NovelToon NovelToon
Pelayan Seksi Pemikat Hati

Pelayan Seksi Pemikat Hati

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cintamanis
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Arish_girl

"tolong... tolongin saya, saya di bius!" kata seorang gadis pelayan Toko pada seorang pria tampan di depannya. Gadis itu tengah berusaha menyelamatkan diri dari pria tua yang gendut yang hendak melecehkannya.
"hey... anak muda. Jangan ikut campur. Gadis itu milikku, aku sudah membelinya dengan harga mahal." Teriak seorang pria yang baru saja menyusul gadis itu sebelum bertemu pria tampan itu.
Bagaima kisah selanjutnya? akan kah si pria tampan menyerahkan gadis pelayan itu pada pria tua itu? yook kepoin! jangan lupa Like, Subcrebs dan Komennya!
Selamat membaca!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arish_girl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hati yang Ikhlas

Hari ini Yasmin telat berangkat ke toko, menyempatkan dulu ke rumah sakit untuk melunasi sisa tagihan operasi ayahnya. Di sana, dia kembali bertemu dengan Yolan, perseteruan pun kembali terjadi antara kedua wanita berstatus saudara tiri itu.

"Yasmin, bagi duitnya dong. Semalam kamu pasti lagi banyak orderan. Sama saudara jangan pelit." kata Yolan.

Yasmin menarik nafas dalam sifat adik angkatnya memang tidak pernah berubah, dia yang selalu meminta uang kepadanya tanpa mau berusaha bekerja keras untuk mendapatkan uang, sementara dirinya harus banting tulang untuk membantu perekonomian keluarga membantu ayahnya yang hanya bekerja sebagai seorang pemulung. "Yolan, Jika kamu mau uang Seharusnya kamu lebih bijak dalam menggunakan uang, setidaknya kau bekerjalah. Kau dan ibu sudah mengambil hutang di tempatku bekerja dengan mengatasnamakan aku sebagai jaminan yang akan membayarnya. Kalian tega disaat ayah membutuhkan banyak biaya untuk pengobatan kalian malah mengambil kesempatan dengan meminjam uang 10 juta di tempatku bekerja tanpa jelas untuk apa uang itu. Tidakkah kalian berpikir dari mana aku bisa melunasi hutang-hutang itu?" kata Yasmin dengan sorot mata penuh amarah.

Tiba-tiba Hanum datang dan menampar Yasmin dengan keras "PLAK!!"

"Ibu kenapa ibu menamparku?" kata Yasmin dengan meringis memegangi pipinya yang terasa sakit.

"itu sudah sepantasnya kamu dapatkan karena kamu sudah memarahi anakku, Yolan. Kamu memperhitungkan uang 10 juta yang sudah aku pinjam di tempatmu bekerja, Hah? dasar anak tidak tahu balas budi. Uang suamiku yang sudah dihabiskan untukmu tentu saja lebih dari 10 juta yang sudah ku ambil dari gajimu. Lalu kenapa kau begitu pelit kepada kami? Dasar anak tidak tahu diuntung." bentak Hanum dengan sorot mata penuh kemarahan.

"Ibu, bukan begitu maksud Yasmin. Yasmin tidak bermaksud mengungkit uang itu, tapi Ibu kan tahu sendiri bagaimana kondisi keuangan Yasmin saat ini, apalagi Yasmin masih harus melunasi uang sisa operasi ayah." kata Yasmin dengan mata yang berkaca-kaca.

Setiap kali terjadi pertengkaran tentu saja Bu Hanum akan mengungkit tentang jasa Pak Budiman yang telah memungut Yasmin sewaktu kecil dari jalanan, tak bisa dibayangkan betapa sakitnya hati Yasmin saat kata-kata itu terucap, padahal selama ini Yasmin selalu berbakti dan patuh kepada Pak Budiman dan bu Hanum, bahkan Yasmin Selalu Mengalah terhadap apa yang diinginkan oleh Yolan adik angkatnya, bahkan biaya beasiswa yang seharusnya didapat oleh Yasmin, dengan sukarela Yasmin memberikannya kepada Yolan agar bisa melanjutkan kuliah keluar negeri dan Yasmin Rela menghabiskan sisa waktunya dengan cara bekerja di toko tempatnya saat ini bekerja.

"sudah Jangan banyak bacot kamu. Aku tidak mau tahu bagaimana cara kamu mendapatkan uang untuk melunasi hutang-hutang itu, itu bukan urusanku, yang terpenting sekarang segera lunasi tagihan sisa uang operasi milik suamiku atau jika sampai suamiku tahu biaya operasi itu belum lunas maka dia akan bersedih. Kamu tidak ingin bukan melihat suamiku bersedih?" kata Bu Hanum dengan kata-kata yang mengiris hati Yasmin.

Tentu saja Gadis itu tidak ingin melihat ayah angkatnya bersedih dan merasa stress karena tagihan rumah sakit yang belum lunas, apalagi pasca operasi seharusnya keluarga bisa menjaga kondisi psikis dari Pak Budiman agar pemulihan nya lebih cepat dan Pak Budiman bisa segera dipulangkan.

Dengan tanpa banyak bicara, akhirnya Yasmin pun mengalah. Kali ini langkahnya begitu lesu menuju ke ruang administrasi, meskipun uangnya sudah terkumpul dan bisa melunasi sisa tagihan operasi, akan tetapi rasa sakit dan kesal masih merayap di hati Yasmin. Bukan apa-apa, karena Setelah semua hutangnya itu terlunasi masih ada urusan lain yang harus Yasmin selesaikan bersama Pak Bramantyo.

Yolan dan Bu Hanum menatap kepergian Yasmin dengan tersenyum penuh kemenangan. 2 wanita beda usia itu merasa puas karena sejauh ini mereka terus menindas Yasmin tanpa perlawanan sedikitpun dari Yasmin dengan alasan jasa balas budi Pak Budiman karena sudah memungut Yasmin dari jalanan dan merawatnya hingga saat ini.

"bagus Yolan, tindas terus Yasmin hingga dia menyerah dan hancur. Rebut apa yang dia miliki." kata Bu Hanum memberi semangat putrinya.

Yolan menarik satu sudut bibirnya, "tentu saja ibu. Sudah sepantasnya Yasmin mendapatkan perlakuan ini, karena dia sudah salah karena sudah hadir dalam kehidupan kita, dia sudah merebut kasih sayang ayah yang seharusnya hanya untukku. Aku harus berbagi kasih dengan Yasmin yang sama sekali tidak memiliki ikatan darah dalam keluarga kita. anak yang tidak jelas asal-usulnya."

Selesai urusan di rumah sakit, Yasmin segera meninggalkan rumah sakit itu langkahnya lesu. Ia berjalan kaki di pinggiran trotoar. Entah mengapa hari ini Yasmin begitu malas untuk masuk kerja, langkahnya terarah pada sebuah taman di pinggiran kota. Gadis itu duduk di sebuah kursi taman di bawah pohon. Pikirannya menerawang ke mana-mana, tentang siapa jati dirinya sebenarnya juga beberapa uang dan hutang yang harus ia selesaikan setelah ini bersama Pak Bramantyo. Yasmin merasa pusing memikirkan itu semua seakan hidupnya hanya seorang diri memikul beban yang terasa begitu berat di pundaknya tanpa Ia memiliki seseorang untuk sekedar berbagi masalah.

Di tengah kebimbangan dan kerisauan hatinya, Yasmin melihat seorang wanita yang sedang berjalan tertatih-tatih memegangi dadanya yang terlihat sesak. Wanita paruh baya itu sendirian tak ada orang yang mendampinginya atau terlihat membantunya. Hati Yasmin tersentuh, jiwa baik hatinya meronta untuk segera membantu wanita itu. Dengan setengah berlari, Yasmin bangkit dan menuju wanita itu yang tersungkur di bawah pohon.

"ibu... ibu tidak apa-apa?" tanya Yasmin dengan hati-hati. Wanita paruh baya itu menatap Yasmin lekat, ada harapan yang begitu dalam di mata wanita itu, tangannya meraba dadanya yang terlihat sesak, namun suaranya tertahan tak bisa menjawab pertanyaan Yasmin.

"Ibu sedang sakit?" tanya Yasmin pelan. Yasmin pun mengeluarkan botol air mineral yang berada di dalam tasnya, memberikan kepada wanita paruh baya itu untuk mengurangi kecemasan dan rasa sakit wanita itu.

Wanita itu menerima air dari Yasmin dan menenggaknya kemudian dengan perlahan ia mulai bisa bicara, "nak terima kasih karena sudah membantuku. Aku baru saja kecopetan uangku diambil oleh copet itu dan bersamaan dengan itu dadaku terasa sesak aku butuh obat untuk meredakannya, tapi obat, ponsel dan uangku berada di dalam tas yang diambil copet karena itulah aku tidak bisa berbuat apa-apa. Terima kasih sudah membantuku." kata wanita itu dengan tatapan sendu menatap Yasmin.

"kalau begitu, Mari saya antar ke apotek, di seberang jalan ada apotek. Ibu bisa membeli obat yang Ibu butuhkan di sana."

Wanita itu menatap Yasmin dengan raut wajah sedih, "tapi saya tidak memiliki uang sepeser pun nak.“ ucapnya.

Yasmin teresnyum, kemudian Ia pun berkata, "jangan khawatirkan soal uang, Yasmin punya uang untuk menebus obat untuk ibu. Jangan pikirkan soal uang, yang penting sekarang ibu harus segera diselamatkan." ucap Yasmin.

"Terima kasih, kau begitu baik. Suatu saat aku akan membalas Budi baikmu ini." ucap wanita itu.

"ibu jangan bicara seperti itu, Aku membantu ikhlas tidak mengharapkan balasan apapun. Mari saya antar ke apotek." kata Yasmin sambil membimbing wanita itu menyeberangi jalan menuju apotek.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!