NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Pendekar Dewa : Kehidupan Kedua Dunia Yang Berubah

Reinkarnasi Pendekar Dewa : Kehidupan Kedua Dunia Yang Berubah

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Kelahiran kembali menjadi kuat / Epik Petualangan / Fantasi / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Reinkarnasi
Popularitas:99.4k
Nilai: 5
Nama Author: Boqin Changing

Lanjutan dari novel Reinkarnasi Pendekar Dewa

Boqin Changing, pendekar terkuat yang pernah menguasai zamannya, memilih kembali ke masa lalu untuk menebus kegagalan dan kehancuran yang ia saksikan di kehidupan pertamanya. Berbekal ingatan masa depan, ia berhasil mengubah takdir, melindungi orang-orang yang ia cintai, dan menghancurkan ancaman besar yang seharusnya merenggut segalanya.

Namun, perubahan itu tidak menghadirkan kedamaian mutlak. Dunia yang kini ia jalani bukan lagi dunia yang ia kenal. Setiap keputusan yang ia buat melahirkan jalur sejarah baru, membuat ingatan masa lalunya tak lagi sepenuhnya dapat dipercaya. Sekutu bisa berubah, rahasia tersembunyi bermunculan, dan ancaman baru yang lebih licik mulai bergerak di balik bayang-bayang.

Kini, di dunia yang telah ia ubah dengan tangannya sendiri, Boqin Changing harus melangkah maju tanpa kepastian. Bukan lagi untuk memperbaiki masa lalu, melainkan untuk menghadapi masa depan yang belum pernah ada.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Boqin Changing, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kota Longjing yang Berantakan

Kelompok itu terus berjalan menyusuri Kota Longjing yang kini tak lebih dari hamparan puing dan kesunyian. Jalan utama yang dahulu ramai oleh pedagang dan pejalan kaki kini retak memanjang, sebagian amblas membentuk cekungan-cakungan dalam. Roda kereta yang dulu meninggalkan jejak kini tergantikan oleh akar-akar tanaman liar yang mencengkeram batu jalanan seolah ingin menelan sisa peradaban yang pernah ada.

Di kiri dan kanan, bangunan-bangunan miring dengan dinding terbelah memperlihatkan bagian dalam rumah yang kosong. Pintu-pintu kayu terlepas dari engselnya, jendela-jendela pecah, dan perabotan yang tersisa telah lapuk dimakan waktu. Ada rumah yang atapnya runtuh seluruhnya, menyisakan rangka balok kayu yang menghitam, seakan pernah dilalap api. Bau debu, tanah lembap, dan kayu busuk bercampur di udara, membuat napas terasa berat.

Sesekali mereka melewati sisa-sisa kios yang roboh. Timbangan besi berkarat tergeletak miring, kain dagangan membusuk di tanah, dan papan nama yang setengah patah tergantung dengan tulisan yang hampir tak terbaca. Tak ada suara burung, tak ada serangga, hanya bunyi langkah kaki mereka sendiri yang menggema di jalan kosong, terdengar terlalu keras di tengah kota yang mati.

Zhiang Chi melangkah dengan wajah kaku. Setiap beberapa langkah, matanya berhenti pada satu bangunan, satu sudut jalan, atau satu gang sempit. Ingatan-ingatan lama menyeruak tanpa ampun. Tempat ia pernah berlari kecil, rumah kerabat yang dulu sering dikunjungi, sudut pasar tempat ia membantu membawa barang. Kini semuanya rata, tak bersisa selain puing yang dingin.Tangannya menggenggam Shang Ni lebih erat.

Gadis itu menatap sekeliling dengan mata membesar, bibirnya sedikit bergetar. Kota yang selama ini ia dengar dari cerita ayah ibunya tentang kehangatan keluarga, tawa, dan kehidupan ternyata kini hanya menyisakan kehancuran yang sunyi. Ia mendekatkan tubuhnya ke Zhiang Chi, seolah takut bayangan-bayangan runtuhan itu akan runtuh kembali dan menelan mereka.

“Ibu…” bisik Shang Ni pelan, nyaris tak terdengar, “apa… dulu kota ini benar-benar ramai?”

Zhiang Chi menelan ludah. Dadanya terasa sesak.

“Iya,” jawabnya lirih namun tegas, seakan meyakinkan dirinya sendiri. “Dulu… sangat ramai. Banyak orang baik di sini.”

Langkahnya terhenti sejenak di depan sebuah bangunan yang hampir rata dengan tanah. Ia menatapnya lama, rahangnya mengeras. Wajahnya tetap tegas, namun di balik sorot matanya tersimpan kesedihan yang dalam, kesedihan seseorang yang menyadari bahwa masa lalunya telah hancur tanpa bisa diperbaiki.

Shang Ni ikut menatap puing-puing itu. Entah mengapa, dadanya ikut terasa perih meski ia tak benar-benar mengenali tempat itu. Ia bisa merasakan kehilangan yang sama, merambat pelan melalui genggaman tangan ayahnya.

Di depan, Boqin Changing melambatkan langkahnya, memberi waktu bagi Zhiang Chi dan Shang Ni. Ia memandang kota itu dengan ketenangan dingin, namun jauh di dalam hatinya, ia tahu kehancuran sebesar ini tidak mungkin terjadi tanpa sebab besar. Entah perang, pembantaian, atau kekuatan yang sengaja menghapus sebuah kota dari peta.

Shang Mu berjalan dengan kepala sedikit tertunduk. Setiap sudut kota terasa seperti pisau yang mengiris perasaannya. Ia tak berani menatap terlalu lama, takut rasa bersalah itu akan menghancurkan keteguhan hatinya.

Mereka terus berjalan, semakin jauh masuk ke jantung kota yang hancur. Di setiap langkah, kehancuran semakin jelas dan di wajah Zhiang Chi, Shang Mu, serta Shang Ni, kesedihan itu semakin dalam, bercampur dengan tekad sunyi untuk tetap mencari, meski harapan terasa semakin tipis.

Setelah berjalan cukup jauh melewati deretan bangunan yang runtuh dan gang-gang sempit yang nyaris tertutup puing, Boqin Changing tiba-tiba mengangkat tangan kanannya.

“Berhenti,” ucapnya datar, namun mengandung tekanan yang membuat semua orang refleks menghentikan langkah.

Shang Ni menoleh dengan wajah bingung. Napasnya memang sedikit terengah, namun kakinya masih mampu melangkah.

“Kita… kenapa berhenti?” tanyanya pelan. “Aku masih bisa berjalan, Chang gege.”

Shang Mu tidak menjawab. Ia hanya menghela napas perlahan, sorot matanya menyapu sekeliling dengan waspada. Zhiang Chi pun melakukan hal yang sama. Sebagai seorang pendekar, nalurinya langsung menangkap kejanggalan. Keheningan di sekitar mereka terasa terlalu rapi, seolah ada sepasang mata yang sejak tadi mengikuti dari kejauhan.

Sha Nuo yang berada di sisi belakang sedikit memiringkan kepala. Bibirnya membentuk garis tipis. Ia sudah merasakannya sejak beberapa saat lalu. Ada seseorang yang sengaja menjaga jarak, cukup jauh untuk tak mudah terdeteksi, namun cukup dekat untuk mengamati setiap gerakan mereka.

Boqin Changing melangkah satu langkah ke depan. Pandangannya terhenti pada arah selatan, ke sebuah gang runtuh yang sebagian tertutup dinding roboh dan tanaman liar.

“Keluarlah,” ucapnya singkat, suaranya bergema pelan di antara puing-puing.

Beberapa detik berlalu dalam keheningan menekan. Lalu terdengar bunyi batu bergeser.

Dari balik bayangan runtuhan, seorang pemuda keluar dengan langkah ragu. Pakaiannya kotor dan robek di beberapa bagian, wajahnya pucat. Tubuhnya sedikit gemetar, seolah keberaniannya dipaksakan. Begitu melihat rombongan itu, ia segera mempercepat langkah dan menghampiri, lalu berhenti beberapa tombak di depan mereka.

Pandangan pemuda itu langsung tertuju pada Zhiang Chi. Ia menelan ludah, napasnya terengah.

“Ma-maaf…” katanya terbata-bata. “A-apa Anda… Nyonya Chi dari Keluarga Zhiang?”

Zhiang Chi mengerutkan kening. Tangannya refleks menarik Shang Ni sedikit ke belakang.

“Aku Zhiang Chi,” jawabnya dingin. “Siapa kau?”

Pemuda itu segera menundukkan kepala.

“Aku… aku pelayan dari Keluarga Zhiang. Namaku Chong.” katanya cepat, seolah takut disela. “Aku diperintahkan untuk menunggu di sekitar kota ini. Jika… jika keluarga Nyonya Chi kembali, aku harus membawa kalian ke tempat persembunyian Keluarga Zhiang yang masih selamat.”

Ucapan itu membuat Shang Mu dan Shang Ni sama-sama terkejut. Shang Ni menatap ibunya dengan mata membesar, secercah harapan yang rapuh muncul di sana.

Namun Zhiang Chi tidak serta-merta percaya. Sorot matanya mengeras.

“Siapa dari Keluarga Zhiang yang menyuruhmu?” tanyanya tajam. “Sebutkan namanya.”

Pemuda itu tersentak. Wajahnya semakin pucat. Bibirnya bergetar, namun tak satu pun nama keluar. Keringat dingin mengalir di pelipisnya.

“A-aku…” Ia terdiam, napasnya kacau. “Aku hanya menjalankan perintah. Tuan itu… tuan itu melarangku menyebutkan namanya, demi keselamatan…”

Keraguan makin menebal. Shang Mu sedikit memajukan langkah, siap jika terjadi sesuatu. Sha Nuo pun telah menyiapkan diri, matanya tak lepas dari gerak-gerik pemuda itu.

Saat ketegangan hampir mencapai puncaknya, Boqin Changing melangkah ke samping Zhiang Chi.

“Cukup,” katanya tenang, memotong pembicaraan. Ia menatap pemuda itu dalam-dalam, seolah menembus hingga ke dasar hatinya. “Jika kau benar utusan Keluarga Zhiang, maka bawa kami ke tempat persembunyian itu sekarang.”

Pemuda itu terangkat kaget, lalu dengan cepat mengangguk berkali-kali.

“I-iya! Aku akan mengantar kalian. Demi langit dan bumi, aku tidak berniat jahat,” katanya tergesa.

Boqin Changing mengalihkan pandangannya sejenak ke Zhiang Chi.

“Kita akan tahu kebenarannya di sana,” ujarnya singkat.

Zhiang Chi terdiam beberapa detik, lalu mengangguk pelan. Harapan dan kewaspadaan bercampur di dadanya.

Pemuda itu segera berbalik, memimpin jalan ke arah selatan, menyusuri jalur sempit yang nyaris tertelan puing dan bayangan. Tanpa banyak kata, rombongan itu mengikutinya, melangkah menuju tempat persembunyian yang mungkin menjadi sisa terakhir dari Keluarga Zhiang atau sebuah bahaya baru yang menanti di balik kehancuran Kota Longjing.

1
alaw
thorrrr..kurang banyak
Boqin Changing: hari ini masih 1 lagi kok
total 1 replies
Vanz Gao
Super Master Nuo 😅😅😅
HINATA SHOYO
lanjuttt gasspolllllll crazy up thorr
budiman_tulungagung
satu mawar 🌹
Ipung Umam
lanjutkan terus menerus 👍🏻
Ipung Umam
mantap thor 👍🏻👍🏻
Nanik S
Dapatkah Shang Mu mendapat Jawaban tentang Anaknya
Nanik S
Dasar Sha Nuo... selalu saja bikin seru 👍👍
zkr junior
jadi kurang seru ini, nyari seseorang yg gk jelas,
Pims Sinung Mulia
makin akrab dengan Paman Nuo , jadi salah satu character favorite ini orang. Gmna ntar jika ketemu Gao Rui, apakah bkal diisengi ini si Gao Rui di pendekar naga bintang.
zkr junior
jadi kurang seru
Mamat Stone
teruskan Thor

💥💥💥💥
Mamat Stone
nanggung banget Thor
🔥🔥🔥
ira citra
luar biasa
Anonymous
lanjuttkaaannn
John Travolta
mantul
John Travolta
lagiiiii 😍
hamdan
super sekali
hamdan
mantulita
Duroh
lagi thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!