NovelToon NovelToon
Transmigrasi Menjadi Pelayan Pria Jahat

Transmigrasi Menjadi Pelayan Pria Jahat

Status: tamat
Genre:Reinkarnasi / Romansa Fantasi / Time Travel / Lari Saat Hamil / Transmigrasi ke Dalam Novel / Rebirth For Love / Cinta Istana/Kuno / Tamat
Popularitas:329.1k
Nilai: 4.8
Nama Author: aif04

Alana seorang gadis biasa yang sangat suka membaca novel di waktu senggangnya. Hingga ada satu novel yang membuatnya benar-benar sangat kesal.

Tapi siapa sangka ia justru terjebak menjadi pelayan dari penjahat utama dalam novel tersebut.

"Aku benar-benar akan mati jika terus begini." Gumamnya.

"Akh pangeran bajingan !" Umpatnya.

"siapa yang kau sebut bajingan ?"

"Mati aku..."

Dapatkah Melisa terus bertahan hidup dan dapatkah ia merubah akhir dari novel itu ? ayo saksikan kisahnya di "Transmigrasi menjadi pelayan pria jahat."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aif04, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Goa

'Bodoh kau, Alana, bagaimana kau bisa begitu percaya diri. Tidak mungkin ada hubungan romantis antara kau dan pria jahat itu,' batin Alana, yang merutuki kebodohannya.

...***************...

Hari itu, matahari mulai terbenam di ufuk barat, memancarkan cahaya emas yang hangat dan lembut. Hutan yang mereka susuri mulai terlihat semakin gelap dan misterius, dengan bayangan pohon-pohon yang menjulang tinggi seperti tentara yang berbaris. Rion dan Alana berjalan berdampingan, dengan langkah yang pelan dan hati-hati, seolah-olah mereka tidak ingin mengganggu kesunyian hutan.

"Apa sekarang kita akan pulang, Yang Mulia?" tanya Alana, suaranya pelan dan ragu-ragu. Ia melihat ke arah Rion, yang masih terus berjalan tanpa menoleh ke belakang.

"Hmm," jawab Rion, suaranya singkat dan tidak jelas. Alana tidak tahu apa yang sedang dipikirkan oleh Rion, tetapi ia bisa merasakan bahwa pria itu sedang memikirkan sesuatu yang sangat penting.

Hingga tiba-tiba, sebuah goa mengalihkan perhatiannya. Tempat itu terlihat begitu menyeramkan, dengan mulut goa yang hitam dan dalam seperti lubang yang tidak berdasar. Alana merasa bulu kuduknya berdiri, dan ia tidak bisa tidak merasa takut.

"Cepat jalan!" perintah Rion, suaranya tiba-tiba terdengar keras dan berwibawa.

"Ternyata kau melihat itu, apa ini pertama kalinya kau melihat sebuah goa?" tanya Rion, suaranya sedikit lebih pelan dan lebih ramah. Alana merasa sedikit lebih tenang, dan ia menganggukkan kepalanya.

"Begitulah, Yang Mulia," ujar Alana, suaranya masih pelan dan ragu-ragu.

"Jika begitu, ayo periksa," kata Rion, berjalan menuju goa tersebut dengan langkah yang pasti dan berani. Alana merasa takut, dan ia tidak bisa tidak merasa bahwa Rion akan melakukan sesuatu yang sangat berbahaya.

"Ya-Yang Mulia, Anda tidak berniat untuk masuk ke dalam bukan?" tanya Alana, suaranya sedikit lebih keras dan lebih khawatir. Rion tidak menjawab, ia justru semakin mendekati tempat itu, lalu dengan langkah pasti, kini dirinya benar-benar memasuki tempat itu.

Di dalam goa, kegelapan menyelimuti segalanya. Suara tetesan air yang jatuh ke tanah terdengar seperti irama yang monoton, membuat Alana merasa seperti sedang berada di dalam sebuah gua yang tak berujung. Ia tidak bisa melihat apa-apa, bahkan tidak bisa melihat tangan sendiri. "Akh!" lirihnya saat menendang batu yang cukup besar.

"Perhatikan langkahmu!" ujar Rion, suaranya terdengar begitu menakutkan ditengah kegelapan.

Alana ingin sekali mengatakan bahwa ia tidak bisa melihat apa-apa, tapi ia tahu Rion akan marah padanya. "Bugh... Aw!" Ringis Alana saat keningnya harus menabrak dinding goa itu.

"Tidak bisakah kau berjalan dengan lebih baik, ha!" nada Rion terdengar kesal di telinga Alana.

"Huh..." Alana menghela nafasnya. "Saya tidak bisa melihat apapun, Yang Mulia..." lirihnya.

Dia bahkan tidak bisa melihat bagaimana ekspresi pria yang ada di depannya ini. Tapi ia bisa merasakan kehadiran Rion, seperti api yang membakar hatinya. "Pegang tanganku," perintahnya.

Alana hanya terdiam, merasa jika mungkin saja dirinya yang telah salah mendengar apa yang pria itu katakan. "Apa yang Mulia?" tanyanya untuk memastikan.

"Huh... kau lama sekali!" ujar Rion dengan suara tidak sabaran. Ia bisa merasakan kesabaran Rion yang mulai habis, seperti benang yang mulai putus.

Tapi sedetik kemudian, Alana merasakan jika ada sebuah tangan yang lebih besar menggenggam erat tangannya. 'Ini...' batinnya yang masih tidak percaya jika Rion benar-benar menggenggam tangannya.

Lagi-lagi jantung wanita itu berdetak dengan begitu kencang, bahkan hingga ia tidak bisa menghirup udara dengan baik dan benar. "An-anda..." gumamnya.

"Diamlah," perintah Rion yang masih menggenggam tangan Alana. Ia bisa merasakan kekuatan Rion.

Ini sungguh aneh bagi Alana, tapi perlahan tangannya membalas genggaman tangan Rion. Untung saja tempat itu begitu gelap, sehingga Rion tidak bisa melihat wajahnya yang benar-benar tersipu malu.

Hingga akhirnya, kini mereka telah berada di ujung goa tersebut. Ini aneh, saat wanita itu melihat ada cahaya yang ada di ujung jalan. Hingga setelah tiba, matanya tidak bisa tidak menunjukkan binar kekaguman saat melihat begitu banyak permata yang bercahaya di tempat itu, dengan sebuah kolam yang terdapat tepat di tengahnya.

"Wow!" Alana benar-benar sangat takjub saat melihat hal-hal indah itu. "Ini luar biasa, Yang Mulia!" serunya dengan menoleh pada Rion.

Tapi Alana benar-benar terkejut saat pria itu justru menatapnya. Ia bahkan mengedipkan matanya beberapa kali. "Apa kau menyukainya?" tanya pria itu dengan begitu tiba-tiba.

"Tentu saja, Yang Mulia, ini luar biasa!" seru Alana.

"Benarkah?" tanya Rion dengan mata yang terus menatap ke arah Alana.

"Tentu saja, saya benar-benar senang!" ulangnya dengan mata yang berbinar.

"Apa kau bisa berenang?" tanya Rion, suaranya terdengar santai dan tidak terlalu serius, namun wanita itu bisa merasakan ada sesuatu yang tersembunyi di balik pertanyaan itu.

Alana menatap bingung pada Rion, matanya berkedip beberapa kali sebelum akhirnya ia menganggukkan kepala. "Bisa, Yang Mulia," jawabnya dengan suara yang pelan.

Tapi sebelum Alana bisa melanjutkan kalimatnya, ia merasa jika tubuhnya terdorong ke depan, seperti ada sebuah kekuatan yang tidak terlihat yang mendorongnya. Ia berusaha untuk menahan diri, tapi tidak berhasil. Dengan teriakan kecil, tubuhnya jatuh ke dalam kolam yang berada di depannya.

"Akh... Byur!" teriaknya, suaranya terdengar dari dalam kolam. Alana merasa seperti sedang berada di dalam sebuah dunia yang berbeda, dengan air yang dingin dan gelap yang menyelimuti segalanya.

Saat ia berusaha untuk naik ke permukaan, wanita itu merasa jika ada sesuatu di bawah air yang mengintai ke arahnya. Ia tidak bisa melihat apa-apa, tapi ia bisa merasakan ada sesuatu yang tidak beres. Air yang dingin dan gelap terasa seperti sedang menyelimuti dirinya, membuatnya merasa tidak nyaman.

1
Shinta Dewiana
lha langsung end....hmmm...
BAHAGIA...
Shinta Dewiana
huhhhh....syedihnyaaaa....ini begitu berjumpa pasti sangat mengharukan...
Shinta Dewiana
apa kabarnya dg kaisar rion ya..
Shinta Dewiana
ya ampun jangan bilang rion malah mati di pemandian....
huh muda2han pernikahan bener2 udah di batalkan
Shinta Dewiana
sama sama mati di dalam air ni
Shinta Dewiana
ya ampun apa rion bakal berengkarnasi ke dunia modern
Shinta Dewiana
hah rupanya diana ini tidak tulus....waduhhh
Shinta Dewiana
kalau alen ini alena asli di dunia novel tapi masih kecil....hmmm
Shinta Dewiana
hah....jadinya begitu ya...
Shinta Dewiana
ho...ho...ho....
Shinta Dewiana
mantap rion mempunyai anak buah yang begitu setia.....
huh dasar kaisar iblis...
huh jadi si olivia pengarang novel ini....heedeeehhhh
Shinta Dewiana
ya ampun jadi maksudnya wadah yg di maksud tubuh rion....waduuhhh
Shinta Dewiana
seruu oiii
Shinta Dewiana
anne yang di sukai sama sebastian...
Shinta Dewiana
hayu alana kamu bisa...tunjukkan pesonamu...kalau author mau pasti bisa...xi..xi..xi...
Shinta Dewiana
hmmm....menegangkan ini...si kaisar sama permaisuri enggak sabar banget...bentar lagi dunia bakal hancur lo
Shinta Dewiana
kenapa rion nyembunyiin dari alana padahalnkan bisa saling menjaga....hadeh rion kalau kamu mati kan alana juga bakal mati
Shinta Dewiana
hayu cari cara biar bisa menghilangkan kutukan itu
Shinta Dewiana
waduh....gaswat ini...asap kutukan ini bisa menjadi apa saja...
Shinta Dewiana
waduh jadi olivia reangkarnasi juga...sama dg alana...tapi dia punya sihir gelap pula...ho..ho..ho...
gaswat ni si nenek lampir mulai menargetkan alana...huh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!