus sm hidup kamu sm kesehatan kamu dan sm bisnis yg kamu bangun susah payah dr nol biarkan laki”kasar macam arsen ini kena karmanya sndr
mama
ya Anita,.mungkin yg terbaik adalah pergi.. good Anita km kuat.. aq yakin km wanita yg hebat dan jgn lgi tunjukkan kelemahan mu pd Arsen.. atau memohon untuk ditemani
Ana_Mar
yang kuat Nita .. buktikan pada mereka bahwa kamu yang terbaik.
dewi
anita sdh mulai menyerah tapi aq tdk terima sblm amanda dpt amukan dr arsen d keluarganya krn ikt campur dlm rmh tangga arsen d anita
Ana_Mar
gedek banget dengan 2 wanita ular, si pelakor ga ada harga diri dan ipar ga tahu di untung.
kalian berdua beda kelas dengan Nita.
ayo Nita...hadapi para sampah yang ada di sekitarmu. kamu kuat dan kamu bisa lawan mereka secara elegan.
Daulat Pasaribu
mending cerai ajalah anita,uda kamu di siksa ino mau diselingkuhi,gk akan berubah si arsen
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!