NovelToon NovelToon
Pertukaran Jiwa: CEO Kejam Menjadi Istri Teraniaya

Pertukaran Jiwa: CEO Kejam Menjadi Istri Teraniaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Romansa / Bullying dan Balas Dendam / Balas dendam pengganti
Popularitas:22.2k
Nilai: 5
Nama Author: Santi Suki

Rachel sering mendapatkan siksaan dan fitnah keji dari keluarga Salvador. Aiden yang merupakan suami Rachel turut ambil dalam kesengsaraan yang menimpanya.

Suatu hari ketika keduanya bertengkar hebat di bawah guyuran hujan badai, sebuah papan reklame tumbang menimpa mobil mereka. Begitu keduanya tersadar, jiwa mereka tertukar.

Jiwa Aiden yang terperangkap dalam tubuh Rachel membuatnya tahu apa yang sebenarnya terjadi kepada sang istri selama tiga tahun ini. Begitu juga dengan Rachel, jadi mengetahui rahasia yang selama ini disembunyikan oleh suaminya.

Ikuti keseruan kisah mereka yang bikin kalian kesal, tertawa, tegang, dan penuh misteri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Mata Aiden membelalak takjub begitu menjejakkan kaki ke dalam ballroom megah Hotel Clarion. Kilauan lampu kristal bergantung anggun dari langit-langit tinggi, memantulkan cahaya lembut yang membuat seluruh ruangan bersinar seperti istana dalam dongeng. Aroma wangi mawar putih dan anggrek Vanda memenuhi udara, membaur dengan iringan musik klasik yang mengalun tenang dari sudut ruangan.

Aiden dan Rachel berjalan beriringan, tangan mereka saling menggenggam erat. Sebuah pemandangan yang tak lazim bagi pasangan Salvador di mata publik. Gaun silver berkilau yang membungkus tubuh Rachel, ditambah riasan flawless dari salon papan atas, membuatnya tampak seperti putri kerajaan. Sementara Aiden mengenakan jas hitam elegan yang menegaskan status sosial mereka sebagai keluarga terpandang.

“Wah, ini pesta pernikahan atau ulang tahun?” bisik Aiden dengan nada kagum, matanya tak henti-hentinya menelusuri setiap sudut ruangan yang dihiasi dengan indahnya. Bahkan karpet yang mereka injak terasa empuk seperti awan.

“Ulang tahun ke-17 putri ketiga keluarga Bone. Ini juga menandai momen kedewasaannya,” jawab Rachel pelan, namun jelas.

Tatapan Rachel penuh perhitungan, waspada dengan siapa saja yang hadir. Sebagai nyonya Salvador yang lama duduk di lingkungan elite, dia tahu setiap langkah dan kata bisa menjadi sorotan.

Tak lama, langkah mereka terhenti ketika seorang pria muda mendekat dengan senyum lebar.

“Halo, Tuan dan Nyonya Salvador! Lama sekali kita tidak berjumpa,” ucapnya antusias. Pria itu mengenakan setelan abu gelap bermotif garis tipis, dan gesturnya menunjukkan kepercayaan diri yang tak dibuat-buat.

Aiden langsung mengenalinya. Juan Fernandes, CEO JF Group—rekan bisnis yang kadang juga jadi saingan dalam perebutan proyek internasional. Dalam memori Aiden, Juan adalah orang yang cerdik, cepat membaca peluang, dan sedikit menyebalkan.

“Halo, Juan. Kamu terlalu sibuk sampai lupa dengan temanmu ini,” ujar Aiden tanpa sadar meluncur dengan nada ramah dan senyum mengembang.

Rachel menoleh cepat dengan tatapan penuh peringatan. Baginya Aiden sudah melakukan hal yang tidak seharusnya.

Juan juga tampak heran, alisnya naik sebelah. Biasanya, Aiden adalah pria yang hemat senyum, dan lebih suka membicarakan angka daripada basa-basi.

Merasa sorotan aneh tertuju padanya, Aiden buru-buru melirik ke arah Rachel. Istrinya itu hanya membuka mulut sedikit, berbisik pelan, “Apa-apaan senyum kamu itu?!”

Aiden tercekat. Wajahnya berubah canggung. "Sial! Seharusnya aku bersikap seperti Aiden yang dingin, tajam, dan penuh wibawa," batinnya mengumpat dalam hati.

“Hem ... hem!” Aiden berdeham, mencoba memperbaiki suasana. Ekspresinya berubah datar. “Sepertinya kamu sedang sibuk dengan bisnis baru,” ujarnya berusaha terdengar tegas.

“Ya. Bisnis di kawasan Amerika Latin sedang lumayan lancar. Banyak permintaan dari investor,” jawab Juan sembari mengangkat gelas sampanye, tampak bangga dengan pencapaiannya.

“Keren. Bagus sekali itu. Selamat,” sahut Aiden dengan nada datar, namun ekspresinya masih terlihat agak kikuk.

Juan mengerutkan dahi. Mulutnya setengah terbuka. “Tunggu … kamu barusan memuji aku?”

Aiden hanya melirik sekilas dari sudut matanya, dia menangkap isyarat kepala dari Rachel yang menggeleng pelan. Dalam hati, Aiden menjerit, "Hancur sudah citra Aiden Salvador!"

Dalam dunia bisnis kelas atas, memuji terang-terangan bisa dianggap sebagai bentuk kelemahan, bahkan lebih buruk, penjilatan. Seorang Salvador seharusnya tidak memberikan pujian, tapi tantangan, ketegasan, atau aura dominasi. Itu yang akan membuat orang segan.

Sementara Juan masih mencoba mencerna sikap Aiden yang aneh. Tidak seperti biasanya.

Rachel segera menyelamatkan suasana. “Juan, bagaimana kabar istrimu? Kudengar kalian baru saja membuka cabang baru di Barcelona,” sela Rachel dengan elegan. Suaranya lembut, namun nada kalimatnya jelas mengalihkan topik dan mengendalikan arah percakapan.

“Oh, ya! Terima kasih sudah bertanya. Semua berjalan lancar,” jawab Juan tersenyum, sedikit melupakan keanehan Aiden tadi.

Aiden menghela napas lega. Dalam hati, ia bersyukur karena Rachel dengan cekatan menambal lubang kesalahannya.

Namun, saat Aiden menoleh ke arah Rachel, dia bisa melihat kilatan tajam di mata wanita itu. "Satu kesalahan lagi, dan kau akan tidur di sofa seminggu penuh." Begitu seolah-olah pesan yang terbaca dari sorotan matanya.

Aiden meneguk ludah. Malam ini masih panjang dan dia harus lebih waspada. Bukan hanya terhadap rekan bisnis, tapi juga terhadap “istri” yang kini jadi satu-satunya pelindung reputasinya.

Hillary dan Sandra datang dengan langkah anggun, seolah berjalan di atas panggung peragaan busana. Gaun malam mereka berkilauan di bawah sorot lampu kristal, dan masing-masing menggenggam segelas anggur merah yang tampak mewah dalam gelas tinggi berukir. Senyum manis menghiasi bibir Sandra, tapi sinar matanya menyimpan sesuatu yang lebih tajam dari pecahan kaca.

“Aiden, akhirnya kamu datang juga,” ucap Sandra dengan nada manja, menyelipkan helai rambutnya ke belakang telinga sambil menatap Aiden tanpa berkedip.

Suasana mendadak terasa mencekam. Aiden nyaris terbatuk melihat tatapan Sandra yang seperti hendak menelannya mentah-mentah. Dia tahu, dia bukan Aiden—melainkan Rachel yang terperangkap dalam tubuh pria itu. Maka dia hanya tersenyum tipis, mencoba bersikap sewajar mungkin.

“Hai, Juan,” sapa Hillary pada pria di sebelah mereka.

“Hai, Hillary,” balas Juan singkat dan dingin.

Pandangan Aiden—Rachel—tak menyembunyikan rasa muak. Dia sudah lama tidak menyukai sepupu Aiden itu. Menurutnya, Hillary selalu tampil manis di permukaan, tapi menusuk di belakang. Kepalsuan yang dibungkus keanggunan.

“Rachel, aku dengar kamu baru pulang dari rumah sakit,” ucap Juan kemudian, mengalihkan pandangan ke arah wanita di samping Aiden. Tatapannya mengamati Rachel dari kepala hingga kaki, seperti sedang mengevaluasi kualitas sebuah produk.

“Iya,” balas Rachel singkat, dengan nada dingin dan datar seperti Aiden biasanya bicara.

Aiden yang mendengar ucapan itu buru-buru menarik ujung jari Rachel, memberi sinyal melalui tatapan matanya. “Jangan bicara seperti itu!”

Menyadari nada bicaranya terlalu ketus, Rachel cepat-cepat tersenyum ramah dan menambahkan, “Sekarang sudah jauh lebih baik, terima kasih.”

Aiden mengangguk pelan. Setidaknya Orang-orang harus melihat sosok Rachel yang ramah, sopan, beretika, dan baik hati.

“Maaf aku tidak sempat menjenguk kamu dan Aiden,” lanjut Juan dengan santai. “Aku baru kembali dari Meksiko tadi siang. Sebenarnya, kalau tidak dengar kabar Maximilian mau datang ke pesta ini, aku pasti sudah tidur sekarang.”

“Maximilian?” batin Aiden bingung. Namanya tidak ada dalam daftar penting yang diserahkan Rachel. Dia pun sedikit menoleh ke arah istrinya.

“Pengusaha muda dari keluarga Kedavra,” bisik Rachel dengan bibir terbuka sedikit, tanpa menoleh. Nadanya pelan, tetap masih bisa terdengar.

Aiden mengangguk-angguk, walau dalam hati masih kosong. Ia belum tahu seberapa penting nama itu dalam dunia bisnis. Dia tahu satu hal, semua orang malam ini berpura-pura. Senyum mereka sehalus sutera, tapi bisa menjatuhkan seperti batu karang.

Tak lama kemudian, suasana menjadi sedikit lebih formal ketika seorang pria paruh baya dengan penampilan mewah menghampiri, didampingi dua wanita cantik di kedua sisinya. Mereka membawa aura kebangsawanan modern yang membuat beberapa tamu otomatis menyingkir memberi jalan.

1
Sweet Girl
Karena sekarang mereka akan selalu menyusun strategi...
Sweet Girl
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Sweet Girl
Kenapaaa... kaget ya... lihat Rachel bisa melawan....?
Sweet Girl
Makanya sekarang kamu ditukar roh mu sama Rachel, biar kamu tau kebenarannya.
pelajari tuuuu muka-muka penjilat.
Sweet Girl
😲
Sweet Girl
Kasihan Rachel jadi kambing hitam
Ratih Tupperware Denpasar
lanjut kak/Pray//Pray/
Susi Akbarini
karena Tuhan Maha adil...

mendengar srmua doa dan kesakitan Rachrl..
supaya mata Aiden tervelek pada pendeeitaan Rachrk selama ini..
😀😀😀❤❤❤❤
Tasmiyati Yati
mungkin biar mereka bisa merasakan kehidupan satu sama lainnya biar tidak selalu bertengkar karena fitnah orang orang sekitar nya
Ita rahmawati
mungkin supaya kamu tau penderitaan yg dialami rachel,,pertukaran itu secara lgsg membuka matamu yg selama ini tertutup
Ita rahmawati
siapkah itu 🤔
Ita rahmawati
terus aja lakuin apa yg kamu mau hill biar di masukin penjara secepatnya sm aiden
Ita rahmawati
males gtu hel,,ngapain belajar bisnis emang kalian akan selamanya tertukar 🤦‍♀️🤣
Hasanah Purwokerto
Biar Aiden bs merasakan penderitaan Rachel..
Karena selama ini Aiden ga pernah percaya dg Rachel,,tp mudah diperdaya org" disekelilingnya
⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾
Astaga...ya kalian biar bisa akur🤣🤣
Dan bisa ngerasain di cambuk nenekmu
juwita
biar km merasakan apa yg Rachel derita selama ini
Esther Lestari
ya supaya kalian bisa merasakan dan mengalami apa yang selama ini terjadi tanpa kalian tahu dan supaya kalian bersatu kembali sebagai suami istri😊
Sukhana Ana lestari: Itu semua udah kehendak yg diatas biar kamu ngalami & ikut merasakan apa yg Udah Rachel alami selama jd istrimu Aiden.. selama ini kamu ga pernah percaya sm sm omongan Rachel atas perlakuan duo parasit..
total 1 replies
partini
buat mata kamu terbuka ga merem terus kasihan dong istri mu lanjut Thor 👍👍👍👍👍🥰🥰🥰
Tasmiyati Yati
siapa tuh, laki laki apa perempuan oh jangan jangan si ulat bulu Sandra
Tasmiyati Yati
lawan hilary dengan elegan Rachel biar dia kena mental
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!