NovelToon NovelToon
Mata Sakti Lin Feng

Mata Sakti Lin Feng

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Kelahiran kembali menjadi kuat / Action
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: ex

Lin Feng, "Tuan Muda Teoris" dari Klan Lin, adalah bahan tertawaan di Akademi Awan Hijau. Dia jenius strategi, tapi bakat bela dirinya nol besar.

Segalanya berubah drastis saat arwah kakek-kakek telanjang mesum merasuki mata kirinya, memberinya kekuatan cheat [Mata Penjiplak] yang bisa meniru dan menyempurnakan jurus apa pun seketika.

Berbekal otak licik, mata copy-paste super, dan panduan kakek mesum di kepalanya, Lin Feng kini siap mengacak-acak dunia Jianghu. Ini adalah kisah di mana dia mempermalukan para jenius, men- trol/ musuh-musuhnya, dan mengejar tujuan utamanya membangun harem terbesar dalam sejarah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ex, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13 bagian 4

Suara erangan pelan itu menggantung di udara ruangan yang tegang.

Mei Lan tidak kesakitan.

Wajahnya merah padam, bibirnya sedikit terbuka, dan matanya... matanya yang tadinya terpejam erat, kini terbuka. Dia tidak menatap Lin Feng. Dia menatap langit-langit, tapi pandangannya kosong. Dia terlihat... terkejut oleh suaranya sendiri.

Lin Feng membeku. Tangannya masih menempel di gunung kembar penuh kehangatan itu.

"Sial," batinnya, jantungnya berdebar kencang. "Dia... benar-benar... mendesah?"

"HAHAHAHAHA! SUDAH KUBILANG, NAK! DIA ITU TIPE MASOKIS!" raung si Kakek di kepalanya, suaranya penuh kemenangan. "DIA TIDAK SUKA DIPERLAKUKAN DENGAN LEMBUT! DIA SUKA YANG 'KASAR' DAN 'TIBA-TIBA' SEPERTI TADI! KAU MENEMUKAN HARTA KARUN, NAK! HARTA KARUN YANG SANGAT KENYAL!"

Mei Lan akhirnya tersadar dari keterkejutannya. Wajahnya berubah dari merah padam menjadi pucat pasi karena malu.

"A-Apa..." suaranya bergetar, jauh lebih lemah dari sebelumnya. "A-Apa yang... k-kau... lakukan?"

Itu bukan pertanyaan dengan nada marah. Itu pertanyaan bingung.

Lin Feng, si jenius strategi, otaknya langsung berputar.

"Menyelamatkan nyawa Anda, Instruktur," katanya, suaranya tetap tenang, tapi dia sengaja menambahkan sedikit nada... serak. "Titik pertama sudah terbuka."

Dia sengaja tidak mengangkat tangannya. Dia membiarkannya tetap di sana. Merasakan sensasi kehangatan itu.

"T-Tanganmu..." Mei Lan terengah-engah. Wajahnya kembali memerah. "K-Kau... b-bisa... lepaskan... Itu sekarang..."

"Oh?" Alis Lin Feng terangkat. "Saya kira Anda... menikmatinya."

GASP!

Mata Mei Lan terbelalak ngeri. "KAU...! CABUL!"

Dia mencoba bangkit, mencoba menamparnya.

Tapi tubuhnya... tidak mau mendengarkan.

Rasa sakitnya memang hilang, tapi tubuhnya kini lemas karena sensasi yang sama sekali berbeda. Dia terlalu malu, terlalu bingung, dan... terlalu lemah untuk bergerak.

"Instruktur, Instruktur," kata Lin Feng, nadanya mencela, seolah dia sedang berbicara pada anak kecil. "Jangan salah paham."

"Saya baru membuka satu sumbatan," katanya, matanya menatap lurus ke mata Mei Lan yang panik. "Masih ada dua lagi. Zhongting. Dan... Jiuwei."

Dia sengaja menggerakkan matanya, menelusuri garis dari tempat tangannya berada... ke bawah.

"Jika kita berhenti sekarang," lanjutnya, suaranya kini seperti bisikan konspirasi, "Qi yang baru saja bebas itu akan menghantam sumbatan kedua dan ketiga dengan kekuatan penuh. Itu akan... jauh lebih buruk. Seperti bendungan yang jebol dan menghantam dua bendungan kecil lainnya."

Dia berbohong, tentu saja. Mungkin. Dia tidak tahu. Tapi itu terdengar sangat logis.

Mei Lan membeku. Dia bisa membayangkannya. Rasa sakit yang tadi... dikalikan tiga?

Dia menatap Lin Feng dengan ngeri. Dia... terjebak.

Lin Feng mencondongkan tubuhnya sedikit lebih dekat. Wajah tampannya kini hanya berjarak satu jengkal dari wajah Mei Lan.

"Jadi, Instruktur... apa kita akan melanjutkannya?" tanyanya lembut.

"Atau Anda sudah... puas dengan sesi pertama?"

Wajah Instruktur Mei Lan memucat, lalu memerah, lalu kembali pucat.

Dia terjebak.

Logika Lin Feng, meskipun terdengar sangat arogan dan cabul, tidak terbantahkan. Dia bisa merasakan Qi yang baru saja dibebaskan itu... bergejolak, seolah mencari jalan keluar baru.

Jika dia berhenti sekarang... dia akan lumpuh.

Jika dia melanjutkan... dia akan dipermalukan.

Tapi rasa sakitnya sudah hilang. Dan sensasi... hangat... yang menggantikannya

"Kau..." desisnya, suaranya kini hanya bisikan serak. Dia tidak lagi berani menatap mata Lin Feng. Dia menatap ke samping. "Kau... bajingan kecil yang licik."

Itu bukan jawaban "tidak".

Lin Feng tersenyum. "Saya anggap itu sebagai 'ya'."

"HOOO! DIA MINTA LANJUT!" seru si Kakek di kepalanya. "DIA SUKA DIPERMAINKAN! DIA SUKA DIPAKSA! TIPE KLASIK! OKE, NAK! KITA LANJUT KE LEVEL BERIKUTNYA! TITIK KEDUA! 'ZHONGTING'!"

"Di mana itu?" batin Lin Feng.

"TEPAT DI BAWAH YANG PERTAMA! TEPAT DI 'LEMBAH' DI ANTARA DUA 'GUNUNG'! TEMPAT PALING STRATEGIS! AYO, NAK! KITA MENYELAM!"

"Kau benar-benar tidak tertolong lagi, Kek."

Lin Feng menarik napas, ekspresi profesionalnya kembali.

"Baik, Instruktur. Titik kedua. Zhongting. Ini sedikit... lebih rumit. Saya harus menggeser posisinya."

Tangan Lin Feng tidak terangkat.

Oh, tidak. Itu akan terlalu sopan.

Sebagai gantinya, telapak tangannya... menggeser.

Perlahan.

Turun.

Meluncur di atas kain sutra tipis yang basah oleh keringat, menuruni "gunung" pertama, dan berhenti tepat di... "lembah" di antara keduanya.

HSSSSP!

Instruktur Mei Lan menyedot napas dengan tajam.

Nghhhh!

Seluruh tubuhnya bergetar hebat. Punggungnya melengkung sedikit dari tempat tidur. Itu adalah sensasi yang seribu kali lebih intim daripada sentuhan pertama tadi.

"A-Apa... a-apa yang kau... lakukan..." dia tergagap, suaranya nyaris tidak terdengar.

"Menemukan titiknya, Instruktur," kata Lin Feng, suaranya tenang, meskipun dia sendiri bisa merasakan betapa lembut dan hangatnya tempat itu. "Titik ini... sangat sensitif. Anda harus benar-benar rileks. Jika Anda tegang, Qi saya bisa salah jalan."

"S-Sensitif...?"

"Ya," kata Lin Feng. "Tahan napas."

Dia tidak menunggu jawaban. Dia mengaktifkan mata kirinya lagi.

ZZT!

[Menganalisis: Sumbatan Titik Zhongting]

[Status: Es Keras. Sangat Keras.]

[Rekomendasi Kakek: GUNAKAN TEKNIK GETARAN! PUTAR DAN GETARKAN! BUAT DIA MELIHAT SURGA!]

"Teknik Getaran?"

Lin Feng menekan titik itu. Jauh lebih dalam kali ini, jari-jarinya tenggelam ke dalam kelembutan yang kenyal dan hangat itu.

"NGH!" Mei Lan menggigit bibirnya.

Lalu, Lin Feng menyalurkan Qi-nya.

Tapi kali ini, dia tidak hanya menusuk. Dia memutarnya... dan menggetarkannya.

ZZRRRTTT-WENGGG!

Itu bukan lagi rasa sakit.

Bagi Instruktur Mei Lan, rasanya seperti petir hangat yang menyambar langsung ke tulang punggungnya.

Itu mengejutkan. Itu... melumpuhkan. Seluruh tubuhnya menegang... lalu menjadi lemas total.

Dia tidak bisa menahannya lagi.

Sebuah erangan... erangan yang dalam, serak, dan penuh... kenikmatan lolos dari bibirnya.

"...Nnnggh... Aahhh... S-Sialan... L-Lin... Feng..."

Dia menyebut namanya.

1
adi ambara
buang lah novel sampah ni thor..mc yg sombong bodoh...
I'M WHITE: lagi proses buff itu kak, makasih masukannya 👍
total 1 replies
adi ambara
minta kekuatan..tapi bodoh sombong..
I'M WHITE
porsi dialognya emang sengaja ane banyakin 🤣
Tiandi
terlalu banyak dialog daripada narasi, semangat thorr/Shy/
Tiandi
kenapa nggak pakai judul "Mata Penyalin Aktif" lebih enak aja gitu baca baca../Smile/
I'M WHITE: terlalu mainstream
total 1 replies
Tiandi
icip-icip dulu
Xiào Hān ୧⍤⃝🍌
Cie cover baru
I'M WHITE: tumben dirubah ama NT, biasanya dibiarin aja
total 1 replies
Dwalkii
menurut kakak kuat di narasi tapi kurang di dialog. menurut ku, maaf kak sok tahu ya🙏

tapi overall, ini cukup bagus👍
Dwalkii
Saskehhh!!!🤣🤣
Dwalkii
🤣
Dwalkii
Oke... ini menghancurkan citra Manusia kuno di pikiran ku.
Dwalkii
Bagian ini lucu🤭
Aveline
lucuu bangett😭🤣🤣
Aveline
wkwkwk 😭😭
Aveline
kakk lucu banget 🤣🤣
Dwalkii
mampir kak, tapi ga sekedar mampir trus like. aku baca yaa/Proud/

untuk kalimat 'haaaah' ini seperti menghela napas kan? harusnya Hoamm, mungkin?🤭

maaf kak sok tau, tapi aku lebih nyaman begitu🙏
Aveline
kawin banget nihh author?🙏😭
Gege
dan tema remasan dada pun berakhir.. 🤣🤣
I'M WHITE
sebenernya babnya dah sampe 30 tapi bijgung mau up semua apa satu satu gini🤣
Gege
masih dengan remasan dada yang belom juga terselesaikan... 🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!