Jingga pikir hidupnya sudah begitu sempurna dengan kebahagiaan. Menikah dengan pria yang sangat dicintainya dan memiliki seorang putri cantik berusia dua tahun.
Namun semua kebahagiaan itu seketika lenyap, saat mengetahui suaminya berselingkuh dengan sepupunya sendiri. Apalagi saat sang suami mengatakan jika selama ini pria itu mencintai wanita tersebut, dan menikah dengannya hanya karena membalas kebaikan kedua orang tua Jingga yang sudah mengangkatnya sebagai anak.
Jingga yang merasa hancur karena kebahagiaan yang selama ini dirasakannya ternyata semu, mendapatkan kesempatan kedua untuk mengulang hidupnya saat sebuah mobil menabraknya.
Jingga pun akhirnya kembali ke masa lalu di mana pernikahan itu belum terjadi. Apa yang akan dilakukan Jingga selanjutnya? Apakah dia akan tetap menikah dengan Bayu setelah pengkhianatan yang dilakukan pria itu. Ataukah Jingga akan membalas perbuatan mereka, dan melepas suaminya yang berarti putri kecilnya pun akan hilang tak pernah dilahirkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
Jingga yang terus menatap Amanda, baru mengalihkan tatapannya saat mendengar suara Bayu.
"Jadilah diri sendiri, jangan mengikuti apa yang orang lain kenakan karena apa yang terlihat bagus di orang lain belum tentu bagus untukmu."
Semua orang yang ada di ruangan tersebut sontak menatap Bayu, tidak terkecuali Jingga yang semakin emosi mendengar ucapan Bayu yang begitu tajam.
"Lagi pula kau tidak pantas berpakaian seperti itu ke kampus."
"Bayu..." Anindita yang sejak tadi diam kini memberi isyarat pada putra angkatnya agar berhenti mengusili Jingga. Karena Anin merasa hari ini mood putrinya sedang tidak baik, terlihat dari sikap Jingga yang berbeda dari biasanya.
"Biarkan saja, Bu. Lagi pula apa yang dikatakan Kak Bayu memang benar, aku harus menjadi diri sendiri tidak meniru orang lain," ucap Jingga tersenyum dengan menahan diri untuk tidak mengumpat pada pria brengsek itu yang sejak tadi memancing amarahnya. "Tapi Kak, aku mengenakan pakaian ini bukan untuk pergi ke kampus."
"Loh memangnya kau mau kemana?" sahut Adam dengan bingung.
"Hari ini aku ingin pergi jalan-jalan. Bolehkan Ayah, Bu?" tanya Jingga pada kedua orang tuanya. Karena hari ini ia ingin menjalankan misinya untuk mencari tahu kenapa bisa kembali ke masa lalu tepat setahun sebelum menikah dengan Bayu.
Adam terdiam sesaat lalu menganggukkan kepalanya. "Kau mau pergi kemana? Nanti Bayu yang akan mengantarmu."
Jingga dengan cepat menggelengkan kepalanya. "Aku ingin pergi sendiri."
Semua orang yang ada di ruangan tersebut langsung menatap Jingga dengan bingung, karena tidak biasanya wanita itu menolak untuk diantar oleh Bayu. Sesuatu hal yang terbilang aneh, mengingat Jingga yang biasanya selalu menempel dan memaksa Bayu untuk mengikuti kemanapun wanita itu pergi.
"Kenapa kalian diam? Apa ada yang salah dengan ucapanku?"
"Tidak sayang, hanya saja biasanya kau tidak akan menolak untuk diantar kakakmu," jawab Anindita dengan mengusap rambut putrinya.
"Itu kan biasanya, tapi mulai sekarang aku ingin merubah kebiasaanku."
Apa yang diucapkan Jingga tentu saja membuat seluruh keluarganya saling menatap dengan bingung. Hingga sarapan pagi selesai mereka memilih diam tidak mempertanyakan perubahan yang terjadi pada diri Jingga.
*
*
"Yakin kau ingin turun di sini?" tanya Amanda saat Jingga meminta pada Bayu untuk menghentikan mobil di pinggir jalan di tengah kota.
Posisinya yang duduk di belakang memudahkan Amanda untuk menatap pada Jingga dan Bayu yang sejak tadi diam disepanjang jalan.
Jingga menganggukkan kepalanya lalu membuka sabuk pengaman hendak turun dari dalam mobil, namun terhenti saat tangannya ditahan oleh sosok yang duduk di sampingnya.
"Nanti pulangnya sendiri! Jangan menghubungi aku hanya untuk meminta dijemput!" ucap Bayu dengan raut datarnya.
Jingga mendengus kesal dengan menghempaskan tangan Bayu, lalu turun dari dalam mobil.
"Kakak tenang saja, mulai saat ini aku tidak akan lagi menyusahkanmu," ketus Jingga sembari menutup pintu mobil dengan kasar, dan berlalu pergi dari tempat tersebut tanpa mempedulikan Amanda yang memanggil namanya.
Oh my God, jangankan meminta untuk dijemput oleh mereka. Bahkan tadi saja ia terpaksa ikut mobil Bayu karena Ibu Anin yang memintanya.
"Bayu brengsek!" umpat Jingga dengan berteriak setelah sampai di sebuah taman. "Akan aku tunjukkan, Jingga yang sekarang bukanlah Jingga yang dulu yang selalu mengemis cinta dan perhatianmu," teriaknya kembali sembari duduk di salah satu kursi yang ada di taman tersebut.
"Hei.. suara teriakanmu itu cempreng sekali!"
Jingga yang terkejut mendengar suara yang berasal dari belakangnya, langsung menoleh pada sosok tersebut dengan tatapan tak percaya.
"Kau...?"
...🍃🍃🍃...
...Halo semuanya 🤗 Mom mau mengumumkan pemenang Giveaway Kesempatan Kedua, dan nama-nama pemenangnya ada dibawah ini👇...
...Selamat untuk para pemenang 🥳 kalian bisa dm alamat dan no hp kalian ke Ig mom_tree_17. Bagi yang belum beruntung bisa ikutan giveaway selanjutnya. Dan untuk semua novel yang masih on going satu persatu mom akan up meskipun tidak bisa rutin alias slow update 🙏. Sekian informasi dari Mommy, salam hangat dan peluk online dari jauh 😘...
...Note ~ untuk ongkir ditanggung oleh pemenang....
ayo donk up lagi🥺🥺
up lagi dong/Sob//Sob/
Ini kan cerita fiksi ya nyambung2 aja