NovelToon NovelToon
Pendekar Pedang Melawan Dewa

Pendekar Pedang Melawan Dewa

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Budidaya dan Peningkatan / Harem
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Yun Ru Ze

Yun Bàntiān adalah pendekar pedang terkuat di dunia kultivasi. Terkenal, tampan, dan ditakuti... namun memilih hidup damai bersama istri dan anaknya, jauh dari hiruk-pikuk dunia.

Tapi kedamaian itu hancur ketika dua dewa turun dari langit—berniat membunuhnya demi menghentikan sebuah ramalan kuno.

Dalam pertempuran yang mengguncang dunia, Yun Bàntiān mengorbankan seluruh tubuh dan jiwanya… dan membunuh dua dewa sekaligus..

Namun kematian bukan akhir.
Ia terbangun di masa lalu—sebagai bayi!
Sayangnya, ingatannya telah hilang, tercerai-berai bagaikan bintang di langit.

Siapa dia sebenarnya?
Kenapa para dewa takut padanya?
Apa isi ramalan yang bahkan surga ingin lenyapkan?

Ini adalah kisah sang pendekar yang hidup kembali untuk mengubah takdir... dan menantang surga itu sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yun Ru Ze, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11–Kisah Cinta Di Bukit Luo

Di waktu yang sama di tempat yang berbeda...

Yun Bàntiān masih duduk tenang di samping Luo Qīngméi. Ia tak ingin melepaskan momen penuh kehangatan ini. Menatap wajah gadis itu, ia berkata dengan lembut,“Qing’er... bagaimana kalau kita pergi ke pelelangan? Untuk mencari barang-barang yang kita butuhkan."

Luo Qīngméi tersenyum lembut "tentu kita akan pelelangan, untuk mencari barang yang kita butuhkan."

Namun senyum itu segera memudar menjadi sorot mata tajam.“Namun... pelelangan adalah tempat paling berdarah. Jika ada barang berharga dan orang lain menginginkannya, mereka tak segan merebutnya kembali—dengan pertarungan dan pembunuhan.”

Yun Bàntiān mengangguk "Aku tahu...apa kamu lupa guruku pasti akan mengikuti kita."

Luo Qīngméi tampak ragu. “Aku tahu Bibi Língxiāo pasti akan mengawasi... tapi yang harus kamu waspadai bukan hanya para pemburu barang langka.”

Suaranya bergetar sedih saat ia menggenggam tangan Yun Bàntiān.“Aku takut... Sekte Nafsu Gelap akan membalas dendam. Apalagi, di pelelangan itu... darah selalu tumpah. Mereka mungkin menjebak mu dengan cara licik.”

Yun Bàntiān berkata perlahan dengan penuh perhatian"Aku tahu kemampuan ku...aku tahu kelemahan ku...aku tahu aku bukan orang kuat...tapi demi kamu aku akan melakukan apapun, bahkan bila kamu ingin dunia ini menjadi milikmu,aku akan menantang mereka demi dirimu."

Luo Qīngméi meneteskan air mata"Terimakasih,Tian'er."

Yun Bàntiān menghapus air matanya, lalu mengecup bibirnya pelan. Luo Qīngméi terkejut sejenak, namun tak menolak. Ia justru memeluknya dengan lembut, seolah tak ingin waktu berjalan.

Dari kejauhan, Luo Língxiāo yang selalu diam-diam mengawasi, ikut tersentuh. Tapi kekhawatiran tentang Sekte Nafsu Gelap masih membayang di hatinya. Ia tahu, apa yang dikatakan Luo Qīngméi bukan sekadar dugaan.

Sementara itu di jiwa Yun Bàntiān kakaknya mengendus jijik"Hmm, bocah sepuluh tahun sudah bisa berkata manis."

Luo Qīngméi melepaskan pelukannya dan ia menatap bintang di langit sambil berkata dengan suara menggoda "Aku tidak ingin barang apapun.aku hanya ingin... anak laki-laki darimu."

Yun Bàntiān tersedak air liur, " Batuk... batuk... kita bahkan belum menikah, dan kamu sudah bicara soal anak?”."

Luo Qīngméi tertawa kecil "Aku sudah tidak sabar.aku sudah membaca buku hubungan pria dan wanita, dan sudah berlatih sendiri saat kamu tidak sadarkan diri."

Di balik tiang batu, Luo Língxiāo yang tengah menyesap teh hangat langsung tersedak.

“Ptuaaah!”

Teh menyembur dari mulutnya, nyaris mengenai wajahnya sendiri.Ia buru-buru menutup mulut dan batuk-batuk pelan sambil memandang langit, seolah tak terjadi apa-apa.“Méi'er... buku macam apa yang kau baca itu...” gumamnya, wajahnya merah padam seperti kepiting rebus.

di dalam jiwa Yun Bàntiān kakaknya tertawa terbahak-bahak "Haha!, adikku kamu benar-benar memiliki pesona yang berbahaya bagi wanita."

Yun Bàntiān menggaruk kepalanya,ia berkata dengan bingung"Apa maksudmu buku itu."

Luo Qīngméi tersenyum genit, lalu mengeluarkan sebuah buku dari cincin penyimpanannya.“Tentu saja buku itu. Kau ingin membacanya juga?”

Yun Bàntiān menggeleng kepalanya dengan cepat. “Tidak... pernikahan kita masih sebulan lagi. Aku ikut kamu saja... saat waktunya tiba.”

Luo Qīngméi menggenggam tangannya, mengajaknya turun dari gerbang sekte.

“Ayo... kita ke tempat jatuhnya bintang. Tempat yang tak akan pernah bisa kulupakan.”

Mereka menapaki jalan setapak menuju sebuah bukit yang dinamakan Bukit Luo, tempat penuh kenangan bagi keluarga Luo. Di sana, ribuan bintang tampak jatuh satu demi satu, menerangi malam seolah langit memberkati cinta mereka.

Di atas ayunan bertabur bunga, Luo Qīngméi duduk, dan Yun Bàntiān mendorongnya perlahan.“Qing’er... kenapa kau tahu tempat indah ini?” tanyanya pelan

Luo Qīngméi tersenyum menawan"Ini tempat aku bersama keluargaku bermain dan beristirahat,tidak sembarang orang boleh masuk, hanya kelurga Luo saja yang bisa masuk ke bukit ini."

Yun Bàntiān mendorong ayunan dengan lembut, membiarkan angin malam membelai rambut Luo Qīngméi yang terurai sebagian bagai sutra langit. Saat sebuah bintang jatuh melintas di cakrawala, kecantikan Luo Qīngméi seakan bersinar melebihi cahaya bintang itu sendiri, membuat waktu sejenak berhenti hanya untuk memandanginya.

Luo Qīngméi menatap Yun Bàntiān penuh kasih sayang"Tian'er, sekarang gantian, aku yang mendorongmu."

Yun Bàntiān yang melamun akhirnya tersadar,ia berkata dengan menggoda

"Tidak... aku ingin terus melihatmu dari belakang. Kau semakin cantik. Bahkan bintang pun kalah bersinar."

Luo Qīngméi mukanya merah padam seperti embun pagi yang memantulkan cahaya matahari, berkilau malu-malu di ujung daun.

"Tian'er, kamu pandai sekali mengoda gadis sepertiku."

Yun Bàntiān tertawa kecil "Aku hanya mengoda mu sedikit, apalagi godaan pamungkas ku...pasti akan membuat mu pingsan."

Tiba-tiba—muncul sosok berwibawa.

Luo Xiaoyun berdiri tegak.“Kalian berdua, malam sudah larut... kenapa belum kembali?” Tatapannya menusuk, namun tetap menyimpan senyum.“Méi’er... apa kau melihat buku di meja ayah?”

Luo Qīngméi "..."

Luo Qīngméi memegang tangan Yun Bàntiān kemudian melarikan diri, sambil berteriak dengan malu "Aku tidak tahu! mungkin ayah lupa menyimpannya!."

Setelah Luo Qīngméi dan Yun Bàntiān pergi menjauh, Luo Xiaoyun tertawa bahagia sambil menatap bintang jatuh"Hahaha... gadis kecilku sudah dewasa.”

Sementara itu Luo Qīngméi yang melarikan diri membawa Yun Bàntiān ke kediaman nya dan mengunci semua jalan masuk jendela, pintu, menggunakan Qi-nya.

Luo Qīngméi akhirnya bernafas lega dan duduk di ranjangnya,Yun Bàntiān bertanya dengan bingung "Kenapa kamu melarikan diri ketika ayahmu bertanya tentang buku?."

Luo Qīngméi menggelengkan kepalanya denngan cepat karena malu "Aku... aku tidak mencuri. Hanya meminjam."

Yun Bàntiān menatap Luo Qīngméi dengan tatapan aneh tanpa pikir panjang ia berkata"Buku itu, yang kamu ambil dari ayahmu."

Muka Luo Qīngméi makin memerah seperti sebuah bunga peony yang merekah di bawah sinar matahari pertama musim semi.dia bersembunyi di selimut, berkata di balik selimutnya"Aku tidak tahu buku itu milik ayahku."

Yun Bàntiān tertawa kecil "Tidak apa, ayahmu tidak akan marah , karena satu bulan lagi kita menikah menurut ku dia sedang tertawa terbahak-bahak sekarang.

Di kejauhan, Luo Xiaoyun bersin.

“Siapa yang sedang membicarakan ku?” gumamnya, tersenyum bahagia.

Luo Qīngméi memeluk Yun Bàntiān. “Lebih baik kita tidur... lupakan semua tentang buku itu.”

Mereka naik ke ranjang. Dalam keheningan malam, mereka saling menyentuh pelan dan bermain-main manja, sebelum akhirnya tertidur dalam pelukan.

Jiwa Yun Bàntiān

Yun Bàntiān memasuki dimensi jiwanya. Di sana, kakaknya berdiri dengan ekspresi jijik.

“Hmph. Akhirnya adegan menjijikkan itu selesai.”

Yun Bàntiān berkata dengan lembut"Kakak... bukan nya kamu tinggal tidur di dalam pedang,malah melihat aku bercinta dengan Qing'er."

Ia melanjutkan "Kakak aku lupa menanyakan namamu,apa kamu punya nama?."

Kakak Yun Bàntiān berpaling berkata acuh tak acuh " Aku memiliki nama, namaku Tiānmiè Nìxīn ,atau pedang iblis penghancur langit."

“Artinya... Hati Pembangkang Langit?” gumam Yun Bàntiān perlahan. “Apa itu nama pemberian Ibu?”

Tiānmiè Nìxīn menjawab dingin "Tentu. Namaku dan namamu... terikat. Kau, Penguasa Separuh Langit. Aku, Sang Pemberontak Surga. Takdir keluarga kita... adalah menantang langit itu sendiri.”

Yun Bàntiān menatap Tiānmiè Nìxīn yang melayang di hadapannya. Meski wujudnya masih samar dan selalu muncul dalam tiap perenungan jiwa, entah mengapa ia tak pernah merasa bosan memandangnya.

Ia bertanya dengan lembut "Kakak,apa penampilan mu bisa pulih kembali?."

“Bisa, tergantung penguasaan pedangmu,” jawabnya dengan dingin.

Yun Bàntiān menghela nafas berat"Kelihatannya suasana hati Kakak sedang muram... lebih baik aku tinggalkan dulu, dan beristirahat."

Ia kembali ke tubuhnya dan tidur pulas. Namun di dalam jiwanya, Tiānmiè Nìxīn masih terdiam, menatap kosong ke depan.

Ia tahu... klon ibu mereka akan muncul saat pernikahan Yun Bàntiān. Sebagai satu-satunya yang terhubung dengan Sang Ibu, ia masih menyimpan rahasia itu sendiri—dalam diam yang panjang.

1
Yun Ru Ze
Bab Selanjutnya Akan dikirim PUKUL 18.00 WIB,Ada kejutan yang pasti membuat kalian terkejut, maupun plotwis yang kalian tidak sangka -sangka
Yun Ru Ze
untuk bab selanjutnya akan sedikit lama 2-3 hari karena ini pertarungan besar meskipun awal chapter/Gosh/
Yun Ru Ze: tolong support nya /Applaud/
total 1 replies
Aran
Nggak sabar nunggu kelanjutannya.
Laura Rivera 🇨🇴❤️
Ceritanya selalu bikin ku ketagihan dan engga bisa berhenti membacanya.
[donel williams ]
Aku merasa terhubung dengan setiap adegannya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!