NovelToon NovelToon
Debar Indah Untukmu Tuan Penolongku

Debar Indah Untukmu Tuan Penolongku

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:337
Nilai: 5
Nama Author: ewie_srt

zahratunnisa, gadis berparas ayu yang sedang menempuh pendidikan di Dubai sebuah musibah menimpanya, hingga akhirnya terdampar di amerika.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ewie_srt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

dua puluh sembilan

Zahra menatap puas hasil karyanya, sisa kain milik buk nur, telah diubahnya menjadi 2 pasang gamis.

Kini zahra di beri ruangan khusus untuk menjahit, seluruh alat, baik yang di kamar buk nur, sudah dipindahkan ke ruangan khusus itu.

Bahkan tuan ethan menambahkan beberapa alat yang dibutuhkan zahra, berdasarkan rekomendasi dari buk nur.

Gamis sederhana berwarna salem, dengan aksen tali di pinggangnya, terlihat indah.

Zahra menyarungkan 1 buah gamis itu ke dalam hanger, sementara yang satu lagi, ia lipat dengan rapi. Nanti rencananya setelah buk nur selesai belanja, zahra akan menyerahkan pada wanita baik itu.

Zahra meregangkan tubuhnya yang terasa kaku, tubuhnya terlihat tersentak kaget ketika bunyi jam di ruang utama yang berbunyi nyaring sebanyak 11 kali.

Sudah 1 minggu ia di rumah ini, namun sampai detik ini zahra masih belum terbiasa dengan suara jam besar itu.

"sudah jam 11, sebentar lagi tuan ethan juga akan pulang untuk makan siang, heummm, sebaiknya aku membantu buk nur menyiapkan makan untuk pria itu" gumam zahra berjalan keluar dari ruangan khusus itu, ia hendak menuju ke dapur, ketika di ruang santai ia berpapasan dengan ethan dan pria tinggi berhidung mancung, yang ternyata adalah luke.

Luke, yang baru pertama kali melihat zahra, terlihat penasaran. Pria itu hendak menyapa, namun ucapan ethan pada wanita itu menahannya.

"zahra, tolong minta seseorang mengantar coklat panas ke ruang kerjaku, 2 gelas yah.."

"ya tuan.." angguk zahra cepat,ia hendak melangkah namun ethan menahannya.

"setelah kamu sampaikan pesan itu ke pelayan yang berada di dapur, kamu ke ruang kerjaku, ada yang ingin kubicarakan"

Zahra melangkah setelah mengangguk hormat pada ethan dan luke, ethan hendak melangkahkan kakinya, namun luke yang tertegun menahan langkahnya. Pria itu mengernyitkan keningnya heran, melihat luke yang hanya diam menatap ke arah zahra pergi tadi.

"hei bung.." tegur ethan penasaran menyentuh lengan pria itu.

"ada apa?"

Luke tersenyum kaget, seraya melangkah matanya menatap ethan lekat.

"gadis itu cantik!, siapa namanya?"

Ethan tercekat, ada rasa tak suka tiba-tiba menyelinap ke dalam hatinya.

Ia tak suka cara luke menatap dan mengucapkan pujiannya untuk zahra barusan. Ada rasa cemburu menjalari hatinya, ethan mencoba mengabaikan rasa yang sangat asing ini, namun wajah kagum dan tatapan luke barusan membangkitkan rasa yang tak biasa dalam hatinya.

"siapa nama gadis itu, ethan?" tanya luke lagi, ethan hanya mencoba tersenyum, ia duduk di meja kerjanya.

"kamu tanya langsung aja nanti!"

Luke menoleh heran, perubahan suara ethan yang menjadi lebih dingin membuat pria mancung berkaca mata itu mengernyitkan keningnya.

"kamu tak tertarik padanya?"

Ethan menatap luke lekat, ia mencoba menelisik maksud pertanyaan pria itu. Rasa tak suka di hatinya kembali menghinggapi, ia belum menjawab pertanyaan luke, sampai akhirnya ketukan di pintu menyentakkan keduanya.

"masuk.." perintah ethan terdengar dingin, pria itu tetap duduk di kursi kerjanya.

Zahra menganggukkan kepalanya sopan, di belakangnya davina membawa nampan berisi dua gelas coklat hangat.

"duduklah.." perintah ethan lagi, melihat zahra hanya berdiri rikuh di samping sofa.

Zahra hanya mengangguk, ia duduk di sofa tepat di depan luke yang menatapnya tanpa kedip. Ethan menyadari tatapan luke yang terpesona, dengan menyentuh pundak luke, ethan duduk tepat di sisi pria itu. Ia ingin mengalihkan perhatian luke dari zahra,

"kami ingin mengurus seluruh dokumen untukmu, jadi aku butuh data-datamu"

Wajah zahra berubah, ada raut ketidakpercayaan, mengapa pria ini begitu baik padanya.

Ethan menyadari perubahan itu,

"aku tidak mau orang yang bekerja denganku dianggap pedatang ilegal"

Zahra mengangguk paham, ia tersenyum walau senyumnya terlihat kaku,

"tapi saya tidak punya dokumen yang mendukung sama sekali tuan.."

"karena itu, aku memanggilmu kemari. Kami harus tahu semua tentang kamu sebelumnya, supaya kami tahu bagaimana selanjutnya, bukan begitu luke?"

Ethan menoleh, menatap luke lekat. Terlihat pria berkaca mata itu tersentak kaget dari keterpesonaannya pada zahra,

Sembari berdehem, luke menyentuh kaca matanya, senyumnya terlihat ramah.

"ya.." sahutnya singkat dengan suara parau. Sorot mata luke terlihat salah tingkah, tatapan ethan membuatnya malu.

"bisakah, saya memikirkannya dulu tuan!" pinta zahra dengan tatapan memohon, duduknya terlihat gugup dan jengah.

"saya tidak bisa langsung menjawabnya sekarang"

"boleh zahra.." sahut luke cepat, mata pria itu berbinar indah,

"dan jangan panggil saya tuan yah, kamu bisa panggil saya luke. Nama saya lucas smith"

Luke mengulurkan tangannya mengajak zahra berjabat tangan, namun zahra hanya tersenyum ramah, seraya merapatkan kedua telapak tangannya di dada.

"saya, zahratunnisa"

Ethan melengos jengah, melihat bagaimana luke dengan tidak malu menunjukkan ketertarikannya pada zahra.

"kalau begitu saya pamit undur diri yah tuan ethan!"

Ethan mengangguk, wajah tampannya terlihat datar, ia sungguh tak menyukai interaksi antara luke dan gadis itu,

Matanya masih mengamati zahra, sampai gadis itu keluar dan menutup pintu dengan sopan. Ada rasa lega dalam dadanya, kepergian zahra membuatnya tenang. Paling tidak tatapan kagum luke pada zahra tak lagi terlihat dan mengganggunya,

"bro..gadis itukah yang kamu bilang gadis indonesia itu?"

"heumm" sahut ethan singkat, ia meraih gelas coklat dari atas meja dan menyesapnya.

"aku salut padamu ethan!, bisa-bisanya kamu tak menyadari kecantikan gadis itu" suara luke terdengar riang, raut wajah pria itu juga terlihat berbeda.

Ethan menoleh, mengernyitkan keningnya heran. Tatapan matanya penuh kecurigaan,

"jangan bilang kamu tertarik padanya?"

"emangnya kamu nggak?" tanya luke balik menatap lekat mata ethan,

Ethan terhenyak, terlihat bahasa tubuhnya tak nyaman.

"gadis itu tipeku..!" ujar luke tanpa mengalihkan perhatiannya dari ethan yang masih terdiam.

"kalau kamu tidak tertarik padanya, biarkan aku mencoba mendekatinya.."

Ethan menatap tak percaya,

"kamu serius luke?"

"yups.., jika kamu tidak keberatan" angguk luke penuh kepastian,

"tapi dia seorang muslimah"

"it's not problem, jika memang jodoh aku tak keberatan untuk convert"

"kau gila.." geleng ethan seraya tertawa, namun tawa pria itu terdengar sumbang.

Entah mengapa, rasa cemas dan gelisah sekonyong-konyong menyelimuti hatinya. Ethan tak menyukai rasa itu, ia juga tak menyukai semua ucapan luke.

Sekali lagi ia mengamati wajah luke yang masih tersenyum kearahnya, raut keseriusan tertera jelas di wajah pria berkaca mata itu.

Bersambung..

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!