Gadis Cantik Milik CEO Dingin

Cassandra sampai kediaman Mira 15 menit kemudian karena letak yang tak jauh hanya beberapa kilometer dari perusahaan tepat di sebuah rumah sederhana namun asri ada pohon mangga didepan dan sebuah ayunan kayu yang tergantung. Di lingkungan sekitar masih banyak anak kecil bermain serta beberapa tetangga beraktifitas sore hari disekitar rumah suasana seperti desa namun di wilayah kota yang padat.

"Ini rumah kamu Mira." tunjuk Cassandra saat dia dan Mira sudah turun dari mobil

"Iya Sandra ini rumahku tepatnya milik orangtuaku 😁😁." jawab Mira

"Rumah kamu seperti nya sangat nyaman Mira apalagi ada pohon itu terasa dikampung yah namun ini dikota." ucap Cassandra memandangi sekitar dan tersenyum

"Hm.., iya sih juga banyak anak-anak yang bermain disekitar rumahku , apalagi ayunan itu aku bahkan jarang sekali menaiki karena dikuasai anak-anak itu." ucap Mira dengan kekehan

"Gpp kali namanya juga anak-anak wajar lah apalagi permainan itu seru." jawab Cassandra sambil langkah nya mendekat ke Rumah Mira

Saat Cassandra mendekat anak-anak yang semula bermain ayunan serempak menuju mobil Cassandra dan saling menyentuh seperti kagum dan heran melihat mobil bagus yang terparkir di halaman Rumah Mira. Cassandra yang melihat itu hanya tersenyum membiarkan asal jangan merusak atau mencoret.

"Cassandra mampir sebentar yuk ketemu ibu ku dulu seperti nya ibuku lagi masak dibelakang biasa ibuku kalo sore-sore gini pasti lagi masak dengan adik aku." ucap Mira menawarkan

"Eum boleh..., tapi sebentar saja ya aku ingin istirahat soalnya dan kembali melakukan rutinitas ku mengenai skripsi ku." jawab Cassandra pelan

"Ok Sandra gpp walaupun sebentar aku sudah seneng teman aku main kerumah karena selama ini aku susah memiliki teman yang bisa ku percaya." ucap Mira sedikit sendu

"Ok yuk masuk Sandra." Sambung Mira membuka pintu rumahnya dengan dibalas anggukan dan senyuman Cassandra

Kedua nya pun masuk Mira meminta Cassandra untuk duduk disofa mininya sedangkan dirinya kebelakang untuk memanggil ibunya serta membuat minuman untuk Cassandra. Tak berselang Mira kembali kedepan namun tidak sendiri melainkan dengan sosok wanita paruh baya dan Cassandra bisa menebak itu ibu Mira temannya yang Mira ceritakan.

"Silahkan Sandra diminum ..,maaf hanya teh dan biscuit tidak ada yang lain." ucap Mira menawari

"Apaan sih Mira cukup kok ini malah aku tak enak merepotkan kamu." jawab Cassandra canggung karena ada sosok ibu Lastri

"Justru aku yang merepotkan kamu tadi, ini mah hanya teh dan biscuit sederhana banget." saut Mira

Cassandra pun berdiri dan mencium telapak tangan ibu Lastri Sopan serta tersenyum.

"Sore ibu ..,saya Cassandra teman Kantor Mira." ucap Cassandra sopan

"Sore nak Sandra.., ibu berterimakasih nak Sandra mau mengantar anak ibu Mira pulang, maaf merepotkan ya nak." jawab ibu Lastri ramah

"Tidak merepotkan ibu.., kebetulan searah." jawab Cassandra kembali

Ibu Lastri hanya menyapa sebentar dan kembali berlalu kebelakang karena masakan belum usai. Sepeninggal ibu Lastri Cassandra hanya meminum sedikit teh serta mengambil sebuah biscuit kemudian berpamitan karena hari semakin sore.

"Mir..., aku pamit ya sudah sore nih badanku lengket gerah juga ingin mandi." ucap Cassandra

"Ok deh Sandra .., sekali lagi makasih ya dah mau nganter aku serta mampir di gubuk aku yang sederhana ini." jawab Mira

"Kamu ini .., sudah deh aku pamit ya salam untuk ibu kamu,maaf ga bisa pamit dah sore banget sih hampir gelap tuh diluar." Ucap Cassandra

"Ya nanti aku sampaikan.., kamu hati-hati ya Sandra." ucap Mira kembali

Cassandra hanya menjawab 👌 dengan isyarat jarinya kemudian berlalu masuk ke mobilnya kembali, mobil pun kembali melesat keluar jalan besar kembali hingga sampai Apartemen milik nya.Rasa lelah dan penat semakin terasa ia rindu keluarga nya saat ini yang berada di Jerman karena Daddy nya sibuk bisnis sehingga mommy harus ikut mendampingi tak ada alasan lagi selain tinggal sendiri karena percuma tinggal di mansion suasana pun sama sepi walaupun banyak maid tapi tetap berbeda terasa kosong bahkan saat makan Cassandra hanya sendiri maid enggan untuk menemani karena merasa tak pantas.