setelah mengetahui suaminya berselingkuh dengan sahabatnya sendiri,karna suatu kutukan Kanaya terpaksa harus berada didalam tubuh suaminya yang telah menghianatinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aqilaarumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab12
Kini Dirga diduk dikursi kebesarannya dan Kanaya berdiri. Tepat dihadapannya.
" Aku sebenarnya ingin memberikan sebuah penawaran kepadamu"
" Penawaran?"
" Aku tahu hubungan kamu dengan Aurel".
Kanaya kini terdiam tatapannya tajam,ia masih berusaha mencerna apa yang sebenarnya telah terjadi antara Reihan dengan pak dirga.
Lalu kenapa ia sampai tahu tentang Reihan dan Aurel apa hubungannya dengan Dirga,ada segurat tanda tanya rasa penasaran dalam benaknya.
Dan ia harus mengiyakan apapun yang dikatakan oleh Dirga bukankah dia harus memainkan perannya sebagai Reihan dengan baik.
" Lalu pak dirga mau apa jika tahu hubungan saya dengan Aurel"
" Hmm lepaskan Kanaya untuk ku,aku akan membahagiakannya dan sebagai imbalannya aku akan memberikanmu 50 persen saham dari perusahaan ini"
Tangan Kanaya mengempal.
" Saya bukan barang,Kanaya bukan barang"teriaknya.
Mata itu berkaca kaca,dan Dirga menyadari akan hal itu,dan ia merasa tidak rela jika mata itu mengeluarkan cairan bening,tapi lagi lagi ia menepis perasaan aneh itu.
" Kenapa anda tidak mau menyerahkan Kanaya untuk saya bukankah penawaran saya sangat menarik, anda bisa memiliki sebagian saham yang ada di perusahaan ini dan yang paling penting anda bisa hidup dengan wanita aurel"
Air mata Kanaya tidak bisa dibendungnya dan akhirnya lolos juga.
Dirga terhenyu melihat Reihan menangis,tapi dia seperti Melihat kanayalah yang menangis.
Kanaya keluar dan menghapus air matanya,ia hanya butuh dikasihi dan disayangi oleh laki laki dengan tulus.
Laki laki yang satunya tega menyelingkuhkan dia dengan sahabatnya sendiri,dan kini dia kembali bertemu dengan seorang laki laki yang menganggapnya tidak halnya seperti barang yang bisa ditukar dengan uang.
Nasibnya sungguh memilukan, padahal yang ia mau hanya sebuah hati yang tulus yang menyayanginya.
Dirga menatap nanar pintu yang baru saja tertutup.
Tangannya mengambil sebuah telpon diatas meja.
" Jeri keruangan saya sekarang"
Ucapnya lewat sambungan telfon.
Sementara didalam ruangan Kanaya menangis menumpahkan segala perasaan sedihnya dan disaat seperti inilah.
Angel muncul dan duduk didepan nya,Kanaya tidak lagi takut dengan kehadiran angel yang akan muncul secara tiba tiba,kini ia sudah terbiasa dengan hal hal diluar logika.
"Aku mengerti perasaan mu"
"Tapi aku bisa melihat tatapan pria itu terhadapmu begitu tulus"
" Bahkan saat kamu dalam wujud Reihanpun,aku selalu bisa merasakan perasaannya yang begitu besar"
Kanaya mendongak menatap angel.
" Cih bahkan dia mengagapku barang yang bisa ditukarnya dengan uang"
"Mungkin dia hanya tidak tahu bagaimana caranya untuk melepaskan mu dari Reihan"
"Apapun itu sepertinya semua laki laki sama saja"
Angel menarik nafasnya berat,sebagi sesama wanita yang pernah disakiti oleh seorang laki laki.
Rasa sakit itu meningalkan jejak yang sulit dihilangkan sehingga membuat siapapun yang pernah mengalaminya akan sulit lagi percaya dengan yang namanya," cinta yang tulus"
" Baiklah aku mengerti,aku tidak akan mengangu, mungkin kamu butuh waktu untuk sendiri"
Sementara didalam ruangan CEO,Dirga merasa aneh bayangan Reihan yang menangis membuatnya terpukul.
" Katakan jeri,apa yang harus kulakukan kelihatan Reihan begitu marah"
Alis jeri terangkat.
" Kenapa tuan begitu khawatir jika Reihan marah"
" Bukan,maksud aku apakah penawaran aku salah,kenapa Reihan begitu marah dan seolah dia mendeskripsikan perasaan Kanaya"
" Jeri jika kau sebagai Kanaya bagaimana reaksimu jika aku melakukan hal yang seperti itu"
" Tidak ada wanita yang ingin ditukar dengan apapun itu tuan"
" Apalagi dengan uang"
" Itu sama saja menganggap mereka sebagai wanita ja**n"
" Benarkah seperti itu?,tapi aku tidak bermaksud seperti itu"
" Aku mengerti maksud tuan dan aku mengerti mendekati seorang wanita bukanlah perkara muda untuk tuan Dirga"
Dirga terdiam apa yang dikatakan oleh jeri memanglah benar,ia tidak pernah menjalin hubungan apapun dengan seorang wanita karena hatinya benar benar terpaut hanya untuk Kanaya.
" Jadi apa yang harus kulakukan jeri,kau tahu sendiri Kanaya tidak bahagia dengan rumah tangganya dan aku tidak bisa membiarkan Kanaya tersakiti jeri"
"Tapi Tuan kita tidak bisa mengukur kebahagiaan seseorang,mekipun Reihan berselingkuh kita tidak tahu apakah Kanaya bahagia dengan rumah tangganya atau tidak"
"Mana ada perempuan yang bahagia dengan suaminya yang berselingkuh"
Sesaat hening.
" Lalu apa yang akan Tuan lakukan"
" Mungkin aku akan memulai dengan mengambil hati Kanaya"
" Aku bakalan berusaha mendekatinya hal yang seharusnya kulakukan sedari dulu, meskipun dia sudah menjadi milik orang lain aku akan berusaha mengambil hatinya hanya untukku"
" Aku akan mendukung anda tuan"
Kanaya pulang dari kantor dengan perasaan yang diliputi kesedihan.ia menghentikan mobilnya ketika melihat pedagang bakso dengan gerobaknya dipinggir jalan.
Ia memesan bakso lalu duduk disebuah kursi hanya pemandangan mobil yang berlalu lalang yang menjadi pemandanganya.
Ia mencicipi baksonya dengan lahap, seolah meluapkan segala kesedihannya,dari kejauhan sebuah mobil sport berhenti dari dalam mobil tampak Dirga dengan kacamata hitam nya menatap Kanaya dalam wujud Reihan dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.
Sebentara jeri menatap dirga merasa heran, akhir akhir ini tuanya itu terlihat suka sekali nmemperhatikan Reihan.
Bukan hanya jeri Dirga sendiri pun merasa heran dengan dirinya sendiri,mengapa selama kembali kenegara ini,ia terlihat begitu tertarik dengan laki laki yang dulu selalu membulynya.
Dirga begitu tercengang,ia terlihat reflek melepas kacamatanya. ketika melihat tingkah Reihan meminum kuah baksonya langsung dari mangkoknya. hal yang selalu dilakukan Kanaya jika memakan bakso dikantin sekolah dan Dirga selalu ingat tentang itu.
" Itu tidak mungkin"
"jeri jalan"
Jeri kembali melajukan mobilnya,namun pandangan Dirga tetap fokos kearah Kanaya.
" Bagaimana mungkin aku bisa berfikir kalau Reihan itu adalah Kanaya"
Ia
" Tidak tidak,mungkin aku sedang mengalami ganguan psikis"
" Jeri bisa tolong antarkan aku kepsikiater"
" Psikiater?"
" Apa yang terjadi pak"tanyanya heran karna selama ia mengenal Dirga,Dirga tidak pernah punya masalah mental, masalahnya hanyalah tidak bisa melupakan wanita yang bernama " Kanaya"
" Ini sedikit pribadi"
" Maafkan saya tuan, saya akan mengantarkan anda"