Cha Yuri berkerja sebagai perkerja paruh waktu pada sebuah minimarket.
menjalani hidup yang rumit dan melelahkan membuatnya frustasi .
Namun Suatu Hari dia bertransmigrasi ke Dunia Isekai dengan bantuan sistem dia mencoba untuk menjalani setiap misi yang diberikan.
Sampai pada akhirnya dia tanpa sengaja mengubah plot nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kimlauyun45, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ungkapan perasaan Liangyi
Embun masih enggan pergi meski matahari sudah mulai menampakkan diri.
Angin pagi menyusup lewat celah kayu dan tembok kamar Liangyi.
Ia terbangun dari ranjang yang telah memberinya kenyamanan dan kehangatan semalam.
"Ah, benar hari ini ada plot pertemuan antara protagonis wanita dan pria... Xuanwei dan Yuyan."
(Liangyi menggaruk rambutnya pelan, wajahnya datar)
Ia beranjak dari tempat tidur dan segera merapikannya, lalu melangkah menuju kamar mandi.
Langkahnya lesu, pikirannya tak diam.
"Entah kenapa hari ini aku merasa bosan. Padahal, Semalam aku sangat bersemangat... menghancurkan semuanya."
(helanya panjang, seperti ingin menantang hari itu sendiri)
Setelah selesai, ia menuju aula latihan seperti biasa.
Dan seperti yang dikhawatirkan, Xuanwei dan Yuyan sudah ada di sana.
Berdua. Lagi.
Berlatih. Romantis. Tersenyum. Menyebalkan.
"prok!prok!! mengobrol romantis sekali... Aku terlalu muak."
(cetusnya menepuk tangannya 2 kali dengan nada dingin, langkahnya terus maju mendekat)
Liangyi berdiri di antara mereka, tanpa diundang dan tanpa basa-basi.
"Apa yang sedang kau lakukan?!"
(pekik Xuanwei, matanya menatap tajam seperti pedang siap menusuk)
"Aku sedang bosan. Jadi kuputuskan untuk mengganggu kisah cinta kalian."
(desis Liangyi, menyilangkan tangan di dada, mengangkat dagu angkuh)
"Apa maksudmu, Liangyi? Aku tidak punya hubungan apa pun dengan Xuanwei. Dia hanya sedang mengajariku."
(ucap Yuyan dengan tatapan tenang, tidak terpancing)
Liangyi menatap tajam, sinis, penuh muatan.
"Yah, mungkin belum. Tapi aku tidak peduli dengan itu."
Ia lalu menoleh pada Yuyan, tangannya terangkat santai seperti mengusir lalat.
"Yuyan, pergilah. Aku ada urusan dengan Xuanwei."
"Baiklah, Xuan. Nanti lain waktu tolong ajari aku lagi, ya."
(Yuyan melirik sekilas ke Liangyi, lalu pergi dengan anggun)
Kini hanya mereka berdua.
Xuanwei masih menatap tajam, rahangnya mengeras.
Tatapannya bukan kemarahan... tapi bingung. Ragu.
"Urusan apa yang kau maksud? Kalau tidak penting, lebih baik kau pergi."
(tegasnya, suara berat menahan sesuatu)
Liangyi mendekat perlahan, langkahnya ringan seperti tak ada beban.
"Hei... tidak usah buru-buru."
(cetusnya, matanya menusuk seperti sedang bermain-main)
"Aku tidak punya banyak..."
(ia berhenti sebentar, menelan ludah sendiri)
"...aku menyukaimu."
(senyum paksa muncul di bibirnya, namun matanya... jujur dan kacau.)
Xuanwei terdiam.
Tatapannya yang semula tajam mulai meredup.
Ia menunduk perlahan, tak tahu harus berkata apa.
"Hei! Kenapa kau diam? Ada gadis cantik yang menembakmu langsung. Apa kau bisu?"
(Liangyi berseru, membuang muka dengan kesal)
"Jangan bercanda. Itu tidak lucu. Aku tidak butuh hiburan apa pun! Diam!"
(balas Xuanwei, ketus namun nada suaranya goyah)
Liangyi melangkah maju tanpa ragu, mendekatinya lebih dekat lagi.
"Apa kau mau aku buat jatuh cinta paksa padamu?"
(suara itu tenang, tapi matanya... nyala api tak terbaca)
Xuanwei mundur sedikit. Tapi Liangyi dengan cepat menggenggam kedua tangannya, menyeretnya lebih dekat.
Sekarang, bibir mereka hanya berjarak dua sentimeter.
"Apa yang kau lakukan padaku?"
(Xuanwei bertanya pelan, pipinya memerah meski ia coba menyembunyikannya.)
"Aku sedang menurunkan kemungkinan untuk jatuh cinta padamu... dengan tidak menciummu."
(Cetus Liangyi jahat, licik, dan sangat sadar dengan efek kata-katanya)
"Kau gila!"
"Atau... paling tidak, aku tahu wajahmu merah saat aku seperti ini."
(senyumnya muncul seperti kemenangan kecil, Xuanwei memalingkan wajah cepat-cepat)
[Sistem: Ting!!
Daya tarik meningkat 10%!
Teruskan, Tuan Rumah.]
"Tingkatkan matamu!"
(teriak Liangyi dengan puas)
"Yah, berhasil meski cuma 10%! Dari catatan dataran ini, aku pasti berhasil menghancurkan semua rencana laknat itu!"
(pikirnya penuh kepuasan, dalam hati yang bergejolak.)
"Jadi kau menikmatinya?"
(Xuanwei bertanya, meledek namun serius.)
"Aku hanya... aku ada urusan."
(cetus Liangyi cepat, membalikkan badan dan melangkah pergi sebelum wajahnya membocorkan sesuatu)
---
Di bawah pohon yang tak jauh dari sana...
Seseorang memperhatikan mereka sejak awal.
Matanya tajam. Mulutnya menyungging senyum yang tak bisa ditebak.
"Jadi begitu, ya..."
(gumamnya dalam diam, lalu menghilang bersama bayangan.)