NovelToon NovelToon
Jadi Ibu Susu Bayi Mafia

Jadi Ibu Susu Bayi Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Cinta Seiring Waktu / Pengasuh
Popularitas:9.9k
Nilai: 5
Nama Author: ingflora

Nabila Fatma Abdillah yang baru saja kehilangan bayinya, mendapat kekerasan fisik dari suaminya, Aryo. Pasalnya, bayi mereka meninggal di rumah sakit dan Aryo tidak punya uang untuk menembusnya. Untung saja Muhamad Hextor Ibarez datang menolong.

Hextor bersedia menolong dengan syarat, Nabila mau jadi ibu ASI bagi anak semata wayangnya, Enzo, yang masih bayi karena kehilangan ibunya akibat kecelakaan. Baby Enzo hanya ingin ASI eksklusif.

Namun ternyata, Hextor bukanlah orang biasa. Selain miliarder, ia juga seorang mafia yang sengaja menyembunyikan identitasnya. Istrinya pun meninggal bukan karena kecelakaan biasa.

Berawal dari saling menyembuhkan luka akibat kehilangan orang tercinta, mereka kian dekat satu sama lain. Akankah cinta terlarang tumbuh di antara Nabila yang penyayang dengan Hextor, mafia mesum sekaligus pria tampan penuh pesona ini? Lalu, siapakah dalang di balik pembunuhan istri Hextor, yang sebenarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ingflora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11. Pengertian

Ibu Helena tampak kebingungan, tapi tetap saja ia berusaha membela Helena. "Pastinya dia punya alasan, kenapa sampai begitu ...."

Nabila menaiki tangga. Dilihatnya Hextor menghadapi sendiri mertuanya yang tetap ngotot membela putrinya. Di dalam hati, Nabila iba pada Hextor. "Benarkah istrinya selingkuh? Menyelingkuhi pria baik dan setampan ini?" Ternyata tiap rumah tangga punya masalahnya sendiri-sendiri. Tidak semua yang terlihat bahagia, sebenarnya baik-baik saja. Hanya mereka mampu menyembunyikan masalahnya saja, makanya terlihat baik-baik saja.

Nabila menyussui Enzo hingga bayi itu tertidur. Setelah itu ia meletakkan bayi itu di boks bayi. Ranjang yang berantakan karena plastik sampah, segera ia rapikan dan membuang plastiknya ke tempat sampah. Sementara, ia melihat tumpukan beberapa paket yang belum dibuka dan ia menghela napas pelan. Perlahan ia naik ke atas ranjang dan duduk di sana. Tak sengaja ia menatap ke arah cermin besar yang ada di samping pintu lemari dan menyadari, ia belum bercermin sejak tadi.

Segera ia berdiri dan mengamati, ternyata pakaian yang dikenakannya terlihat begitu pas di tubuhnya. Celana panjang katun berwarna krem dengan atasan kemeja hijau lumut dan kerudung krem, membuat penampilannya sedikit trendi. Ia mengagumi penampilannya dicermin. "Boleh juga." Ia tersenyum.

Tiba-tiba pintu terbuka, membuat Nabila panik.

"Eh, maaf, Nabila. Aku gak ketuk pintu dulu." Mei masuk membawa tumpukan paket di kedua tangan.

Nabila mengurut dadda sambil menghela napas lega. "Oh, Ibu. Aku kira siapa."

Kedua mata Mei membola. "Oh, maaf. Kamu kaget ya?"

"Iya." Nabila menatap tumpukan tinggi di atas kedua tangan Mei. "Paket untukku lagi?"

"Sepertinya begitu. Kamu beruntung ya, Pak Hextor baik padamu. Padahal orangnya galak lho."

"Eh, itu bukan Pak Hextor yang kasih, tapi ibunya."

Mei tersenyum. "Tetap saja kamu beruntung, Nabila."

"Eh, iya. Aku tidak menyangka mereka sebaik ini." Nabila tampak senang sampai salah tingkah hingga bermain-main dengan jari telunjuknya. "Oya, jangan taruh di sini, karena ini paketku. Nanti kamar Enzo berantakan. Bawa saja paket ini ke kamarku." Ia memunguti paket miliknya yang tersisa di atas ranjang.

"Gitu?" Kedua alis Mei terangkat.

"Iya. Sst, ayo sini." Nabila berbisik sambil menarik Mei keluar agar tidak mengganggu Enzo yang sedang tidur. Selagi pindah ke kamar sebelah, ia sempat ia melihat ke bawah di mana Hextor masih bersama mertuanya.

Mei meletakkan paket-paket yang ia bawa di atas ranjang karena Nabila meletakkan paket yang dibawanya juga di sana. "Kamu juga beruntung, menempati kamar tamu sementara kami tinggal di kamar pembantu. Bahkan chef Okto juga tinggal di dekat kamar kami di dekat dapur." Ia melihat sekeliling.

"Tapi ini mungkin hanya sementara." Nabila tidak ingin berkhayal terlalu tinggi. "Mungkin, ketika Enzo mulai besar, aku akan pindah dekat kalian."

Mei memiringkan kepalanya. "Mmh, mungkin."

Di lantai satu, suasana mulai kondusif tapi masih terlihat tegang. Masih belum terlihat tanda-tanda masalah akan selesai.

Hextor tengah menyentuh dahinya sambil bicara. "Tolong hargai aku, sebagai ayahnya."

"Lho, aku bicara baik-baik sama kamu, Hextor," sergah ibu Helena.

Hextor kembali mengangkat kepala dan mengerut dahi menatap wanita di depannya. "Bicara baik-baik apa? Ibu memaksa! Dengar, Ibu bicara seolah aku tidak ada. Aku ayahnya. Aku yang berhak menentukan hidup Enzo. Jangan lagi Ibu atur aku harus bagaimana. Seharusnya Ibu sebagaimana neneknya harusnya tinggal menikmatinya saja. Apa itu tidak bisa? Aku tidak akan menahan Ibu atau Ayah bila ingin bertemu dengan Enzo. Silahkan saja. Apa itu sulit?"

"Kamu menuduh Helena selingkuh. Apa kamu punya bukti?" Kini ayah Helena yang bicara.

Hextor mengusap wajahnya dengan raut wajah resah. Ia tak punya bukti. Lalu ia harus bicara apa? "Sejujurnya aku tidak tahu, tapi aku heran kenapa kali ini Helena tiba-tiba pergi. Biasanya kalau ada yang mendadak, dia bilang dan minta tolong orang untuk menjaga Enzo. Ini pun tidak dia lakukan. Seolah dia sedang terburu-buru pergi mengejar sesuatu. Karena itu, apa kalian tahu sesuatu?" Kali ini wajah Hextor terlihat sendu menahan air mata yang hampir tumpah. Tubuhnya bergetar karena tak sanggup menahan gejolak kesedihan. "Aku tak ingin curiga, tapi apa aku salah bila akhirnya curiga? Tolong beri tahu aku alasannya ... satu saja alasan yang bisa membuat aku merasa bersalah mencurigainya. Tolong katakan ...." Kata-kata terakhirnya mulai menghilang seiring suara bariton pria itu berubah serak. Raut wajahnya pria itu mengatakan betapa sakitnya ia kehilangan.

Hening. Kedua orang tua Helena terdiam. Mereka bisa merasakan, Hextor masih terluka oleh rasa kehilangan akibat kepergian putri mereka. Keduanya tertunduk dan tak bisa berkata apa-apa.

***

"Julia?" Ibu Hextor datang dan terkejut. "Ada apa ini?" Ia melihat wajah-wajah yang tidak biasa. Kedua orang tua Helena pamit pada Hextor dengan wajah murung.

"Oh, Herlina. Aku pamit ya. Nanti lain kali aku ke sini lagi," ucap ibu Helena yang menempelkan pipi kanan kirinya pada pipi Herlina.

Herlina melihat putranya, Hextor yang tampak mengusap sudut matanya. Ada apa sebenarnya?

Setelah kedua orang tua Helena pergi, barulah ia mendekati Hextor yang wajah terlihat sendu. "Ada apa lagi, ibu Helena ke sini?"

"Ibu, sudah ... aku pusing setiap kali mereka datang. Bisa mengusirnya dengan sopan saja, sudah merupakan keberuntungan." Hextor berusaha tersenyum walau rasanya menyebalkan setiap orang tua almarhum istrinya datang.

Herlina pun tersenyum sambil mengusap kepala Hextor pelan. "Jangan-jangan, dia mau mengambil hak asuh Enzo, lagi."

Hextor mengangkat kepala, menatap ibunya dengan heran. "Ibu ... bagaimana Ibu tau?"

"Ah, ibu pasti tau karena ibu perempuan."

"Itu bukan alasannya, Ibu. Jangan bercanda." Hextor hampir tertawa. Sejenak ia bisa menghilangkan segala penat setelah bertemu dengan orang tua Helena.

"Lho, itu benar. Alasan apalagi selain itu yang terlintas di kepala? Helena anak satu-satunya, dan ketika Helena pergi, pasti yang diincar adalah Enzo. Aku tak mau itu terjadi, Hextor. Karena itu, kamu cepatlah menikah!"

"Ah, ibu ... ada-ada saja."

"Eh, ini benar lho ...."

"Justru itu yang ditakutkan ibu Helena, Bu. Dia takut aku mengacuhkan Enzo kalau tiba-tiba menikah lagi."

"Ibu malah berpikir, dia ingin Enzo pindah agama."

Hextor terdiam. Ia tidak sampai ke sana memikirkannya.

"Oya, di mana Nabila? Apa paketnya sudah sampai? Apa dia sudah pakai?"

"Oh, tadi dia pakai, Bu."

"Cocok?"

"Eh, lumayan." Hextor mengingat lagi Nabila dengan pakaian barunya tampak manis dan keibuan.

"Alhamdulillah. Ayo, kita ke kamar Enzo. Ibu baru saja beli beberapa baju lucu buat Enzo." Wanita itu memperlihatkan beberapa tas belanja yang menggantung di lengannya.

"Ibu, jangan sering-sering belanja buat Enzo, Bu. Bajunya sudah banyak."

"Justru ibu belikan yang ukuran lebih besarnya, jadi pasti awet."

Hextor akhirnya tersenyum. "Ya udah, terima kasih ya, Bu."

Mereka mendapati Enzo tertidur di kamar. Herlina yang didampingi Hugo dan Hextor, memperhatikan si kecil yang tertidur nyenyak di dalam boks bayi.

"Sekarang wajahnya lebih mirip kamu ya, Hex," ujar ibu dengan suara setengah berbisik.

"Mmh? Masa?"

"Iya. Semakin hari semakin mirip denganmu."

Nabila yang sedang berada di kamar sebelah, merapikan pakaiannya di lemari baju, tentu saja bisa mendengarnya karena mereka berdiri dekat dengan interkom yang terhubung ke kamarnya. Ia sampai menutup pintu lemari dan mendekati interkom agar bisa mendengar dengan jelas suara mereka yang tengah berbisik.

Bersambung ....

1
Tri Handayani
thorrr'kapan kelakuan buruk suami nabila terbongkar'biar nabila cpt cerai dr suaminya yg durjana
Baby_Miracles: sabar-sabar
total 1 replies
Ani Basiati
semoga nabila tau thor kl suamianya selingkuh
Nar Sih
emang segaja bos mu ngk kasih no hp suami mu nabila ,biar kmu ngk telpon suami mu
Ani Basiati: lanjut thor
total 1 replies
Tri Handayani
Next thorrr'semangat up
Nar Sih
lanjutt kakk ,👍🥰
Susi Akbarini
nabila menghantui hextor..
😀😀😀❤❤❤😘😍😙
Susi Akbarini
😀😀😀❤❤😘😍😗
Tri Handayani
hektor'g usah d kirimin no tlfnya suami nabila,mnding tunjukin kelakuan busuk suami nabila biar dia g mengharapkan lagi suaminya.
Susi Akbarini
lanjutttttt....

😍😙😗😗❤❤❤
Susi Akbarini
waduhhhh..

ngeriiiu...
😘😍😍😙😗❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
Lani2..
satang Enzo tapi salah strategi..
😀😀❤❤😘😍😙
Susi Akbarini
apa lani lupa klao di rumah itu ada cctv..


😀😀😀❤❤😘😍😙😙
Susi Akbarini
lanjutttt..

❤❤❤😘😙😗😗
Tri Handayani
makanya jadi orang jangan jahat'kena batunya kan...
Susi Akbarini
lanjutttt...
❤❤❤😘😍😙😙
Susi Akbarini
waaahhh..
jangn2 lani naruh serbuk gatal do pakaian Enzo..
untung Hextor tau lani melakukan sesuatu di lwmari anknya ..
jadi gak bisa nuduh nabila..
😀😀❤❤❤😍😙😗
Tri Handayani
Next thorrr'semangat up
Susi Akbarini
lanjuttt..
❤❤😍😙😗
Susi Akbarini
bisa jadi dahlia yg udah bikin helena celaka..
karena dia ingin hextir jadi miliknya...
😀😀😘😍😙😗❤❤❤😡
Mbah dun3
Dahlia tersangka ya thorrt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!