Pengasuh Buat Candu

Tanpa aba - aba dan keberanian yang datang entah dari mana, tiba - tiba Bagas menarik tengkuk gadis itu dan ia langsung mengulum bibir yang sudah menarik perhatiannya belakangan ini.

Gadis itu kaget mendapat serangan mendadak dari Bagas. Ia berusaha melepaskan pagutan Bagas tapi tenaganya kalah besar. Nafasnya seakan tersedot dan membuatnya sesak.

Ini pengalaman pertama bagi gadis itu. Ada Desiran aneh yang ia rasakan. Rasa yang sudah untuk di gambarkan.

Bagas memainkan lidahnya di dalam rongga mulut gadis itu membuat gadis itu kewalahan dengan permainan Bagas yang membabi buta.

Saat melihat gadisnya kehabisan nafas barulah Bagas melepas pagutannya. Gadis itu langsung mengelap sisa air liur yang tersisa di bibirnya. Nafasnya nampak naik turun seperti habis berlari jauh.

"Maaf." ucap Bagas setelah mampu mengatur nafasnya kembali. Gadis itu tak bersuara sama sekali, marah bercampur rasa yang ia sendiri tak tau itu apa.

Keduanya terdiam hanya tatapan mata mereka yang bicara. Bagas binggung dengan perasaanya sendiri kenapa ia bisa berbuat sesuatu yang tidak masuk akal seperti tadi? Tapi jujur ia muali menyukai permainan tadi. Bibir pengasuh putranya sungguh terasa manis.

"Lina." panggil Bagas saat gadis itu tak bersuara sama sekali.

"Iya, tuan." jawab Lina dengan kepala menunduk.

Bagas meraih tubuh mungil pengasuh putranya dan memeluknya.

"Tuan, tolong lepaskan. Ini salah tuan, bagaimana kalau ada yang liat?" Lina merasa takut dengan kelakuan majikannya itu.

"Saya tau salah, tapi saya ga bisa membohongi diri saya sendiri bahwa saya membutuhkan kamu sebagai penyemangat." Lina tidak mengerti maksud dari perkataan majikannya. Ia hanya bisa pasrah dan bohong jika ia tidak menginginkannya.

Pelukan dari Bagas terasa sangat nyaman. Aroma tubuh Bagas membuat pikiran Lina melayang. Cukup lama keduanya berpelukan, setelah puas menenangkan hatinya Bagas baru melepaskan pelukanya.

Lina kembali menunduk karna malu. Lain di mulut lain pula di hati. Mulutnya menolak semua perlakuan Bagas tapi hatinya menerima bahkan sangat menikmati pengalaman baru dalam hidupnya.

"Kamu kenapa selalu menunduk sih, sayang?." entah dapat seberani dari mana Bagas memanggil pengasuh putranya dengan panggilan sayang. Tangan mengangkat wajah Lina yang merona karna malu.

"Liat saya, apa saya tidak menarik menurut kamu?" goda Bagas.

"Maaf tuan, bukan begitu tuan. Taun itu sangat tampan tapi saya tidak berani menatap yang bukan milik saya." jawab Lina malu - malu.

"Jadi kamu mau saya jadi milik kamu dulu baru kamu mau menatap saya gitu."

"Bukan, bukan gitu tuan. Aduh saya binggung mau jawabnya tuan. Intinya tuan itu milik orang lain dan saya tidak pantas berharap."

"Tapi saya mau kamu jadi milik saya." ucap Bagas dengan senyum manis sekali membaut Lina terpana.

"Tuan ini ada - ada saja, sudahlah tuan. Lupakan semua yang baru saja terjadi. Kita jalani kehidupan yang seperti semula. Tolong jangan tambah beban saya lagi tuan." mohon Lina yang sadar posisinya saat ini. Ia takut nanti malah jadi terlau berharap dan berakhir kecewa.

Seperti drama di TV, bisa - bisa ia bakal di marahi oleh nyonyanya bila ketahuan ada main dengan suaminya dan ia kehilangan pekerjaan. Apa yang akan terjadi selanjutnya?

...****************...

Assalamualaikum kk, di tunggu supportnya kk Jangan lupa tinggalkan jejak berupa like dan komen dan vote yang banyak biar thor semakin semangat untuk melanjutkannya bab selanjutnya 👍💪😘🙏