MENGEJAR CINTA MAS-MAS DINGIN
Assalamu'alaikum, terima kasih banyak bagi pembaca setiaku, semoga kalian tidak ada bosan dalam membaca novel receh saya ini dan saya mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa, semangat terus, ya, sampai tiba di hari yang fitri.
****
Rossi, kepergianmu membuatku sadar tentang apa yang sebenarnya aku rasakan, Rossi... dapatkah kita mengulang semua keindahan, kehangatan dari semua masa lalu manis kita? Lalu, kenapa kamu pergi, Ross? Apakah untuk menghukumku atau menyadarkanku apa arti dirimu?
Aku sudah menyadari saat itu juga, tapi, kenapa kamu belum juga kembali? ~ Darren.
****
Darren, aku pergi karena ingin melupakanmu, tapi, aku tidak yakin karena semakin ku berusaha, aku semakin jatuh terlalu dalam, dalam perasaan yang melukai hatiku yaitu mencintaimu.
Darren, tahukah kamu betapa tersiksanya aku yang selalu berusaha, berusaha melupakanmu, di sini, seorang diri.
Ku berharap, saat pulang nanti, aku tidak lagi berjumpa denganmu jika itu hanya menyakiti perasaanku. Darren, cintamu sangat sulit untuk ku gapai, bagaikan bulan yang merindukan matahari. ~ Rossi
Waktu terus berlalu, setelah kepergian Rossi, Darren menjadi pendiam, ia tak banyak bicara apalagi dengan orang baru, hanya teman-temannya lah yang menghibur saat dirinya mengatakan kalau sangat merindukan Rossi.
Satu tahun kemudian...
Darren, pria dingin yang memilih untuk menyibukkan dirinya dengan bekerja itu sedang meluangkan waktu untuk adik tercintanya, perbedaan keduanya sangat jauh, sehingga banyak orang mengira kalau Lovely adalah putrinya.
Contohnya seperti sekarang ini, Darren mengajak Lovely bermain di taman dekat komplek tempatnya tinggal itu mendapatkan perhatian dari ibu-ibu yang juga sedang mengajak anak-anaknya bermain.
Terlihat, Darren sedang berada di jarak cukup jauh yaitu dua meter dari Lovely berdiri, Lovely yang berusia 1 tahun lebih itu masih belajar berjalan.
Lalu, ada seorang ibu yang memuji Darren sebagai Ayah idaman.
"Wah, Masnya Ayah idaman sekali, ya," pujinya dan tentu saja, Darren tidak senang mendengar pujian itu. Darren menjawab, "Dia adik saya."
Setelah itu, Darren segera menggendong Lovely, ia membawa Lovely ke mall, ke tempat Ibunya berada.
Ya, Viona melebarkan sayapnya, ia membuka toko di mall itu, tentu saja itu semua dukungan dari Sam.
"Aku harus pergi," ucap Darren pada Viona seraya memberikan Lovely padanya.
Tetapi, Lovely yang lengket dengan kakak tampannya itu tak mau lepas. Lovely menempel di lengannya.
Darren tersenyum melihat itu dan Darren membuat perjanjian dengan adik kecilnya, "Kita makan dulu, mau? Tapi, setelah makan, Lovely sama Mami, ya. Kakak harus kembali bekerja."
Lovely yang menempel di lengannya itu mengangguk. "Aku ajak dia makan dulu," kata Darren pada Viona dan Viona mengangguk.
"Mereka lucu juga," batin Viona, setelah itu, Viona kembali ke toko, ia membantu customer memilih dengan sesuai yang dibutuhkan.
Dan Darren pun membawa Lovely untuk makan di salah satu restoran dekat toko Viona.
Di sana, Darren yang pergi hanya berdua dengan Lovely itu mendapatkan perhatian dari gadis-gadis dan wanita muda.
Salah satu dari mereka ada yang nekat mendekat, memberanikan diri untuk ikut bergabung.
"Halo, cantik. Di mana Ibumu? Boleh Tante ikut bergabung?" tanya wanita yang berpakaian seksi, ia mengira kalau Darren adalah duda muda dan dirinya ingin mendaftarkan dirinya untuk menjadi ibu sambung.
Dan Darren menatapnya datar, mendapatkan tatapan seperti itu, wanita itu pun bangun, ia merinding sampai bulu halusnya itu berdiri.
"Astaga, dia manusia atau vampir? Kok dingin sampai merinding, pantes saja jadi duda, padahal masih muda," gumam wanita itu seraya terus berjalan.
Darren hanya menarik nafas, lalu, seraya menunggu pesanannya datang, Darren mengambil ponselnya dan saat itu juga Lovely turun dari duduknya, gadis kecil berkuncir dua yang belum begitu pandai berjalan itu melihat eskalator dan mulai penasaran.
Beruntungnya Lovely karena ada gadis muda yang menggendong ransel segera menggendongnya.
"Adik kecil, di mana Papa dan Mamamu?" tanya gadis itu dan Lovely yang tidak mengenal pun meronta, ia meminta turun dan karena itu mereka dihampiri oleh satpam.
Gadis itu dikira telah menculik Lovely.
"Tidak, aku bukan penculik, Pak satpam bisa lihat dari kamera pengawas kalau saya hanya menolongnya," ujar gadis itu yang belum di ketahui namanya.
Lalu, teman si gadis itu pun membela, "Ya, benar. Kami melihat adik kecil ini hampir naik ke eskalator dan tanpa orang tua."
Untuk membuktikan, satpam pun membawa dua gadis itu untuk ke pos satpam.
Dan belum sampai, mereka berpapasan dengan Darren yang panik, Darren yang melihat Lovely dalam gendongan orang asing itu segera mengambilnya.
"Lovely, kamu kemana, sayang?" peluk Darren, ia sangat khawatir, takut tidak akan menemukan adiknya lagi.
"Punya anak dijaga, dong!" kesal di gadis itu dan Darren yang matanya sudah basah itu menatapnya.
"Terima kasih," ucap Darren dan Darren yang berbalik badan itu ditahan oleh satpam.
"Maaf, anda siapanya?"
"Saya kakaknya," jawab Darren yang masih memeluk Lovely.
"Hmmm, Bapak jaman sekarang, maunya dipanggil Kakak!" cibir gadis itu seraya bersedekap dada.
"Sudah, sudah... lebih baik kita pergi, ini bukan urusan kita," kata teman gadis itu, lalu, keduanya pun pergi meninggalkan Darren, Lovely dan satpam.
Setelah itu, satpam yang melihat kedekatan Darren dan Lovely pun tak meragukan lagi. "Dijaga anaknya baik-baik, jangan sampai lepas dari pengawasan," kata satpam dan Darren mengangguk.
Setelah itu, Darren mencium gemas pipi Lovely yang gembul.
"Kita batal makan, ya. Karena kamu nakal!" kata Darren, ia mengembalikan Lovely pada Ibunya.
"Maaf, tadi Lovely hampir hilang," kata Darren dan Sam yang sudah berdiri di belakang Darren itu terkejut.
"Apa, hilang?"
Darren, Viona dan Lovely pun melihat kearah Sam.
Darren menggaruk tengkuknya.
"Iya, hampir hilang, bukan hilang," jawab Darren, setelah itu, Darren pamit pada Sam, lalu pada Viona.
Tanpa Darren sadari, ternyata gadis yang menyelamatkan Lovely itu ada di toko Viona dan gadis tersebut mendengar percakapan mereka. "Oh, jadi benar, gadis kecil itu bukan anaknya," gumamnya dalam hati.
****
Di Jepang, Rossi baru saja selesai mandi, ia melihat foto Sarah yang terpajang di meja dan betapa bodohnya Rossi, ia masih menyimpan foto Darren dan foto itu ada di balik foto Sarah.
"Mah, sebentar lagi Ross pulang," kata Rossi seraya mengeringkan rambutnya menggunakan handuk kecil.
Lalu, Rossi membalik foto Sarah sehingga wajah tampan Darren lah yang terlihat.
"Hai, apa kabarmu? Aku baik, oia, hari ini, pekerjaan ku sangat menumpuk, tapi tidak apa, itu sedikit membuatku sibuk, tapi, tetap saja, aku selalu sibuk memikirkanmu!" ucap Rossi yang sedang menyapa foto Darren.
Lalu, Rossi duduk di tepi ranjang, ia mengusap matanya yang basah.
"Sampai kapan, Ross. Ayolah, jangan jadi wanita bodoh!" kata hati Rossi tapi bukan yang paling dalam karena di dalam sana nyatanya, Rossi masih memendam rasa.
"Tunggu aku pulang, Darren! Ku akan membuatmu menyesal!" kata Rossi dan sebenarnya Darren pun sudah menyesali kepergiannya.
Apakah nantinya Darren akan berterus terang pada Rossi?
Bersambung.
Mohon dukungannya berupa like, komen, subscribe dan juga vote/giftnya, ya. Oia, jangan lupa untuk rate bintang lima supaya semangat uppnya. ☺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
𝓐𝔂⃝❥🦋⃟ℛ강𑜑ιᷛαⷷͷᷟˢᶠ︎ᬊ᭄❀🥀⃞
plot twist ini yang aku rasain sekarang 🙃
2023-07-25
1
Ya Allah ngakak, mana ada orang tua jaman sekarang nyuruh anakbya manggil kakak. Bukan papa kalau hot itu bikin seger status ya wkwk
2023-05-07
1
Nona M 𝓐𝔂⃝❥
jauh banget selisih umurnya dengan adiknya...
2023-05-07
1