Apa jadinya, jika gadis yang lembut dan baik hati serta memiliki rasa empati yang tinggi berubah menjadi gadis yang cuek dan dingin. Luka yang begitu menyakitkan bahkan mampu mengubah karakter seorang Agatha Lorenzo, bisakah ia melewati masa sulit itu? Apakah ia sanggup?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DessertChocoRi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab XI
Hari-hari berlalu begitu saja, namun hubungan Jhon dan Agatha semakin dingin. Ya setelah pertemuan antara Jhon dan wali kelas Agatha beberapa waktu yang lalu mereka masih saling cuek lebih tepatnya Agatha.
“Bun kita berhasil”
“Iya sayang.. akhirnya setelah sekian lama” balas Wanda
Mereka pun bersulang setelah itu mereka menikmati makan yang sudah mereka pesan di sebuah restoran mewah berbintang empat.
Ke esokkan harinya di sekolah.
“Jadi kamu mau selesaikan semua masalah kamu hari ini tha?” Tanya Nina
“Iya Nin, aku udah gak mau lanjut hubungan tidak jelas ini”
Agatha berjalan menuju ke rooftop sekolah untuk menghindari orang-orang, ia hanya ingin tenang saat ini sebelum melangkah maju. Saat berjalan Agatha tidak sengaja melihat kepala sekolah mengendap-endap diikuti seorang guru yang ia yakini adalah wali kelasnya.
“Mereka mau kemana mereka?”
Karena penasaran Agatha pun mengikuti mereka hingga sampailah mereka di gedung kosong belakang sekolah yang sudah tidak di gunakan.
“Bapak ihh sabar” dengan nada manja wali kelas Agatha berbicara
“Aku sudah tidak tahan ayang” balas kepala sekolah sambil meraba paha guru itu.
Agatha syok melihat mereka, bagaimana bisa kepala sekolah yang dikenal sebagai laki-laki yang sayang keluarga itu melakukan hal seperti ini.
“Mengapa semua orang melakukan hal gila”
Tanpa menunggu lama ia pun merekam aksi mereka sampai selesai sambil menahan mual merasa jijik dengan yang mereka lakukan.
“Bapak jangan lupa gaji ku naikin yah” ucap guru itu dengan nada sensual sambil meraba dada kepala sekolah.
“Gampang, yang penting jangan lupa itu semua tidak gratis” ucap kepala sekolah sambil membasahi bibir bawahnya dengan lidahnya.
Agatha langsung mematikan rekamannya dan pergi meninggalkan mereka sebelum ia ketahuan. Saat hendak berjalan di lorong sekolah ia bertemu dengan Jeffry.
“Kita perlu bicara”
Ucap Agatha dan Jeffry bersamaan, dan disinilah mereka duduk di sebuah bangku yang berada di taman sekolah.
“Aku sudah berfikir dari kemarin” ucap Jeffry
Ia menghela napas pelan sebelum melanjutkan apa yang menjadi inti dari kalimatnya.
“Kita putus” sambung Jeffry
Agatha tak bereaksi tetapi air matanya sudah menumpuk di ujung matanya. Agatha pun mengalihkan pandangannya untuk menghapus air mata yang jatuh itu.
“Aku sudah tau” ucap Agatha
“Kamu sudah tau?” Jawab heran Jeffry
“Aku tau.. Kamu punya cewek lain” ucap tenang Agatha
“Baguslah.. kalau kamu sudah tau, jadi kita sudah gak ada hubungan apa-apa lagi mulai sekarang” ucap Jeffry lalu pergi meninggalkan Agatha
Mendengar ucapan Jeffry, ia kembali menangis dalam diam. Agatha bertanya pada dirinya sendiri apa yang kurang dari dirinya.
Selama ini ia berusaha menjadi kekasih yang baik juga pengertian ternyata tidak cukup untuk sebuah kesetiaan, bahkan semua ia bisa berikan pada Jeffry kecuali ketika Jeffry meminta untuk ciuman itu hal yang langsung ditolak mentah-mentah oleh Agatha.
Setelah pulang Agatha hanya mengunci dirinya dalam kamar dan tak keluar saat makan malam. Jhon yang mengira ketidakhadiran Agatha di meja makan karena masih marah padanya.
Tok..
Tok..
“Agatha ini daddy”
Agatha pun membuka pintu setelah mendengar bahwa daddynya memanggilnya.
“Boleh daddy masuk”
Agatha mempersilahkan Jhon hanya menggunakan sebuah gerakan tangan, ia menyusul Jhon yang sedang duduk di sofa sambil memandangi foto kecil Agatha dan ikut duduk di seberang daddynya.
“Kamu dulu sekecil ini yah” ucap Jhon
“Waktu cepat berlalu ternyata” sambil tersenyum menatap anak semata wayangnya
Agatha hanya diam tanpa berniat merespon.
“Daddy mau minta maaf.. akhir-akhir ini kita tidak banyak interaksi”
“Aku tidak benci daddy karena marah, aku hanya benci daddy tidak percaya padaku” balas Agatha
“Baik… daddy akan percaya kamu kali ini dengan syarat kamu harus buktikan kebenarannya” ucap Jhon, setelah itu Jhon pun keluar dari kamar Agatha.
Kicauan burung di pagi hari terasa begitu menyegarkan telinga seakan mengalirkan semangat bagi yang mendengarnya.
“Hoaammmhh..”
“Waktunya kembali ke kenyataan” gumam Agatha
Setelah melakukan ritual bengong, Agatha langsung bersiap-siap. Setelah berpakaian kini ia duduk di meja rias kali ini ia akan tampil beda, kalau biasanya dia hanya memakai sunscreen ketika ke sekolah dan mengurai rambutnya dengan polos. Sekarang ia akan sedikit memoles wajahnya dan rambutnya.
Mpokk..
Suara bibir yang ia lipat ke dalam lalu mendorongnya keluar ketika memakai pelembab membuat bibirnya terlihat sehat berwarna pink.
Mengaplikasikan bedak tabur menambah kesan mate pada wajahnya, juga rambut yang di buat bergelombang dengan catok. Terlihat Agatha lebih menonjolkan Feminim energy.
“Yashh.. mari kita mulai babak baru ini” ucap Agatha dengan semangat baru
Agatha tidak berdandan hanya karna diputuskan, melainkan ia merasa harus berubah mungkin kemarin ia terlalu gampang dikhianati karena ia terlihat remeh.
Di meja makan Wanda dan Dita merasa heran dengan perubahan Agatha.
“Sayang kamu berdandan yah?” Tanya Wanda basa basi
“Yah..cuma mau tampil beda saja” jawab acuh Agatha
Setelah sarapan dengan hati yang gondok karena ibu anak itu selalu menyudutkannya yang menyuruhnya untuk biasa saja lah, tidak usah catok rambut lah dan lain lagi. Agatha pun langsung berangkat sekolah dengan cepat.
Di halaman sekolah semua siswa-siswi terkagum melihat Agatha yang berubah bertambah lebih cantik.
Sebelum Agatha sampai disekolah sebenarnya sudah heboh dengan kedatangan Jeffry dan Dita yang bergandengan dan mereka menduga Jeffry sudah putus dengan Agatha. Dan saat itu Agatha muncul tapi Agatha tak melihat Jeffry dan Dita.
“Itu Agatha..?”
Jeffry yang baru melihat sosok Agatha yang sepeti itu terkejut bahwa mantannya kini menjadi lebih cantik lagi, matanya tak bisa berhenti melihat gerak gerik Agatha.
“Ihh sayang.. Kamu kok liatin Agatha mulu sih”
“Ahh gak sayang” ucap Jeffry
“Sial kenapa pas putus Agatha jadi makin cantik” batin Jeffry
“Dasar jalang.. sengaja dandan buat rebut Jeffry lagi pasti nih” batin Dita
Ting..
“Ada apa gerangan baby” ucap Arslan setelah menerima kiriman rutin dari orangnya.
“Aku sudah tidak sabar bertemu denganmu lagi” lanjutnya
Kembali ke sekolah di mana Agatha yang menuju ruang kepala sekolah dengan persiapan yang ia rasa sudah matang.
Tok..
Tok..
“Masuk” ucap suara dalam ruangan
Agatha pun masuk dan menutup pintu kembali lalu duduk di sofa tanpa disuruh lebih dulu.
“Kamu ada perlu apa dan dari kelas mana?” Tanya kepala sekolah
“Bapak sepertinya sudah terlalu lama menjadi kepala sekolah”
Dengan kaki bersilang Agatha menatap kepala sekolah dengan santai tanpa takut sedikitpun.
“Maksud kamu apa bicara seperti itu pada saya” kepala sekolah yang pada dasarnya gampang terpancing langsung marah
“Kalau masih mau bertahan di sekolah ini seharusnya Bapak tidak usah melakukan hal aneh” ucap Agatha kembali
“Memangnya saya melakukan hal aneh apa?” Dengan keringat dingin ia takut kelakuan yang ia tutupi diketahui oleh orang lain
“Saya cuma akan mengatakan satu kali saja jika Bapak tidak menjawab dengan jujur maka saya akan menyebar ini”
Agatha pun memperlihatkan video syurnya dengan seorang guru. Seketika kepala sekolah itu pucat pasih melihat kelakuannya direkam seorang siswinya.
“Kamu..” amarah kepala sekolah semakin memuncak tapi ia tahan
“Jawab dengan jujur, siapa yang menyabotase hasil ujian saya Agatha Lorenzo” ucap Agatha sambil merekam pembicaraan mereka.
Mendengar nama Lorenzo ia pun tersentak kaget, bukankah itu salah satu keluarga besar di negara itu.
“Nilai ujian tidak mungkin bisa disabotase” jawab kepala sekolah
“Kalau begitu.. saya permisi pak”
“Nak.. tolong video yang tadi kamu hapus dulu” ucap kepala sekolah
“Kenapa saya harus mendengarkan anda?”
Saat Agatha mulai berdiri dan melangkah perlahan, ia kembali berbalik dan berkata
“Oh iya pak.. dana fasilitas sekolah yang Bapak kantongi itu saya punya datanya loh”
Sambil mengeluarkan beberapa lembar kertas dari sakunya dan memperlihatkannya. Seketika kepala sekolah pun keringat dingin.
“Ehh nak Agatha yah nama kamu.. duduk dulu nak kita bisa bicara baik-baik” bujuk Agatha
Baru lah Agatha kembali duduk sambil tersenyum.
“Tadi sampai di mana pembicaraan kita?” Tanya kepala sekolah
Mereka pun mulai membahas yang menjadi masalah dari negosiasi mereka, kepala sekolah pun mulai menceritakan semua skenario yang telah seseorang atur agar nilainya hancur. Ternyata memang benar dugaannya bahwa seseorang ada dibalik kejadian ini.
Nilai dalam data yang hancur pun sudah kepala sekolah ganti dengan yang asli dan mencetak hasil ujian yang asli dan di serahkan ke Agatha.
Saat keluar dari ruangan kepala sekolah, Agatha pun memposting video syur itu di sebuah platform media sosial dengan menggunakan akun baru. Juga menghubungi kantor polisi untuk memberikan bukti dana yang digelapkan oleh kepala sekolahnya itu.
“Tak ada ampun untuk orang seperti kalian” gumam Agatha
Saat berjalan untuk kembali ke kelasnya ia mendengar suara-suara dari kamar mandi yang sudah tidak digunakan lagi yang berada di bawah tangga.
“Ahh..mm” suara cewek
“Ougghh..” suara cowok
Suara-suara itu saling bertautan dan membuat Agatha merinding mendengarnya. Agatha yang hendak cepat berlalu tetapi tertahan setelah mendengar suara itu mengatakan hal mengejutkan.
“Yess.. ouhh Jeffry.. lebih cepat sayang” ucap seorang cewek
Mendengar itu ia syok dan tak bisa bergerak cukup lama.
Ceklek..
Suara pintu terbuka, seketika Agatha bersembunyi di balik tiang. Saat mengintip ia terkejut melihat ternyata Jeffry bersama Dita.
“Jadi mereka yang melakukan hal itu” batin Agatha
“Jadi kalian sudah melakukan hal menjijikan itu ternyata”
Jeffry dan Dita kaget pasalnya mereka baru saja keluar setelah melakukan sesuatu dan takut jika ada yang mengetahuinya.
“Agatha..” gumam Jeffry
“Pantas saja kamu selingkuh.. ternyata dapat ikan asin” ucap Agatha sambil tersenyum sinis
“Apa kamu bilang?” Amarah Dita meledak
“Aku kira kamu mendapatkan cewek lebih dari aku ternyata.. cihh di bawa rata-rata”
“Kita sudah putus jadi kamu tidak perlu repot-repot mengurusiku” ucap Jeffry
“Yah.. kalian memang cocok sama-sama rendahan” setelah itu Agatha pun berlalu tanpa menoleh
“Awas kamu jalang” batin Dita
Setelah sampai dikelas Agatha langsung membaringkan kepalanya diatas meja dengan menyamping. Ia begitu lelah dengan orang-orang yang gila seperti mereka.
“Tha..tha” Nina datang dengan buru-buru mencari Agatha
“Ada berita penting tha” ucap Nina
“Apaan Nin” jawaban lesu Agatha
“Ada video syurnya kepala sekolah tersebar tha, forum sekolah langsung ramai” ucap Nina semangat
“Ohh..”
“Loh kok cuma ohh Agatha?”
“Yah terus..”
“Lo udah tau yah?” Tebak Nina
“Iya soalnya aku yang sebar” jawab santai Agatha
“APAA..” kini Nina yang berteriak
Semua yang ada di kelas seketika menoleh ke arah Nina karena kaget mendengar teriakan Nina.
Agatha pun menceritakan yang terjadi ketika ia diruang kepala sekolah. Entah berapa kali Nina teriak mendengar cerita Agatha.
To be continued..
Terimakasih sudah mampir
Jangan lupa komen likenya yah 😍