NovelToon NovelToon
Penakluk Cinta Sang Pewaris

Penakluk Cinta Sang Pewaris

Status: tamat
Genre:Nikah Kontrak / Cinta pada Pandangan Pertama / Tamat
Popularitas:741.4k
Nilai: 5
Nama Author: Najwa Camelia

"5 milliar untuk rahimmu! Lahirkan seorang pewaris untukku! Setelah dia lahir, kau boleh pergi!"


Nayla bingung untuk mengambil keputusan secepat itu. Tetapi dia sangat membutuhkan uang untuk biaya operasi Ayahnya yang mengalami kecelakaan lalu lintas beberapa waktu lalu.


"Jika sampai satu tahun, aku tidak kunjung melahirkan. Apa kompensasinya?"


"Kau harus tetap mengembalikan uangku dengan menjadi budak wanitaku!"


Bagaimana reaksi Nayla? Akan kah dia tetap melanjutkan syarat pernikahan kontrak dengan CEO di tempat dia bekerja? Bagaimana nasib Keluarga Nayla Suherman selanjutnya? Akan kah tumbuh benih-benih cinta di dalam nya. Yuk kepoin cerita Nayla dan Mahendra Wijaya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Najwa Camelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jatuh Cinta

Selamat membaca..

🍒

🍒

🍒

"Hmm..!" sahut Mahen dengan tatapan tak percaya.

"Iya, aku menyetujuinya. Tuan Mahendra Wijaya! Apa yang anda ucapkan tidak bercanda, kan?" tanya Nayla mengulangnya.

"Apa mukaku terlihat sedang bercanda! Oh, yang benar saja! Apa kau pikir aku sedang stand up komedi di saat kesibukan menyita waktuku! Apalagi hanya dengan gadis ingusan seperti kamu!" hardik Mahen dengan tatapan dingin pada Nayla.

Seketika wajah Nayla berubah merah meradang. Malu? Pastinya! Namun, ia harus bisa tetap tenang di saat suasana semakin memanas seperti ini. Nayla berusaha terlihat santai, walaupun kata-kata yang dilontarkan oleh seorang Mahendra Wijaya barusan terkesan beraroma penekanan. Bahkan didominasi penghinaan yang terdengar di indera pendengaran Nayla.

Menyakitkan! Diremehkan! Dihina!

Biarlah semua itu ditelan mentah-mentah oleh gadis berusia 19 tahun, yang ingin memperjuangkan hidup, orang yang dia sayang.

"Maaf sebelumnya, Tuan Mahen. Jika saya lancang menanyakan ini kepada anda. Dari sekian banyaknya wanita di luaran sana yang Anda kenal, mengapa pilihan itu jatuh pada diri saya? Yang notabene nya hanya seorang gadis ingusan! Gadis yang baru lulus sekolah kemarin sore! Dan bahkan belum mengerti arti dari sebuah pernikahan yang sakral dalam janji suci yang terikrarkan di hadapan para wali dan saksi! Akan tetapi, saya sangat bersyukur dan berterimakasih sekali pada Tuan Mahendra Wijaya yang telah memilih saya. Suatu keberuntungan yang tidak bisa terlukiskan dengan berjuta kata-kata! Bisa melahirkan satu keturunan dari Keluarga Besar Wijaya yang sangat terpandang!" pertanyaan sekaligus kata-kata yang sangat menancap di hati Mahen terucap dari bibir ranum seorang Nayla Suherman. Yang menahan rasa sakitnya dan buliran-buliran kristal yang mengenang di sudut manik indahnya.

Mendengar itu semua, buru-buru Mahen mengalihkan pandangannya ke arah kaca besar di belakang kursi kebesarannya.

Sinar matahari sangat terik di atas kepala. Dia mengeluarkan panas yang menjadi indentik dirinya. Yang sangat bermanfaat bagi yang membutuhkan sinarnya.

Beberapa detik kemudian, Mahen menarik nafas dalam. Lalu, menghembuskan kasar. Pandangannya kini, beralih pada seorang gadis yang sedang duduk tidak tenang. Rasa hatinya ingin segera pergi dari tempat yang menyesakkan dada itu. Namun, dia harus bisa menyakinkan pria matang di hadapannya untuk mendapatkan uang seratus juta dalam sekejap, agar bisa menyelamatkan nyawa Ayahnya yang terbaring di ruang operasi, sekarang ini.

"Kenapa aku memilih kamu? Jawabannya adalah karena aku butuh gadis yang masih virgin! Dan dari keluarga baik-baik dengan didikan agama yang utama! Juga poin yang terpenting di sini adalah posisi kita yang sama-sama membutuhkan! Aku membutuhkan rahimmu untuk melahirkan keturunanku. Dan kamu membutuhkan uang itu untuk biaya rumah sakit Ayahmu! Dan aku akan membantumu untuk menemukan siapa orang yang menabrak Ayah kamu!"

Bayang-bayang siapa yang menabrak Ayahnya, sampai sekarang belum terjawab kan. Seolah-olah kasus itu tertutup oleh orang yang berduit di dalamnya. Ayah Nayla mengalami sebuah kecelakaan lalu lintas yang menewaskan supir yang mengemudikan mobil Pak Hadi dan membuat Pak Hadi masih terbaring di rumah sakit.

Biaya rumah sakit Pak Hadi tidak seluruhnya ditanggung oleh perusahaan di mana Pak Hadi mengabdikan tenaganya. Semua tergantung platform jabatan yang dimiliki di perusahaan tersebut.

Kembali lagi pada dua insan yang saling terdiam. Kini, fokus Nayla hanya pada tawaran yang diajukan oleh Mahen.

Semua yang dilakukan Nayla hanya semata untuk kesembuhan Ayahnya. Tidak ada keinginan lainnya yang terselip di hati Nayla.

Mungkin benar apa kata orang-orang, kalau emosi gadis yang masih menuju dewasa itu bisa berubah secepat kilat. Emosi tergantung mood. Sedetik tersenyum bahagia, sedetik kemudian bisa menangis meraung.

Tampaknya kesabaran gadis ingusan itu sedang benar-benar diuji. Kalau bukan karena penabrak yang tidak bertanggung jawab itu kabur. Dan pengobatan Ayahnya ditanggung dari perusahaan sesuai platform jabatannya saja. Mungkin Nayla tidak akan pernah berada di posisi seperti sekarang. Jika ingin marah? Marah pada siapa? Tapi, ia juga tak akan pernah menyalahkan takdir atau pun kecewa pada nasibnya. Karena harus mengambil keputusan seekstrem itu dalam keadaan terjepit di kehidupannya ini.

"Nae!" panggil Mahen, namun tak terdengar oleh Nayla.

"Nayla Suherman!" seru Mahen yang mengembalikan konsentrasi Nayla yang nyaris hilang.

Nayla mendongak menatap lawan bicaranya.

"Aku memberikan waktu untuk kamu berpikir sejenak sebelum, kamu benar-benar menyetujui dan menandatangani kesepakatan yang aku buat. Dimulai sekarang dan diakhiri dengan panjang jarum jam itu berhenti tepat di angka 12!" titah Mahen dengan ekpresi wajah yang serius, membuat Nayla semakin kalang kabut dibuatnya.

Mahen memicingkan matanya dan menambahkan kata. "Tak lebih dan tak kurang!"

Nayla meraup wajahnya kasar. 'Astaga! Itu namanya lima menit! Sekarang aja sudah di angka 11, jarum panjangnya. Nih orang se kata-kata! Untung Bos Besar! Jika Rahardian yang ada di depanku, sudah aku jambak-jambak itu rambutnya yang berbaris rapih. Seperti barisan bebek yang keluar kandang!'

Andaikan Nayla tak sendiri saat ini. Ada Ibunya yang bisa diajak berdiskusi tentang kesepakatan itu, tentu dia tak kan berpikir keras untuk mencari jawabannya. Tapi apakah Ibunya akan menyetujui keputusan Nayla itu? Atau bahkan menjadi orang nomor satu yang melarang keras Nayla untuk menyetujui kesepakatan itu. Menjadi istri kedua! Apa bedanya dengan seorang pelakor? Orang ketiga dalam hubungan Mahendra Wijaya dengan istri sah nya! Namun, Nayla harus segera memutuskannya dalam waktu lima menit. Mempertaruhkan masa mudanya, hanya dengan satu kata 'ya'.

"Finish! Waktu sudah berakhir. Dan jawabannya adalah..." suara bariton itu membuat detak jantung Nayla terasa menggila.

Dengan sorot mata yang dipenuhi ketekadtan yang kuat dan telah memantapkan hatinya. Beberapa detik kemudian, terdengar suara lembut terucap dari bibir Nayla. "Iya! Saya menyetujui kesepakatan itu."

Mahen menyeringai. Ia berseru bahagia dalam hatinya, mendapatkan jawaban yang sangat ia inginkan.

"Kamu akan mendapatkan uang sebesar 5 Milliar, setelah kamu melahirkan anakku! Tapi, jika dalam waktu satu tahun. Kamu tak kunjung hamil---," Mahen menjeda ucapannya.

"Apa kompensasinya?" Nayla membuka mulutnya untuk menanggapi ucapan sang pewaris Wijaya Group.

"Kau akan menjadi budak wanita, selama kamu belum bisa mengembalikan uang yang kau pakai untuk berobat Ayahmu!"

Nayla tersentak. "GILA!" ia tak percaya dengan apa yang ia dengar dari Mahen. "Mungkinkah? Satu tahun!"

"Hmm.."

Nayla menelan salivanya dalam-dalam. Memejamkan matanya barang sejenak. Sekelebatan bayang-bayang yang akan terjadi di depannya, jika dalam waktu satu tahun dia tidak kunjung hamil. Ia menghirup oksigen banyak-banyak. Lalu menghembuskan perlahan.

"Baiklah. Aku tetap menyetujui kesepakatan itu! Tapi, kali ini saya memberikan syarat kepada anda, Tuan Mahendra Wijaya!" Nayla mengajukan syarat.

"Apa itu?"

"Tetap ada pernikahan sebelum anda menyentuh saya! Walaupun hanya sekedar menikah siri!"

Mahen terdiam. Ia memijat pelipisnya. 'Dari awal dia tidak menginginkan adanya pernikahan kedua baginya! Namun, Mamanya menginginkan keturunan darinya. Dan saat ini, gadis ingusan itu meminta syarat padanya untuk menikahinya terlebih dulu sebelum menyentuhnya.'

"Oke, aku menyetujui persyaratanmu kali ini. Tapi aku juga memiliki satu syarat lagi untuk kamu! Dan kamu harus sanggup melakukan!"

"Apalagi?"

"Tidak ada kata jatuh cinta di antara kita!" lantang Mahen yang membuat desiran darah di pembuluh Nayla berdesir semakin cepat. Debaran jantungnya pun susah dikontrol.

💖💖💖💖💖

1
NJ🔒♥️
Auwwww🙃
NJ🔒♥️
Jangan banyak tanya Surya nanti kena pentung kamu🤣🤣
NJ🔒♥️
Perintah sang nyonya besar
NJ🔒♥️
Cairan apa dulu ini🙈
NJ🔒♥️
Hmmm🤭
s5
Selalu berusaha dan berdoa Nae
s5
Pakai ada imbalan nya ya
Kamu💖
Abang gojeknya ngelawak 😅😅
Asifa53
Jodoh tak kan ke mana nae🤭
sasa8
Surya tahan telinga diomelin ibu negara 😁😁
Asifa10
karir terus 😬
Asifa09
Nae nae 😆😆
sisi⁴💞
Menunggu Mala junior 😁
s7
Bahagia selalu
shinta2
Happy Ending 🥳🥳
EVOS7
Lanjut lanjut like
Kendra12
Ke puncak menara sutey
Kendra12
Gimana mau cuci otaknya 🤭
Blade
Pindah planet ini
Blade
mahen mulai curiga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!