kisah seorang remaja bernama fadli. 16 tahun diri nya baru masuk sma,namun dia tak memiliki orang tua. bukan tak memiliki tetapi kedua orang tua nya tak peduli dengan dia. kedua orang tua nya hanya mengirim dia uang setiap bulan. di saat itulah fadli bertemu dengan seorang wannita berumur 30 tahun bernama fitri. fitri yang tak memiliki pekerjaan memutuskan untuk menjadi pembantu dia mengetuk pintu setiap rumah di pinggiran kota dan menawarkan diri nya sampai dia bertemu dengan fadli, fadli lah yang menerima dia untuk bekerja namun dengan syarat dan kontrak, apa saja syarat dan kontrak nya?.. apa kalian penasaran baca saja dulu bab 1 jika suka bisa di lanjut jika tidak di stop saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hilman padli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter #12
Sesampai nya di rumah fadli segera masuk ke dalam tanpa ragu fitri langsung menyapa fadli "selamat satang fadli," kata nya dengan lembut.
Fadli terseyum dia merasakan kehangatan di hati nya "ya aku pulang" jawab nya.
fitri segera ke dapur dan kembali lagi sambil membawa minuman dingin dia duduk di dekat fadli "silakan kamu pasti haus" kata nya sambil memberikan minuman yang dia bawa.
"makasih" jawab fadli.
Setelah meminum minuman dingin nya fadli terseyum dan bertanya "kamu ngak mau cari pekerjaan lain yang lebih layak lagi?,"
"tidak aku nyaman di sini dan kerja nya juga enak cuma beres- beres, masak dan jadi ibu kamu" jawab fitri.
"begitu ya. Maap ya aku hanya bisa membayar kamu satu juta saja satu bulan" kata fadli menunduk malu.
"bukan masalah. Tapi aku ingin minta perpanjangan kontrak lagi setidak nya satu tahun ke depan"jelas fitri.
Fadli menunduk dan menjawab "baiklah tapi nanti saja jika kontrak kamu sudah habis aku kasih kontrak baru"
Fitri terseyum lega setelah mendegar itu dia tampak bahagia namun fadli tampak biasa saja meski di dalam hati kecil nya dia berbisik "apa boleh aku anggap dia sebagai ibu aku?" dalam tanya yang tak ada jawaban fadli memutuskan untuk tiduran namun dia memberanikan tiduran di paha fitri.
Fitri terkejut tetapi dia segera mengelus kepala fadli "ada apa kamu kayak nya benar- benar lelah hari ini?, apa sekolah kamu melelahkan?, atau ada masalah di sekolah?, atau kamu lapar?"
Fadli terseyum "tidak ada aku hanya sedikit sedih saja namun tenang saja ku baik- baik saja"jawab nya dengan tegas.
"begitu ya kalo begitu aku lega, tapi jika kamu punya masalah bicara saja pada aku ya, aku kan ibu kamu" kata fitri penuh senyuman.
Fadli langsung terkejut mendegar itu dia sedikit menangis "makasih" kata nya dengan tenang.
"dia menangis?, eh.. Menarik juga" bisik fitri di dalam hati nya.
Fadli tampak tenang tiduran di paha fitri. Beberapa menit berlalu tampa di sadari fadli pun tertidur pulas.
Fitri bergumam di dalam hati nya "perasaan apa ini kok aku nyaman ya di dekat fadli, tidak jangan seperti ini aku harus membuat fadli menjadi pemuas aku tenang dan kendalikan keadaan buat dia nyaman dan akhir nya biasa aku nikmati nya"
1 jam berlalu fadli tersadar dari tidur nya dia menatap ke atas dan melihat senyuman hangat dari fitri.
Fadli segera duduk "maap aku malah tidur di paha kamu pasti berat kan?" tanya fadli.
fitri terseyum dan menjawab dengan tenang " tidak kok aman ngak berat sama sekali justri aku nyaman karena kamu bisa menghangatkan diri aku"
Setelah mendegar itu fadli sangat senang dia segera berdiri lalu mengambil handuk "aku mau mandi dulu setelah mandi mau makan tolong siapkan makanan" kata nya.
Fitri mengangguk setelah mendegar perintah fadli, fadli segera masuk ke kamar mandi dan langsung berendam di bak mandi, sementara fitri segera menyiapkan makanan yang sudah dia buat. "kayak nya aku harus menghangatkan ayam ini" kata nya di dalam hati.
Beberapa menit kemudian fadli selesai mandi dia duduk di kursi,tak lama kemudian fitri meletakan makanan di meja makan "silakan fadli di nikmati makanan nya" kata nya dengan lembut.
Fadli terseyum dia pun mulai makan. Setelah makan fadli langsung memfokuskan diri nya pada buku pelajaran.
Fitri yang melihat fadli fokus belajar sangat bingung dia berguman "gila dia hebat sekali mata nya tak lepas dari buku yang dia baca, hem.. Kayak nya harus aku ganggu nih sebentar"
Fitri medekat dan bertanya "kamu lagi belajar?"
"ya aku lagi belajar" jawab fadli.
"kenapa ngak sambil menulis memang nya di baca saja bisa masuk ke kepala ngak mungkin kan?"kata fitri.
"lebih baik langsung di hapas saja biar cepat" jelas fadli dengan tegas.
Fitri terkejut namun dia sangat bangga melihat fadli yang mulai berkembang. Fitri lalu kembali duduk di dekat fadli menemani fadli yang fokus pada buku, dengan iseng fitri tiduran di paha fadli. Fadli merasa tak masalah dan membiarkan fitri tiduran di paha nya.
"hei.. Fadli coba dong elus kepala aku, kayak yang aku tadi lakukan pada kamu" kata nya penuh rasa manja.
"seperti ini?" tanya fadli sambil mengelus lembut kepala fitri.
Fitri terseyum dia langsung merasa nyaman saat di elus oleh fadli, fitri segera menutup mata nya dan merasakan elusan hangat yang di berikan oleh fadli.
"nikmat sekali, nyaman banget" kata fitri di dalam hati nya.
Mereka berdua tampak menikmati kebersamaan mereka. Setelah beberapa jam berlalu di sore hari fadli meregangkan badan nya dan membuat fitri yang tidur di paha nya terbangun.
"maap aku membangunkan kamu" kata fadli.
"ngak apa- apa kok makasih aku senang" jawab fitri.
"sudah sore hari saja hem.. Sebaik nya kita segera bersiap- siap untuk tidur deh" kata fadli menatap ke arah fitri.
Fitri bangun "ah... Baiklah aku akan membuat makan malam kamu terserah kamu saja mau ngapain juga bebas"kata nya dengan santai.
Fadli mengangguk. Fitri dengan anggun segera pergi ke dapur dan mulai memasak sementara fadli tampak diam saja di sopa sambil bermain ponsel nya.
"ah.. Ada pesan dari siapa ini devita ngapain dia?, halo fadli selamat siang, gawan aku baru membaca nya sekarang sudah sore, hem.. Biarkan saja lah ngak usah di balas" kata fadli di dalam hati nya.
Fadli lalu duduk dan menatap ke arah fitri yang sedang memasak dengan tenang dia segera menghampiri fitri ke dapur.
"anu... Aku bosan apa ada yang bisa aku bantu?" tanya fadli.
"tidak ada kamu ngak usah bantu aku" jawab fitri santai.
"ah.. Tapi aku bosan" jelas fadli.
"hem.. Kalo kamu mau peluk aku dari belakang coba berani ngak?" tanya fitri menantang.
Wajah fadli memerah setelah mendegar perintah fitri dia tampak ragu- ragu namun dia dengan lembut segera memeluk fitri dari belakang "begini?" tanya nya bingung.
"astaga dia benaran meluk dong," kata fitri di dalam hati nya terkejut.
beberapa menit kemudian wajah fitri dan fadli mulai memerah.
"rasa nya aku malu kenapa ya?" tanya fadli bingung.
"benar sekali jantung aku juga berdetak 2 kali lebih cepat, hem.. Baiklah lepaskan saja pelukan nyaman ini aku ngak keberatan nanti malam juga kita akan tidur sambil pelukan" jelas fitri.
Fadli melepaskan pelukan nya dia tampak kecewa namun tak ingin memaksakan diri, setelah itu dia duduk di kursi.
Tak lama berlalu makanan siap mereka berdua makan bersama. Setelah makan fitri dan fadli bersantai sambil menonton filem sampai malam hari.
"ayo kita tidur aku sudah mengantuk filem nya juga susah berakhir" kata fitri.
Fadli mengangguk mereka berdua pun berjalan ke kamar tidur, di kamar fitri tiduran di lengan fadli sementara fadli tidur sambil memeluk fitri, wajah fitri sangat puas bisa membuat fadli memeluk diri nya dan menghangatkan nya di malam yang sangat dingin itu.