Shen Xinyi rela mengorbankan seluruh harta dan keluarganya demi membantu pangeran ke-5 untuk mendapatkan posisi "Putra Mahkota" dan menjadi "Kaisar", setelah berhasil menjadi Kaisar ia tak pernah menyangka bahwa ternyata selama ini Pangeran ke-5 telah menjalin hubungan terlarang dengan anak haram keluarga Shen. Setelah membantai habis keluarga Shen dengan alasan pemberontakan, pada akhirnya Shen Xinyi tak dapat lari dari takdirnya. Ia tewas dengan cara yang mengerikan sehari sebelum pesta pernikahannya, namun siapa yang dapat mengira? Begitu ia membuka kembali matanya, Shen Xinyi kembali ke 5 tahun yang lalu. Sebelum tragedi mengerikan itu terjadi, kini ia berjanji akan membuat mereka semua membayar harga atas apa yang telah mereka lakukan.
"Aku kembali, dendam ini akan ku hitung satu-persatu!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SYF, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
"Tidak apa-apa adik, biarkan Li Mei yang melakukannya sendiri. Jika kamu ikut mengangkat barang-barang milikku mungkin barang-barang itu akan langsung rusak." ujar Shen Xinyi sembari tersenyum ke arah adiknya itu, melihat senyuman Shen Xinyi entah kenapa membuat Shen Yijing kesal. Ia mengepalkan tangan erat namun tetap berusaha tersenyum agar tidak dicurigai oleh Shen Xinyi.
"Baiklah jika memang seperti itu, aku harap semuanya lancar ya kak." Shen Yijing tersenyum kemudian melangkahkan kakinya melewati Li Mei dan menyenggol Li Mei dengan bahunya.
Brukh
Tubuh Li Mei langsung kehilangan keseimbangan, ia kemudian terjatuh ke tanah dan meringis kesakitan. Dengan cepat Shen Xinyi langsung menolong Li Mei, sementara Shen Yijing sudah menjauh dari mereka.
"Li Mei kau baik-baik saja?" tanya Shen Xinyi cemas.
"Saya baik-baik saja Nona, namun barang-barang anda semuanya jatuh ke tanah. Saya takut ada yang pecah atau hancur." jawab Li Mei dengan suara yang rendah, kedua matanya tertuju ke arah kotak-kotak yang kini ada di atas tanah. Semuanya berantakan, entah bagaimana keadaan barang-barang yang ada di dalamnya.
"Hah! Barang-barang itu masih bisa dibeli, namun dirimulah yang lebih penting. Biarlah barang-barang itu berada di tanah, yang penting kamu tidak apa-apa." jelas Shen Xinyi sambil memungut beberapa kotak yang ada di sekitar kakinya, ia kemudian membuka kotak tersebut kemudian menghela nafas lega. Li Mei kebingungan melihat ekspresi nonanya namun ia juga senang karena itu artinya benda yang paling berharga masih utuh.
"Fyuh, syukurlah hadiah untuk ibu, ayah, dan Junwei masih utuh." Shen Xinyi kemudian membawa kotak-kotak tersebut ke dekat gerbang dan meminta pelayan untuk membawa kotak tersebut masuk ke dalam. Sementara itu, Shen Xinyi dengan hati-hati memapah Li Mei masuk ke dalam kediaman Shen.
Di dalam kediaman...
Saat sedang berjalan menuju paviliunnya Li Mei tidak sengaja bertemu dengan selir ayahnya, yaitu He Yuying. Begitu melihat Shen Xinyi berada di depannya dengan cepat He Yuying langsung menghampiri Shen Xinyi dan mengajaknya berbicara.
"Putriku, Xinyi! Kebetulan sekali kita bertemu di sini." seru He Yuying dengan perasaan senang dan senyuman di wajahnya, namun senyuman tersebut tidak bertahan lama.
"Maaf, tolong perhatikan aturan keluarga Shen Bibi. Anda harus memanggil saya dengan sebutan Nona Pertama, karena mah bagaimana pun juga saya bukanlah anak anda. Dan keluarga Shen sangat memperhatikan hubungan darah!" Shen Xinyi langsung berjalan melewati He Yuying dengan wajah yang datar dan tatapan mata yang tajam, sementara itu He Yuying dan Li Mei keduanya membelalakkan mata mereka. Mereka sangat terkejut dengan reaksi yang ditunjukkan oleh Shen Xinyi, ini adalah pertama kalinya mereka melihat Shen Xinyi bersikap dingin kepada He Yuying.
"Apa-apaan jalang kecil ini? Bagaimana bisa dia mengatakan hal demikian? Apakah dia ingin memutuskan hubungan ibu dan anak denganku? Ah! Tidak-tidak, Pokoknya tidak boleh! Jika itu sampai terjadi maka pengaruhku di kediaman Jenderal akan berkurang atau bahkan yang lebih buruknya adalah hilang!" batin He Yuying panik.
"He Yuying, ini belum seberapa dengan apa yang akan aku lakukan nanti. Tunggu saja, ini baru pembuka." batin Shen Xinyi senang, ia sangat senang saat melihat ekspresi bingung dan panik yang terpampang jelas di wajah He Yuying.
Paviliun Utama
Kini Shen Xinyi sedang berkumpul bersama keluarganya, sedangkan Li Mei ia suruh untuk mengobati luka pada sikunya. Mereka semua bercanda dan tertawa dengan riang gembira, kebahagiaan terpancar dari wajah mereka berempat sampai pada akhirnya datanglah Pangeran kelima sambil membawa titah Kaisar. Dengan cepat seluruh anggota inti keluarga Shen langsung berlutut dan bersiap untuk mendengar titah, setelah melihat semua keluarga inti Shen sudah berlutut dengan tegas Tang Jiale langsung membaca titah Kaisar yang ia bawa dengan lantang dan jelas.
"Jenderal Shen, aku sangat berterima kasih atas pengorbananmu untuk negara ini. Oleh karena itu, untuk menghormati pengorbananmu aku berniat untuk mengundang putrimu yaitu Shen Xinyi untuk datang ke Istana besok." setelah selesai membacakan titah kaisar dengan cepat Tang Jiale langsung membuka mulutnya dan mencoba untuk membujuk Shen Xinyi untuk membawa Shen Yijing ke Istana besok.
"Maaf, sebenarnya kenapa harus saya yang melakukannya? Kenapa tidak anda saja yang melakukannya? Wewenang anda pasti lebih besar daripada saya, apalagi anda adalah pangeran kekaisaran." tolak Shen Xinyi dengan halus namun tegas, mendengar jawaban yang keluar dari mulut Shen Xinyi membuat Tang Jiale sangat marah.
"Bagaimana bisa kamu mengatakan hal yang semacam itu?! Mana mungkin aku asal membawa seseorang masuk ke dalam istana tanpa sepertujuan ayahanda?!" bentak Tang Jiale kesal, bukannya menjadi takut Shen Xinyi malah tertawa ia benar-benar tak menyangka bahwa di dunia ini ada orang yang sebodoh Tang Jiale.
"Saya mengatakan ini karena anda yang menyuruh saya untuk membawa Shen Yijing, padahal saya sama sekali tidak mau membawanya ke sana. Akan lebih baik jika saya membawa adik kandung saya yaitu Shen Junwei karena ini akan membantu masa depannya." ujar Shen Xinyi tenang.
"Kakak! Apa maksudnya itu?! Jadi kamu ingin membuang ku?" teriak Shen Yijing yang dari tadi sudah berdiri di dekat pintu masuk Paviliun, ia keluar dari tempat persembunyiannya karena tidak terima dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Shen Xinyi.
"Aiya~ apakah yang aku katakan salah? Adikku memang Shen Junwei, kamu hanyalah anak haram keluarga Shen. Ah... Tunggu, siapa yang tahu kamu bahkan tidak memiliki darah keluarga Shen yang mengalir di dalam dirimu ini." seru Shen Xinyi sambil menunjuk Shen Yijing dengan jari telunjuknya.
Mendengar jawaban Shen Xinyi membuat Shen Yijing malu, wajahnya langsung memerah Semerah tomat. Ia langsung melihat sekeliling guna mencari bantuan, dirinya tidak bisa menahan semua rasa malu ini sendirian. Setelah memperhatikan semua orang yang berada di paviliun tersebut akhirnya ia tak punya pilihan lain selain meminta bantuan kepada Pangeran kelima atau lebih tepatnya Tang Jiale.
"Yang Mulia! Tolong saya, apa yang saya katakan tidak sepenuhnya salah kan?" seru Shen Yijing sambil memasang wajah yang memelas. Melihat situasi ini membuat Tang Jie berpikir 2 kali sebelum memihak kepada Shen Yijing, ia tahu betul bahwa situasi saat ini benar-benar tidak menguntungkan dirinya. Oleh karena itu, Tang Jiale langsung membuang muka dan menyalahkan Shen Yijing karena terlalu memaksa. Mengetahui tak ada satupun orang yang membelanya di tempat itu membuat Shen Yijing bertambah malu dan tak punya pilihan lain selain berlari keluar dari Paviliun utama.
tunggu update nya ya😍