NovelToon NovelToon
AZAYREA, ISTRI PENGGANTI SANG MILYARDER

AZAYREA, ISTRI PENGGANTI SANG MILYARDER

Status: tamat
Genre:Lari Saat Hamil / Anak Genius / Pengantin Pengganti / Anak Kembar / Single Mom / Crazy Rich/Konglomerat / Tamat
Popularitas:348.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mom Ilaa

“Mama, dadan Luci atit, nda bita tatan ladi. Luci nda tuat..."

"Luci alus tatan, nda ucah bitala dulu. Abang Lui nda tuat liat Luci nanis,” mohon Rhui berusaha menenangkan adik kembarnya yang tengah melawan penyakit mematikan.
_____

Terasingkan dari keluarganya, Azayrea Jane terpaksa menghadapi takdir yang pahit. Ia harus menikah dengan Azelio Sayersz, pimpinan Liu Tech, untuk menggantikan posisi sepupunya, Emira, yang sedang koma. Meski telah mencintai Azelio selama 15 tahun, Rea sadar bahwa hati pria itu sepenuhnya milik Emira.

Setelah menanggung penderitaan batin selama bertahun-tahun, Rea memutuskan untuk pergi. Ia menata kembali hidupnya dan menemukan kebahagiaan dalam kehadiran dua anaknya, Ruchia dan Rhui. Sayangnya, kebahagiaan itu runtuh saat Ruchia didiagnosis leukemia akut. Keterbatasan fisik Rhui membuatnya tidak bisa menjadi pendonor bagi adiknya. Dalam upaya terakhirnya, Rea kembali menemui pria yang pernah mencampakkannya lima tahun lalu, Azelio Sayersz. Namun, Azelio kini lebih dingin dari sebelumnya.

"Aku akan melakukan apa pun agar putriku selamat," pinta Rea, dengan hati yang hancur.

"Berikan jantungmu, dan aku akan menyelamatkannya.”

Dalam dilema yang mengiris jiwa, Azayrea harus membuat pilihan terberat: mengorbankan hidupnya untuk putrinya, atau kehilangan satu-satunya alasan untuknya hidup.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom Ilaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 18

Sejak kepergian Rea lima tahun silam, rumor mengenai keluarga Sayersz tak pernah padam, khususnya terkait hubungan yang menggantung antara Emira dan Azelio. Desas-desus yang tersebar di ranah maya sangat beragam; mulai dari Rea melarikan diri akibat perlakuan buruk mertuanya, Azelio dicap impoten, hingga Rexan dianggap pewaris gagal lantaran tidak mewarisi kecerdasan sang ayah.

Demi menghentikan segala spekulasi miring yang merusak reputasi keluarga, Papa Joeson akhirnya mengambil keputusan untuk segera menikahkan Azelio dan Emira.

“Papa, serius?”

“Ini satu-satunya jalan agar desas-desus itu lenyap, Mah. Dengan pernikahan mereka, kita akan menutupinya. Kita berdua tahu Emira dan Azelio saling mencintai, bukan?” ucap Papa Joeson, nada bicaranya tegas.

“Tapi, Mama tidak setuju,” Mama Azura menolak dengan raut keberatan.

“Mengapa kau tidak setuju, Sayang?” tanya Papa Joeson dengan kesabaran yang menipis.

“Karena Rea masih hidup. Menantu kita masih hidup. Jika mereka ingin menikah, mereka harus minta restu terlebih dahulu kepada Rea, Pa," jelas Mama Azura.

“Mama, Rea sudah tiada. Sudah lima tahun dia tidak pernah kembali ke rumah kita. Sudah lima tahun Jeremy mencari di luar sana, namun Rea tidak dapat ditemukan. Maka jelas, Rea telah meninggal dunia.” Perkataan Papa Joeson ini bagai sambaran petir bagi istri tercintanya.

“Pokoknya Mama tidak setuju!” sentak Mama Azura membuang muka, kekecewaan tergambar jelas. Ia melenggang pergi, meninggalkan Papa Joeson yang menghela napas berat, seolah memikul beban dunia.

.

.

Rea?

Detak jantung Rea kini berdegup lebih cepat, berdentum keras di dadanya tatkala melihat Emira, wanita yang telah lima tahun tak ia tatap. Rasa bergemuruh membanjiri hati Rea. Ia mencoba memalingkan wajah, tetapi sudah terlambat untuk melarikan diri dari wanita itu, yang kini melangkah perlahan mendekatinya.

“Rea, itu benar dirimu, bukan?” Emira bertanya, berdiri tepat di hadapannya, matanya memancarkan kerinduan yang membakar.

“Bukan. Orang yang kau sebutkan sudah tiada,” jawab Rea. Nada suaranya dingin, datar, dan tanpa ekspresi, seolah ia sedang berbicara dengan orang asing.

Raut wajah Rea yang jauh berbeda menggores luka yang nyata pada hati Emira. Genangan air mata mulai terbentuk di pelupuk matanya. Rea perlahan mundur selangkah tapi dengan gerakan cepat Emira memeluk erat tubuhnya.

“Syukurlah… kau masih hidup, Rea.” Isak tangis Emira memecah keheningan dapur, suaranya sarat akan kelegaan dan penderitaan terpendam. Raut muka Rea yang semula membeku, perlahan melunak. Ia mencoba mempertahankan sikap acuhnya, tetapi tangisan wanita yang pernah menyelamatkan nyawanya ini membuatnya luluh. Sambil memalingkan wajah, tanpa sadar setetes air mata jatuh dari pelupuk matanya.

“Dari mana saja kau selama ini, Rea?” Setelah kerinduan yang terpendam tertuntaskan melalui pelukan, Emira melontarkan pertanyaan seraya menatap Rea lekat-lekat. Namun, Rea hanya diam membisu.

“Maafkan aku, aku sudah membuatmu menderita,” bisik Emira dengan suara bergetar, pandangannya merunduk penuh penyesalan. Ia mengusap sudut matanya, lalu meremas jari-jemarinya, menahan isak yang hampir lolos dari tenggorokan. Hatinya seperti dicabik-cabik. Rea yang dulu ia sayangi seperti adik kandung dan selalu menyambutnya dengan tawa riang, kini menghilang. Bahkan, Rea hanya memberinya sekilas pandang dengan enggan.

“Maafkan aku, Kak.”

Deg.

Dada Emira terguncang hebat. Ia mengangkat kepala dan melihat air mata membasahi pipi Rea. Sekali lagi, Emira memeluk Rea, kali ini dengan kekuatan yang lebih tulus.

“Kau tidak bersalah, Rea. Ini semua kesalahanku. Aku yang telah membuatmu menderita. Gara-gara aku, kau dipaksa menggantikan posisiku.”

Rea menggeleng pelan, melepaskan diri dari pelukan.

“Tidak, Kak Emi tidak salah. Aku yang salah. Gara-gara Kak Emi menyelamatkan aku, kamu harus mengalami koma dan kehilangan pernikahanmu dengan Kak Zilo,” lirih Rea, matanya menatap Emira, penuh pengorbanan yang tak terucapkan.

“Sekarang karena Kak Emi sudah sembuh, Kak Emi harus berbahagia bersama Kak Zilo. Kak Zilo sangat mencintaimu. Kak Emi berhak bahagia bersamanya,” lanjut Rea dengan senyum yang dipaksakan, padahal sesungguhnya hatinya menjerit kesakitan.

“Aku harus kembali ke kamar. Kak Emi juga harus kembali ke kamar. Selamat malam, Kak.” Rea berbalik, melangkah secepat kilat, pergi sebelum Emira sempat menahannya lagi.

Emira tetap membeku di tempatnya, rasa sakit mencengkeram dadanya. Jeritan kesedihan tertahan di tenggorokannya. Ia hanya bisa menundukkan wajahnya, air mata mengalir deras membasahi tangannya. Kesedihan mendalam menyelimutinya. Ia tak menyangka ikatan batin dengan Rea telah terputus, menyisakan jarak yang terasa bagaikan orang asing.

“Aku tidak membutuhkan Zilo, Rea. Yang aku butuhkan hanyalah maaf darimu,” isak Emira, ia jatuh berlutut di lantai yang dingin. Derai air matanya tak terbendung. “Tante Dara, maafkan aku. Aku sudah gagal memenuhi janjiku. Padahal Tante sudah mengorbankan nyawa demi aku, tetapi aku tidak mampu menyelamatkan kehidupan anakmu. Maafkan aku, Rea.”

Drap! Drap! Drap!

Mendengar langkah kaki seseorang mendekati dapur, Emira segera menghapus air matanya. Ia berdiri, dan merapikan pakaiannya yang sedikit kusut. Ia menduga itu adalah Ibunya, namun yang muncul justru Azelio, yang hendak pulang. Di samping Azelio, Rexan sudah bersiap menantinya.

Sebenarnya, Emira ingin sekali berteriak bahwa Rea sudah kembali, sudah ada di rumah ini. Sayangnya, suaranya sudah serak akibat tangis yang tertahan, membuatnya hanya bisa pasrah.

Rexan maju selangkah, berniat meraih tangan Emira, tetapi wanita itu sudah melangkah pergi. Ia tak berhasil menyentuh Ibunya. Rexan menunduk, kesedihan menusuk hati kecilnya. Seolah perkataan Rhui adalah bualan, Ibunya memang masih sering mengabaikannya. Kesedihan itu seketika sirna ketika sebuah tangan terulur di hadapannya. Ia mengangkat wajah, terperanjat melihat Ayahnya, Azelio, kini tersenyum lembut. Hati kecil Rexan berdesir hangat.

“Papa…”

“Sini, Papa gendong ke mobil.”

Rexan cepat-cepat mengusap matanya, lalu menyambut tangan Ayahnya yang tiba-tiba terasa hangat malam itu. Betapa ia senang. Penantian tiga tahun untuk merasakan sedikit saja kasih sayang dari pria dingin itu, kini terwujud. Ia pun sepenuhnya percaya pada Rhui.

.

Di kamar, Rea dilanda kepanikan hebat sebab panas Ruchia yang tak kunjung mereda, bahkan semakin meninggi. Tak ada pilihan lain, ia segera mengangkat tubuh kecil Ruchia untuk membawanya ke rumah sakit, tak lupa membangunkan Rhui yang terlelap.

Rhui langsung terkesiap begitu terbangun dan melihat kondisi mengerikan adiknya. Pupil matanya membesar ngeri melihat darah segar mengalir deras dari hidung Ruchia. Kaki bocah itu mendadak lemas, tak bertenaga.

“Mama… hidung Luci bedalah!” suara cadelnya pecah, dipenuhi ketakutan.

1
Konok Neng
zelo tidak jelas
Konok Neng
capek deh,, sebuah kebodohan yg terus berlanjut..
ceuceu
aneh rea anak sakit bukan nya di tungguin,malah di tinggal" terus,dari awal sakit rea ninggalin ruchi di RS.
apa pun alasan nya seorang ibu biasanya klo anak di rawat ga tega ninggalin lama".
ini malah nungguin azelio/Panic/
ceuceu
keren good job boy/Good//Drool/
ceuceu
masih bingung
ceuceu
azelio jadi nikah sm emir ya ?
Nur Haida
aku malah pusing bhs ank cedal.capek x baca a
YNa Msa
Bagus 💯 Cerita Ny ❤️❤️❤️
umi istilatun
👍
THAILAND GAERI
ceritanya bagus Thor ,,tapi ga jelas nada bicara anak2 nya
Phi Pesek
👍
Sapna Anah
apa jangan rekan kembaranya rhuisama rhusia
Moertini
terimakasih Author sudah ditambah bagus akhirnya si bawel punya pawang yang lainnya menunggu giliran ya Author mau dilanjutin kapan Author keluarga besar Rea sangat asyik jenius lagi dilanjutin Author terus berkarya semangat selalu sehat pastinya
Moertini
Terimakasih kasih Author sudah tamat dengan kebahagiaan yang hakiki setelah Rea tidur panjang anak - anak cadel sudah usia 17 Th mantap seruuuu dan asyik tidak membosankan meskipun belum puas tahu - tahu tamat kecewa sih tapi dilanjutin saja Author selalu berkarya selalu sehat dan semangat💪💪👍
Choirun Nisa
Bagus2
Nurhayati Lubis
bingung rexan ank siapa sih Thor
Mom Ilaa: anak Azelio sama rea, ditanam di rahim Emira
total 1 replies
alin soebank
🤭🤭🤭🤭
alin soebank
🤣🤣🤣🤣🤣
Debora Parta
aahhh...lanjut Thor jng tamat dulu atau buat karya anak²nya tersendiri hehehehehe...btw,thank u ya thorr ceritanya bagus,seru,sedih,senang pokoknya the best lah...
Alyanceyoumee: Assalamualaikum. Thor permisi, ikut promo ya🙏.

Kaka, Jika ada waktu luang, boleh coba baca karya ku yang berjudul "PARTING SMILE" ya, siapa tau Kaka suka.

Berkisah tentang penyanyi religi yang terjerat pernikahan kontrak dan cinta masa lalunya yang sangat rumit. Ditambah dia tipe yang gengsian dan menyebalkan, hiih dah lah.

Insyaallah seru ka... xixi
di tunggu ya ☺️🙏
total 1 replies
partini
seh tekdung lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!