NovelToon NovelToon
Cinta Tulus Abdi Negara

Cinta Tulus Abdi Negara

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Risti rika safitri

Vito Bramana seorang lelaki tampan berusia 28 tahun,seorang abdi negara. Vito telah lama mengabdi pada negara dan itu adalah cita cita nya. Nindy Nugraha Seorang gadis cantik bertubuh mungil,dengan mata sipit,hidung mancung,dan bibir mungil. Nindy adalah seorang relawan,butuh perjuangan untuk bisa menjadi seorang relawan. Hingga pada akhirnya tugas mempertemukan Vito dan Nindy dan perjalanan mereka dimulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risti rika safitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Semakin parah

Sore harinya Rafael dan beberapa anggota TNI sudah tiba di gedung tempat mereka bertugas saat ini. Para tenaga media juga sudah tiba disana.

Rafael meminta bantuan kepada anggota TNI untuk membantu membawa alat-alat medis masuk.

"Selamat datang dokter dan rekan-rekan" sapa Vito

"Terimakasih sambutan nya komandan" jawab salah satu dokter pria yang berumur sekitar 30 tahun

Dokter yang dikirimkan oleh pihak rumah sakit ada 5 orang. 3 laki-laki dan 2 perempuan.

GEDUBRAK!

"Aduh" ringis Nindy

Mereka semua menoleh ketika mendengar suara jatuh yang tak lain adalah Nindy. Para anggota TNI ingin tertawa melihat Nindy yang jatuh dengan tidak estetik.

Vito dan Rafael spontan berlari ke arah Nindy yang sedang meringis entah karena malu atau karena sakit.

"Kamu gapapa nin" tanya Vito

"Gapapa tapi malu banget" ringis Nindy

Vito terkekeh mendengar ucapan Nindy. Ia membantu Nindy untuk duduk dikursi ia juga mengambil alat yang dibawa Nindy tadi.

"Nindy kamu juga ikut bertugas disini" tanya seseorang yang datang dari belakang Vito

Nindy memiringkan kepalanya untuk melihat siapa orangnya. Nindy tercengang saat melihat pria yang harus ia hindari.

"Ck! Kenapa om kesini sih" ucap Nindy memperlihatkan wajah kesalnya

Pria tersebut hanya terkekeh melihat wajah kesal Nindy. Sedangkan yang lain hanya mengerutkan kening karena bingung. Pria tersebut mendekat kearah Nindy spontan Nindy berlari ke arah Vero yang baru saja keluar.

"Yakkk vero tolongin gue" ucap Nindy sambil berlari

Vero terkejut melihat Nindy sedang berlari dengan sedikit pincang ke arah nya.

"Ada apa sih? Lari-lari dan ini kenapa kaki Lo pincang" ucp Vero

"Ck! Lu liat tu ada om Tito" ucap Nindy kesal

Vero melihat kearah yang ditunjuk Nindy dan benar saja jika saat ini ia sedang melihat Tito. Tito adalah pria berumur 35 tahun ia sangat suka menjahili Nindy. Selain suka jahil Tito juga suka mencubit pipi chubby nindy dengan kuat hingga memerah. Entahlah dia senang saja mengusili gadis yang sudah ia anggap adiknya.

"Hahaha udah nasib lu kek nya" kekeh Vero

"Ck! Udah ah gue tadi mo ngambil infus jadi lupa kan" ucap Nindy

"Infus buat apa nin?" Tanya Rafael

"Itu didalam ada warga yang tiba-tiba demam tinggi makanan dan minuman yang dia makan keluar semua" jawab Nindy

Mereka semua terkejut dan langsung masuk kedalam. Saat melewati Nindy Tito masih sempat mencubit pipi chubby Nindy yang membuat sang empu mendelik tajam.

Semua orang langsung berjalan ke dalam gedung. Dipojok kanan ada seorang anak kecil yang sedang meringkuk sambil menangis. Vito mendekati anak tersebut tidak lupa ia juga mengajak seorang dokter takutnya anak tersebut sedang merasa sakit.

"Hei kamu kenapa" tanya Vito lembut

Anak kecil tersebut mendongakkan kepalanya melihat siapa yang sudah berbicara. Vito dibuat gemas saat melihat wajahnya yang memerah,hidung nya juga memerah,bibir bergetar mengerucut.

"S-sakit hiks hiks" ucap bocah tersebut sambil menangis

"Bagian mana yang sakit?"tanya dokter perempuan umurnya berkisar 27 tahun

"T-tenggorokan hiks" jawab bocah tersebut

"Kemarilah biar dokter periksa hm" ucap dokter yang diketahui namanya Rini tersebut

Anak kecil itu menggelengkan kepalanya tanda ia tak mau. Tak sengaja ia melihat Nindy sedang menggendong anak berumur 3 tahun yang juga sedang menangis. Terbesit rasa iri dihatinya. Sejak kemarin ia memang ingin sekali berada didekat Nindy.

Vito dan Rini mengikuti arah pandang bocah tersebut. Vito pun paham apa yang diinginkan oleh anak tersebut. Ia berdiri menghampiri Nindy ia berbisik kepada Nindy. Nindy ikut melirik bocah laki-laki yang saat ini juga sedang menatap Nindy.

Nindy menyerahkan bocah yang ia gendong kepada Ranti. Lalu ia melangkah ke arah bocah tersebut yang saat ini mengulas senyum. Tidak lupa mereka menggunakan APD lengkap.

"Kamu kenapa?" Tanya Nindy lembut

"Sakit kak" jawab bocah tersebut lirih

"Nama kamu siapa?" Tanya Nindy lagi

"Nama aku Fikri kak" jawab Fikri sambil tersenyum

"Mau kan diperiksa dulu sama dokter cantik ini?" Tanya Nindy sambil menunjuk Rini

"Mau asal nanti kakak temani aku ya" pinta Fikri

"Baik dengan senang hati boy" jawab Nindy sambil tertawa,Fikri pun ikut tertawa. Ia tertawa karena melihat mata Nindy yang menghilang.

Rini dan Vito menghela napas lega saat Fikri mau diperiksa. Para dokter yang lain juga sedang berpencar untuk memeriksa keadaan para warga. Kondisi nya saat ini semakin parah. Maka dari itu para dokter mulai melakukan pemeriksaan secara langsung untuk mengambil langkah selanjutnya.

"Kondisi Fikri sama seperti yang lain,imun tubuh nya lemah,dan ini berakibat pada tubuhnya. Tolong ya nin berikan makanan dan buah-buahan dan jangan lupakan obatnya" ucap Rini

"Baiklah" jawab Nindy

"Fikri orang tua kamu dimana? Biar Kaka beri tahu kondisi kamu saat ini" tanya Nindy

"Aku tidak punya orang tua lagi kak,ayah dan ibu sudah meninggal karena kecelakaan. Aku hanya sendiri" jawab Fikri yang membuat hati Nindy tersentil

"Kamu umur berapa? Dan selama ini tinggal dimana?" Tanya Nindy

"Aku umur 7 tahun kak,aku tinggal sendiri dirumah ayah ibu. Ibu bilang kepadaku untuk menjaga rumah itu"jawab Fikri

Vito dan Rini yang mendengar nya merasa sedih. Nindy sendiri sudah meneteskan air matanya. Ia lemah jika sudah berurusan dengan orang tua seperti ini. Apalagi saat ini kehidupan nya juga tidak menentu.

"Kakak cantik jangan menangis,ibu bilang kepadaku kita tidak boleh menangis. Kita harus kuat karena hidup tidak sampai disini saja"ucap Fikri sambil memeluk tubuh Nindy

Nindy tidak menyangka Fikri bisa sedewasa ini. Dia kira hanya dirinya lah yang merasakan kehidupan seperti ini. Ternyata diluar sana masih ada yang lebih dari dia.

"Kakak tidak menangis kok hehe ini tu tadi kelilipan doang" ucap Nindy sambil tersenyum

"Apa aku boleh memeluk kakak seperti ini setiap hari?" Pinta Fikri sambil mendongakkan kepalanya

"Boleh kok ,memangnya kenapa kamu ingin memeluk kakak" tanya Nindy

"Sejak ibu dan ayah pergi aku tidak pernah lagi merasakan bagaimana hangat nya dipeluk. Dulu jika aku kedinginan ibu dan ayah akan memeluk ku. Tapi setelah ayah dan ibu tidak ada aku tidak pernah lagi merasakan hangat nya pelukan. Aku sempat iri karena kakak selalu memeluk dan bermain dengan anak yang lain" ucap Fikri

Nindy kembali menangis, bukan hanya Nindy tapi semua orang disana merasa sedih mendengar cerita Fikri. Nindy memeluk erat tubuh Fikri. Fikri adalah anak yang tampan. Hidung mancung bibir mungil.

"Maafin kakak yaa kakak janji akan selalu ada buat kamu" ucap Nindy

"Kakak tidak usah berjanji! Ayah dan ibu dulu juga janji kepadaku untuk tidak pergi tapi apa? Mereka malah meninggalkan aku sendirian. Aku dulu sempat marah loh kakak kenapa Allah tidak mengajak aku juga untuk ikut ayah dan ibu" ucap Fikri entah sejak kapan meneteskan air mata

Nindy hanya bisa menangis hatinya memang selembut kapas. Nindy jadi teringat pada orang tuanya. Dulu orang tua nya selalu berjanji kepada Nindy bahwa mereka selalu ada buat Nindy. Mereka tidak meninggalkan Nindy. Tapi apa? Mereka malah memutuskan hubungan dengan Nindy.

"Sudah ya jangan menangis kakak ada disini buat kamu hm" ucap Nindy sambil menghapus air matanya

"Kakak lucu kalo menangis hidungnya merah pipinya juga memerah"kekeh Fikri mencairkan suasana

Mereka semua ikut tertawa. Memang wajah Nindy jika menangis akan memerah. Entahlah disaat seperti apapun Nindy selalu terlihat menggemaskan.

1
Ati Rohayati
c heni bau bangkain
Ati Rohayati
tolol kamu heni masa sama adik.sendiri iri nya ngga ketulungan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!