NovelToon NovelToon
The Tale Of SooHwa (Moonshine)

The Tale Of SooHwa (Moonshine)

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Romansa / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:648
Nilai: 5
Nama Author: Sequoia_caca

Selama 20 tahun, dirinya menduduki tahta. Raja Lee Yun selalu tenggelam dalam ingatan kelam. Ingatan kelam yang membuatnya sulit untuk terlelap, bahkan sulit untuk melakukan segala hal. Karena tragedi buruk yang berhasil memecah belah dirinya dan sahabat karibnya, membuat Raja Lee Yun selalu bertahan agar tidak depresi karena rasa bersalah yang mendalam.

Suatu hari, saat putra mahkota JunHwa kembali dari pendidikan nya di Sungkyunkwan. Dan berhasil menjadi murid No. 1. Raja Lee Yun yang sudah tidak tahan, meminta bantuannya untuk menemukan dalang dari konspirasi 20 tahun lalu di balai kerajaan yang mengakibatkan perpecahan antara dirinya dan sahabat karibnya. Dan satu hal lagi yang dia minta, Yang Mulia Raja Lee Yun meminta agar putranya menemukan Sahabatnya yang pergi meninggalkan ibukota tanpa jejak.

Mampukah Putra Mahkota JunHwa memecahkan konspirasi 20 tahun lalu itu? dan apakah dia juga dapat menemukan dimana sahabat karibnya ayahnya.?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sequoia_caca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Seperti Seekor Gagak

Di istana, Jun Hwa sedang berjalan santai bersama Raja mengitari halaman belakang istana. Sore hari tampak indah dengan warna langit keunguan. Ditambah pemandangan taman dengan hamparan Bunga Maehwa dibawahnya, yang tumbuh dengan subur dan indah.

Raja yang membuat taman bunga Maehwa indah itu untuk baginda permaisuri sekaligus ibu dari Putra Mahkota sebagai hadiah pernikahan.

"Hmmmhhhh .. Setiap aku memiliki banyak beban pikiran hanya tempat inilah yang bisa membuatku tenang dan melupakan segala kepenatan ku. "

Jun Hwa menoleh pada ayahnya. Dari tatapan mata ayahnya, tersirat sebuah rasa rindu yang mendalam. Dia paham dengan perasaan ayahnya saat ini.

"Aku sangat merindukan ibu.. Pasti dia akan merasa sangat senang saat tahu aku lulus dengan nilai sempurna. "

"Senyumnya akan merekah saking bahagianya. "

Raja menimpali perkataan Jun Hwa sambil tersenyum membayangkan mendiang istrinya.

"Ayah, aku akan berjuang mengungkapkan kebenaran dan membantu ayah untuk hidup tenang. Aku ingin berpamitan lebih awal pada ayah. Ayah tidak perlu mengkhawatirkan aku, cukup do'akan aku saja.. "

"Kemari... "

Raja menyuruh Jun Hwa untuk lebih dekat padanya. Lalu raja Lee Yun memeluk putra mahkota nya itu dengan erat. Satu-satunya penyemangat hidupnya.

"Tanpa kau minta, aku selalu mendoakanmu putraku. Aku percaya sepenuhnya padamu. Tapi tetap saja kau harus menjaga kesehatan mu dan berhati-hati lah.. "

"Aku akan selalu mengingat pesan ayah.. "

Ayah dan anak itu berpelukan. Mereka memang sangat dekat seperti teman. Raja mendidik nya untuk selalu rendah hati. Dan menghormati siapapun terutama yang lebih tua walaupun itu adalah seorang pelayan atau budak sekalipun.

"Yang mulia, kami sudah selesai mengemasi keperluan anda untuk bertugas sebagai mahasiswa kehormatan. "

Kasim Jang, menghampiri Jun Hwa dan memberitahu nya kalau para pelayan sudah selesai mengemasi barang yang akan ia perlukan selama menjadi mahasiswa kehormatan.

"Terimakasih.., kalau begitu ayah. Hari ini aku akan beristirahat lebih awal. "

Jun Hwa berpamitan sambil memberi hormat pada ayahnya.

"Begitu lebih baik.. Istirahat lah"

Raja mengizinkan nya untuk pergi beristirahat lebih awal. Sedangkan dirinya masih betah berada di taman bunga Maehwa itu. Mengobati kerinduan nya terhadap permaisuri terdahulu.

Beberapa saat kemudian, Jun Hwa yang baru kembali ke kediamannya. Sedang mengganti pakaian. Lalu, kasim Jang memberitahu nya bahwa Seo Jae Gil telah datang mengunjungi nya.

"Yang Mulia, Seo Jae Gil. Putra dari menteri Seo telah tiba untuk mengunjungi anda. "

"Biarkan dia masuk.. "

Pintu kediaman putra mahkota terbuka, Masuklah Seo Jae Gil kedalam sambil memberi hormat. Jun Hwa melihat penampilan Jae Gil yang tampak berbeda dengan saat mereka masih menuntut ilmu di sungkyunkwan.

Padahal baru beberapa hari saja mereka dinyatakan lulus. JunHwa menghela nafas panjang sambil melihat penampilan Jae Gil dari atas ke bawah.

"Apa yang terjadi padamu.. Duduklah"

"Terimakasih yang mulia"

Jae Gil menuruti perkataan Jun Hwa. Sekarang mereka duduk berhadapan.

"Dengan cahaya yang minim seperti ini kau terlihat seperti seekor gagak."

Bagaimana tidak, Jae Gil memakai pakaian dengan keseluruhan warnanya hitam. Rambut yang setengah teruai hitam legam dan ekspresi wajah yang datar.

"Kau berbeda jauh saat di Sungkyunkwan. "

Jun Hwa sedikit heran dengan apa yang terjadi pada Seo Jae Gil sehingga ia merubah penampilan nya.

Dulu, saat di sungkyunkwan Jae Gil berpakaian seperti layaknya bangsawan biasa. Memakai pakaian yang terang dan berpenampilan rapi. Berbanding jauh dengan sekarang.

"Kau ini, masih sama seperti dulu.. Selalu diam.. Apa ada yang kau sembunyikan dariku dan itulah alasan mu mengubah penampilan seperti ini.. Hahaha.. "

"Sebelum memasuki sungkyunkwan aku memang seperti ini, justru penampilan ku di sungkyunkwan bukanlah diriku yang sebenarnya. Saat itu aku dipaksa merubah diri selayaknya putra bangsawan oleh ayahku. Dia juga memaksa ku untuk bersikap normal, berbaur dengan yang lain. Memuakkan sekali. "

Akhirnya, Jae Gil membuka mulutnya dan mengatakan isi hatinya meski masih memasang wajah datar seperti malas untuk berbicara.

"Ahhh... Apa mungkin ayahmu mendadak membeli pakaian baru yang beragam warna dan membuang semua pakaianmu yang di dominasi warna hitam saat kau dinyatakan masuk seleksi sebagai mahasiswa di sungkyunkwan.. Hahahahaha tidak mungkin"

Jun Hwa membayangkan hal konyol yang berhubungan dengan perubahan penampilan Seo Jae Gil sambil tertawa.

"Iya.. Namun aku terlalu malas untuk berontak dan berdebat. Aku menahan diri selama beberapa tahun hingga bisa kembali menjadi diriku lagi. Tapi, sudah jelas aku tidak menyembunyikan apapun. Malah kaulah yang menyembunyikan identitas mu bahwa kau seorang putra mahkota. "

Jun Hwa menghentikan tawanya seketika. Akibat Jae Gil yang mengatakan hal yang sukses membuatnya kalah telak.

"Ehhmmm.. Ehmmmm... Aku juga punya sebuah alasan untuk itu. "

Jun Hwa merasa kikuk dengan situasi canggung saat ini. Karena penyamaran nya terpaksa harus terbongkar.

Jun Hwa merasa tidak nyaman saat pandangan tajam Jae Gil mengikuti nya kesana kemari.

"Ehhhmm.. Baiklah, aku menyembunyikan identitas ku karena aku ingin bersaing secara adil. Aku tidak ingin orang-orang berfikir aku sukses hanya karena aku adalah anggota keluarga kerajaan. Tapi... Aku tidak bisa sepenuhnya di salahkan... Aku hanya sedikit mengganti kata dalam namaku. "

Jun Hwa berusaha membela diri di depan Jae Gil.

"Bukan hanya sebuah kata.. Tapi Marga... Lee menjadi Cheon. Itu sudah sangat berbeda. "

"iya... iya aku tau aku salah. Ngomong-ngomong jika melihat kau yang tiba-tiba mengunjungi kediaman ku ini. Berarti kau sudah setuju untuk ikut denganku. Bukan hanya sebagai mahasiswa kehormatan tapi juga sebagai rekanku untuk sebuah misi.. "

"Kau telah merusak rencana perjalanan ku. Jadi kau harus bertanggung jawab dan penuhi janjimu. "

"baiklah.. baiklah... tunggu sebentar"

Jun Hwa bangkit lalu, mengambil sesuatu dari sebuah rak. Ternyata benda itu adalah sebuah buku. Buku tentang Tanaman liar, Tanaman langka yang bisa menjadi obat untuk penyakit biasa bahkan penyakit kronis. Jun Hwa memberikan nya kepada Jae Gil.

"Aku sudah sangat berjasa padamu, berkatku. kau tidak perlu melakukan perjalanan melelahkan hanya untuk mencari tanaman-tanaman obat. "

Jae Gil meraih buku itu lalu membuka beberapa halaman dari buku besar itu. Disana menjelaskan secara detail beragam macam tanaman. Begitu juga sketsa gambarnya.

"Terimakasih, dan aku pergi dulu.. "

Jae Gil tiba-tiba bangkit lalu memberi hormat dan akan berlalu dari sana.

"Heyyy... heyy kau belum menjawab ku. Apa kau akan ikut denganku? "

Jun Hwa imut bangkit, dia kira Jae Gil akan pergi begitu saja tanpa setuju untuk ikut dengannya.

"karena kau sudah menepati janjimu, sudah pasti aku akan ikut. "

Setelah mengatakan hal itu, Seo Jae Gil keluar dari kediaman putra mahkota sambil membawa buku besar yang tidak akan bisa ditemukan di manapun tanpa sebuah koneksi, pemberian Jun Hwa.

*Flashback

"Menteri Seo, jika dia menolak. Beritahu padanya bahwa.. "

Menteri Seo mendekat pada Jun Hwa karena dia ingin membisikkan sesuatu.

"Aku akan memberikannya Sebuah buku Langka tentang Macam-macam tanaman liar dan langka yang bisa menjadi obat penyakit biasa atau bahkan penyakit kronis agar dia mau ikut denganku besok. "

*Flashback Off

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!