"Tuhan ... Apakah hamba tidak ditakdirkan bahagia kenapa nasib hamba jadi sengsara seperti ini? Disini hamba kerja m4ti-m4tian, untuk istirahat saja bahkan terbilang hanya punya waktu terbatas, tapi kenapa bisa Ibu hamba berkata semudah itu seolah-olah aku adalah anak yang tak berguna! Ini tidak adil Tuhan ... tidak adil."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Fatimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30 [ Sama-sama Menjalankan Misi]
"Shinta?"
Kedatangan Kennan bersama ketiga pengali kubur disalah satu kediaman yang menjadi tempat persembunyian mereka mengejutkan Kennan setelah ia melihat ada juga Shinta disini.
"Iya, ini aku, Shinta,"balas Shinta yang tak terkejut sama sekali dengan kehadiran Lelaki itu.
"Jadi kepergian kamu yang secara mendadak, dan disangkanya kabur karena malu dari hutang semua itu bohong?" Shinta hanya mengangguk.
"Iya! Jelas semua cerita itu bohong. Jika ditanya kita tak ada bedanya sama-sama menjadi korban seserahan Reno yang hanya memikirkan ambisi dirinya sendiri tanpa peduli akan nasib orang lain, dan juga Anaya ...dialah orang yang juga menyelematkan aku, kalau tidak ada dia aku mungkin sudah tidak bisa berhadapan denganmu lagi."
"Aku benar-benar tidak menyangka ternyata serapi ini Anaya mengatur rencana untuk membodohi Reno?"puji Kennan.
"Baiklah berhubung kita ada disini bersediakah kamu menjawab pertanyaan ku?"tanya Shinta, ia berhadapan permintaannya akan disetujui Lelaki itu.
"Pertanyaan apa?"timpal Kennan sedikit penasaran.
"Apa kamu sungguh-sungguh mencintai Anaya tanpa memiliki niat jahat padanya?"
"Kamu pikir aku adalah kamu yang sengaja mendekati teman hanya untuk mendapatkan cinta lelaki bejat seperti Reno?"sungut Kennan yang berbalik memberikan sindiran terhadap Shinta.
"Aku sungguhan, aku juga tidak lagi bercanda kamu benar-benar mencintai Anaya kan?"
Terlihat dari raut wajah Shinta tak ada kebohongan, sebaliknya ia bersungguh-sungguh menanyakan pertanyaan ini, dan sangat berharap Kennan mau membalasnya dengan jujur, tapi dari balasan Kennan, tatapannya sudah terlihat jika Lelaki itu juga tidak ada maksud lain, dimatanya terlihat ia juga memiliki perasaan khusus terhadap Anaya.
"Jika jawabannya iya, apa kamu akan mempercayaiku?" Balasan itulah yang Kennan layangkan, detik itupun Shinta lega.
"Anaya bukanlah Wanita yang pantas untuk disakiti, sudah terlalu banyak luka yang ia pendam. Bahkan alasan utama dia mengincar Reno, alasan utamanya adalah dia hanya ingin membalaskan dendam kematian orang tuanya,"ungkap Madam.
Pandangan Kennan kini berbalik fokus pada Madam dan sangat ingin tau cerita yang sesungguhnya siapa itu Anaya.
"Maksud Madam?"
"Dulunya Anaya adalah mantan pembantunya, suatu kesalahan hingga akhirnya nasib buruk mulai menimpa Anaya setelah ia dinyatakan mengandung, namun bukan pertanggungjawaban dari Reno yang ia dapat, tapi malah pembantaian yang Anaya alami. Orang tuanya dibantai tanpa mereka memiliki kesempatan terakhir kalinya melihat wajah sang Putri, sejak kejadian kelam itu Anaya memiliki dendam dan tidak akan pernah membiarkan b4jingan seperti Reno akan semakin dalam bisa menelan banyak korban."
"Bahkan akupun hampir menjadi target selanjutnya, sejak aku meminta pertanggungjawaban darinya, Reno malah berencana membunuhku dengan cara menenggelamkan. Untungnya Anaya menjadi malaikat penyelamatku, jika saat itu dia tidak ada akupun akan bernasib sama seperti orang tua Anaya, dia wanita yang sangat tangguh!
Disaat kehidupan yang seperti tak memihaknya dan tak memberinya takdir untuk bahagia, dia lebih memilih menyelematkan kebahagiaan orang lain, tanpa memikirkan kebahagiaan dirinya sendiri, satu pesanku jika kamu benar-benar tulus mencintainya tolong
... tolong jangan pernah sakiti dia ...plis!"
"Reno sudah sangat-sangat keterlaluan, dia tak hanya suka selingkuh, bahkan dia sudah menanamkan benihnya dalam rahimmu, ini tidak bisa dibiarkan terlalu lama aku harus ikut bertindak!"
Kennan tak mampu mengendalikan amarahnya, ia gegabah akan pergi dan langsung memberi perhitungan, tapi sergapan dan larangan Madam entah apa mampu menghentikannya.
"Tunggu! Jangan sekarang!"
"Lalu kapan Madam? Apa Madam tidak lihat saat ini Anaya berjalan menuju jurang seorang diri, dia masuk kedalam kandang singa hanya seorang diri tanpa membawa perlindungan untuk dirinya sendiri, dia hanya bermodalkan nekat! Aku tidak bisa hanya berdiam diri ...aku harus bertindak!"
"Tunggu! Tidak akan semudah itu! Apa kamu ingin menghancurkan misi yang sudah Anaya susun dengan matang? Apa kamu tidak ingat pesan terakhir apa yang ia layangkan ke kamu? Apa kamu aku menghancurkan semuanya? Apa kamu mau merusak hasil yang sudah ia bela-belain hingga jadi seorang pelakor?"
"Tapi ...."
"Nak, Madam tau kamu sangat mencintai Anaya ...tapi dengan cara membongkar langsung tanpa memiliki bukti itu sama saja kamu menjerumuskan dirimu sendiri didalam kehancuran dan keretakan hubungan persaudaraan antara kamu dan Nadia.
Anaya sudah berada dalam tahap akhir, lihat dan tunggu hasilnya kamu akan paham dan mengerti kenapa Anaya tega berjalan hingga sejauh ini? Madam mohon ...."
"Baiklah Kennan akan menahan diri tidak langsung bertindak gegabah, tapi Kennan memiliki ide dan cara sendiri untuk memberikan dia perhitungan, setujukah jika sekarang kalian ikut membantuku?"
"Demi Anaya madam bersedia."
"Iya, demi Anaya aku juga bersedia."
"Tapi kali ini aku ingin kalian jangan kasih tau Anaya soal ini, jika hanya berdiam itu sama saja aku memberikan banyak luang bagi Reno untuk dengan mudahnya menguasai kekayaaan ku, dia gila harta, kekayaan yang ia miliki baru satu pucuk gunung, dan belum seluas samudera, jika dia berhasil menguasai kekayaaan ku tak hanya Nadia yang akan menjadi korban keserakahannya, tapi dia akan dengan mudah mengendalikan orang-orang lemah hanya dengan uang, jadi aku berniat akan melakukan penyamaran, tapi soal ini aku minta jangan kasih tau Anaya ...kalian bersedia?"
"Niat kamu baik. Apalagi sabotase kematian kamu juga terbilang dadakan, benar kata kamu, jangan sampai Reno berhasil menguasai kekayaaan kamu karena itu sama saja kita memberikan peluang lebih besar untuk dia bisa menghancurkan semuanya, lalu apa rencana kamu?"ujar Madam akhirnya menyetujui tawaran Kennan.
"Membuatnya bangkrut total itulah rencanaku, kali ini aku belum memiliki rencana yang pas, tapi yakinlah kita bisa melihat kehancuran Lelaki b4jat itu!"
"Madam bahagia sekarang banyak yang membantunya, Madam menyesal selama dulu Madam tidak pernah melihat penderitaannya, dipikiran Madam hanya uang dan uang, tapi Madam lega Anaya berhasil menyadarkan Madam, dan kita akan bersama membalaskan dendamnya.
Kali ini Nadia beruntung karena dia bisa terselamatkan tak sampai terjangkit penyakit HIV yang ditularkan Reno, jadi masa depan masih berpihak pada Adikmu, tapi Madam ingat terakhir kali Anaya kebingungan mencari tau informasi mantan terindah Adikmu, bisakah kamu memberitahu Madam?" Shinta ikut mengangguk arti ia pula setuju.
"Untuk apa Anaya mencari tau latar belakang Mantan Nadia? Memangnya dia kurang melihat ketampanan lelaki sepertiku?"
Kennan terlihat sangat tak suka jika membahas soal mantan Adiknya, namun yang tidak ia sukai bukannya ia benci pada Lelaki itu, namun ada sangkut pautnya dengan Anaya membuatnya tak suka.
"Jangan membuat masalah, sekarang belum waktunya berbangga diri, katakan kamu tau informasi tentang mantan Nadia?"sung ut Shinta ikut menyuarakan kekesalannya.
"Iya aku tau, memang hubunganku dengan Bagas- Mantan Nadia retak sejak mereka putus tiga tahun yang lalu, tapi aku merasa dia masih mencintai Nadia sadar hingga kini ia masih belum berencana mendekati Wanita lain?"
Raut wajah Kennan terlihat kecut setiap kali membahas Lelaki bernama Bagas, tapi sekali lagi bukan kebencian yang ia miliki, tapi kecemburuan yang mengira Anaya sengaja ingin mendekati Bagas.
"Boleh kasih kita kontaknya, nanti kita kasihkan ke Anaya,"ijin Shinta, tapi sepertinya tak disetujui oleh Kennan.
"Tidak! Untuk apa aku harus memberi peluang orang lain untuk mendekati Wanita yang aku cintai, cintaku saja belum ada kepastiannya,"gerutu Kennan yang akhirnya menunjukkan arti mengapa ia begitu malas membahas Lelaki itu.
"Hei! Ini bukan untuk pendekatan Anaya dengan Lelaki itu, ini demi misi penyelamatan masa depan Adikmu, kata Anaya dia tidak akan membiarkan Nadia terluka dan patah hati setelah melihat fakta perselingkuhannya dengan Reno, janganlah berbelit kasihkan ke kami, cepat!"tegas Shinta yang akhirnya kesabarannya diuji dengan tingkah lakunya Kennan.
"Astaga ... baiklah nanti aku akan kirimkan, sekarang aku belum bisa, kalian lupa aku berpura-pura meninggal mana mungkin aku bisa online dan mengetik sesuka hati? Takutnya si bodoh itu mengira aku hantu yang kembali hidup hanya demi main hape?"
"Lalu?"
"Bisa pinjamkan ponsel lain, setidaknya aku ingat nomor asisten pribadiku, janganlah cemas dia sudah seperti saudaraku, dia orang pertama yang akan tau tentang misi ini." Kennan meyakinkannya.
"Baiklah, ini."
Nadia memberikan ponselnya pada Kennan, Kennan memberikan kontak sang asisten yang masih ia ingat jelas jika dalam keadaan situasi darurat.
"Katakan saja ini Kennan, untuk lengkapnya mintalah ketemuan di resto*** dia akan datang."
"Yakin dia bisa dipercaya?"tanya Shinta seperti tak percaya.
"Dia sudah seperti Abangku, apapun tentangku dia akan tau, nanti suruh saja menemui ku di Resto*** dia akan tau jika ini benar aku, sekalian kamu mintalah kontak mantan Nadia dia akan paham."
"Baiklah nanti aku bakal katakan, tapi Anaya ...apa kita tidak ceritakan tentang misi ini?"tanya Shinta meminta pendapat.
"Jangan, dia sendiri sedang menjalankan rencana dengan berpura-pura menjadi selingkuhan Reno, jika dia membongkarnya nanti, hubungan persahabatannya dengan Nadia berada di ambang kehancuran dan dalam ke salah pahaman, takutnya akan menambah beban pikirannya jika kita menambah memberitahu soal rencanaku, soal rencana ini aku mampu menjalankannya sendiri."
"Baiklah."
BERSAMBUNG
lanjut 🙏