Seorang gadis bernama Anantari yang bercita-cita dirinya menjadi seorang ratu istana kerajaan. Perjuangan menjadi ratu kerajaan tidaklah mudah. Ketika ia ingin mewujudkan mimpi sebagai seorang ratu—terlalu banyak sekali hal yang harus ia hadapi, halangan-demi halangan terus menghampiri.
Namun ia adalah seorang gadis yang hebat. Dan tidak pernah menyerah akan mimpinya. Itu semua ia jadikan petualangan, sebuah petulangan yang panjang yang penuh lika-liku, dan Anantari selalu menjalani petualangannya menjadi seorang ratu dengan sangat riang gembira. Walaupun tidak mudah Anantari mencoba tidak menyerah, sampai mimpi menjadi seorang ratu terwujud.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ikhlas M, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
“Ya betul. Awalnya aku setuju dengannya. Namun aku di khianati. Awalnya aku pikir aku dan dia mempunyai tujuan yang sama. Namun ketika dia berhasil menggulingkan tahta sang raja, tiba-tiba saja aku di fitnah olehnya. Karena raja Darius sebelumnya telah di bunuh oleh pembunuh bayaran dan para pengikutnya.”
Lalu kesatria itu menjelaskan bahwa pembunuh bayaran itu memfitnahnya dan dia (pembunuh bayaran) membuat konspirasi bahwa seolah-olah pembunuh raja Darius adalah kesatria itu.
Kemudian pembunuh bayaran itu setelah menggulingkan tahta sang raja. Mengasingkannya dan mengusirnya dari istana Darius. Kesatria itu sangat geram. Dan dia berjanji akan merebut kembali tahta kerajaan Darius. Sebelum itu dia meminta maaf kepada Anantari, Wira, dan Genta.
Mereka mengangguk. “Siapa namamu?” Tanya Anantari.
“Legatus.” Sahutnya. “Nama yang Aneh.” Timpal Genta.
“Apa kamu bilang?” Tanya Wira. “Tidak. Maksudku dia mempunyai nama yang bagus.” Timpal Genta.
Legatus melanjutkan ceritanya. Sebenarnya alasan dia menjarah desa-desa hanya untuk bertahan hidup. Karena Legatus bersama kelompoknya tidak mempunyai bahan pasokan pangan untuk mereka konsumsi setiap hari.
Itulah alasan mengapa mereka menjarah desa-desa. Kebanyakan mereka menjarah desa-desa kecil. Karena mudah untuk di jarah. Lalu setelah itu Legatus meminta Anantari, Wira dan Genta hendak membantunya mengambil kembali tahta kerajaan Darius.
Terlihat Anantari mengangguk. Namun sebelum membantu Legatus, Anantari meminta suatu hal kepada Legatus.
“Lantas bagaimana dengan para penduduk yang telah kalian serang. Apakah kamu siap bertanggung jawab atas apa yang telah kamu perbuat kepada mereka?” Tanya Anantari.
Legatus mengangguk. Dia akan sangat siap bertanggung jawab untuk itu dia berjanji kepada Anantari.
Anantari mengangguk. Lalu mereka menghampiri Esa dan Wiraguna untuk meminta mereka membantu Legatus mengambil tahta kerajaan Darius.
...----------------...
“Siapa dia Anantari?” Tanya Esa.
“Dia adalah Legatus. Seseorang yang telah menyerang desa ini.” Jawab Ananatari.
Terlihat Esa sangat geram ketika mendengar Anantari mengucapkan kalimat tersebut. Lalu Esa hendak ingin menyerang Legatus. Namun Anantari dan Wira menahannya.
“Hentikan Esa Aku akan menjelaskannya!” Pinta Anantari.
Anantari menjelaskan bahwa Legatus melakukannya dengan sangat terpaksa.
Lalu Anantari kembali menjelaskan kepada Esa dan Wiraguna bahwa Legatus melakukan itu semua. Menyerang desa-desa adalah karena untuk bertahan hidup.
Karena Legatus adalah seorang kesatria dari Kerajaan Darius dan dia hendak di buang oleh pembunuh bayaran (yang sekarang menjadi raja di kerajaan Darius) Pembunuh bayaran itu membunuh raja sebelumnya dan dia (pembunuh bayaran) dengan konspirasinya menyalahkan Legatus bahwa, Legatus lah yang telah membunuh sang Raja. Lalu setelah itu Legatus diasingkan dan di buang dari tanah Kerajaan Darius.
“Aku sekarang membutuhkan kekuatan kalian untuk membantuku mengambil kembali tahta kerajaan Darius. Aku berjanji, jika nanti aku berhasil mengambil kembali tahta kerajaan, dan jika nanti aku menjadi raja di Darius aku akan bertanggung jawab atas semua perbuatan yang telah aku lakukan. Aku sangat berjanji untuk itu.” Sahut Legatus.
Esa mengangguk. “Baiklah aku akan membantu, bagaimana denganmu Anantari, apakah kamu akan membantunya?” Tanya Esa. “Tentu Esa aku akan membantunya.” Jawab Anantari.
“Terimakasih!” Seru Legatus tersenyum.
...----------------...
Setelah mereka membantu mengevakuasi para korban. Lalu Anantari memberi perintah kepada Genta dan Wira.
“Tolong beritahu orang-orang kerajaan dan raja Arcania. Aku akan membantu Legatus mengambil alih kekuasaan kerajaan Darius.” Ucap Anantari kepada Genta dan Wira.
Mereka mengangguk. Lalu mereka berpencar, Wira dan Genta pergi ke kerajaan Arcania. Sementara Anantari, Wiraguna, Esa juga Legatus bergegas ke kerajaan Darius.
Terlihat mereka berempat sedang menunggangi kuda.
“Apa ini jalan menuju kerajaan Darius?” Tanya Anantari kepada Legatus.
Legatus mengangguk. Lalu mereka berteduh di dekat lereng gunung, di bawah pohon rindang. Perjalanan ke kerajaan Darius cukup jauh mereka harus menghabiskan kurang lebih selama satu minggu untuk sampai di sana.
“Kita bermalam di sini saja.” Ucap Anantari.
Senja mulai menguning. Terlihat waktu sudah mulai petang. “Aku akan masuk ke hutan untuk mencari kayu bakar. Untuk membuat api unggun malam ini. Siapa yang mau ikut?” Tanya Esa kepada Anantari, Wiraguna dan juga Legatus.
“Aku ikut.” Sahut Legatus.
“Baiklah. Ayo.”
Lalu Esa dan Legatus pergi ke dalam hutan untuk mencari kayu bakar. Setiba nya mereka di tengah hutan mereka mendengar sesuatu.
“Ssssst!”
“Apa itu?” Tanya Esa.
“Sepertinya itu suara ular.” Sahut Legatus.
“Sssst, ssst, sssst!” Suara itu mulai mendekat ke arah mereka.
“Mereka mendekat!” Seru Esa.
“Splash!” Lidah ular itu menjulur hampir mengenai Esa, namun dengan cepat Esa mendendangnya.
“Bukkk!” Ular itu terlempar jauh.
“Mati kau!” Seru Esa. Lalu mereka berdua mulai melanjutkan mencari kayu bakar.
"Lain kali kita harus hati-hati, di sini banyak sekali hewan-hewan buas." Gumam Legatus.
Selesai mencari kayu bakar Esa dan Legatus pergi kembali ke tempat berteduh mereka. Mereka berempat lalu bermalam di sana.
...----------------...
Terlihat Anantari, Esa, Wiraguna dan Legatus, mereka telah sampai di depan gerbang istana kerajaan Darius. Terlihat dua prajurit sedang berjaga di sana.
“Siapa kalian? Kalian berasal darimana? Mau apa kalian?” Tanya dua penjaga itu dengan lantang.
Lalu kedua prajurit tersebut melihat Legatus baru saja sampai di gerbang Istana. Legatus tertinggal di perjalan tadi. “Hei itu tuan Legatus!” Seru salah satu prajurit menunjuk ke arah Legatus. Lalu Legatus meminta mereka membukakan gerbang istana agar Legatus dan teman-temannya bisa masuk ke dalam. Kedua prajurit itu mengangguk dan meminta suatu hal kepada Legatus, agar Legatus menyelamatkan mereka dari pemerintahan raja Rohit (raja yang memerintah kerajaan Darius sekarang)
Legatus mengangguk. Dia berjanji akan membunuh Rohit (Raja Darius) dengan tangannya sendiri. Gerbang istana di buka. Mereka mulai masuk ke istana.
Terlihat di dalam istana Darius begitu luas. Dan bangunan-bangunannya yang kokoh terbuat dari logam-logam mulia, dan marmer. Mereka mulai memasuki area istana. Lalu Wiraguna tiba-tiba saja melesatkan halterenya ke arah Istana Darius.
“Brrrr!” Dengan cepat Haltere itu melesat.
“Boom!” Suara ledakan terdengar sangat keras hingga mengguncang dinding istana.
Dinding-dinding istana itu merekah, tembok sebelahnya hancur. Karena haltere Wiraguna bisa menjelma seperti sebuah bom jika Wiraguna melemparkannya dengan kencang.
“Apa itu?” Tanya Giovani (Raja Darius) kepada para penasihatnya. Lalu raja Giovani beserta seluruh orang-orang istana keluar dan panik mereka hendak keluar untuk melihat apa yang sedang terjadi di luar sana.
Ketika Raja Giovani keluar ia melihat Legatus yang berdiri di halaman istana bersama Anantari, Esa, dan Wiraguna.
Lalu sang raja (Giovani) tersenyum sinis
"Prak, prak, prak!" Raja Giovani menepuk kedua tangannya.
"Lihat siapa yang datang dan membuat rusuh di sini." Ucapnya sambil mencemooh Legatus. “Berani-beraninya kau menampakan diri lagi ke istana ini. Apa kamu ingin mati wahai kesatria Legatus yang tidak berguna?”
Dengan tenang Legatus menjawab. Bahwa kehadirannya kembali ke istana untuk merebut kembali tahta kerajaan. Dan Legatus memberi tahu yang sebenarnya kepada orang-orang istana bahwa Raja Giovani lah yang telah membunuh sang raja sebelumnya. Hanya karena tahta ia rela melakukan apa saja.
Legatus memberitahu bahwa Raja Giovani beserta bawahan-bawahannya telah merencanakan pembunuhan tersebut setelah sekian lama. Dan dia membuat konspirasi seolah-olah Legatus lah yang telah membunuh sang Raja.
Orang-orang istana terlihat kebingungan. Mereka berpikir lantas siapa yang harus mereka salahkan.