NovelToon NovelToon
Titisan Darah Biru 2 Singgasana Berdarah

Titisan Darah Biru 2 Singgasana Berdarah

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Mengubah Takdir / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Ilmu Kanuragan
Popularitas:21.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ebez

Setelah Mahesa Sura menemukan bahwa ia adalah putra seorang bangsawan yang seharusnya menjadi seorang raja, ia pun menyusun sebuah rencana untuk mengambil kembali hak yang seharusnya menjadi milik nya.


Darah biru yang mengalir dalam tubuhnya menjadi modal awal bagi nya untuk membangun kekuatan dari rakyat. Intrik-intrik istana kini mewarnai hari hari Mahesa Sura yang harus berjuang melawan kekuasaan orang yang seharusnya tidak duduk di singgasana kerajaan.




Akankah perjuangan Mahesa Sura ini akan berhasil? Bagaimana kisah asmara nya dengan Cempakawangi, Dewi Jinggawati ataupun Putri Bhre Lodaya selanjutnya? Temukan jawabannya di Titisan Darah Biru 2 : Singgasana Berdarah hanya di Noveltoon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ebez, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sudah Saatnya

"Tentu saja membunuh nya! "

Jawaban lantang Banyak Suwignya ini jelas tidak sejalan dengan apa yang dipikirkan orang perempuan yang berjuluk Perawan Lembah Wilis ini. Tetapi ia sedikit penasaran dengan dua orang yang ada di hadapannya ini.

"Kalian punya dendam dengan nya? ", tanya Si Perawan Lembah Wilis masih dengan nada rendah. Sepertinya ia pintar mengendalikan perasaannya sendiri.

"Kami hanya menjalankan tugas yang diberikan oleh Gusti Werdhamantri Gajah Mungkur. Aku dengar itu juga perintah dari Gusti Bhre Kertabhumi. Ia dianggap sebagai bakal biang kerok dalam kehidupan Mandala Kertabhumi ke depannya", jawab jujur Jenarpaksi yang sangat berharap bahwa Perawan Lembah Wilis ada di pihak yang sama dengan ia dan Banyak Suwignya.

"Oowwhhhh...

Jadi dia adalah buronan pemerintah Mandala Kertabhumi?", kembali pendekar perempuan berbaju hijau tua ini bertanya.

" Tentu saja. Bajingan itu bersekongkol dengan Padepokan Bukit Rawit untuk memberontak. Sekarang ini ia adalah penjahat yang paling dicari oleh para prajurit Kertabhumi. Bisa membawa kepalanya ke hadapan Gusti Bhre Kertabhumi akan mendapatkan hadiah besar ", timpal Banyak Suwignya yang semakin yakin bahwa Perawan Lembah Wilis ini akan berpihak pada mereka.

" Begitu rupanya. Sayang sekali kalau begitu..

Aku punya satu hal yang akan ku katakan pada kalian berdua. Aku adalah murid Resi Suwitabadra dari Lembah Wilis. Dan asal kalian tahu bahwa guru ku adalah salah satu murid dari Padepokan Bukit Rawit yang dihancurkan oleh kalian para bajingan Kertabhumi!!"

Wajah Jenarpaksi dan Banyak Suwignya yang semula riang langsung berubah pucat pasi mendengar kata-kata terakhir yang diucapkan oleh Perawan Lembah Wilis. Keduanya sampai mundur beberapa langkah ke belakang saking ketakutan.

"Kau kau.... "

"Ya, aku ke Kertabhumi atas perintah dari guru ku untuk mencari keberadaan Nyai Landhep setelah beliau mendengar kabar hancurnya Padepokan Bukit Rawit. Karena itu, hari ini biarkan aku sedikit membalas dendam saudara saudara Padepokan Bukit Rawit yang menjadi korban ambisi gila para pejabat Mandala Kertabhumi..!!! "

Usai berkata demikian, Perawan Lembah Wilis memutar selendangnya hingga tergulung dan memadat menjadi sebuah tongkat. Kejap berikutnya, perempuan berbaju hijau tua itu langsung melompat ke arah Jenarpaksi dan Banyak Suwignya.

Whhhuuuuuuggggh!

Menghadapi serangan cepat pendekar perempuan ini, Banyak Suwignya dan Jenarpaksi segera berpencar untuk menyelamatkan diri. Perawan Lembah Wilis segera memutar tubuhnya dan kembali melancarkan serangan pada Banyak Suwignya.

Thhrraaaannnggg thhrraaaannnggg...

Whhuuuuuttt dhhaaassss dhhaaassss!!!

Hebatnya, selendang kain berwarna hijau tua ini berubah menjadi sekeras baja ketika dalam bentuk gulungan menyerupai bentuk tongkat. Serangan serangan cepat Perawan Lembah Wilis meskipun bisa ditangkis dengan golok Banyak Suwignya, bunyinya malah mirip dengan benturan senjata tajam.

Dua gebrakan berturut-turut, Perawan Lembah Wilis berhasil mendaratkan satu tendangan keras ke punggung Banyak Suwignya hingga member pria bertubuh kekar itu jatuh terjungkal.

Melihat itu, Jenarpaksi tidak tinggal diam. Dia secepat kilat memutar tombak yang menjadi senjata andalan nya. Lalu menusukkan senjata tajam itu ke pinggang Perawan Lembah Wilis.

Whhhuuuuuuggggh...

Dari ekor matanya, Perawan Lembah Wilis menyadari kedatangan senjata milik Jenarpaksi. Dia cepat jejakkan kakinya ke tanah hingga tubuhnya melenting tinggi ke udara sambil mengibaskan selendang nya. Kini selendang hijau tua itu menjadi lentur dan dengan cepat membelit sepertiga tombak milik Jenarpaksi.

Tak ingin terjebak dalam belitan selendang milik lawan, Jenarpaksi berusaha untuk menarik gagang tombaknya. Tetapi sayangnya usahanya tidak berhasil karena ia seperti sedang menarik sebuah batu besar. Sementara itu Perawan Lembah Wilis tersenyum sinis.

Banyak Suwignya yang baru bangkit, menggeram murka karena bajunya penuh rumput dan lumpur tepian sungai kecil itu.

"Bajingan!!! Akan ku cincang tubuh mu..!!! "

Dengan penuh nafsu membunuh, Banyak Suwignya melompat ke arah selendang Perawan Lembah Wilis yang sedang membelit gagang tombak Jenarpaksi seraya mengayunkan goloknya.

Whhhuuuuuutttttt!!

Tak ingin selendang nya putus ditebas golok musuh, Perawan Lembah Wilis menarik selendangnya yang membuat Jenarpaksi ikut tertarik ke depan. Akibatnya tebasan golok Banyak Suwignya langsung membabat gagang tombak Jenarpaksi tepat ditengahnya.

Chhhrrraaaaaaaassssshh!!

Gagang tombak Jenarpaksi yang terbuat dari rotan ini langsung putus terkena tebasan golok kawan nya. Sedangkan selendang milik Perawan Lembah Wilis selamat.

"Apa yang sudah kau lakukan, Kakang Banyak?!! ", teriak Jenarpaksi tak percaya senjata kesayangannya dihancurkan oleh sahabatnya sendiri.

" A-aku tidak sengaja, Paksi. Itu itu karena perempuan siluman itu menarik tombak mu padahal yang ku incar selendang nya. Maafkan aku..", balas Banyak Suwignya dengan perasaan bersalah.

Dengan kesal, Jenarpaksi melemparkan sisa gagang tombak yang masih ditangannya. Dia cepat mencabut keris yang ada di pinggangnya.

Sementara demi mengurangi rasa bersalah, Banyak Suwignya segera melesat cepat ke arah Perawan Lembah Wilis untuk segera membunuh nya. Tetapi cita-cita itu hanya sebatas angan angan kosong saja.

Perawan Lembah Wilis memutar tubuhnya sambil mengibaskan ujung selendang nya yang masih melilit sisa potongan tombak Jenarpaksi ke arah Banyak Suwignya yang bergerak dengan ceroboh.

Whhhuuuuuuggggh...

Jllleeeebb! Aaauuuuuuggghhhhh...!!

Banyak Suwignya meraung tertahan kala ujung tombak Jenarpaksi yang dilemparkan oleh Perawan Lembah Wilis menembus perutnya. Dia tak menduga bahwa hidupnya berakhir di ujung senjata kawannya sendiri.

"Kakang Banyak Suwignya..!!!!", pekik Jenarpaksi tertahan kala melihat temannya roboh dengan ujung tombak nya menembus perutnya.

Sadar bahwa lawannya bukan tandingannya, Jenarpaksi segera berbalik arah dan melarikan diri. Tak ingin lawannya lolos begitu saja, Perawan Lembah Wilis menendang gagang golok Banyak Suwignya yang tergeletak tak jauh dari mayatnya.

Dhhaaaaaaasssssshh!!

Golok itu meluncur cepat ke arah Jenarpaksi. Sepertinya ia menyadari bahwa ia sedang menjadi incaran hingga sempat menghindar saat serangan cepat golok itu datang meskipun terlambat. Golok itu memotong telinga sebelah kiri Jenarpaksi dan melukai wajahnya di pipi kirinya.

Aaaaaarrrggghhh!

Meskipun meraung kesakitan, Jenarpaksi terus berlari sekencang-kencangnya hingga tubuhnya menghilang di rerimbunan pohon hutan. Sepertinya Perawan Lembah Wilis juga tidak berniat untuk mengejarnya hingga dia pun segera mendekati mayat Banyak Suwignya dan menggeledah tubuhnya.

Sekantong kepeng perak dengan jumlah kira-kira 50 kepeng dan sebuah kantong kain merah berisi surat ditemukan pada mayat Banyak Suwignya. Sebelum pergi dengan menunggangi kuda milik Jenarpaksi, Perawan Lembah Wilis mengikat tali kekang kuda Banyak Suwignya ke salah satu sisi pelana. Sebelum menggebrak tali kekang kuda nya, Perawan Lembah Wilis menatap ke arah barat laut sambil berkata,

"Kakang Mahesa Sura, kita akan segera berjumpa lagi... "

*****

HAAATTTTCCCIIIIHHHHH....!!

HAAATTTTCCCIIIIHHHHH...!!!

Mahesa Sura yang sedang meninjau persiapan para prajurit nya berlatih peperangan mendadak bersin-bersin beberapa kali. Dewi Jinggawati yang sedang berada di sampingnya pun lekas meletakkan tangannya ke dahi sang pimpinan pemberontak.

"Kakang Mahesa tidak enak badan? ", tanya Dewi Jinggawati segera.

"Tidak ada apa-apa, Yayi...

Hidung ku tiba-tiba saja terasa gatal. Selebihnya tidak ada yang lain", ucap Mahesa Sura sembari merentangkan kedua tangan nya.

" Aku tahu! Pasti ada seseorang yang sedang membicarakan mu Sura...

Entah itu baik atau buruk, pastinya begitu ", sahut Tunggak yang muncul dari belakang. Sempani juga ikut serta di sampingnya. Selain mereka, Jayeng dan Rakai Sambu serta Bekel Candramawa dari Jagaraga turut mengikuti mereka.

" Darimana kamu tahu itu? ", tanya Mahesa Sura segera.

" Itu sudah menjadi rahasia umum yang turun temurun di wariskan dari nenek moyang ku. Aku yang mewarisinya ", jawab Tunggak penuh percaya diri.

" Dasar sok tahu..

Bagaimana dengan tugas yang ku berikan? Sudah kau selesaikan masalah pangan yang akan kita gunakan untuk para prajurit? ", kali ini Mahesa Sura menatap Tunggak dengan serius.

"Beres.Cuma urusan penataan pasukan sepertinya yang perlu dibenahi. Orang-orang Lembah Seratus Pedang menolak untuk di pecah dalam beberapa kelompok. Mereka maunya tetap kumpul jadi satu kesatuan. Bagaimana cara mengatasinya? ", giliran Tunggak yang menunggu jawaban dari Mahesa Sura.

" Kalau begitu, jadikan mereka sebagai pasukan inti dengan begitu tetap akan dalam satu kelompok. Sedangkan pasukan dari Pandanalas akan menjadi pasukan pejalan kaki. Orang-orang Jagaraga tetap sebagai pasukan berkuda yang bergerak cepat. Untuk para warga Kampung Widas biar menjadi pasukan belakang yang bersatu dengan para pengurus perbekalan.. "

Sempani manggut-manggut setuju sedangkan yang lain juga puas dengan pengaturan yang dibuat oleh Mahesa Sura.

"Untuk para pendekar dari bekas murid Padepokan Bukit Rawit bagaimana, Raden? ", tanya Nyai Landhep yang mendekat bersama dengan Resi Agastya.

" Mereka akan bergerak di samping ku sebagai pasukan inti selain orang orang Lembah Seratus Pedang. Tidak boleh ada yang keluar dari aturan ini apapun yang terjadi, sebab jika ada yang mengacaukan titik pasukan itu akan meruntuhkan semangat yang lain", tutur Mahesa Sura kemudian.

"Sepertinya Nakmas Mahesa benar-benar membaca Kitab Seni Perang dengan sangat baik", sahut Resi Agastya sambil tersenyum.

" Aku hanya ingin tujuan ku berhasil tanpa harus kehilangan banyak sahabat dan kawan-kawan, Resi..

Dalam perang akan selalu ada korban jiwa tetapi aku ingin sesedikit mungkin kehilangan orang-orang yang sudah bersedia untuk bertaruh nyawa membantu ku meraih kemenangan ", Mahesa Sura menghela nafas panjang setelah bicara.

Resi Agastya pun manggut-manggut setuju sambil menatap ke arah langit. Jari jemari nya terlihat menghitung sesuatu. Sesaat kemudian ia berkata,

" Ini sudah saatnya Nakmas Mahesa menjalankan apa yang menjadi keinginan Nakmas.

Esok adalah waktunya.. "

1
y@y@
🌟👍🏿👍🏼👍🏿🌟
Ali Gilih
sabar dulu kang ebeezz..
Windy Veriyanti
makin seru aja nih ceritanya 👍
dibikin series kolosal pasti bagus
saniscara patriawuha.
coba pake WA cepet nyampe tuhhh surat...
Muhammad Haidir
perang perang tumpas seluruh prajurit kertabuhumi yg datang ke wilanggan jangan sisakan satu pun . /Panic//Panic//Panic//Panic/
Rafly Rafly
daya juga udah menggerakkan jari buat komentar../Grin/
Camad Pener
wah jadi perang nih antara wilangan dengan anjuk ladang seru nih...
rajes salam lubis
mantap abiieezzz
Ebez: terimakasih atas dukungan nya ya bang Rajes🙏🙏 😁😁
total 1 replies
y@y@
⭐👍🏿💥👍🏿⭐
Ebez: terimakasih atas dukungan nya ya kak Yaya 🙏🙏😁😁
total 1 replies
y@y@
🌟👍🏻👍🏾👍🏻🌟
Tarun Tarun
SDH ku duga bahwa kmampuanya hanya s
Ebez: hehehe ya memang segitu aja Bang Tarun🙏🙏 😁😁
total 1 replies
Ali Gilih
selalu mendukungmu kang ebeezz..
Ali Gilih
sangat bagus sekali
Noni Mdp
mantap thoorr
Abdus Salam Cotho
target selanjutnya 💪💪💪
Ebez: menahan serangan Kertabhumi bang Abdus 🙏🙏😁😁
total 1 replies
saniscara patriawuha.
wessss kelemmmm gajahhhh mungkurrrnyaaa......... dadiii wadukkkkk....
Ebez: wkwkwk beda penafsiran kang Saniscara🙏🙏 😁😁
total 1 replies
Adi Dwiyono
gajah Mungkur ini ternyata penjahat ya....kenapa di zaman sekarang malah di jadikan nama bendungan besar...
Adi Dwiyono: iya thor....malah sekarang gajahnya sdh jdi partai....😂😂
total 2 replies
🗣🇮🇩Joe Handoyo🦅
Akhirnya sampai juga beritanya ke Gajah Mungkur, bakal adu strategi perang nih 😁
Ebez: hehehe iya tuh Bang Joe 😁😁
total 1 replies
Thomas Andreas
mantaap
Thomas Andreas
gagal deh tunggak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!