"hidup di dunia ini tidak semua bernasib beruntung, kadang aku sangat iri dengan kehidupan orang lain yang terlahir kaya, mereka tidak perlu bersusah payah untuk bekerja keras pagi, siang dan malam dengan upah yang tak seberapa, hidup di tengah kota seorang diri membuatku sedikit frustasi, beruntungnya aku masih punya seseorang yang ku kenal, orang yang selalu membantu dan menghiburku disaat semua tidak baik baik saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bee aja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
aduh satset banget dehh
lea keluar dengan mengenakan piyama yang di berikan oleh pria itu.
pria itu langsung menoleh, tatapanya tak lepas dari lea.
"ohh iya, siapa namamu? kita belum kenalan" ucap lea dengan santai menghampiri pria itu.
"aku felix, siapa namu?" tanyanya.
"aku lea" jawab lea sambil tersenyum.
seketika mereka saling diam karena tidak ada yang di bicarakan, sementara felix terus menatap lea yang melihat ke arah dinding kaca kamarnya, melihat hujan yang tidak kunjung berhenti.
"sudah malam, kau boleh kok menginap disini" ucap felix.
mendengar ucapan felix membuatnya segera menoleh, felix memiliki wajah yang cute namun sikapnya tidak bisa ia prediksi, dia agak bawel mengingat kejadian tadi saat mereka kecurian.
"kau suka mengoleksi banyak mainan ya" ucap lea mencoba basa basi agar tidak bosan melihat ke arah koleksi mainan di kamar felix.
"ya begitulah" jawab felix lalu tersenyum.
"apa kakimu masih sakit?" tanya lea.
"ya sedikit, karena kakiku terkilir" jawab felix melihat ke arah kakinya yang masih sakit saat di gerakkan.
"aku bisa bantu" ucap lea mendekat ke kaki felix.
"bantu apa?" tanya felix bingung.
"tahan sedikit, tapi ini akan membaik" ucap lea mencoba meyakinkannya.
"kau mau apa?" tanya felix sedikit gugup saat lea menyentuh kakinya.
"apa yang.. aaaakkkkhhhhhhh!!!!" teriak felix tiba tiba karena lea melakukan sesuatu kepada kakinya.
"coba gerakan perlahan, apa masih sakit?" tanya lea.
"kau gila ya! sakit tau" gerutu felix sambil meringis kesakitan.
"coba dulu ayo?" suruh lea agar felik mencoba menggerakkan kakinya.
felix sangat tidak yakin, namun perlahan dia mulai mencoba menggerakkan kakinya.
Felix seketika membulatkan matanya terkejut.
"tidak sakit lagi!? wahhhh ini ajaib!" ucap felix senang saat kakinya sudah tidak sakit lagi saat di gerakkan.
"tuuu.. kan, aku bilang juga apa" ujar lea lalu duduk di samping felix.
"wahhh ini keren, apa kau penyihir?" ucap felix ngasal.
"kau kebanyakan nonton filem, itu bukan apa apa" ucap lea sedikit menyombongkan kemampuannya.
felix hanya tersenyum sambil menatap lea.
Lea masih saja menunggu, sementara hujan tidak kunjung berhenti hingga waktu menunjukkan pukul 12 malam.
"hujannya tidak akan berhenti, kau menginap saja" ucap felix membujuk lea karena terus menatap ke arah luar.
lea menatap felix dengan sinis.
"aku ga asal bicara, aku melihatnya di ponselku, hujan akan berhenti pukul 3 pagi, kau mau menunggu disitu sampai hujan reda?" ucap felix sambil rebahan di tempat tidurnya.
lea tak menjawab, ia hanya diam duduk di sofa lalu memeriksa ponselnya, ia sampai lupa menghubungi mathias, terlihat di ponselnya panggilan dari mathias 11 kali.
"kalau aku angkat dia pasti khawatir, lagian ini sudah malam" batin lea melihat ponselnya terus bergetar karena mathias menelfon.
lea memutuskan untuk mengirim pesan saja.
***
"maaf aku tidak bilang, aku ada kerja kelompok dengan temanku, hari ini juga aku menginap di rumah temanku, maaf ya membuatmu menunggu" tulis lea.
Lea berbohong karena tak ingin mathias khawatir, kalau ia tau lea bersama pria, yang ada mathias akan datang menjemputnya, hujannya sangat deras dan tidak baik untuk berkendara.
beberapa saat kemudian, Mathias pun membalas.
***
"baiklah, aku hanya khawatir karena kau mengabaikan pesanku seharian" tulis Mathias.
"aku benar benar baru memegang ponsel, maaf ya" balas lea.
"iyaa, tidurlah.. sampai ketemu besok di kampus" tulis Mathias.
"iya sampai besok mathias:)" balas lea lalu menutup ponselnya.
lea belum juga mengantuk, sementara felix terlihat tertidur pulas di kasurnya.
Lea bangkit dari sofa keluar dari kamar felix, ia merasa bosan karena menunggu hujan berhenti, ia berjalan ke ruang tamu melihat aquarium raksasa yang berada tepat di ruang tamu.
"wow ini keren sekali" ucap lea berdiri di depan akuarium sambil menatap ikan ikan disana.
Entah kenapa ini membuat lea senang, ia merasa seperti berada di dalam laut, seolah apa yang ada di laut di pindahkan kesini beserta terumbu karangnya.
"kau sedang apa?" tanya felix membuat lea sangat terkejut.
"kau belum tidur?" tanya balik lea.
"bagaimana aku bisa tidur jika ada orang lain berjalan jalan di rumahku?" ucap felix.
"hehehe.. Maaf, aku tidak bisa tidur" ujar lea.
"apa kau menyukainya?" tanya felix mendekati lea.
"ya.. Ini keren sekali, ada aquarium besar di apartemen" jawab lea sambil melihat ke dalam aquarium.
"apa kau tau rasanya jatuh cinta pandangan pertama?" tanya felix tiba tiba.
"entahlah" jawab lea tidak sadar dengan apa yang felix ucapkan karena fokus melihat ikan.
seketika mereka diam, lea menyadari felix masih di belakangnya ia segera membalikkan badan menoleh ke arah felix.
Wajahnya yang imut namun sikapnya sedikit misterius, membuat lea penasaran.
mata mereka bertemu, suasana yang hening membuat lea kini jadi gugup karena sadar disini hanya ada mereka berdua.
lea menatap bibir felix yang begitu ranum dan menggemaskan seolah ia sangat terpesona dengan felix, hingga tanpa sadar mereka begitu dekat.
felix mengangkat dagu lea, perlahan menempelkan bibirnya di bibir lea.
terasa lembut dan basah, perlahan felix melumat bibir lea dengan lembut, lea sangat menyukainya karena ini pertama kalinya ia berciuman.
lea baru tau jika ciuman semanis ini, jantungnya mulai berdebar dan kepalanya terasa sangat kosong.
"apa ini pertama kalinya?" tanya felix karena lea hanya diam dan pasrah.
"iyaaa" jawab lea dengan jujur.
"aku juga, tapi aku menyukainya" ucap felix lalu tersenyum.
lea pun ikut tersenyum, lalu felix menciumnya kembali, lea yang awalnya tidak tau cara berciuman perlahan mulai bisa mengimbangi felix.
mereka berciuman cukup lama hingga bibir mereka sedikit membengkak.
"apa aku berlebihan?" tanya felix ketika melihat bibir lea sedikit membengkak.
"entahlah, tapi aku baik baik saja" jawab lea lalu tersenyum.
"kenapa kau menis sekali" ucap felix memeluk tubuh lea.
Entah kenapa lea merasa nyaman bersama felix meski mereka baru saja bertemu, sikap felix yang manis membuatnya luluh seketika.
"ayo kita tidur, ini sudah larut" ucap felix.
"baiklahhh" jawab lea berjalan menuju kamar bersama felix.
karena sudah malam mereka pun langsung tidur, tadinya lea tidur di sofa, tapi kini felix menyuruh lea untuk tidur di kasur bersamanya.
Skip.
hingga ke esokan harinya, lea sedikit telat bangun karena ia benar benar lelah habis lari larian mengejar pencuri semalaman.
felix terbangun dari tidurnya, ia melihat lea yang masih tertidur pulas di sampingnya.
"morning lea" ucap felix sambil menoel noel pipi lea.
"nghhhhhh...." lea menggeliat karena merasa terusik.
"kau mau tidur sampai kapan?" tanya felix tersenyum melihat reaksi lea.
lea pun terbangun, ia mencoba membuka matanya karena masih mengantuk.
"imutnya" ujar felix sambil menggoda lea.
"apa sihhh" sahut lea melempar bantal ke arah felix.
"ishhh, kok galak sihhh" ledek felix.
"aku ngantuk banget" ucap lea bangun dari tempat tidur menuju kamar mandi.
kali ini felix yang pergi ke kamar mandi ruang tamu, karena lea memakai kamar mandi di kamarnya.
felix mandi dengan cepat, dan segera bersiap sementara lea masih berada di kamar mandi.
"felix? aku tidak punya baju untuk ke kampus?" ucap lea di balik pintu kamar mandi.
"aku sudah siapkan, pakai ini" ucap felix berjalan ke arah lea dengan membawa baju ganti.
"ini serius bukan milik pacarmu?" tanya lea memastikan.
"aku tidak punya pacar, ini milik kakak perempuanku" jawab felix.
"ohhh ya?" tanya lea tidak yakin.
felix menarik tangan lea hingga keluar dari kamar mandi, lalu felix mencium bibirnya dengan cepat membuat lea sedikit terkejut.
"aku serius, kau yang pertama lea" ucap felix mencoba meyakinkan lea.
"mhhh... baiklah, aku akan ganti baju dulu" jawab lea sedikit gugup.
lea pun segera masuk ke kamar mandi, ia tidak menyangka jika reaksi felix akan seperti itu, padahal lea hanya menjawab spontan saja.
setelah selesai berpakaian, lea berdandan sedikit karena mau pergi ke kampus lalu memakai parfum.
lea keluar dari kamar mandi, namun ia tidak melihat felix di kamarnya.
"kemana dia?" ucap lea berjalan keluar kamar.
"kau sudah selesai?" tanya felix sambil memegang kunci mobil
"iyaa, ada apa?" tanya lea karena tau habis ada seseorang yang masuk.
"aku menyuruh seseorang untuk mengantar mobilku kesini" jawab felix
"ohhhh begitu" jawab lea sambil mengangguk.
felix menatap lea sambil tersenyum, lea terlihat cantik memakai baju kakaknya.
"apa kakakmu tidak marah aku memakai bajunya?" tanya lea khawatir.
"tidak apa apa, kau bahkan lebih cantik saat memakainya" puji felix.
lea hanya tersenyum tipis.
"masih ada waktu, ayo kita sarapan di bawah" ajak felix
"baiklah" jawab lea sambil mengangguk.