NovelToon NovelToon
Gabby

Gabby

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Anak Kembar / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga / Persaingan Mafia
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nasella putri

Gabriella Alexia Santoro. Seorang gadis cantik yang begitu dingin dan cuek. Kedatangan nya ke sekolah baru, membuat siapa saja terpesona. Termasuk dengan most wanted yang terkenal sangat cuek dan galak. Samudra Tri Alaska. Ketua geng motor Alaska yang berdarah dingin. Kebiasaan nya mengirim orang-orang ke rumah sakit sudah senter terdengar di seluruh penjuru kota. Namun aksinya itu tidak pernah sampai membuatnya di tangkap oleh polisi. Karena ayahnya yang seorang komandan militer. Namun, kedatangan Gabby si gadis super cuek dan dingin membuat nya berubah. Pesona Gabby mampu meluluhkan hati keras Samudra



Guys!! Ini novel pertama ku disini, bantu support yaaa🤗
Kalo ada kesalahan mohon koreksi, biar aku bisa belajar dari kesalahan dan memperbaiki nya😘
Happy reading guys....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nasella putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tingkah aneh Samudra

“Gimana? Udah ketemu?” Tanya Cleona.

“Ga ada kak. Udah aku cari kesana kesini. Tapi ga ada kak Gabby” Jawab Gabriel.

“Kalian?” Tanya Gabrian.

Gian dan Gani menggelengkan kepala mereka secara bersamaan.

Gabrian mendengus kasar.

“Mereka lagi cari kak Gabby” Bisik Gevanya.

Gheazora menganggukkan kepalanya mengiyakan.

“Kak Gabby hilang?” Tanya Gevanya.

“Gatau” balas Gheazora.

“Kita harus cari kak gabby” Ujar Gevanya yang di angguki oleh Gheazora.

Kedua pun berlari pergi dari persembunyiannya.

.

.

.

“Kita mau cari kakak kemana?” Tanya Gevanya yang berlari kecil di samping Gheazora.

“Kita cari di sekolah dulu” Jawab Gheazora.

“Tapi kakak-kakak udah cari kak Gabby di semua tempat. Tadi Zora denger kan?” Ujar Gevanya.

“Kita cari lagi, mungkin kakak-kakak tidak teliti”

Gevanya menganggukkan kepalanya mengerti.

Keduanya pun berlarian kesana kemari untuk mencari sang kakak. Mereka bahkan bertanya pada orang-orang sekitar. Hingga langkah kedua nya pun terhenti di taman belakang sekolah yang terlihat sepi. Tak banyak orang yang kesana karena letak taman itu yang memang berada di belakang gedung sekolah.

“Huft... Kita udah cari kakak, tapi tetap saja tidak ada” Ujar Gevanya dengan lelah.

“Mungkin saja, kakak sedang ingin sendiri dan tidak ingin di ganggu” Pikir Gheazora.

“Tapi kakak gaada di toilet tadi” Ujar Gevanya.

“Kenapa kakak harus ada di toilet?” Tanya Gheazora tidak mengerti.

“Seseorang akan menyendiri di toilet, kan?”

Gheazora mencoba mencerna apa yang baru saja dikatakan oleh sang kembaran. Namun fokusnya teralihkan oleh seseorang yang sedang duduk di kursi taman.

“Ah! Kakak!” Seru Gheazora dengan begitu semangat.

Belum sempat melihat ke arah tunjuk Gheazora, Gevanya harus terdiam saat Gheazora tiba-tiba saja berlari meninggalkan dirinya.

Tak mau di tinggal sendiri, Gevanya pun berlari mengikuti sang kembaran.

“Kakak!”

Gerp.

Gheazora memeluk pinggang seseorang yang sedang duduk dengan seorang laki-laki.

Gheazora mendongak dengan senyum cerahnya.

“Kakak, kakak dari mana? Kak Gabrian, kak Gabriel, kak Gian, dan kak Gani lagi nyariin kakak” Ucap Gheazora.

“Kakak kalian ga dari mana-mana kok. Dia lagi duduk duduk aja disini” Jawab seorang laki-laki tampan yang duduk di sebelah Gabby.

“Kakak siapa? Kakak temannya kak Gabby?” Tanya Gevanya dengan bingung.

“Iya, kakak temannya kak Gabby. Nama kakak Samudra. Nama kalian?” Tanya laki-laki yang ternyata adalah Samudra.

“Aku Gevanya dan dia Gheazora. Kita adik nya kak Gabby” Jawab Gevanya.

“Ya, tentu saja. Wajah kalian sangat mirip dengan kakak kalian ini” Ujar Samudra yang masih mengulas senyum manisnya.

Samudra bahkan melirik ke arah Gabby yang menatapnya dengan datar.

“Ayo!”

Gabby tiba-tiba saja menarik tangan Gheazora untuk membawa nya pergi.

“Eh? Kakak tunggu!”

Gevanya berlari untuk mengikuti.

Sementara Samudra masih duduk di tempat nya dengan mata yang terus menatap kepergian Gabby. Senyum miring terbit di wajah tampan nya.

“Gue suka cewek itu”

.

.

.

“Cleo! Itu Gabby!”

Lola menunjuk ke arah ia melihat Gabby.

“Itu! Disana!”

Seru Cleona saat ia berhasil melihat Gabby.

Gabriel, Gabrian, Gian dan Gani pun berlari menghampiri sang kakak. Cleona dan Lola pun berlari mengikuti.

“Kakak!”

Gabby menghentikan langkahnya saat suara salah satu adiknya terdengar di telinga.

Saat Gabby berbalik, beberapa tubrukan pun terjadi. Keempat adiknya itu langsung memeluk Gabby dengan isak tangis yang mulai terdengar.

“Hiks.. Hiks.. Kak... Kakak gapapa kan?” Tanya Gian dengan suara yang serak.

“Mereka kenapa?” Bisik Gevanya yang dibalas gelengan kepala oleh Gheazora.

Kedua gadis itu menatap keempat kakak laki-laki mereka dengan bingung.

“Kak... Maafin Gian kak... Gian salah... Gian minta maaf...”

Gian menatap sang kakak dengan wajah yang terlihat begitu menyedihkan.

“Gabby, lo di bawa kemana sama Nicholas tadi?” Tanya Cleona meskipun ia tidak enak jika harus menanyakan hal itu saat ini.

Gabby menoleh ke arah kedua adik kembar perempuan nya yang masih terdiam di tempatnya.

“Kembalilah ke kelas kalian” Titah Gabby.

“Baik kak” Jawab Gheazora.

“Ayo!”

Gheazora pun menyeret Gevanya untuk pergi.

“Kalian, berhentilah menangis seperti anak kecil. Dan kembalilah ke kelas”

Gabby pun menyuruh keempat adik laki-laki nya untuk kembali ke kelas mereka masing-masing.

“Tapi kak...”

Gabby menatap datar Gian yang hendak memprotes.

“Baiklah, kami akan kembali ke kelas kak” Ucap Gani.

Gani pun membawa Gian pergi, begitu pun dengan Gabrian dan Gabriel. Keempat laki-laki itu pun pergi dari hadapan Gabby, Cleona dan Lola.

Setelah di tinggal, Gabby pun hendak pergi, namun tangannya di cekal oleh Cleona.

“Gabby, kita harus ngobrol. Ada apa sama lo? Kasih tau kita, Gabby” Ucap Cleona dengan kening yang mengerut dalam.

Bahkan Lola menatap Gabby dengan sedih. Entah apa yang terjadi pada teman nya itu, sampai-sampai ia menjauhi nya seperti ini.

Gabby melepaskan cekalan Cleona dengan perlahan. Hal itu tentu membuat Cleona merasa tersinggung. Bahkan Gabby tidak ingin di sentuh olehnya. Ada apa ini? Kenapa banyak sekali perubahan pada temannya itu?

“Gue, ga kenapa-kenapa” Jawab Gabby dengan penuh penekanan.

“Terus kalo ga kenapa-kenapa, kenapa lo bersikap kayak ga kenal sama kita. Kenapa? Setelah lo pergi selama 2 tahun. Dan lo muncul dengan sikap seperti ini. Ga mungkin ga ada apa-apa, Gabby” Ujar Cleona panjang lebar.

Gabby pun menatap Cleona dengan begitu tegas. Ia bahkan mendekatkan diri lebih dekat dengan tubuh Cleona.

“Terus gue harus gimana? Nyapa lo? Hai Cleo. Begitu?”

“Gabby, lo kenapa sih?!”

Cleona bahkan mengguncang kedua pundak Gabby dengan tatapan tidak mengerti. Mata nya berkaca-kaca melihat sikap Gabby yang aneh seperti tadi.

Sementara Gabby tidak mengindahkan rengekan teman nya itu. Ia mengalihkan pandangannya lalu pergi begitu saja meninggalkan kedua temannya.

Cleona dan Lola menatap kepergian Gabby dengan tidak mengerti.

“Sebenarnya apa yang terjadi sama anak itu?! Kenapa dia bersikap kayak gitu ke kita? Emang kita ada buat salah sama dia?”

Lola mengelus punggung Cleona yang sudah bergetar. Cleona yang merasa kecewa pun memeluk Lola dengan begitu erat.

“Mungkin, kita harus tanya sama adik-adik nya Gabby” Ucap Lola yang membuat Cleona tersentak.

“Tumben lo pinter” Ujar Cleona tanpa rasa bersalah.

Lola sendiri memanyunkan bibirnya mendengar perkataan Cleona. Tapi tentu ia tak memasukkan nya ke hati.

“Yaudah, nanti pulang sekolah kita samperin mereka dan tanya-tanya” Ujar Cleona yang kembali bersemangat.

.

.

.

Gabby yang sudah kembali ke dalam kelas dan sudah kembali mengikuti pelajaran, terlihat begitu fokus mencatat di bukunya. Namun, sesuatu mengganggu nya saat ini.

Gabby pun menghentikan tangannya dan menegakkan kepalanya. Selanjutnya ia memutar kepalanya ke kiri dan melihat Samudra yang sedang memperhatikan nya dengan begitu intens.

Gabby menatap Samudra dengan datar. Seolah berkata 'Enyahlah! Kau menggangguku!'. Namun Samudra malah menampilkan senyum tengilnya pada Gabby yang membuat Gabby merasa muak.

Gabby pun kembali menarik kepalanya dan hendak melanjutkan catatan nya. Namun tiba-tiba saja Samudra memberinya secarik kertas yang entah tertulis apa di dalamnya.

Namun Gabby benar-benar tidak berminat untuk menggubris Samudra. Gadis itu mengambil kertas tersebut dan meremasnya. Lalu ia menaruh nya di kolong meja.

Samudra yang menatap itu melotot tidak percaya. Ia pun kembali menulis sesuatu di atas kertas dan kembali menaruh nya di atas meja Gabby.

Namun Gabby bahkan tidak menyentuhnya. Melihat itu, Samudra mendorong kertas itu agar mengenai siku Gabby. Setelah siku Gabby menyentuh kertas itu, Gabby menyenggol nya yang membuat kertas itu pun terjatuh ke lantai.

Samudra menganga tidak percaya. Bagaimana bisa gadis itu menolak nya sebanyak 2 kali seperti ini.

“Sam, lo lagi ngapain sih?” Tanya Aries dengan penasaran.

“Ah! E-engga... Ga ngapa-ngapain. Gue lagi nyatet nih nyatet”

Samudra gelagapan. Ia pun menulis asal di bukunya.

Sementara di barisan depan. Nicholas dengan wajah yang mengeras, meremas pena nya dengan wajah yang terlihat sangar.

“Tunggu balasan gue!”

.

.

.

.

TBC.

1
nonoyy
apa gabby punya alter ego 🤔
Ayudya
lanjut kak
Ayudya
mampir kak.kak maaf ya ceritanya seru dan enak tuk di baca.tapi tolong dong bahasa luarnya di ganti aja ma bahasa indonesia jujur aku ga ngerti.maaf ya kak thor/Pray//Pray//Pray//Pray//Pray//Pray/
Matchalatte: Baik, terimakasih sudah membaca😍 Author terima untuk saran nya😍
total 1 replies
Nuriati Mulian Ani26
aku mulai tertarik kekanjutanya
Zhunia Angel
Ngangenin ceritanya!
Matchalatte: Terimakasih 🤗
Dan selamat datang💕
total 1 replies
Libny Aylin Rodríguez
Aku bisa tunggu thor, tapi tolong update secepatnya.
Matchalatte: Baik🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!