PACARKU,SUAMI SAHABATKU

Didalam kamarnya Citra berusaha meredam emosi yang membuncah setelah berkomunikasi dengan Fahri,Ia benar-benar merasa sangat bodoh telah menutup mata dan pikirannya selama menjalin hubungan dengan Fahri,karena nyatanya Ia bisa tertipu sedemikian rapi selama 2 tahun.

Keadaan yang tidak memungkinkan untuk kembali ke Perusahaan tempatnya bekerja,membuat Citra memilih untuk melakukan pengunduran diri saat ini juga.

Berbekal keyakinan yang pasti untuk masa depannya,Citra membuka laptopnya dan membuat surat pengunduran diri kemudian Ia email ke Perusahaan.

Setelah terkirim,Citra menghubungi bagian HRD untuk mengkonfirmasikan langsung bahwa Ia mengirim surat pengunduran diri dan ingin diproses secepatnya.

Walaupun Perusahaan butuh alasan yang jelas tapi Citra juga memberikan alasan yang masih diterima dengan baik tanpa ada pihak lain yang menjadi kambing hitam.

Tubuh dan pikiran yang lelah membuat Citra tertidur dikasur begitu saja saat masih menggenggam ponselnya saat berbalas pesan dengan Cindy.

Sedangkan Fahri dimeja kerjanya merasa marah dan kebingungan dengan ucapan Citra yang akan menjauh dari kehidupan yang selama ini Citra jalani.

Kebingungan Fahri terlihat jelas oleh teman-temannya yang sebenarnya sudah tau bahwa Fahri dalam masalah besar antara rumah tangga dan kekasihnya.

Namun ada satu karyawan yang sudah menunggu momen ini tiba,karena Ia berharap dengan masalah pribadi Fahri yang sedang dalam masalah besar membuat Ia berharap kinerja Fahri akan berantakan yang akan membuat pekerjaan jadi terbengkalai,Karena dengan bukti-bukti yang sudah Ia kumpulkan secara diam-diam,Ia tidak sabar menunggu momen dimana Fahri akan ditendang begitu sadis oleh Perusahaaan yang selama ini sudah menjadi tempatnya bekerja.

Fahri terus melamun dimeja kerjanya membuat pekerjaan yang membutuhkan tandatangan dengan segera menjadi terbengkalai,lamunan Fahri yang cukup lama terlihat oleh Direktur yang mendadak melakukan inspeksi kinerja para bawahannya.

Fahri yang masih asyik melamun terkejut saat mejanya digebrak oleh Direktur dengan yang sudah berdiri didepannya dengan mata penuh amarah.

"Jadi begini cara kerjamu Fahri!!,Pantesan beberapa nasabah yang ada kepentingan mendadak jadi banyak masalah karena lambatnya penanganan yang kamu lakukan,lihatlah meja kerjamu sekarang!!,itu para nasabah kita yang memberikan keuntungan untuk Perusahaan,bisa-bisanya kamu melamun saat jam kerja dan pekerjaan sedang dalam banyak-banyaknya,kalau udah nggak niat kerja silahkan ajukan pengunduran diri!!".

Fahri menunduk takut."Maafkan saya Pak,saya sedikit ada masalah dengan keluarga,setelah ini saya akan bereskan semua pekerjaan yang ada dimeja kerja saya,kalau perlu saya akan lembur agar selesai semuanya hari ini".jawab Fahri dengan takut-takut.

Direktur hanya menatap sekilas kemudian pergi dari meja Fahri,Fahri merasa lega sekaligus mengalihkan sejenak pikirannya dan fokus pada pekerjaan yang begitu banyak.

Namun ada hal yang lupa Fahri lakukan,yaitu laporan keuangan yang belum sempat Ia manipulasi,karena tanpa siapapun tau,Fahri telah melakukan penggelapan dana Perusahaan dan uangnya Ia pakai untuk membahagiakan Citra maupun untuk kesenangan pribadinya yaitu mencari pelampiasan hawa nafsunya kepada wanita-wanita yang Ia bayar dengan nominal yang tak sedikit.

Fahri yang terus bekerja sampai malam hari merasa sangat puas saat mejanya telah kosong oleh berkas-berkas,Ia yang kelelahan mencoba menghubungi Citra namun harus kecewa karena Ia telah diblokir.

Fahri akhirnya memilih pulang dengan rasa lelah fisik dan pikirannya.

*

Pagi harinya Fahri kembali mendatangi kantor Citra namun Ia harus kecewa karena Citra membuktikan ucapannya yaitu dengan pengunduran diri.

Fahri mendadak gelisah,Ia tidak benar-benar ingin berpisah dari Citra,apalagi setelah Manda mendaftarkan gugatan perceraiannya membuat Fahri semakin mantap ingin memperjuangkan Citra,namun sekarang semuanya sudah berakhir dan Fahri menjadi bingung harus mencari kemana Citra berada saat nomer ponselnya sudah diblokir oleh Citra.

Ditengah kebingungannya,Fahri bertanya tentang kebenaran Citra yang memilih keluar bekerja kepada salah satu teman kerja Citra sekaligus ingin tau dimana Citra berada sekarang.

"Maaf Kak...,Kamu teman kerja Citra kan?kamu tau nggak Citra sekarang ada dimana?soalnya aku hubungi nomernya tidak bisa,aku butuh banget ketemu sama dia",tanya Fahri dengan serius.

Lia yang sebenarnya tau dimana Citra berada memilih menutup mulut pertanyaan dari Fahri.

"Maaf Mas...,saya kurang tau".

Fahri marah karena Ia kini kehilangan jejak Citra berada,ditengah kebingungannya,Fahri mendapatkan telpon dari Direktur tempatnya bekerja.Ia berjalan dengan tergesa-gesa karena takut sesuatu hal terjadi pada pekerjaannya.

Dan benar saja,Saat Fahri masuk keruang Direkturnya berada,Ia langsung dilempar lembaran kertas yang kini berserakan dilantai.

"Fahri!!,mulai hari ini kamu saya pecat!!,tapi sebelum itu kamu harus menggantikan uang nasabah yang telah kamu ambil secara diam-diam!!".

Fahri membeku seketika,mendadak jantungnya juga berdetak dengan cepat saat Ia mengambil beberapa lembar kertas yang berserakan,Fahri membaca dan melebarkan matanya saat melihat nominal uang yang harus Ia ganti.

"Maaf Pak....,tapi uang yang saya pakai tidak sebanyak ini Pak,pasti saya difitnah Pak!!",protes Fahri dengan lantang,tapi Direktur yang bernama Pak Ali memilih bungkam dan ingin Fahri tetap membayar sejumlah uang yang tertera pada laporan Audit keuangan.

Fahri terpaksa menandatangani surat perjanjian bahwa Ia akan mengganti semua uang yang telah Ia gunakan,walaupun nyatanya Fahri juga pusing akan kemana Ia setelah ini.

Fahri meremas rambutnya kuat-kuat saat masalah datang silih berganti,Ia mengingat-ingat kembali namun tetap saja uang yang Ia gunakan tidak sebanyak itu.

Fahri mengemas barang pribadinya dan meninggalkan tempat kerja yang selama ini telah menjadi jalan rejekinya.

Ditengah dilema masalah yang sedang Ia hadapi,Fahri kembali teringat dengan Manda,Ia menghubungi Manda namun Ia diabaikan begitu saja.

Fahri merasa kebingungan kemana Ia harus pulang setelah ini,apalagi Ia juga harus keluar dari rumah yang selama ini menjadi tempat tinggalnya.

Setelah berpamitan,Fahri terkejut saat laki-laki yang Ia kenal baik ditempat kerjanya mendatanginya dengan angkuh.

"Gimana Fahri rasanya menjadi terbuang?itu yang aku rasakan saat kamu menggantikan posisiku beberapa tahun ini,sekarang aku puas karena kamu ditendang dengan tidak hormat seperti ini,dan jangan lupa ya...,segera keluar dari rumah dinas karena aku yang akan tinggal disana mulai besok,dan satu hal lagi yang harus kamu ingat!,jangan gonta ganti cewek jika tidak ingin hancur lebih dalam lagi,Aku seneng banget saat Citra akhirnya tau kalau kamu itu suami orang,karena cewek secantik Citra tak pantas untuk lelaki sepertimu,Citra lebih pantas dengan aku yang tampan dan belum menikah,apalagi aku juga bersih dan tidak pernah menjalin cinta satu malam seperti yang kamu lakukan diluar sana".

Fahri mendadak marah,Ia murka karena dibongkar kebusukan yang selama ini Ia tutup rapi.

"Brengsek!!,jadi kamu biang keroknya?Mau kamu apa sebenernya?kamu iri kan sama aku karena bisa punya kekasih secantik Citra?",tanya Fahri tegas.

Laki-laki yang bernama Radit mendekat dan menatap tajam Fahri yang tidak menyadari kesalahannya.

"Fahri Fahri....,Kamu tuh harusnya sadar apa kesalahanmu,istrimu dan Citra tersakiti karena ulahmu yang serakah,bahkan mereka berdua korban keegoisanmu sendiri,sekarang dengan keadaan seperti ini sadarlah bahwa Tuhan memberikan kesempatan untuk kamu berubah sebelum kamu semakin kejurang kehancuran,inget Fahri anakmu tuh cewek,kalau perbuatanmu seperti ini menjadi karma buruk untuk anakmu bagaimana?,sekarang bukalah lembaran baru sebelum aku membeberkan kebusukanmu yang lain kepada Citra jika kamu masih terus mengganggunya,Citra orang baik yang tak pantas kamu sakiti,dia sudah berjuang keras jauh dari keluarga dan ingin menemukan laki-laki yang bisa melindunginya tapi bukan dengan cara menipunya seperti yang kamu lakukan ke dia,karena jika Citra kembali kekota ini,aku yang akan menggantikan posisimu dihatinya".

"BUGH BUGH BUGH ".

Fahri memukul Radit membabi buta dengan tiba-tiba sampai Radit tersungkur dilantai.

"Itu belum seberapa Radit!!,Jika kamu nekat mendekati Citra,maka aku akan membalas lebih kejam dari ini",ucap Fahri yang kemudian berlalu pergi meninggalkan Radit yang keluar darah dibagian bibirnya.

Pertengkaran Radit dan Fahri terekam oleh salah satu karyawan yang bersembunyi dibelakang pintu.

"Aku harus kirim ini ke Citra,dia harus tau bahwa Fahri memang tidak layak untuk dicintai",gumam Lia didalam hatinya.