NovelToon NovelToon
Tuan Andre Mari Kita Bercerai

Tuan Andre Mari Kita Bercerai

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Pelakor jahat
Popularitas:20.2k
Nilai: 5
Nama Author: enny76

Kisah seorang istri yang mencintai suaminya, namun di balas dengan penghianataan dan balas dendam kelurga nya.

Ella menyambut cinta Andrean yang selalu perlakuan dirinya bak seorang Ratu. Hingga akhirnya mereka menikah. Namun sayang, sikap peduli, perhatian dan kasih sayang Andrea menghilang begitu saja. Andrean perlakukan Ella bak orang asing di rumah nya sendiri.

Hingga perselingkuhan Andrean di ketahui Ella. wanita berparas cantik yang memiliki segudang prestasi itu mencoba bertahan. Ia Terus berbuat baik dan patuh pada sang suami. Tetapi kesabaran Ella ada batasnya, sampai akhirnya pertahanan Ella runtuh.

Ella membuat permohonan surat cerai dan mentalak Andrean.

Pria tampan penuh kharisma itu berkata "kau ingin bercerai? Tidak akan pernah bisa, selama pembalasan ku belum berakhir!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon enny76, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pengunduran diri

Ella berdiri di depan pintu ruangan kerja yang berada di lantai 23, tempat yang kurang layak untuk ukuran seorang manager. Ia tersenyum sinis seraya melangkah masuk. Banyak dokumen yang berserakan di lantai, Ella menginjak dokumen tersebut dengan hells yang ia kenakan, seperti berkas-berkas itu tak bernilai.

Ella mengepal kuat tangannya, memperlihatkan kuku-kukunya memutih. "Sudah cukup Andrean, kau telah membuat ku terluka!" gumamnya dengan ekspresi kecewa.

Ella telah menghubungi office boy untuk membereskan barang-barang miliknya, dan membawanya kedalam mobil. Wanita itu terlihat tegar meskipun hatinya rapuh, bagaimana tidak? Ia sudah berkorban banyak untuk perusahaan Smith, dan banyak memenangkan tender. Namun, hanya karena seorang Vivian ia harus di lempar ke tempat yang tidak semestinya.

Ella membuka laci satu-persatu untuk memastikan tidak ada yang tertinggal. Lalu memasukkan barang yang menurutnya berharga dan layak ia masukkan kedalam plastik.

Saat ia membuka laci bawah, nafasnya tercekat dan bola matanya menatap bingkai foto pernikahan dirinya dengan Andrean. Ella berbalut brokat putih dan Andrean memakai jas berwarna senada sedang senyuman bahagia. janji suci yang mereka ucapkan adalah bentuk cinta abadi. Namun sayang, semuanya harus berakhir dalam sebuah perceraian.

Hati Ella terasa tercabik-cabik merasakan nyeri di ulu hati. Ia berusaha berdamai dengan hatinya dan ingin melupakan Andrean untuk selamanya. Ia tidak ingin menangisi Andrean yang telah berkhianat pada dirinya, bahkan dengan sengaja membiarkan saudara tirinya berada di perusahaan Smith.

Ella teringat dimana dulu Andrean begitu mencintai dirinya dan menjadi prioritas utama dalam hidupnya. Menjadikan dirinya bak seorang ratu, memanjakan dengan berbagai barang mewah dan berkelas.

"Sayang.. terima kasih sudah menjadikan aku ratu di hatimu." kata Ella saat Andrean menyematkan kalung berlian di lehernya yang putih bersih.

Pria itu mencium kulit leher Ella penuh minat, aroma vanilla menguar di permukaan kulit wanita berambut panjang. Suara nafasnya terdengar halus dan kecupannya sangat lembut, membuat bulu kuduk Ella meremang.

"My wife, aku sangat mencintaimu." katanya di sela-sela menciumi leher jenjang hingga ke tulang selangka Ella. Mendapatkan ciuman hangat penuh gairah membuat Ella mendesah.

Andrean berbisik "Aku ingin sekarang."

Ella mengangguk tanpa menolak keinginan suaminya yang sudah bernafsu. Jari-jari Andrean membuka resleting di belakang punggung Ella, saat dress terjatuh ke lantai, terlihat kulit putih bak pualam. Andrean menelan salivanya bersamaan nafasnya yang mulai terdengar cepat. Nafsunya mulai naik ke ubun-ubun, ia membalikkan tubuh Ella dan mencium bibir merahnya penuh hasrat.

Ella membalas ciuman Andrean, hingga tercipta permainan lidah yang menggairahkan, saling pagut dan lumat. Andrean melepaskan sesaat, terdengar deru nafas keduanya yang mulai bergejolak. Lalu ia mengangkat tubuh Ella dan menidurkannya di atas ranjang. Andrean melepas seluruh pakaiannya dan naik keatas ranjang. Membingkai wajah Ella, menciuminya dengan lembut dan penuh hasrat, menyelusuri tubuh Ella hingga gundukan kenyal menjadi menu utama. Andrean memainkan lidahnya di area punting berwarna pink, dihisap dan di jilatnya penuh minat. Tubuh Ella terangkat keatas merasakan getaran nikmat atas sentuhan suaminya. Ia mendesah dan menggeliat kenikmatan. Seluruh tubuh Ella merasakan getaran hebat saat Andrean mulai melebarkan kedua pahanya dan membenamkan wajahnya di bawah perut.

Suara becek di bawahnya terdengar seksi, Ella meraung merasakan Kenikmatan atas sentuhan lidah Andrean. Pria itu mengangkat wajahnya dan menatap lembut wajah Ella yang terlihat memerah.

"Apa kau menyukainya?" tanyanya dengan ekspresi menggoda.

Ella membuang wajahnya karena malu, ia sangat menikmati sentuhan suaminya dan berharap lebih. Namun Andrean selalu membuatnya penasaran.

"Kalau kau tidak jawab, cukup sampai disini saja." katanya mulai bangun

Ella tidak ingin berakhir, ia harus keluarkan hasratnya yang sudah setengah jalan. Tidak mungkin berhenti begitu saja tanpa melakukan kegiatan intim.

Ella menarik tangan Andrean "Lakukan sampai tuntas, jangan setengah-setengah." ucapnya seperti memohon.

Andrean menyeringai dan melepaskan tangan Ella. "Belum saatnya." katanya datar, namun ekspresi nya berubah dingin.

Ella terlihat bingung saat melihat Andrean meninggalkan dirinya dalam keadaan berantakan. Dengan santainya ia masuk kedalam kamar mandi dan membersihkan dirinya.

Hasratnya menggantung, seakan suaminya sengaja membiarkan Ella terjebak dalam situasi membingungkan. Entah apa maksud dari kalimat belum saatnya, sementara mereka adalah sepasang suami istri yang memang sudah seharusnya melakukan hubungan intim. Ella terjebak dalam perasaannya sendiri atau terjebak dalam permainan Andrean yang misterius.

Hingga bertahun-tahun hidup bersama Andrean, ia hanya mendapatkan sentuhan-sentuhan kecil yang menggairahkan dan terjebak dalam situasi tidak nyaman. Dan pada akhirnya Andrean tidak pernah lagi menyentuh Ella apalagi berhubungan intim layaknya suami istri. Ella berusaha berdama dengan hatinya dan menerima perlakuan suaminya, mencintai dan memberikan perhatian pada Andrean, bekerja keras untuk perusahaannya yang kini semakin meroket, mengembangkan perusahaan-perusahaan baru di bidang periklanan dan supermarket si seluruh wilayah perth.

"Bu Ella, apa masih ada lagi yang harus saya bawa?" seorang office boy bertanya.

Ella tersadar dari lamunannya, ia menoleh dan menggeleng "Tidak ada, terima kasih."

Ella meraih dompet dan mengeluarkan uang lembaran dolar, lalu memberikannya pada dua pria office boy yang berdiri di depan pintu.

Setelah dua pria itu pergi, ia memasukkan bingkai foto pernikahannya kedalam paperbag, Ella berencana ingin membakarnya. Ia meraih sebuah map coklat dari dalam tasnya, map berisi surat pengunduran diri yang sudah ia buat.

Kaki jenjang yang kokoh melangkah pergi meninggalkan ruangan yang belum sempat ia gunakan. Kakinya menuju ruangan sang asisten dengan langkah mantap.

"Selamat siang." katanya setelah mengetuk pintu dan masuk kedalam ruangan Heru.

Pria itu mengangkat wajahnya dan melihat ekspresi Ella yang tenang nyaris tanpa beban.

"Bu Ella...!"

Sebelum Ella bicara, Heru melanjutkan ucapannya "Maaf, saya harus pindahkan ruangan ibu atas perintah pak Andrean."

Ella tersenyum "Terima kasih atas penghargaan kalian" sindir Ella "Tapi saya datang kesini bukan untuk bicara ruangan yang anda pindahkan."

Heru sedikit terkejut dan merasa Ella tidak mempermasalahkan ruangan barunya "Jadi bu Ella setuju dengan ruangan yang saya berikan."

"Ruangan yang anda berikan sangat bagus, tetapi sayangnya saya tidak akan pernah masuk kedalam ruangan itu" Seketika senyuman Ella memudar

"Apa maksud Bu Ella?"

Ella menaruh map coklat diatas meja Heru "Saya mengundurkan diri!" katanya dingin, dengan kedua tangan menyilang di dada

Heru terkejut dengan ekspresi tak percaya, ia meraih map tersebut dan membuka isi surat pengunduran diri Ella.

"Apa-apaan ini! Heru terlihat kesal sambil menatap Ella tajam "Bu Ella tidak bisa seenaknya resign dari perusahaan secara mendadak. Semua ada prosedurnya!"

Ella tergelak "Lucu sekali anda?! Anda dan bos anda bisa seenaknya terhadap saya, memindahkan ruangan manager tanpa kompromi. Mementingkan orang lain dan memasukkan wanita yang baru kalian kenal ke perusahaan Smith!"

Ella sengaja bicara seperti itu dan memberikan tekanan pada Heru. Pemindahan ruangan dan menempatkan Vivian kedalam perusahaan Smith salah satu tujuannya resign dari perusahaan Andrean. jadi ia punya alasan yang tepat bila nenek Smith bertanya, dengan begitu dia tidak akan di salahkan

"Jadi bu Ella cemburu pada nona Vivian?! Seru Heru

Ella melengkungkan bibirnya "Untuk apa saya cemburu?" Di tempat lain masih banyak orang yang menghargai saya."

Suara Heru tercekat, ia tidak menyangka akhirnya Ella akan meninggalkan perusahaan Smith, tempat dimana ia menghabiskan waktunya hanya untuk bekerja dan memajukan perusahaan dengan kecerdasan, startegi dan pola pikirnya yang matang.

Melihat Heru bungkam Ella tersenyum puas "Maaf, saya harus pergi!"

Sebelum Heru bicara, Ella melangkah pergi meninggalkan ruangan sang asisten dengan langkah cepat.

"Ah, sial!" Heru membanting surat resign Ella keatas meja dengan ekspresi prustasi.

💜💜💜💜

1
Sugiharti Rusli
entah kenapa yah nenek Smith begitu menyayangi Ella dan menjodohkan dengan si Andrean, apa karena Ella pintar dan hatinya lembut,,,
Sugiharti Rusli
memang keinginannya sederhana hanya ingin berkumpul dengan cucu dan cucu menantunya yang disayanginya
Sugiharti Rusli
apalagi dia akan berultah yang k-80 tahun beberapa hari lagi
Sugiharti Rusli
cuma namanya orang sudah sepuh kan sangat sensitif sih perasaannya yahkan
Sugiharti Rusli
tapi memang kasihan dia tidak tahu kondisi pernikahan Andrean dan Ella yang sudah membeku sejak lama
Sugiharti Rusli
waduh sang nenek memang yang sangat menyayangi si Ella yah sepertinya
Mulaini
Jangan-jangan surat yang mertua kasihkan ke Ella adalah surat perceraian.
Ruwi Yah
serba sulit diposisi Ella karena nenek smith yg terlalu berharap tanpa tau seperti apa tingkah laku cucu kesayangannya
Irma Juniarti
Ella kenapa tidak jujur aja dengan hubungan mu dan andrean,biar tau nenek Smith dengan kelakuan cucunya terhadap dirimu selama ini.
Sulastri Sulastri aja
terima kasih banyak upnya bun semangat bunda
emgeha
𝚕𝚊𝚗𝚓𝚞𝚝 𝚝𝚑𝚘𝚛
Sulastri Sulastri aja
nunggui Bunda up./Rose//Rose//Pray/
Irma Juniarti
gpp ella jujur aja sama nenek Smith,klu kamu sudah tidak berkerja lagi di perusahaan keluarga Smith.
Irma Juniarti
gpp tuk sekarang kamu di balik layar Ella,kita yakin setelah perusahaan yg kalian kelolah menjadi sukses sejajar dengan perusahan terbesar lainnya,baru kamu muncul dan pada saat itu kita yakin Andrean dan keluarganya bakalan menyesal telah membuat dirimu tak pernah di hargai dan dianggap.
Mulaini
Bilang aja Ella kamu di undang atau nenek Smith tahu kalau Ella punya perusahaan sendiri yang di bangun bersama Darren.
Ruwi Yah
pelan2 Ell bicara jujur sama nenek smith tentang rumah tanggamu
Sugiharti Rusli
nah kan apa yang akan kamu katakan sama nenek Smith nanti tuh karena dia mempertanyakan kamu ada di pembukaan perusahaan milik Darren
Sugiharti Rusli
walo nanti ke depan pasti banyak tantangan, apalagi kamu belum resmi bercerai dari si Andrean dan pisah dari perusahaan Smith di mata neneknya
Sugiharti Rusli
dan benar sekali baik Darren dan kedua ortunya sangat menghargai kapasitas kamu sebagai partner kerja putranya
Sugiharti Rusli
karena kalo suatu saat perusahaan itu berkembang pesat, pasti ada kepuasan tersendiri yah apalagi kamu salah satu owner di balik layar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!