NovelToon NovelToon
Gadis Jalanan Pewaris Mahkota

Gadis Jalanan Pewaris Mahkota

Status: sedang berlangsung
Genre:Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Kim Yuna

Setelah terusir dari rumah dan nyaris menjadi korban kebejatan ayah tirinya, Lisa terpaksa hidup di jalanan, berjuang mati-matian demi bertahan.

Ketika kehormatannya terancam, takdir mempertemukannya dengan Javier Maxim, CEO muda nan arogan, yang muncul sebagai penyelamat tak terduga.

Namun, kebaikan Javier tak datang cuma-cuma. "Tuan bisa menjadikan saya pelayan Anda," tawar Lisa putus asa.

Javier hanya menyeringai, "Pelayanku sudah banyak. Aku hanya memerlukan istri, tapi jangan berharap cinta dariku."

Dan begitulah, sebuah pernikahan kontrak pun dimulai. Sebuah ikatan tanpa cinta, yang hanya berfungsi sebagai kunci bagi Javier untuk mengklaim warisannya. Namun, seiring waktu, pesona dan kecantikan Lisa perlahan menyentuh hati sang CEO.

Seiring kebersamaan mereka, sebuah rahasia besar terkuak: Lisa bukanlah wanita sembarangan, melainkan pewaris tersembunyi dari keluarga yang tak kalah terpandang.

Mampukah cinta sejati bersemi di tengah perjanjian tanpa hati ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim Yuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan Keluarga Maxim

Ruangan itu megah, bergaya klasik Eropa dengan pilar-pilar marmer dan lampu kristal menjuntai dari langit-langit tinggi. Tapi kehangatan sama sekali tak terasa di dalamnya. Yang ada hanya hawa dingin yang menusuk, bukan dari AC, tapi dari tatapan para penghuni ruangan.

Lisa menggenggam erat tangan Javier saat mereka melangkah masuk ke ruang keluarga Maxim. Suara langkah mereka menggema di lantai marmer.

Di seberang, duduk seorang wanita paruh baya yang anggun, dengan sorot mata tajam—Nyonya Angelina. Di sampingnya, seorang pria muda berdiri tegap, Adam Maxim, anak kandungnya.

Lisa bisa merasakan atmosfer ruangan berubah saat kehadiran mereka disadari.

Nyonya Angelina menurunkan cangkir tehnya dengan perlahan, menatap Javier tajam sebelum pandangannya beralih kepada Lisa. Sebuah senyum tipis, tak ramah, menghiasi bibir merahnya.

"Javier," sapa Angelina, nadanya halus tapi penuh pengendalian.

"Akhirnya kau sempat datang juga ke rumah ini. Sudah berapa lama sejak terakhir kali kita duduk bersama di ruangan ini?"

"Beberapa tahun terakhir tidak mengizinkan banyak hal untuk dibicarakan," jawab Javier tenang. "Tapi kali ini, aku datang membawa kabar penting."

Angelina menautkan jemarinya, menatap Javier penuh harap... lalu pandangannya melirik ke arah Lisa.

"Dan wanita ini? Kau membawanya karena...?"

Javier mengangkat dagunya sedikit. "Perkenalkan. Ini istriku, Lisa."

Keheningan menegang.

Adam tampak terkejut, sementara Angelina menahan tawa kering yang nyaris keluar dari tenggorokannya.

"Istrimu?" ulangnya pelan. "Oh, Javier... Kau pasti bercanda. Kapan kau menikah? Dan—dengan siapa sebenarnya dia?"

Lisa menahan napas. Ia tahu ini akan terjadi, tapi tidak menyangka akan secepat dan sekeras ini.

Javier menjawab dengan mantap, "Kami menikah beberapa bulan lalu. Pernikahan resmi, sah secara hukum dan agama. Dokumennya lengkap, bisa kau periksa."

Angelina menatap Lisa, matanya menyipit. "Menikah... tanpa mengundang keluarga. Tanpa kabar. Tiba-tiba muncul dan menyebut wanita ini istrimu. Kau yakin ini bukan hanya permainan, Javier?"

"Aku tidak bermain, Angelina," balas Javier dingin.

"Dan alasan aku datang hari ini adalah untuk menyampaikan bahwa sebagai anak sah dari mendiang Ayah, aku dan istriku, sebagai pendamping sahku—memiliki hak atas warisan yang ditinggalkan. Termasuk saham utama di Maxim Group."

Adam menggertakkan rahangnya. "Kau baru muncul setelah bertahun-tahun, lalu langsung bicara soal warisan? Terlalu nyaman hidup di luar sana, ya?"

"Aku memilih menjauh karena alasan yang sangat jelas, Adam," ujar Javier sambil menatap lurus.

"Tapi jangan salah. Keberadaanku tetap sah. Dan sekarang, sebagai pewaris sah dari garis ayahku, aku berhak menyatakan posisi itu."

Angelina berdiri, perlahan. Sosoknya masih anggun, tapi kini ada kemarahan dan kegelisahan yang tersembunyi di balik setiap kata.

"Dan kami seharusnya percaya begitu saja pada wanita yang tak jelas asal-usulnya ini? Siapa dia, Javier? Dari keluarga mana? Kau tahu ayahmu dulu ingin kau menikahi Jesika—putri dari partner bisnisnya. Bukan... ini."

Lisa menunduk sejenak, tapi lalu menatap Angelina dengan keberanian yang perlahan tumbuh.

“Maaf, Nyonya. Saya mungkin bukan siapa-siapa di mata Anda. Tapi saya bukan wanita tak jelas. Saya hanya mencintai pria yang kini jadi suami saya. Saya tidak minta diterima... tapi saya minta dihormati.”

Angelina tertawa kecil. “Cinta? Astaga, sayang... Kau tidak tahu keluarga macam apa yang sedang kau hadapi.”

"Aku tahu cukup," sela Lisa dengan suara tenang namun tegas.

Javier menoleh cepat pada Lisa, sedikit terkejut, tapi kemudian ada binar kekaguman kecil di matanya. Ia menggenggam tangan Lisa lebih erat.

Angelina menarik napas panjang, lalu menoleh pada Adam. “Hubungi pengacara. Aku ingin semua dokumen mereka diperiksa. Pernikahan ini... terasa mencurigakan. Terlalu tiba-tiba.”

"Silakan," kata Javier. "Semua dokumen kami sah. Dan jangan lupa, aku masih menyimpan surat wasiat terakhir ayah. Yang hanya akan terbuka jika aku... menikah."

Adam mendekat, nadanya tajam. "Kau merencanakan semua ini, ya? Menikah cepat hanya agar bisa klaim warisan?"

Javier melirik Adam dengan dingin. “Kalau itu rencanaku, seharusnya aku sudah lakukan sejak lama. Tapi aku tidak pernah tertarik pada uang sampai kau dan ibumu mencoba mengambil semua yang menjadi hak keluarga ayahku."

Angelina mengetuk-ngetuk ujung mejanya, tajam. “Tunggu sampai Jesika tahu soal ini. Dia akan sangat kecewa.”

Lisa mengernyit. “Jesika?”

“Calon menantu yang seharusnya kami terima. Wanita dengan latar belakang yang tepat. Nama baik. Reputasi. Dan... loyal pada keluarga ini.”

Lisa tersenyum tipis. “Reputasi bisa dipoles. Tapi kesetiaan tak bisa dipaksakan.”

Angelina mendengus, dan Javier langsung menarik Lisa pelan. “Kami sudah cukup bicara. Kami pamit.”

Angelina hanya menatap kepergian mereka dengan mata menyala, sebelum berbalik ke Adam dan berkata dingin,

"Bersiaplah. Kita tidak boleh kalah. Bukan dari dia. Dan terutama... bukan dari wanita itu.”

.

Lisa baru saja menarik pintu mobil ketika suara hak sepatu menghentak lantai batu marmer halaman rumah Maxim menggema tajam.

"Javier!"

Lisa dan Javier sontak menoleh. Sosok Keyra melangkah cepat, rambut panjangnya tergerai dan wajahnya memerah oleh amarah yang tak lagi bisa disembunyikan. Gaun merah darah yang dikenakannya membuat penampilannya mencolok di bawah cahaya senja.

Lisa langsung merasakan tengkuknya menegang. Javier, tanpa mengucap sepatah kata pun, refleks memposisikan diri di antara Lisa dan Keyra.

"Aku baru dengar dari Mama," ujar Keyra nyaring, nadanya menggema di halaman luas itu. “Kau membawa wanita itu ke rumah? Ke keluarga kita? Dan... memperkenalkannya sebagai istri?”

“Cukup, Keyra,” ucap Javier datar, tanpa ekspresi. “Ini bukan tempat atau waktunya.”

“Bukan tempat? Kau pikir aku bisa diam saja setelah semua ini?” Keyra melangkah lebih dekat, menatap Javier dengan mata penuh luka dan amarah yang nyaris menyentuh kegilaan.

“Aku yang selalu ada saat mereka meninggalkanmu. Aku yang selalu menunggu di belakangmu. Dan sekarang kau pilih dia?”

Lisa berusaha menahan napas. Tak ingin ikut campur. Tapi matanya bertemu dengan mata Keyra yang tajam dan menyala.

“Kau bukan bagian dari keluarga ini!” desis Keyra pada Lisa. “Kau cuma... pendatang yang memanfaatkan keadaan. Kau pikir hanya karena kau menikah dengannya, kau bisa punya semuanya? Warisan? Nama keluarga ini? Cinta Javier?”

Lisa menatap Keyra dengan tenang, meski jantungnya berdebar keras. Tapi sebelum ia membuka mulut, Javier angkat bicara.

“Keyra!” suaranya keras dan menggelegar, membuat Keyra sedikit terkejut. “Cinta? Kau bahkan tidak mengerti arti kata itu. Yang kau punya bukan cinta, tapi obsesi.”

Wajah Keyra memucat. “Aku mencintaimu, Javier... sejak dulu. Kau tahu itu. Tapi kau selalu pura-pura tidak tahu.”

“Aku tidak pura-pura,” ujar Javier lirih namun mantap.

“Aku memang tidak pernah melihatmu seperti itu. Karena kau adalah adik tiriku, Keyra. Dan aku... tak pernah bisa mencintaimu lebih dari itu.”

Keyra menggeleng pelan. “Dia merusak semuanya.”

Lisa, yang dari tadi diam, akhirnya bersuara. “Keyra, aku tidak datang ke hidupnya untuk merebut apa pun.

Bahkan... aku sendiri tidak yakin dia benar-benar memilihku. Tapi aku juga tidak akan lari hanya karena kamu membenciku.”

Keyra menatap Lisa tajam, seolah ingin mencakar wajahnya di tempat.

“Lalu bersiaplah,” bisiknya tajam, penuh dendam.

"Karena aku akan membuat hidupmu di neraka ini... benar-benar jadi neraka.”

"Kalau itu ancaman..." potong Javier cepat, "Maka aku pastikan kamu akan berurusan denganku lebih dulu."

Keyra terkekeh pelan, lalu menatap Lisa untuk terakhir kalinya dengan pandangan membunuh.

“Aku akan buktikan kalau semua ini hanya sementara. Kau hanya bayangan, Lisa. Yang akan segera menghilang.”

Dengan gerakan penuh emosi, Keyra berbalik dan pergi dengan langkah cepat, meninggalkan aroma parfum yang tajam dan hawa penuh racun di belakangnya.

Lisa perlahan duduk di dalam mobil, napasnya berat.

Javier menyusul dan duduk di sampingnya. Tak ada kata yang diucapkan di antara mereka selama beberapa detik, sampai akhirnya Javier meraih tangan Lisa dan menggenggamnya dengan kuat.

“Aku minta maaf,” katanya pelan. “Aku benar-benar minta maaf kau harus melihat semua ini.”

Lisa hanya menatap ke depan. “Aku tidak butuh permintaan maaf. Aku butuh kejujuran.”

Dan untuk pertama kalinya malam itu, Javier tidak bisa langsung menjawab.

,

...----------------...

1
Reaz
/CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy/
yuniati sri
saya sangat mengapresiasi tulisan anda sangat berkesan
yuniati sri: lanjut thor, semangat 45
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!