NovelToon NovelToon
Dewi Penakluk Ceo Tampan

Dewi Penakluk Ceo Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: myabra

"Bagaimana ini?. Apa dia bisa melihat aku? Ya Tuhan tidak terlihat tidak terlihat. "Ujarnya sambil menakupkan kedua tangannya di pipi kanan dan kirinya agar Nikolas tidak bisa melihat wajahnya. Mora terus berjalan sambil terus berdoa tidak terlihat tidak terlihat. Tapi Nicholas dengan sengaja mengikuti langkahnya dan menarik kerah bajunya. Hingga mora seperti anak kucing. Meong meong

"Ampun Om, ampun Om, ampun! maafin Mora, mora nggak bakalan lagi-lagi deh ngerjain Om suerrr.. deh!." Mohonnya sambil jarinya membentuk huruf v. Hingga membuat Nicolas tersenyum tipis.
Sedangkan sofa dan Dara Mereka berdiri di tempat. Karena takut!.

Nicolas memajukan kepalanya sehingga posisi bibirnya menempel ke telinga Mora dengan jarak Sedekat Itu Nicholas dapat mencium aroma wangi rambut Mora sepertinya habis keramas.,sambil berbisik.
" Apakah aku setua itu sehingga kamu memanggil aku Om." Ujarnya membuat kedua mata Mora membulat dan bulu kuduk Mora langsung berdiri karena dengan jailnya Nicholas

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon myabra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

part 12

"CK" Nicholas berdecak melihat semua foto yang dibawa oleh Oscar dia terus memilah mana yang bagus menurut versinya."ini tidak, ini juga tidak, yang ini bagus tapi Kenapa ada dakocan!" Oscar yang sedari tadi berdiri, merasa kakinya tak bisa menopang tubuhnya karena hampir dua jam dia berdiri dan cacing yang ada didalam perutnya pun sudah berteriak minta makan, tapi bosnya itu belum selesai juga. sebenarnya bagaimana bisa cepat selesai karena Oscar membawa begitu banyak foto yang sudah disusunnya kedalam album agar memudahkan bosnya untuk melihat. Tapi tetap saja semua itu memakan waktu. Nicolas tersenyum setelah menemukan foto yang sesuai dengan keinginannya, Oscar yang melihat senyuman Nicolas merasa lega akhirnya bosnya sudah menemukan yang dia inginkan. " Kenapa cahayanya terlalu gelap?" keluh Nicolas sambil melempar nya keatas meja dan Oscar pun memungutnya. Oscar yang tadi senyumnya mengembang karena dia pikir bosnya itu sudah menemukan foto yang sesuai tapi takdir berkata lain bosnya malah kesal. " Bos apa anda sudah selesai? ini sudah larut malam, anda harus istirahat jangan sampai kerutan pada wajah anda bertambah dan nona Mora akan berpikir dua kali untuk memilih Anda." Rayu Oscar sebenarnya bukan masalah kerutan pada wajah Nicolas tapi pada tubuhnya yang sedari tadi pagi hingga larut malam ingin ia istirahatkan.

"Apa ada kerutan di wajahku yang tampan ini" tanya Nicolas sambil membuka handphone miliknya dan menggulirkan nya ke kamera depan ia memandangi wajahnya.

Oscar mendengar pertanyaan bosnya malas untuk menjawabnya pasti urusannya akan panjang bisa-bisa dia tidur dikantor malam ini seperti malam-malam sebelumnya. Payah punya bos jomblo.

" Kenapa kalian memandangi ku seperti itu, apa ada belek di mataku?" Tanya Mora sambil membersihkan matanya dengan jarinya.

" Haha.. tidak sayang tidak ada belek di mata putri mamah anak mama paling cantik seantero raya, boleh mama tanya sesuatu? Rayu mama Ani sambil memberikan susu, karena dia kepo kenapa pemilik perusahaan Bryan grup bisa kenal dengan putrinya itu.

Papa Jo dan zosep pun penasaran kenapa Mora bisa kenal dengan Nicolas, kapan dan dimana mereka kenal, bila perlu hari tanggal bulan dan tahun berapa sekalian waktu dan tempat ikut disertakan, Harus sedetail itu.

Mora langsung menyesap susu hangat yang dibawakan oleh mama Ani sambil bola matanya bergerilya ke kanan dan kiri, karena mama Ani papa Jo dan zosep sedang menatapnya. "Berikan gelasnya" minta mama Ani karena Mora sudah menghabiskan minumannya dengan lembut dan mengulas senyum . "HOoooooh, mah, pah, KA zo, Mora udah ngantuk pengen bobo" Mora menguap untuk membuat alasan karena dia tau mama papah dan kakanya itu tidak akan melepaskannya. Mereka pasti akan mengintrogasi nya.

"Apa tidak bisa ditunda sayang ngantuk nya?"mohon mamah Ani yang diangguki papah Jo dan zosep.

"Mora sayang emang ga mau cerita apa, gitu sama kita? Tanya papa Jo berharap anaknya itu buka mulut, sedangkan zo sedang berpikir! "Karena Ada dua kemungkinan yang pertama Apakah sebelumnya adiknya itu sudah kenal dengan Nicolas karena mereka terlihat akrab dan kemungkinan yang ke-dua Apa Mora menawarkan dirinya ketika insiden mobil mogok karena seingat nya pria itu menawarkan tumpangan untuknya. Apa mungkin Mora?" Ahhh kepalanya semakin gatal jika itu benar-benar terjadi.

"Ada apa dengan mu?" tanya papa menatap kearah zo karena anaknya itu bertingkah aneh.

"Itu yah mah! Sebenarnya Mora pernah ketemu sama om Nicolas di alun-alun." Jelasnya sambil tersenyum yang dipaksakan. Mama Ani papa Jo dan zosep mendengar ucapan Mora tidak masuk akal.

" Tapi sumpah mah, pah Mora ga punya hubungan apa-apa dengan om Nicolas, suerrr deh" jawabnya cepat sambil menunjukkan kedua jarinya membentuk huruf v.

" Sudahlah mah ayo kita keluar! Kasian Mora sudah ngantuk, zo cepat" ajak papa karena kalau dilanjutkan tidak akan selesai mungkin lain kali ditanyakan lagi karena putrinya itu pasti sudah lelah.

"Tapi pah, mama belum selesai ngomong loh, jangan ditarik dulu."ujar mama karena papa Jo langsung membawa mama Ani keluar dari kamar Mora begitupun dengan zosep. "Sudahlah mah kasian Mora di butuh istirahat" ujar papa Joni

"Hubungan mereka itu tidak sesederhana itu pah, hanya sebatas kenal, lalu bilang hai..! ga mungkin.. mama yakin ada udang dibalik rempeyek. Apa papa ga merhatiin, begitu posesifnya pria itu terhadap Mora?" Ucap mama Ani kesal karena suaminya tidak mengerti situasi.

" Zo setuju dengan apa yang mama katakan." Ujar zo karena yang dikatakan mamanya itu masuk akal.

"Buatin kopi mah kepala papa sakit" perintah papa karena papa sudah biasa ngopi jadi kalau tidak ngopi kepalanya puyeng.

" Ihhh papa nih, di situasi kaya gini masih minta kopi segala" omel mama Ani sambil beranjak pergi kearah dapur

" Mah sekalian buatin zo juga" pinta zo

" Kamu udah gede juga masih nyuruh orang tua. Mangkanya cepat nikah biar ada yang ngurusi kamu" omel papa membuat zo memutar matanya malas karena papanya itu selalu saja meledeknya.

"Papa ngapain nelpon mama" teriak mama dari dapur karena suaminya itu menelponnya

" Papa lagi ga pegang handphone mah" sahut papa yang merasa dirinya tak menelpon istrinya sambil berjalan menghampiri mama Ani dan diikuti oleh zo, zo itu seperti buntut jika berada dirumah kemana mama atau papanya pergi dia selalu mengikutinya.

"Lalu siapa yang menelepon mama" sambil menunjukkan nama si pemanggil my husband

" Bukannya itu handphone Mora" ujar zo sambil menyeruput kopinya yang masih panas, membuat mama Ani dan papa Jo saling pandang, sedangkan zo menatap heran kepada ke-dua orang tuanya yang saling memandang karena zo belum konek masih loading dengan situasi saat ini.

Karena penasaran mama Ani mengakat panggilan

" Sayang kamu sudah tidur?" Suara seseorang dibalik telpon membuat mata mama membulat sempurna dengan mulut menganga membuat papa reflek merebut handphone yang masih menempel di telinga mama Ani.

Keesokkan harinya

" Mah lihat handphone Mora ga, Mama lagi ngapain Apa mau ada tamu?" Tanya Mora karena mamanya itu dari tadi sibuk dan tak memperhatikannya yang dari bangun tak dapat menemukan handphone miliknya.

"Pah lihat handphone Mora ga? dari tadi Mora nyariin ga ketemu-temu" tanyanya pada papa Jo. "Bukannya handphone Mora Sama mama yah." Ujar papa yang langsung dapat pelototan dari mama karena suaminya itu sudah keceplosan. Papa Jo langsung menutup mulut dengan kedua tangannya.

"Ada apa dengan papa?"tanya Mora bingung

"Papa ga liat sayang" Ujarnya sambil pergi, membuat Mora bingung

Malam harinya

" Silahkan duduk tidak usah sungkan" Nicolas mempersilahkan keluarga Ricardo itu untuk duduk bersamanya.

"Ini rumahku، apa rumahnya kenapa kami Harus sungkan?" Gerutu Mama Ani karena pria yang ada di hadapannya itu begitu songong bagaimana jika benar-benar pria itu menjadi menantunya bisa-bisa darahnya yang rendah bisa menjadi tinggi dan kerutan di wajahnya pun bertambah.

" Ayo kalian semua duduk" ajak mama Ani kepada papa Joni dan Mora sedangkan zo belum pulang

1
Tae Kook
Hebat!
Phoenix Ikki
Author jago banget bikin cerita gini, 😍terharu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!