Edgar dan Louna dituduh membuang bayi hasil hubungan mereka. Enggan berurusan dengan hukum, akhirnya Edgar memutuskan untuk menikahi Louna dan mengatakan bayi itu benar anak mereka.
Selayaknya mantan kekasih, hubungan mereka tidak selalu akur. Selalu diwarnai dengan pertengkaran oleh hal-hal kecil.
Ditambah mereka harus belajar menjadi orang tua yang baik untuk bayi yang baru mereka temukan.
Akankah pernikahan yang hanya sebuah kesepakatan itu berubah menjadi pernikahan yang membahagiakan untuk keduanya ?
Atau mereka akan tetap bertahan hanya untuk Cheri, si bayi yang menggemaskan itu.
Yuk ikuti kisahnya...!!
Setiap komen dan dukungan teman-teman sangat berharga untuk Author. Terimakasih 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kerja
Pagi sekali dua orang pelayan yang dari rumah Nyonya Monik yang ditugaskan untuk menjaga Cheri sudah tiba di rumah Louna.
Mereka sudah membersihkan rumah dan membuat sarapan bahkan sebelum pemilik rumah bangun.
Edgar sengaja meletakkan kunci duplikat di bawah keset agar mereka bisa segera masuk tanpa menunggu dirinya atau Louna terbangun.
"Ed, aku jadi malu". Bisik Louna saat ia sudah keluar kamar.
Rumah yang kemarin masih berantakan sekarang sudah rapi. Pakaian kotor sudah dicuci bahkan sudah dijemur juga.
Tinggal Louna yang akan memandikan Cheri tapi seorang pelayan meminta izin untuk memandikannya.
"Tidak apa-apa. Itu akan meringankan pekerjaan kita". Kata Edgar santai saja. Mommy nya sudah memberitahukan padanya apa saja yang akan dilakukan oleh dua pelayan itu. Dan Edgar setuju-setuju saja.
"Ayo kita mandi. Aku akan mengantarmu". Ajak Edgar.
"Tidak mau. Kita mandi sendiri-sendiri saja". Kata Louna meninggalkan Edgar yang tertawa jail.
"Ya maksudku bergantian. Kau malah menganggap bersama. Dasar Louna". Kata Edgar. Ia kembali ke kamar untuk menyiapkan pakaian yang akan dipakainya.
Edgar memilih pakaiannya yang sudah ia letakkan di lemari milik Louna. Matanya tidak sengaja tertuju pada sebuah kotak kayu yang diletakkan di sudut lemari.
"Kotak apa ini ? Seperti harta karun". Kata Edgar seorang diri. Ia berjongkok ingin melihat nya. Padahal ia adalah orang yang cuek. Tapi tentang Louna ia sangat ingin tau bahkan untuk hal kecil sekalipun.
Edgar membuka kotak itu. Banyak sekali kertas-kertas yang bertuliskan puisi ciptaan Louna. Ada banyak sekali foto Louna saat kuliah.
"Ini barang Louna saat masih kuliah. Pasti ada fotoku juga". Kata Edgar dengan percaya diri. Dengan hati-hati ia mencari lebih ke bawah lagi.
Benar saja, di sebuah kotak kecil ada banyak sekali fotonya. Ada yang sendiri dan ada yang bersama dengan Louna.
"Cinta pertamaku". Ucap Edgar pelan sambil menarik satu foto berukuran kecil. Ia berniat menyimpan nya.
Edgar merapikan kembali kotak itu. Melanjutkan mencari pakaian dan menunggu Louna di dapur. Ia lebih dulu menyimpan foto yang diambilnya ke dalam dompet nya.
Senyum manis tidak luntur dari bibir nya. Ia membayangkan saat-saat indahnya dan Louna ketika masih berkuliah. Menjalin hubungan selama dua tahun dengan banyak cerita. Lalu diakhiri sepihak oleh Louna.
"Ed, kau mengagetkanku. Kenapa berdiri disini ?" Kata Louna sebal.
Bagaimana tidak sebal, Edgar berdiri tepat di depan pintu dengan senyumnya yang aneh.
"Kau mau mengintip ku ya ?" Tuduh Louna.
Bukannya menjawab, Edgar justru melabuhkan ciuman singkat di bibir Louna kemudian segera masuk ke kamar mandi. Meninggalkan Louna dengan berbagai pertanyaan di benaknya.
"Orang aneh". Cibir Louna.
..
Setelah perdebatan panjang, akhirnya Louna bersedia diantar bekerja oleh Edgar. Kini mereka sudah berada di depan lobi Perusahaan tempat Louna bekerja.
"Nanti aku akan menjemputmu". Kata Edgar. Louna diam saja. Ia masih sebal dengan ancaman Edgar yang akan mengurung Louna di dalam kamar dan membuatkan adik untuk Cheri.
"Kenapa bibirmu seperti itu ? Ciuman tadi kurang ?" Goda Edgar yang langsung dihadiahi pukulan dari Louna.
Edgar tertawa. Sangat senang membuat Louna marah. Baginya, marahnya Louna menandakan bahwa wanita itu baik-baik saja.
Edgar mengambil dompetnya dan mengeluarkan kartu sakti miliknya. Ia menyerahkan itu pada Louna.
"Ini untukmu. Kau bisa gunakan untuk apa saja". Kata Edgar. Louna mengambilnya tanpa basa-basi. Ia mencium kartu itu. Bau-bau kesenangan tercium di hidung nya.
"Baiklah, sesuai permintaan mu". Kata Louna disertai dengan senyuman. Edgar tertawa kecil melihat perubahan Louna yang begitu cepat.
"Aku masuk dulu. Jangan lupa menjemputku. Jangan genit dengan rekan Doktermu". Kata Louna keluar dari mobil dan menutup nya pintunya dengan keras.
"Kalau cemburu bilang saja, Lou". Kata Edgar saat Louna sudah diluar.
Edgar meninggalkan Perusahaan setelah tidak lagi melihat Louna. Tujuannya adalah ke Rumah Sakit. Hari ini akan diadakan rapat petinggi Rumah Sakit. Edgar akan diumumkan sebagai direktur utama Rumah Sakit.
Tiga puluh menit kemudian Edgar tiba di basement Rumah Sakit. Ia memarkirkan mobilnya di tempat parkir khusus.
Saat membuka pintu mobil, sudah ada Dokter Angel yang sepertinya sedang menunggu kedatangannya.
"Ed, ada yang ingin aku katakan padamu". Kata Dokter Angel mendekat.
"Ada apa ? Apa ada masalah ?" Tanya Edgar mengerutkan keningnya.
"Apa benar kau sudah menikah dan memiliki seorang anak ?" Tanya Dokter Angel sambil memegang tangan Edgar.
Wajah Edgar tampak tidak senang. Ia menarik tangannya dari genggaman Dokter Angel. Ia pikir ada apa sampai wanita itu menunggu kedatangannya. Rupanya hanya menanyakan hal ini.
"Bukankah kemarin kau sudah tau ? mengapa masih bertanya ?"
"Tapi Ed, sejak kapan kau memiliki hubungan dengan wanita ? Setahu ku, wanita yang dekat denganmu hanya aku aku Rosaline ?" Kata Dokter Angel yang seakan tahu segalanya tentang Edgar.
Edgar tertawa sinis mendengar nya. Merasa geli dengan ucapan wanita ini.
"Kau seperti sangat mengenalku saja". Kata Edgar mempercepat langkahnya.
"Ed, kita kan memang dekat. Daddy mu bahkan menyuruh mu untuk menjagaku".
"Dan aku sudah melakukan nya. Sekarang kita sudah kembali ke negara ini dan tanggung jawab ku sudah selesai. Jangan bicara omong kosong lagi". Kata Edgar mengehentikan langkahnya.
Ia menatap Angel dengan tajam. "Jangan lakukan ini lagi. Jangan terlalu dekat dengan ku selain urusan pekerjaan. Aku tidak mau membuat istriku salah paham. Dia menyeramkan jika marah". Kata Edgar kemudian segera meninggalkan Dokter Angel yang masih diam mencerna ucapan Edgar.
"Apa maksud nya aku tidak boleh dekat dengannya ?". Dokter Angel menghentak-hentakkan kakinya ke lantai. Ia sebal karena wanita lain, Edgar jadi dingin padanya. Padahal, sedari dulu sikap Edgar juga seperti itu. Tidak pernah memberikan perhatian khusus pada Dokter Angel.
Beberapa Dokter dan Perawat yang berpapasan dengan Edgar menyapanya dan membungkukkan sedikit tubuhnya sebagai penghormatan. Dan Edgar hanya membalasnya dengan anggukan kepala.
Edgar menemui sahabatnya yang akan ia rekrut sebagai wakilnya nanti. Dokter Ronald yang bertugas sebagai Dokter ortopedi itu bersahabat dengan Edgar sejak mereka masuk kuliah. Itu berarti, ia juga mengenal Louna.
Entah apa jadinya jika ia tahu bahwa sekarang Edgar dan Louna sudah menikah dengan alasan yang sangat konyol.
..
Tinggalkan jejak kalian dengan kasih lope nya yang banyak ya temen-temen...
lanjut thor