Kamu punya pengalaman unik bersama pasangan yang dingin? Katanya, bisa mengakibatkan pilek setiap hari, loh.
Duh, kalau hidung yang pilek boleh lah minum obat, tapi, kalau hati yang terus merasa terabaikan bagaimana?
Yuk, simak kisah Jedar (Jeje dan Darren) dalam menjalani kisah cintanya yang begitu menggemaskan.
Jika suka jangan lupa untuk like dan komen di setiap bab, saranghaeyo 💙
Jangan lupa untuk rate Bintang
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mala Cyphierily BHae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku Terluka
Darren memutar otaknya, ia mencari jawaban yang tepat dan Darren mengatakan, "Sekarang, aku sering sibuk denganmu dan banyak pekerjaan yang tertunda, aku harus menyelesaikannya di rumah."
Mendengar itu Jeje merasa sedikit bersalah dan Jeje pun meminta maaf.
Darren menjawab dengan tersenyum, Lalu, Darren mengembalikan ponsel Jeje dan Darren tidak lagi melihat fotonya sebagai wallpaper, sementara Darren, ia masih menggunakan foto Jeje dan Jeje tersenyum, ia segera mengganti wallpaper itu lagi.
"Je," lirih Darren dan Jeje menoleh, "Iya?" jawabnya.
"Jangan berpikiran yang macam-macam, itu hanya membuatmu terluka, kita jalani apa adanya," ucap Darren dan Jeje mengangguk.
Beberapa bulan telah berlalu, sekarang, Darren dan Jeje sudah semakin dekat, bahkan Jeje juga selalu memahami sikap dingin Darren.
Tiba waktunya Darren mengajak Jeje ke sebuah pesta pernikahan, pesta pernikahan Dandi dan Jeje sedang ada di salon, ditemani Darren.
Darren menunggu dengan memainkan ponselnya, ia bermain game online.
Dan Jeje yang sedang dirias itu merasa gugup dan hatinya begitu berdebar, Jeje memperhatikan penampilannya, ini adalah pertama kalinya Jeje memakai gaun tanpa lengan dengan tali kecil di bahunya.
Setelah hampir satu jam menunggu, sekarang, Darren dibuat terpesona oleh penampilan Jeje.
"Kamu cantik," puji Darren dan Jeje bersemu merah, ia tersenyum dan Jeje semakin cantik dengan set perhiasan yang melekat di leher, telinga dan pergelangan tangan.
"Ini semua terlalu bagus untukku, aku tidak pernah bermimpi seperti ini, aku merasa merepotkan," ujar Jeje seraya memperhatikan gelang tangannya yang begitu simpel terkesan mewah, itu semua adalah pemberian Darren.
"Tidak, ini semua cocok untukmu, membuatmu terlihat semakin cantik," jawab Darren.
Mendengar kata cantik, Jeje pun merangkum wajahnya yang terasa panas dan Jeje segera melingkarkan lengannya di lengan Darren.
Pasangan itu terlihat serasi dengan Darren yang mengenakan jas berwarna senada dengan gaun Jeje yang berwarna biru tua.
Darren pun membayar biaya salon. Setelah itu, keduanya segera bergegas ke acara pesta tersebut yang di selenggarakan di hotel berbintang.
"Di hotel, pesta mewah, astaga, aku seperti cinderela," batin Jeje, gadis itu mengatur nafasnya dan berusaha sebisa mungkin untuk bisa membaur dan tidak membuat malu Darren.
Sekarang, Darren dan Jeje sudah sampai dan keduanya berjalan beriringan, tak sengaja tangan Jeje harus menabrak tangan gadis lain saat akan berjalan melewatinya dan membuat gelangnya saling tertaut dengan gelang gadis tersebut.
Jeje meminta maaf, ia menghentikan langkah kakinya dan berusaha melepaskan gelang yang saling tertaut itu, Jeje memperhatikan gelangnya dan gelang itu terlihat mirip dengan miliknya.
Sementara Darren, ia terdiam setelah melihat siapa gadis itu, begitu juga dengan gadis tersebut dan tanpa Jeje sadari kalau gadis itu adalah Rossi.
Rossi yang melihat kedekatan keduanya itu tak menunjukkan ekspresi apapun.
Setelah gelang itu berhasil terlepas, Jeje kembali melingkarkan lengannya di lengan Darren dan Jeje mengajaknya untuk melanjutkan langkah.
Sementara gadis itu, ia masih terdiam dan sampai seseorang menegurnya, "Mbaknya kalau mau bengong jangan di tengah jalan."
Mendengar itu, Rossi pun mengedipkan matanya, ia tersadar dengan apa yang dilihatnya tadi.
Jantungnya seolah berhenti saat melihat Darren dan hatinya terasa sangat nyeri saat ada gadis lain yang melingkarkan lengannya di lengan Darren.
Rossi mencoba tegar dan ia segera masuk. Di dalam, Rossi tak menunjukkan betapa sesaknya sang hati.
Rossi berjalan melewati Darren dan Jeje, ia tersenyum dan terus melangkah, lalu, setibanya Rossi di depan Dandi, ia segera memeluknya, Rossi menangis seolah terharu dengan pernikahan Kakak angkatnya, padahal itu adalah kesempatan Rossi untuk menangis dengan alasan yang jelas.
Lalu, Dandi yang mendapatkan tatapan dari pengantinnya itu segera mengenalkan Rossi.
Dan di meja lain, ada Sam dan juga Vio yang memperhatikan, Vio memakan buah yang ada di piringnya seraya menatap Rossi, Darren, lalu, Jeje.
"Astaga, pemandangan apa ini?" tanya Viona dalam hati, lalu, Viona yang kembali menatap Rossi itu merasa kalau Rossi menyembunyikan luka di balik senyumnya yang manis.
Setelah itu, Darren bergabung dengan meja Sam dan Viona. "Maaf, kami terlambat," kata Darren, lalu, Jeje mengangguk pada Sam dan Viona.
Sam dan Viona pun menyuruhnya untuk duduk. Darren yang baru menempelkan bokongnya ke kursi itu harus segera bangun, ia ingin ke toilet.
Padahal, kenyataannya, Darren menyusul Rossi yang terlihat juga berjalan ke arah toilet.
Vio dan Sam saling menatap, lalu, Sam tersenyum, ia memuji istrinya yang sangat cantik. "Sayang, kamu selalu cantik," ucapnya seraya merapikan anak rambut Vio dan Vio tersenyum.
Melihat itu, Jeje menjadi sungkan, ia ingin menyusul Darren dan karena tidak mau pergi sendiri, Jeje pun tetap duduk.
"Jagan gelisah, Je. Dia memang selalu gombal," kata Viona pada Jeje dan Jeje tersenyum.
****
Di depan toilet, Darren menarik lengan Rossi dari belakang dan Rossi yang terkejut itu segera mengibaskan tangannya.
Rossi menatapnya, begitu juga dengan Darren.
"Apa kamu sudah tidak mengenaliku?" tanya Darren.
"Kamu bersama dia, aku tidak mau dia terluka karena aku," jawab Rossi dan Darren berdecak, ia merasa sangat sebal dengan gadis yang saat ini ada di depannya karena ia tak menyapanya saat di depan tadi, tapi malah seolah tidak mengenal.
"Kenapa harus terluka kalau diantara kita tidak ada hubungan apapun?" tanya Darren, setelah mengatakan itu, ia pergi meninggalkan Rossi yang terdiam.
Apa yang Darren katakan memang benar, tidak ada hubungan apapun, lalu, kenapa Jeje harus terluka.
Sementara itu, Darren keluar dari hotel, ia membeli rokok di minimarket terdekat, ia segera menyulut rokok itu dan menghisapnya dalam.
Tidak sampai habis karena ponselnya segera berdering, Jeje yang menghubunginya.
Darren yang sedang tidak karuan itu membuang begitu saja sisa rokoknya, lalu, Darren berjalan dengan cepat untuk kembali ke hotel.
Di hotel, Darren harus melihat kalau ternyata Rossi sudah bergabung di meja Viona bersama dengan yang lain.
"Entah, apa maumu, Ross!" geram Darren, setelah itu, Darren yang merasa kesal dengannya pun menunjukkan sisi romantisnya pada Jeje.
Darren datang dengan tidak lupa mengusap punggung Jeje dan Jeje tersenyum yang dipaksakan.
"Maaf, tadi aku harus menerima panggilan," kata Darren dan Jeje mengangguk.
Setelah itu, Darren pun kembali duduk, ia menggenggam tangan Jeje yang ada di atas meja dan Rossi seolah tak melihatnya walau sebenarnya hatinya sangat terluka.
Rossi mengalihkan perhatiannya dengan menanyakan kabar Lovely pada Viona dan Vio menjawab kalau putrinya sudah semakin pintar.
Dan Jeje yang sudah mengetahui siapa gadis itu pun memilih untuk diam, ia benar-benar insecure jika harus dibandingkan dengannya.
Dan karena di meja itu ada dua gadis yang menginginkan Darren, itu membuat suasana terkesan kaku.
Jeje pun bangun dari duduk dan Darren bertanya, "Mau kemana?"
"Aku mau ke toilet," jawab Jeje dan Darren mengangguk. Sekarang, Jeje sedang menatap dirinya di cermin besar yang ada di toilet..
"Aku cantik, kenapa harus minder?" tanyanya pada diri sendiri.
Dan tak terasa air mata menetes begitu saja, Jeje pun segera menghapusnya. "Astaga, kenapa aku sangat cengeng!" kata Jeje seraya mengambil tisu yang tersedia.
"Kamu tidak cengeng, itu wajar sebagai seorang wanita," ucap seseorang dan Jeje sangat mengenali suara itu, Jeje pun melihat ke arah cermin sehingga terlihat siapa yang menyusulnya.
Kira-kira siapa, ya?
Dukung authornya, ya. Dengan like dan komen, jangan lupa difavoritkan juga, ya.
Yang baik hati boleh kasih bintang lima dan vote/giftnya. Terima kasih yang sudah mendukung.
Ilihhh aki" menganggu aja .. orang yg mau merasakan gejolak yg selama setahun lebih ngk dirasakan....
sabar. derren tuh Jeje udah kasih kode bt nanti malamm pasti di servis dg Baik dahh😂😂😂😂
lahhh udah tamat .... blm puas sihh episode derren Jeje tp ... ok lahhh..semangat berkarya Othorrrr....❤️❤️❤️❤️