NovelToon NovelToon
Lihat Aku Sekali Saja

Lihat Aku Sekali Saja

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Wanita Karir / Keluarga / Trauma masa lalu
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Rere seorang Gadis yang berasal dari keluarga Sederhana dan cukup tapi takdir berpihak kepadanya, dia Yang anak kandung diperlakukan seolah dirinya orang lain, sedangkan orang yang seharusnya tidak menggantikan tempatnya menjadi kesayangan semua keluarganya.

Bagaimanakah kisah hidupnya, akankah dia mendapatkan kebahagian yang dia cari

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 12

Keesokan harinya dengan langkah berat Aska mendatangi kantor pusat tempat bekerja sang adik, dia sudah meminta izin untuk datang terlambat karena ada urusan keluarga. Bahkan dia tidak sempat sarapan agar dia tidak terlalu terlambat saat bertemu sang adik dikantor nya.

Dia harus bertemu dengan adiknya agar dia tenang saat pernikahannya, apalagi mereka banyak masalah selama ini. Dia ingin semua keluarganya ada tanpa terkecuali.

Dia ingin pernikahannya nanti dihadiri semua keluarga nya termasuk sang adik, walau dia tidak yakin hal itu akan terlaksana mengingat betapa jahatnya mereka kepada Rere selama ini, tapi dia sedang berusaha memperbaikinya.

"Maaf, saya ingin bertemu dengan Renata Putri, apa dia ada?? ". Aska menatap sang resepsionis perusahaan dengan tatapan penuh permohonan begitu dia sampai didepan meja resepsionis

"Oh nona Rere sedang libur, dia sedang ada tugas diluar bersama kawannya oleh pak direktur, ada yang ingin anda sampaikan atau anda mau titip pesan?? ". Ucap sang resepsionis dengan Ramah.

Rere sangat dihormati di perusahaan itu karena dia merupakan orang penting yang selalu ditugaskan oleh sang direktur dalam misi khusus, semua karyawan disana mengenalnya dengan baik apalagi pribadi Rere yang dengan baik pada orang lain memang umatnya semakin disegani dan dihormati.

Aska mendesah kecewa karena tidak menemukan sang adik padahal dia ingin sekali bertemu dengannya menyampaikan berita ini padanya langsung.

"Oh iya bisakah saya meminta alamatnya yang baru??, dia baru pindah kos, saya lupa menanyakan alamat nya karena pekerjaan saya saat itu". Ucapnya dengan berbohong padahal dia tak mau tahu selama ini.

Setidaknya jika dia tidak bertemu dengan adiknya di kantor, dia bisa bertemu dengan nya dirumah kos atau kontrakan sang adik jika dia tak bisa bertemu sekarang.

"Maaf jika boleh saya tahu, anda siapanya nona Renata??, karena kami tidak bisa sembarangan memberikan informasi?". Sang resepsionis bernama Amelia itu menatap Aska dnegan penuh curiga.

Dia tidak mau dapat masalah karena dia mengenal pasti jika terjadi sesuatu pada Rere, dia akan dapat masalah besar dari bosnya itu.

"Saya Aska, kakak pertama Rere, saya bekerja di perusahaan ini juga tapi di bagian cabang, anda bisa mengkonfirmasi perusahaan cabang jika saya bermasalah". Ucapnya dengan penuh keyakinan.

Dia tahu jika wanita dihadapannya ini tidak mempercayai dirinya sejak tadi, jadi dia mengungkapkan siapa dirinya. Apalagi seperti nya adiknya ini termasuk orang penting karena datanya begitu dirahasiakan oleh perusahaan.

Amelia mengangguk, kemudian mencari data tentang alamat Rere yang baru, dia pun menulis alamat itu dan memberikannya pada Aska.

Melihat alamat yang ditulis oleh Amelia, lagi-lagi Aska menghela nafas berat, alamat yang tertulis adalah alamat orangtuanya, ternyata Rere tidak mengganti alamatnya yang baru.

"Maaf mba, apakah hanya ini alamatnya??, ini alamat rumah orangtua kami, bukan rumah kos adik saya yang baru". Ucapnya dengan tampang memelas.

Amelia menggelengkan kepalanya karena tidak tahu, hanya itu alamat yang tertera di layar komputernya saat ini dan memang tidak ada pembaharuan data dari Rere kepada perusahaan.

"Maaf pak Aska, hanya itu alamat yang dimasukkan nona Renata di kantor ini, kami belum mendapatkan konfirmasi baru terkait alamat barunya". Amelia menatap Aska dengan tatapan menyesal sekaligus prihatin.

"Aku tidak bisa menghubungi nya, padahal ada yang ingin aku bicarakan penting dengannya, tapi yah sudah tidak apa-apa saya akan kembali kesini besok untuk mencarinya, tolong katakan padanya jika saya mencarinya". Aska menatap Sang Resepsionis dengan pasrah.

Karena kasihan pada Aska, Amelia berusaha mencari jalan tengah agar Aska tidak pulang dengan tangan kosong

"Atau begini saja pak, saya coba telpon kan, sapa tau bisa terhubung dan bapak bisa bicara, bagaimana?? ".

Amel memberikan opsi lain agar Aska tidak pulang dengan kecewa, dia sungguh kasihan padanya, entah masalah apa sampai harus mendatangi seperti ini.

"Baiklah, tolong telpon kan dia, nanti saya yang akan bicara jika dia mengangkatnya". Wajah Aska yang tadinya murung langsung berbinar mendapatkan jalan untuk bisa bertemu dnegan sang adik.

Bukan dia tidak mau menghubungi sang adik tapi dia tak memiliki nomornya, dan itu seperti cambuk yang memukulnya dengan keras.

Bahkan hanya sebuah nomor handphone gang adik pun dia tak pernah tahu dan menyimpan dihandphone nya saking tidak pedulinya dia pada adik perempuan nya itu.

"Hallo nona selamat pagi". Sapa Amelia dengan ramah.

" ....... ".

"Disini ada keluarga Nona bernama Aska, katanya dia ingin berbicara dengan anda".

".... "

Tatapan Aska mengarah pada resepsionis begitu melihatnya bercakap dengan Rere.

"Ini pak silahkan". Ucap Amelia menyodorkan telponnya.

Aska menerima telpon itu dengan senang hati dan langsung berbicara dengan sang adik dengan perlahan.

"Kamu dimana Re??, kakak bisa ketemu kamu??, ada yang ingin kakak bicarakan sama kamu!! ". Ucap Aska dengan suara lembut.

Nada yang tidak pernah dia berikan kepada sang adik selama mereka tinggal dan hidup bersama satu atap.

Rere yang berada di seberang telpon tersentak kaget mendengar nada lembut dari sang kakak yang tidak pernah dia dengar. Tapi dia berusaha untuk tetap tidak peduli, dia tidak mau terjerat dengan perkataan manis keluarganya dan setelah itu kembali lagi menyakitinya seperti dulu.

Dia sudah bahagia dengan hidupnya sekarang, dia tidak mau kembali kerumah dengan rasa neraka itu.

"Saya ada dijalan sedang akan bekerja, kalau ingin bertemu nanti malam saja, di cafe Melati jam 7". Ucapnya pelan dan tegas.

"Baiklah, kakak akan kesana malam ini ketemu kamu, pastikan kamu datang, karena ada yang kakak ingin bicarakan denganmu penting". Ucapnya pelan.

"Ya, aku tutup dulu". Rere langsung menutup telponnya tanpa mendengar jawaban dari sang kakak.

Dia tidak peduli dengan respon kakaknya karena dia tidak terlalu menanggapi perkataannya.

Mendengar jawaban sang adik yang singkat dan nada datar itu, Aska hanya bisa tersenyum paksa karena tidak enak pada sang resepsionis yang menatapnya sejak tadi.

"Terima kasih mbak, saya duluan, kami akan janjian, oh iya berikan saya nomor telpon adik saya yang baru". Aska memintanya agar dia bisa menghubungi sang adik agar dia bisa bertemu nanti dan bisa menghubungi kapan saja.

Amelia mengangguk dan menulis Nomor handphone Rere yang tertera dalam data dirinya.

"Ini pak, silahkan". Amelia menyodorkan kertas berisi nomor ponsel Rere kepada Aska dengan senyum ramah.

"Terima kasih sekali lagi mbak". Aska menerimanya dnegan senang kemudian berbalik pergi meninggalkan resepsionis itu.

Sedangkan Rere mengepalkan tangannya setelah berbicara dengan sang kakak. Dia sudah berusaha tidak mengingat keluarganya tapi malah sang kakak menelponnya seperti ini bahkan datang ke kantor nya.

"Apalagi yang mereka inginkan dariku??".

1
Riska Ananda
novel terfav
Aisyah Putri Angel
jgn2 Marsya anak hasil selingkuh pak Rauff
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!