NovelToon NovelToon
Pernikahan Dadakan

Pernikahan Dadakan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:728
Nilai: 5
Nama Author: penaadelia

Aslan yang mengunjungi sebuah kota kecil untuk bisnis sekaligus mengobati patah hatinya justru membuat ia menikah dengan seorang gadis cantik yang bernama Nayla Putri

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon penaadelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 18

Saat ini Nayla dan Aslan sudah sampai di rumah ayah Fandi. Mereka kemudian masuk ke dalam rumah yang memang pintunya sedang terbuka lebar.

"Assalamualaikum" ucap keduanya.

"Waalaikum salam. Kak Nay aku kangen banget." Jawab Luna lalu memeluk tubuh sang kakak.

"Kakak juga kangen. Oh iya ayah sama ibu mana?"

"Mereka lagi diruang makan. Mari kita kesana. Ayo kakak ipar."

Lalu mereka berjalan menuju ke ruang makan.

"Assalamualaikum ayah ibu?." Ujar Nayla saat melihat ayahnya sedang sarapan.

"Waalaikum salam. Kalian kapan datangnya?" tanya Ayah

"Baru ajah kok ayah."

"Kalian duduk aja. Ikut sarapan sama bareng" ajak ibu Mira.

"Kami sudah sarapan Bu. Tadi sarapannya bubur ayam langganan Nayla yang didepan kompleks itu. Tau nggak mas Aslan juga sangat menyukai buburnya. Iyakan mas?" Tanya Nayla yang dibalas anggukan kepala oleh Aslan sambil tersenyum.

"Yaudah kalau gitu Nay dan mas Aslan tunggu di ruang tamu yah. Soalnya ada yang mau kita bicarakan. Ayo mas." Lanjut Nayla lalu berjalan kembali kearah ruang tamu.

Beberapa menit kemudian mereka semua sudah berkumpul di ruang tamu. Kecuali Luna yang harus berangkat ke sekolah.

"Bagaimana kondisi ayah sekarang?" tanya Nayla.

"Ayah sudah baik-baik saja nak. Kamu tidak perlu khawatir."

"Tapi ayah kok rapi gini. Emang ayah udah masuk kantor?"

"Iyah Nay. Padahal ibu udah larang. Tapi ayahmu ini keras kepala sekali." Bukan ayah Fandi yang menjawab melainkan ibu Mira.

"Ayah juga bosen kalau di rumah terus Bu. Jadi lebih baik ayah ke kantor." ujar ayah Fandi.

"Tapi ayah kalau ada yang sakit jangan dipendam sendiri yah. Harus ngomong sama kita." kata Luna

"Iya kamu tenang saja nak. Oh iya nak Aslan ayah mau ucapin terima kasih banyak karena bantuan kamu perusahaan ayah sekarang sudah stabil lagi." ujar ayah Fandi pada Aslan. Memang sekarang kondisi perusahaan ayah Fandi telah stabil kembali bahkan lebih berkembang lagi dan itu semua berkat Aslan yang mengajukan kerja sama.

"Iyah ayah. Ayah tidak usah berterima kasih. Itu sudah tugas saya." jawab Aslan.

"Kamu tadi bilang ada yang mau dibicarakan Nay. Emang ada apa?" tanya ayah Fandi.

Nayla lalu menatap Aslan. Aslan yang mengerti maksud Nayla segera membuka suara.

"Sebenarnya kami kesini ingin membicarakan tentang masalah kepindahan kami ke Jakarta ayah."

"Kalian mau pindah ke Jakarta?"tanya Ayah Fandi.

"Iya ayah. Orang tua mas Aslan sedang sakit dan perusahaan yang di Jakarta tidak ada yang tangani jadi mas Aslan harus kembali ke Jakarta." Ujar Nayla.

"Iyah ayah mengerti situasi Aslan saat ini. Tidak apa-apa jika memang itu sudah keputusan kalian ayah pasti selalu mendukung."

"Apa kalian tidak mau ikut ke Jakarta?" tanya Nayla. Ia berharap keluarganya mau ikut karena sebelumnya ia tak pernah berjauhan dengan ayah,ibu dan adiknya.

"Tidak usah nak. Ayah nyaman di kota ini. Kamu saja, ikutlah dengan suamimu. Kami juga tidak mau merepotkan jika kita semua ikut dengan kalian."

"Saya akan menyediakan tempat tinggal jika memang sekiranya kalian mau ikut." ujar Aslan ikut membujuk keluarga Nayla.

"Jangan nak. Kamu sudah banyak membantu keluarga kami. Ayah beneran nyaman disini. Kalau di Jakarta ayah takut tak nyaman karena bukan kampung halaman. Iyakan Bu?"

"Iyah ayah kamu benar Nay. Kami di sini saja." ujar ibu Mira sambil tersenyum.

"Ya sudah kalau memang itu keputusan kalian." Jawab Nayla meski ada kekecewaan dalam hatinya.

"Kamu tenang saja. Jika kamu rindu dengan keluargamu aku akan mengantarmu kesini." ujar Aslan yang seakan tahu isi hati Nayla.

Nayla hanya menganggukkan kepalanya membalas ucapan sang suami.

"Lalu bagaimana dengan kuliahmu Nay jika kamu pindah ke Jakarta?." tanya ayah Fandi.

"Semua sudah di urus sama mas Aslan ayah. Nayla akan tetap kuliah kok."

"Syukurlah jika memang begitu."

Setelah membicarakan itu kini Nayla dan Aslan pamit untuk pergi karena Nayla harus ke kampus sedangkan Aslan harus ke kantornya.

Saat ini Nayla sudah berada di koridor kampus. Tak lama kemudian ia sudah sampai di dalam ruangannya. Ia melihat Arumi sedang duduk sambil main hp.

"Ar, kamu masih marah sama aku." Tanya Nayla begitu duduk di samping Arumi. Arumi yang mendengar suara itu lalu menatap Nayla dan langsung memeluk tubuh Nayla.

"Nay aku minta maaf. Seharusnya kemarin aku nggak asal marah sama kamu."ujar Arumi sambil menangis.

"Ar, aku nggak marah kok. Seharusnya aku yang minta maaf. Aku udah nggak jujur sama kamu." kata nayla sambil membalas pelukan Arumi.

"Kamu jangan nangis. Nggak malu apa diliat sama anak-anak yang lain." Goda Nayla

"Bodo amat sama rasa malu aku."

"Jadi kita baikan nih?." tanya Nayla.

"Iyah tapi ada syaratnya. Syaratnya kamu harus jelasin semuanya sama aku kenapa kamu bisa nikah." ujar Arumi

"Iyah oke aku bakal jelasin semuanya tanpa terkecuali........."

Kemudian Nayla mulai menjelaskan semuanya pada Nayla.

"Jadi suami kamu namanya Aslan Attariq. Bentar-bentar kok namanya kayak nggak asing gitu yah. Tunggu aku serching di google dulu." terang Arumi setelah mendengar cerita sang sahabat.

Arumi kemudian mengambil ponselnya dan membuka aplikasi google. Ia sangat penasaran dengan identitas suami Nayla karena ia merasa nama itu tak asing baginya.

"OMG..... Nay kamu liat ini." Teriak Arumi setelah berhasil mendapatkan profil Aslan.

Nayla yang kepo segera membaca profil di hp itu dan betapa terkejutnya ia saat mengetahui bahwa suaminya ternyata bukan orang sembarangan.

"Jadi mas Aslan salah satu anak konglomerat di negara ini." batin Nayla.

"Ya ampun Nay. Jadi suami kamu Konglomerat. Kalau begitu nggak sia-sia dong kamu nikah sama dia. Amalan kamu apasih kok bisa punya jodoh kayak gitu. Kasih tau dong akukan juga mau." kata Arumi.

"Ar, aku sebelumnya nggak tau latar belakang mas Aslan. Yang aku tau dia hanya pengusaha. Pantas saja sikapnya selama ini sombong."

"Bahkan tadi waktu aku ajak dia makan di bubur ayam kaki lima dia bilang itu pertama kalinya dia makan ditempat seperti itu."terang Nayla.

"What kamu ajak dia makan dipinggir jalan. Terus gimana dia makan makanannya atau dia buang?".

"Dia makan kok. Malah dia doyang."

"Dia nggak sakit perutkan. Biasanya kalau orang tajir makan di pinggir jalan itu dia akan sakit perut atau semacam alergi kayak gitu."

"Nggak sih. Awalnya aku juga takut tapi dia ngotot mau makan yaudah deh aku biarin."

"Nay kan suami kamu itu ganteng terus tajir jadi dia itu termasuk pria idaman wanita-wanita di Indonesia. jadi Kamu harus hati-hati pasti banyak pelakor yang berusaha godain dia." pesan Arumi.

"Apaan sih kamu Ar. Itu semua tergantung sama mas Aslan. Tapi aku yakin mas Aslan nggak kaya gitu orangnya."

Meski berkata seperti itu namun Nayla tak menapik bahwa dalam hatinya ada ketakutan akan Aslan yang meninggalkannya. Tapi apakah itu artinya Nayla sudah jatuh cinta terhadap Aslan.

1
mumu
Ceritanya bagus Thor. Semangat ya 😊😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!