NovelToon NovelToon
Maaf, Tidak Mengharap Cinta Lagi

Maaf, Tidak Mengharap Cinta Lagi

Status: tamat
Genre:Reinkarnasi / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Mengubah Takdir / Putri asli/palsu / Tamat
Popularitas:2.4M
Nilai: 5
Nama Author: KOHAPU

Tiffany, tiba-tiba dijemput oleh kedua orang tua kandungnya. Berharap ini awal kebahagiaan darinya, dimana gadis miskin yang ternyata anak dari keluarga kaya.

Namun tidak, inilah awal dari neraka baginya. Meira yang selama ini tinggal bersama keluarganya, melakukan segala cara untuk menghancurkan Tiffany.

Membuatnya dibenci oleh keluarga kandungnya, dikhianati kekasihnya. Hingga pada akhirnya, mengalami kematian, penuh kekecewaan.

"Jika dapat mengulangi waktu, aku tidak akan mengharapkan cinta kalian lagi."

***
Waktu benar-benar terulang kembali pada masa dimana dirinya baru dijemput keluarga kandungnya.

Kali ini, dirinya tidak akan mengharapkan cinta lagi.

"Kalau kamu menolakku, aku akan bunuh diri." Ucap seorang pemuda, hal yang tidak terjadi sebelum waktu terulang. Ada seseorang yang mencintainya dan mengharapkan cintanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KOHAPU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Marionete

Roy hanya dapat terdiam tanpa kata mendengar kalimat dari Tiffany. Saudara kandungnya ini memang benar-benar tengil.

"Kakak..." Meira kembali terisak, sedangkan Tiffany menutup bukunya. Menyaksikan hal yang lebih menarik.

Tubuh Meira tiba-tiba lemas."Meira! Kamu tidak apa-apa?" Roy mengangkat tubuhnya meletakkan di atas tempat tidur.

Sebagai kakak yang baik, sudah seharusnya dirinya menekan tombol dekat tempat tidur pasien, agar dokter segera tiba.

Menguap beberapa kali, sejatinya drama ini benar-benar membosankan baginya, yang telah tidak mengharapkan cinta dari siapapun lagi.

Namun.

Pandangan mata Roy beralih pada Tiffany."Tidak bisakah kamu sedikit saja mengalah pada Meira!?"

Tiffany mengangkat sebelah alisnya."Bukan kakak yang tertukar saat bayi kan?"

Satu pertanyaan menusuk, membuat Roy menghela napas, berusaha bersabar. Benar! Jika dirinya yang harus tinggal di panti asuhan tanpa kasih sayang orang tua, sedangkan ada anak lain yang menggantikan posisinya, dirinya tidak akan dapat menerima segalanya dengan mudah.

"Tiffany, kamu pasti bisa kan?" Pinta Roy pada adik laknatnya.

"Kakak, tinggal lah selama 18 tahun di panti asuhan. Kamu pasti bisa!" Ucap Tiffany dengan nada serius.

"Aku serius!" Tegas Roy.

"Aku juga serius! Aku yakin kakak pasti akan bisa tinggal di panti asuhan selama 18 tahun." Tiffany membuka jus buah kemasan, kemudian meminumnya.

"Dasar adik gila!" Geram Roy.

"Dasar kakak tidak punya otak." Tiffany mengangkat salah satu alisnya.

Dua orang yang menatap ke arah lain bagaikan enggan berdebat. Tapi dalam hati Roy, entah kenapa merasa begitu dekat dengan Tiffany. Saudara yang sering bertengkar memiliki watak berbeda.

Meira mendapatkan penanganan. Sedangkan Roy masih memandang sengit pada Tiffany."Aku tidak akan memberikan uang jajan padamu."

"Memang aku dapat uang jajan darimu?" Tiffany kembali meminum jus kemasan.

"Tentu saja, setiap bulan aku transfer 9 juta ke rekeningmu." Jawab Roy tidak mau kalah.

"Kartu ATM yang diberikan ayah masih ada di tangan Meira." Kalimat dari Tiffany membuat Roy menoleh padanya.

"Tapi, Meira mengatakan sudah memberikan pada---" Kalimat Roy terhenti, kala suara lemah Meira terdengar.

"Ka...kakak..." Ucapnya, berpura-pura sadarkan diri.

Roy melangkah mendekat, wajahnya tersenyum kembali mengucapkan kalimat keramat."Kita pindah rumah sakit ya? Lalu kita lakukan operasi pemasangan ring."

Kalimat yang seketika membuat Tiffany menipiskan bibir menahan tawanya.

"Tidak, tidak perlu, jikapun harus mati, aku tidak ingin mati di meja operasi. Aku ingin mati saat berada di tengah-tengah ayah, ibu, kak Roy dan kak Tiffany..." Lirihnya pelan.

Benar-benar bagaikan menonton drama romantis, dimana pemeran utama wanita ditakdirkan mati. Terkadang Tiffany berfikir, kenapa tidak sekalian membunuh Meira saja. Tapi jika begitu, bukankah Meira tidak merasakan penderitaan yang lebih buruk dari kematian?

"Meira..." Roy menghela nafas, mengepalkan tangannya."Kakak akan mengirimmu berobat ke luar negeri."

"Mampus!" Batin Tiffany menahan tawanya.

"A...aku..." Meira menelan ludah, saat ini masih pukul 7 kurang 10 menit. Tapi hujan turun dengan lebat, disertai suara petir.

Benar-benar bingung harus bagaimana, sementara Tiffany menemukan beberapa hal yang seharusnya menjadi menyenangkan. Putri palsu yang ingin hidup mewah? Dirinya akan menarik kaki Tiffany ke dasar neraka.

Seseorang mengetuk pintu, tiba-tiba saja masuk. Ini saat yang tepat, benar-benar kebetulan yang tepat.

Beno memasuki ruang rawat dengan sekujur tubuh yang basah. Tapi tetap terlihat rupawan, mengingat tipe Meira. Sweater berwarna abu yang basah kuyup, tubuhnya menggigil, menatap wanita yang dicintainya.

"Meira..." Panggil Beno Adelio.

Sedangkan Meira mengerutkan keningnya. Apa ini bagian dari perangkap Tiffany? Dirinya menoleh dengan cepat.

Tapi.

Air mata Tiffany mengalir, terlihat cemas dengan keadaan Beno."Beno, kenapa kamu kehujanan?"

"Diam! Kamu selalu membenci Meira! Entah apa yang kamu lakukan!?" Bentak Beno.

Sedangkan Tiffany menunduk mengepalkan tangannya, seakan tersirat kekecewaan di wajahnya. Ada rasa putus asa, seperti beberapa bulan lalu, kala dirinya mendekati Beno. Mungkin satu kesimpulan yang diambil oleh Meira, Tiffany masih mencintai Beno Adelio.

"Bu...bukan begitu Beno. Kamu lupa bagaimana kita bersama? A...aku..." Tiffany menunduk."Aku memang membenci Meira."

"Tiffany! Meira menderita jantung koroner! Tidakkah kamu mengerti?" Tanya Beno lirih, perlahan dirinya melangkah mendekati Meira. Sementara tangan Tiffany yang hendak menyentuhnya, ditepis olehnya.

Tiffany hanya menunduk. Sedangkan Roy, hanya dapat menatap iba pada adik kandungnya.

"Beno..." Panggil Meira lirih, ingin membalas Tiffany. Ingin membuatnya lebih menderita lagi.

"Meira, apanya yang sakit? Jika rumah sakit ini tidak dapat---" Kalimat Beno disela.

Meira menggeleng, matanya sedikit melirik ke arah Tiffany. Ini balasan karena berani macam-macam dengannya. Tapi, dengan keberadaan Beno bukankah dapat menjadi alasan baginya agar tidak dikirim ke luar negeri.

Air mata Meira mengalir."A...aku bingung dengan perasaanku. A...aku...kak Tiffany mencintaimu." Ucapnya pelan.

"Tiffany sudah mengatakan akan menyetujui hubungan kita." Beno perlahan menggenggam jemari tangan Meira.

"Tapi kakak..." Wajah sayu yang tampak pucat pasi, siapa yang tidak iba melihatnya.

"Beno...aku...bukan begitu." Tiffany mencoba mengelak, entah apa yang ada di otaknya saat ini.

"Tiffany, kamu sudah memilih dan bertunangan dengan Martin. Meira sedang sakit, jadi mengertilah." Ucap Roy pelan menepuk bahu Tiffany. Dirinya tahu ini sulit bagi adik kandungnya. Tapi tetap saja...

Tiffany menepis tangan kakaknya berlari bagaikan benar-benar mencintai Beno. Serta sakit hati karena harus mengalah. Keluar dari ruangan, terisak.

"Meira..." Beno menggenggam jemari tangan Meira. Bagaikan ini adalah detik-detik terakhir kekasihnya.

"Aku mencintaimu, temani aku." Meira terisak, dijawab dengan anggukan kepala oleh Beno.

"Kakak, aku ingin berobat di rumah sakit ini saja. Agar Beno dapat menemaniku." Lanjutnya, ingin menyempurnakan segalanya.

Sementara Roy hanya mengangguk menurut. Tiffany pihak yang tersakiti disini, tapi hanya demi kemanusiaan dirinya tidak dapat membela adik kandungnya.

Mengepalkan tangannya, berjanji dalam hatinya untuk menebus segalanya suatu hari nanti. Ada saatnya dirinya akan memanjakan adik kandungnya."Tiffany, maaf..." Satu kata yang tersimpan dalam hatinya.

***

Seseorang melangkah menelusuri lorong, wajahnya yang cantik, tapi menyiratkan keangkuhan bagaikan ratu jahat.

Menghela napas sembari tersenyum."Sudah aku bilang, jika kamu tidak mau makan sampahku, maka akan aku suapi." Gumamnya menghela napas.

Mendorong Meira agar jatuh ke dalam pelukan Beno. Tiffany tahu, benar-benar tahu bagaimana ibu kandung Beno menyanjung putranya. Merasa Beno paling sempurna yang harus mendapatkan wanita sempurna.

Bagaimana rasanya memiliki ibu mertua demikian? Ditambah dari kalangan menengah, bukan kalangan atas.

Membuat kehidupan pernikahan adiknya bahagia dengan sampahnya adalah tujuannya. Karena itu, menjatuhkan Meira dari keluarga kaya, kemudian menginjaknya hingga hancur itulah tujuan Tiffany.

Tapi.

Gadis itu menatap ke arah hujan yang turun, seseorang duduk di kursi taman rumah sakit membiarkan tubuhnya basah. Sungguh konyol, tapi sebagian besar itu salahnya.

Karena itu Tiffany membuka payung melangkah mendekati sang pemuda. Seseorang yang menonggakkan kepalanya menatap ke arahnya.

Jemari tangan Tiffany bergerak, tertuju pada dagu Jesen."Kamu cukup tampan, kenapa terpaku pada satu wanita?" Tanyanya, tersenyum, membuat Jesen menelan ludahnya.

Tiffany memberikan payungnya pada Jesen, kemudian melangkah pergi di tengah hujan yang turun. Membuat Jesen yang tengah memegang payung, tidak dapat mengalihkan pandangannya dari punggung gadis itu.

"Dia wanita jahat." Gumam Jesen merasa tidak karuan.

1
Emily Wirya
keren novelnya kak... seru... lucu..
semangat buat novel2 lainnya kak../Good/
Wiliam Zero
Novelnya bagus dan lucu bener 👍
Audya
baru ngeh ada virgo di sini 🤭🤭🤭
Siti solikah
Alhamdulillah akhirnya kebahagiaan datang pada tiffany
Siti solikah
baru sadar setelah Tiffany mati
Siti solikah
kasihan sekali nasib Tiffany,begitu kejamnya keluarganya memperlakukannya
Siti solikah
kasihan banget kehidupan pertama tiffany
Siti solikah
bagus
Mas Oyit
makin kesini alurnya makin kesana, novel ini sangat bagus dan sangat sempurna, namun dari segi alur novel ini dari bab 1 sampai bab ini alur ceritanya hanya tentang masalah dan masalahnya tidak selesai selesai, akan lebih seru lagi jika masalah itu silir berganti, seumpama seperti satu masalah selesai akan muncul masalah lagi, namun juga diberi jeda, masalah yang terus menerus tidak selesai selesai akan membuat rasa penasaran semakin memudar, ini sudah ada sekitar 50 an bab, cerita ini sangat bagus dan sangat sempurna, tapi cukup sampai disini aku bacanya karena sudah sampai 50 an bab dan tidak ada satupun masalah yang selesai, dan itulah yang membuatku bosan karena alur cerita ini hanya tentang masalah, namun cerita ini tetap ku kasih bintang lima, semoga buat kakaknya dan sampai jumpa, terimakasih
Siti solikah
emang enak
Siti solikah
mampir thor
Ko
Terbaik..Sangat2 bagus..very recommended to read ❤️🫰
Ko
Papan bisa ngomong 🤣
Yuni Sufriati
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Ko
Aku rasa kan...tiara ini tahu yg Martin tidak lumpuh. Dia yg sebenarnya nak kan Martin tu. Tiara ni mcm ada sesuatu lah. I mean, niat yg jahat pd Tiffany..
Ismii Rrl
thor judul nya ganti aja jadi "SANG ANTAGONIS" LEBIH MENANTANG
Erna Masliana
betul
Erna Masliana
mamvus
Erna Masliana
nyawer 2rb an/Facepalm/
Erna Masliana
mungkinkah hiasan rambut Widuri penuh dg lampu tumbler 🤔😁😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!