NovelToon NovelToon
TUKAR PASANGAN

TUKAR PASANGAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Naik ranjang/turun ranjang / Tukar Pasangan / Menikah dengan Kerabat Mantan
Popularitas:849
Nilai: 5
Nama Author: Cha Aiyyu

"Karena sudah terlanjur. Bagaimana jika menambah bumbu di atas omong kosong itu?"

Asha menatap Abiyan, mencoba mengulik maksud dari lawan bicaranya. Kedua mata Asha bertemu dengan milik Abiyan, ada sirat semangat yang tergambar di sana.

"Menikahlah denganku, Ash!"

Asha seorang wanita yang hidup sebatang kara menginginkan pernikahan yang bahagia demi mewujudkan mimpinya membangun keluarganya sendiri. Namun, tiga hari sebelum pernikahannya Asha diberi pilihan untuk mengganti mempelai prianya.

Abiyan dengan sukarela menawarkan diri untuk menggantikan posisi Zaky. Akankah Asha menerima ide gila itu? Ataukah ia tetap memilih Zaky dan melajutkan pernikahannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cha Aiyyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 13

Asha menunduk begitu selesai mengucapkan kalimat maaf. Tatapan yang sebelumnya Asha harap setidaknya di balas oleh Ace ternyata tidak membuahkan hasil. Pria itu memilih menatap arah lain, dan Asha tahu sahabatnya benar-benar merasa kecewa.

Harusnya Asha memberi tahu Ace lebih dulu perihal pernikahannya sebelum Rhea datang. Hal ini yang menjadikan penyesalan terbesar bagi Asha. Ke depannya Ace masih akan tetap mendukungnya atau tidak, Asha sudah pasrah akan hal itu.

Sudah cukup bagi Asha merutuki kebodohannya sendiri. Asha hampir pergi dengan niat meninggalkan tempat tersebut saat akhirnya Ace membuka suara. "Baiklah, karena Asha membuat kesalahan yang fatal yaitu tidak memberi kabar perihal pernikahannya. Maka dia harus mentraktir makan malam yang enak. Anggap saja ini bridal shower."

"Nah, betul-betul," sahut Rhea tanpa tahu malu.

"Bukankah harusnya kalian yang memberikan aku hadiah jika ini bridal shower?"

Ace melipat tangannya di dada. "Jadi kamu tidak mau?"

"Bukan begitu. Oh ... Ya Tuhan jangan salah paham!" Asha memohon pada Ace dengan tulus. "Baiklah, aku akan mentraktir steak daging premium sebagai permintaan maaf," lanjutnya.

"Tapi, Ash ... aku masih tidak habis pikir seminggu yang lalu saat kamu kembali dari Paris, bukankah kamu masih calon istri Zaky tapi mengapa hari ini kamu sudah menjadi calon istri Abiyan— adiknya?"

"Benarkah? Hm ... tapi jodoh manusia siapa yang tahu, Rhea."

"Jangan pura-pura lupa! Zaky jelas-jelas mengatakan akan menjemputmu di bandara."

Asha menyipitkan kedua bola matanya. "Ternyata kamu sangat dekat dengan Zaky. sampai-sampai perihal menjemput calon istri ia ceritakan padamu."

"Bb–bukan bb–begitu. A–ak aku hanya mendengarnya sekilas waktu di kantor saat dia berbicara dengan sekretarisnya. Ya, dengan sekretarisnya." Rhea mengangguk-angguk. Baik Asha maupun Ace tahu betul jika wanita itu hanya membual, tapi keduanya

Asha tersenyum kecil, mengejek omong kosong Rhea yang kini terdengar begitu jelas.

"Mengapa jadi membahas aku? Bukankah aku yang sedang bertanya tadi? Jadi sejak kapan calon suamimu berubah, aku bahkan belum lama putus dari Abiyan." Lagi-lagi Rhea mengorek informasi.

"Apa masalahnya jika kalian belum lama putus?"

"Jangan begitu, Ash! Aku hanya peduli padanya."

"Ah, peduli ya? Rhea, aku tidak tahu kalau kamu begitu peduli pada mantan pacarmu. Kamu terlalu baik atau karena masih menyimpan perasaan pada calon suamiku? Tapi, aku harap ke depannya kamu bisa segera membereskan perasaanmu itu. Tiga hari lagi kami resmi menikah. Aku tidak ingin kamu salah bicara dan membuatku seolah-olah menjadi wanita perebut kekasih orang. Kamu tidak sejahat itu kan, Rhea?" tanya Asha. Wanita itu pura-pura bersikap naif dan polos.

Rhea tampak kesal namun sepertinya masih menahan diri, memilih bersembunyi di balik topeng kepalsuan yang ia atur sedemikian rupa. Ace menahan tawa. Sedangkan Asha, ia tampak puas dengan drama yang sengaja ia ciptakan.

"Tenang saja, Ash! Perasaanku padanya sudah menguap. Lagipula dia hanya pria pengangguran yang baru saja menyelesaikan studi yang bahkan seharusnya sudah selesai dua tahun lalu. Entah, dia itu pemalas atau sangat bodoh sampai-sampai baru bisa menyelesaikan studinya sekarang," cibir Rhea dengan wajahnya yang terlihat mengejek.

"Jangan menghina calon suamiku, Rhea! Kita semua tidak tahu apa yang dia alami. Aku rasa menilainya hanya karena terlambat menyelesaikan studi itu sangat tidak sopan."

"Ya, ya, ya. Terserah kau saja, Ash. Yang jelas aku sudah memberi tahu. Jangan sampai nanti menyesal!"

Adu mulut antara Asha dan Rhea berujung dengan Ace yang menjadi penengah. Asha yang biasanya selalu bersikap tenang entah mengapa kali ini dia merasa tidak rela jika Abiyan dinilai buruk, terlebih yang menilainya tidak lain adalah mantan pacar Abiyan sekaligus wanita yang menjadi sumber rasa sakit baginya maupun Abiyan.

Rasa kesal masih memenuhi kepala Asha bahkan setelah mereka semua berpisah. Asha sendiri sampai lupa jika ia akan memberi Ace penjelasan, wanita itu melenggang begitu saja ketika mereka selesai makan malam dengan steak daging premium yang Asha janjikan.

Baru saja Asha membuka pintu, wanita itu disambut oleh Abiyan yang hanya memakai celana pendek dan kaos oversize. Pria itu menenteng mug. Asha menggelengkan kepalanya pelan, ia lalu mengikuti Abiyan yang duduk di sofa.

"Katakan berapa nilai kelulusanmu!" Asha tiba-tiba membuka suara ketika ia sudah duduk di sofa.

Abiyan mengangkat sebelah alisnya, merasa aneh dengan kalimat yang dilontarkan Asha.

Asha menunggu dengan sangat tidak sabar, melihat itu Abiyan menghela napas dan terpaksa menjawab. "Tiga koma sembilan puluh lima."

"Menyebalkan sekali," sahut Asha sembari berdecak kesal.

Wajah Abiyan semakin mengerut. "Kamu tidak puas karena nilaiku tidak sempurna? Bisakah kamu memaklumi nol koma nol lima kekurangannya. Aku ... ."

"Tidak," Asha memotong kalimat Abiyan, membuat pria itu menunduk kecewa. "Tidak masalah berapa nilai kelulusanmu, tapi mendengar nilaimu yang nyaris sempurna setelah mendengar omong kosong itu, membuatku benar-benar kesal. Seharusnya aku tahu nilaimu dari sebelumnya."

Abiyan bernapas lega, namun sedetik kemudian ia tersadar ada yang ambigu dari pernyataan Asha. "Apa maksudmu? Omong kosong? Siapa?"

Asha lagi-lagi mendengus. "Mantan pacarmu, dia menilaimu terlalu bodoh karena terlambat menyelesaikan studi. Seharusnya aku tadi membawa kopian nilai kelulusanmu dan menjejalkan ke mulutnya. Menyebalkan sekali."

Abiyan tertawa, pria itu bahkan sampai memegangi perutnya akibat terlalu terbahak-bahak. Apalagi melihat Asha yang mengembangkan pipinya dengan wajah kesal membuat pria itu semakin sulit menghentikan tawanya.

"Berhenti tertawa! Dasar bodoh!"

Abiyan semakin tertawa keras sampai-sampai sudut matanya berair. Meski kesal Asha hanya memilih diam, ia tidak ingin bicara apa pun takut kalau-kalau kalimatnya semakin memicu tawa Abiyan.

Cukup lama Abiyan tertawa sendiri hingga tawanya berubah hambar dan akhirnya berhenti sendiri. "Sia-sia aku sedih, mengira kamu tidak puas dengan nilai kelulusanku," ucap Abiyan sembari menyeka sudut matanya yang berair.

"Dasar bodoh! Kamu seharusnya marah bukan tertawa jika ada yang menyebutmu bodoh."

"Bukankah kamu yang sekarang mengataiku bodoh? Bahkan sudah dua kali. Haruskah aku marah?" goda Abiyan.

Bola mata Asha membulat, tidak menyangka jika ternyata kata-katanya menjadi bumerang untuknya sendirj. Asha mendengus.

"Sudahlah! Jangan membuang tenaga untuk hal yang tidak perlu!" Abiyan meneguk air dalam mug nya.

"Lebih baik membahas pernikahan kita. Apa kita perlu membuat perjanjian pra nikah atau nanti saja setelah menikah?"

"Tidak, tidak. Aku tidak butuh yang seperti itu. Walaupun pernikahan ini tidak didasari cinta tapi aku tetap akan berperan jadi istri, tentu saja aku masih belum paham tapi aku bisa belajar sampai akhirnya bisa menjadi wanita yang pantas disebut istri." Asha berjanji pada Abiyan.

"Tentu saja aku ingin memiliki keluarga yang sesungguhnya dari pernikahanku dan bukan keluarga yang hanya tertulis di atas kertas," lanjutnya.

Abiyan mengangguk-anggukkan kepala.

Asha menoleh pada Abiyan yang tidak merespon, "Atau kamu punya pemikiran lain?" tanyanya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!