Aku tidak akan mencintaimu terlalu dalam,aku takut terluka untuk yang ke dua kalinya.
(RESYA PUTRI BAGASKARA)
Jangan pernah mencintaiku karena aku mencintai orang lain.
(ADAM ADITYA GUNAWAN)
Bagaimana kelanjutan kisah cinta antara Resya dan Adam yang rumit dan penuh lika liku...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TOM AND JERRY
Echa, Dirga, dan Reno sedang berbincang-bincang ringan...
Tiba-tiba mobil sedan hitam memasuki parkiran POLRES, ya itu adalah mobil Adam.
"Noh, si Adam baru datang," kata Reno sambil menunjuk ke arah parkiran.
Echa langsung berdiri dan menyusul Adam ke ruangannya.
"Mampus lo Dam, singa betinanya ngamuk," ledek Reno sembari tertawa.
Baru saja Adam menyimpan jaketnya pintu ruangan Adam terbuka dan di tutup dengan kasar, Adam reflek menoleh ke belakang di sana sudah berdiri wanita cantik dengan tangannya yang dilipat diatas perut.
"Hai, ga sopan banget kamu masuk ruangan orang main nyelonong aja kamu ga punya tata krama ya!!" bentak Adam.
"Dasar ya cowok nyebelin, kamu sengaja kan kemarin nahan mobil aku," suara Echa tak kalah tinggi.
"Ssstttt...bisa ga sih ga pake teriak-teriak ini kantor polisi bukannya hutan," sergah Adam.
"Cepat kembalikan kunci mobil aku," seru Echa dengan suara yang tinggi.
Adam dengan santainya duduk di kursinya dan membuka Laptopnya.
Echa yang melihat kelakuan Adam tambah emosi dan menghampiri ke meja Adam.
"Duduk dulu jangan pake emosi, pagi-pagi sudah ngajak berantem entar cepet tua loh," sahut Adam sembari mengotak-ngatik laptopnya.
Echa yang mendengar ucapan Adam malah semakin emosi.
"Kamu itu maunya apa sih? cepetan mana kunci mobil aku, aku harus segera pergi ke restoran," bentak Echa sembari mengulurkan tangannya meminta kunci mobil kepada Adam.
"Hai kalau meminta itu yang sopan, jangan pakai bentak-bentak. Ayo coba ngomong yang benar," ucap Adam berdiri dan sekarang giliran Adam yang melipat tangannya diatas perut.
Echa mengeraskan rahangnya dan tangannya meremas tali tasnya saking emosinya.
Echa menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan.
"Maaf Bapak Polisi yang terhormat, saya mau minta kunci mobil saya sekarang karena saya sudah telat mau ke restoran," ucapan Echa di buat selembut mungkin dengan senyum yang di paksakan.
"Bagus, tapi sepertinya kamu kurang ikhlas mengucapkannya," sahut Adam dengan santainya.
Adam sudah menahan tawanya karena melihat wajah Echa yang sudah mulai memerah karena menahan amarah.
"Gila, nih cowok memang sengaja mancing-mancing emosi aku," batin Echa.
"Kamu ini bener-bener cowok paling nyebelin yang pernah aku temui, cepetan mana kunci mobil aku ga usah banyak basa-basi otak aku sudah panas kalau terus-terusan dekat sama kamu," kata-kata Echa mulai meninggi.
"Ya ampun baru saja bersikap manis, sudah galak lagi," sahut Adam.
"Iiiihhh...cepetaaaaaaannnn...." teriak Echa sambil menghentak-hentakan kakinya yang malah membuat Adam gemas dan ingin terus menggoda Echa.
"Tapi maaf, kunci mobil kamu sepertinya ketinggalan di rumah aku," sahut Adam dengan santainya sambil berjalan ke luar.
"Appaaaaa.....dasar ya Polisi menyebalkaaaaann!" teriak Echa.
Adam yang mendengar teriakkan Echa malah tertawa lebar menuju ruangan Dirga.
Di ruangan Dirga...
Adam langsung duduk di samping Reno.
"Lo apain Adek gue, sampai teriak-teriak kaya gitu?" tanya Dirga.
"Gue ga ngapa-ngapain Adek lo kok," jawab Adam.
Tiba-tiba Echa menyusul Adam ke ruangan Dirga.
"Bang, Echa langsung pergi ke restoran," seru Echa cemberut dan sekilas melirik Adam dengan tatapan benci.
"Mau Abang anterin Dek?" tanya Dirga.
"Ga usah, Echa pergi dulu," Echa langsung pergi dengan amarah yang memuncak.
Sampai di restoran, Echa langsung naik ke lantai atas tanpa menyapa sahabat-sahabatnya yang heran melihat tingkahnya Echa.
Echa duduk di sofa sembari memijat pelipisnya, Keysa dan Mira langsung duduk di samping Echa dan memberikan minuman ke sahabatnya itu.
"Kamu kenapa Cha? kusut banget muka nya?" tanya Keysa.
"Ini semua gara-gara Polisi sialan itu," Echa masih emosi.
"Maksud kamu siapa, Cha?" tanya Mira.
"Siapa lagi kalau bukan Adam, nyebelin banget tau ga sih tuh orang," amarah Echa masih bergejolak.
"Sebenernya ada apa sih Cha? kok kayanya kamu benci banget sama Kak Adam? seru Mira.
Echa pun menceritakan kejadian di POLRES barusan, Mira dan Keysa tertawa terbahak-bahak, Echa yang di tertawakan sahabat-sahabatnya makin cemberut.
"Kalian ini kenapa sih? malah ngetawain sebenarnya kalian itu sahabat aku apa bukan sih?" protes Echa.
"Habisnya kamu lucu sih Cha, Kak Adam itu sepertinya sengaja deh buat kamu kesel," sahut Mira.
"Jangan-jangan Kak Adam suka lagi sama kamu Cha," goda Keysa.
"Idihhh amit-amit," sergah Echa.
"Jangan ngomong gitu Cha, entar jatuh cinta loh baru tahu rasa" sahut Mira.
"Ogah banget..." tolak Echa.
"Bener yang di katakan Mira, jangan-jangan kalian berjodoh," ucap Keysa dengan mengedip-ngedipkan matanya.
"Masa jodoh, orang setiap ketemu berantem mulu kaya Tom and Jerry," elak Echa.
Waktu pun berjalan begitu cepat, jam sudah menunjukan pukul 8 malam sebentar lagi restoran tutup, restoran mereka tutup pukul 9 malam.
"Mir, Key kalau kalian mau pulang, pulang saja nanti restoran biar aku yang tutup," seru Echa.
"Ga bisa gitu dong, kita pulang bareng," jawab Keysa.
"Ga apa-apa, lagipula akhir-akhir ini aku sering telat datang, sudah sana kalian pulang duluan saja," pinta Echa.
"Bener nih kamu ga apa-apa?" timpal Mira.
"Terus entar kamu pulangnya gimana? kan kamu ga bawa mobil?" tanya Keysa yang merasa khawatir.
"Gampang, taksi banyak," sahut Echa.
"Ya sudah kalau gitu kita duluan ya."
"Iya..." jawab Echa singkat.
Mira dan Keysa pun pergi, sekarang tinggal Echa dan beberapa pelayan yang sedang beres-beres.
Sementara itu di kediaman Adam, dia mondar-mandir di kamarnya.
"Apa gue jemput saja tuh cewek, kasihan kan kalau malam-malam harus naik taksi," gumam Adam.
"Eh, kok gue jadi mikirin cewek galak itu sih biarin saja dia mau pulang naek apa juga apa urusannya sama gue."
Adam membaringkan tubuhnya di atas kasur, tapi lagi-lagi kebayang wajah Echa ada rasa bersalah juga di hatinya.
"Aarrgghh...dari pada gue ga bisa tidur mending gue jemput dia saja, bodo amat," gumam Adam.
Sepanjang perjalanan Adam memikirkan alasan apa yang cocok bila nanti Echa bertanya.
Setibanya di restoran, Adam memperhatikan Echa dari luar, dia senyum-senyum sendiri.
"Mbak Echa, kami duluan ya," seru para pelayan yang hendak pulang.
"Iya, kalian hati-hati ya!" teriak Echa.
Setelah di rasa selesai, Echa siap-siap pulang. Echa mengunci pintu restoran, tiba-tiba pas Echa membalikan badan, Echa dikagetkan dengan kehadiran Adam..
"Astagfirulloh, ngapain kamu disini?" bentak Echa sambil memegang dadanya karena kaget.
"A--aku mau jemput ka--kamu," jawab Adam terbata-bata.
Echa mengerutkan keningnya dan memegang kening Adam.
"Kamu lagi sakit ya?" tanya Echa.
"Apaan sih, aku serius mau jemput kamu tapi jangan ke-PDan dulu, aku jemput kamu karena mobil kamu masih ada di aku," seru Adam.
Echa tidak memperdulikan omongan Adam dan memilih meninggalkan Adam, tapi Adam tiba-tiba menarik lengan Echa dan menggenggam jemari Echa lalu menyeretnya dengan pelan.
Echa hanya bisa melongo dengan perlakuan Adam.
"Hai, apa-apaan nih lepasin ga!"
Echa berontak berusaha melepaskan tangan yang di genggam Adam, tapi genggaman tangan Adam jauh lebih kuat sampai didepan mobil, Adam langsung mendorong Echa agar masuk ke dalam mobil.
Kemudian Adam masuk dan duduk dibalik kemudi, di dalam mobil tiba-tiba Adam mendekat ke arah Echa. Echa mundur tapi sayang punggungnya sudah menempel pada kaca jendela mobil.
"K--kamu mau ngapain? jangan macam-macam ya atau aku bakalan teriak," ucap Echa gugup karena sekarang posisi wajah mereka hanya berjarak beberapa centi saja, saking gugupnya Echa memejamkan matanya.
CEKLEK....
Tiba-tiba Echa membuka matanya dan langsung mendapat jitakan dikeningnya.
"Awww..." Echa meringis kesakitan sambil mengusap-usap keningnya.
"Lagi mikirin kotor ya? aku cuma mau masangin seltbet doang," Adam tertawa melihat wajah Echa yang gugup.
Lagi-lagi, Echa di kerjain oleh Adam.
"Kok jantung aku jadi deg-degan kaya gini, dasar cowok nyebelin," batin Echa.
Echa memilih melihat ke arah jendela suasana di dalam mobil begitu hening.
Lama-kelamaan Echa tertidur karena kelelahan, Adam yang merasa tidak ada pergerakan dari Echa langsung menepikan mobilnya. Dipandangnya wajah Echa yang terlihat damai saat tidur perlahan Adam mengusap lembut pipi Echa.
"Cantik.....sangat cantik," gumam Adam.
Hallo reader2 kuh,,,nich aku Up banyak semoga kalian semua suka...😘😘
*
*
*
*
*
*
Mana dong like,vote n komennya
LOVE U💞💞