NovelToon NovelToon
PRESDIR ITU TERNYATA SUAMIKU

PRESDIR ITU TERNYATA SUAMIKU

Status: tamat
Genre:Misteri / Ibu Tiri / CEO / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:338.3k
Nilai: 5
Nama Author: pelangi senja11

Setelah kepergian Papaku, aku diasingkan oleh Mama tiriku dan Kakak tiriku.
Aku dibuang kesebuah pulau yang tak berpenghuni, disana aku harus bertahan hidup seorang diri, aku selalu berharap, akankah ada seseorang yang membawaku kembali ke kota ku ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pelangi senja11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11. Rencana Mencari Devan lagi

Satu detik, dua detik, hingga 30 detik, tidak ada jawaban dari Devan.

"Apa anda lapar ?" Cindy kembali bertanya karena sudah beberapa detik tidak mendengar Devan menjawab.

Devan lagi-lagi mengangguk, dia sama sekali tidak bersuara. Cindy juga menunggu lagi jawaban Devan, hingga hingga beberapa detik.

Tidak mendengar Devan menjawab, Cindy akhirnya melihat wajah Devan. Namun tetap sama Devan hanya diam saja.

"Andar mendengarku 'kan ?" tanya Cindy lagi, sekarang dia sudah berani menatap Devan.

"Apa anda lapar, atau haus ?" kembali Cindy bertanya, namun kali ini dengan wajah kesal.

"Iya ." Jawab Devan singkat.

"Nah gitu dong, kalau ditanya, jawab kek, jangan buat orang menunggu," kesal Cindy.

Kemudian Cindy mengambil pisang, dan segelas air putih. Sedangkan Devan tersenyum melihat wajah Cindy yang kesal padanya.

"Makin cantik gadis ini kalau sedang kesal." Gumam Devan, Tantu saja tidak bisa terdengar oleh Cindy.

"Ini, makanlah !" titah Cindy meletakkan pisang dan air putih disisi tempat Devan berbaring.

Devan mengernyit, dia bingung, kenapa Cindy memberinya pisang.

"Kenapa pisang lagi ?" tanya Devan bingung, karena tadi Nenek Mirna juga memberinya pisang.

"Hanya itu yang ada, ini dipulau, dan jauh, sangat-sangat jauh dari daratan." Cindy menjelaskan.

"Pulau ?" Devan terkejut, saat mendengar yang dikatakan Cindy tadi.

"Iya, Memangnya apa lagi ? Disini tidak ada nasi, hanya ada pisang dan beberapa buah-buahan lainnya." Cindy tambah kesal pada Devan

Devan, kembali mengingat, saat hanyut dan kemudian tidak sadarkan diri.

"Ternyata aku sedang berada dipulau." Gumam Devan tentu hanya dalam hatinya.

"Maaf, aku tidak bermaksud membuat kamu kesal, aku minta maaf, aku tidak tau kalau ini dipulau." Ujar Devan.

Cindy tidak menjawab lagi. Dia juga memaklumi kalau Devan tidak tau ini dipulau, karena saat dia dan Nenek Mirna membawa Devan kegebuk dalam keadaan pingsan.

Devan ingin mengangkat tubuhnya agar bisa bersandar. Namun tangan Devan belum mampu bergerak sepenuhnya.

Cindy yang melihat Devan seperti hendak bersandar, dia langsung berinisiatif ingin membantu.

Cindy mengangkat kepala dan tubuh Devan, agar bisa duduk bersandar.

"Terimakasih," Ujar Devan.

"Sama-sama," Jawab Cindy dan kembali berdiri seperti semula.

Devan hendak mengambil pisang yang tadi Cindy letak disisi tempat dia tidur, namun tangan Devan sulit untuk bergerak.

Lagi-lagi Cindy reflek, mengambil pisang itu, dan memberikannya pada Devan.

Devan mengambil pisang itu, tapi terjatuh, karena tangan Devan gemetar dan masih kaku.

"Kenapa ?" tanya Cindy, saat melihat tangan Devan gemetar. "Tanganku, sulit bergerak, dan aku merasa tanganku kaku." Jawab Devan.

Cindy tidak berkata apapun lagi, dia langsung mengambil yang lain, Cindy membuka kulit pisang itu, dan kemudian menyuap kemulut Devan.

Devan membuka mulutnya, namun matanya menatap wajah Cindy yang berhadapan dengannya.

"Ternyata dibalik sikap juteknya, dia penyayang dan perhatian." Gumam Devan dalam hatinya.

Cindy membuka lagi pisangnya, dan seperti tadi dia menyuap lagi kemulut Devan, hingga Devan sudah menghabiskan tiga buah pisang.

"Sudah, aku sudah kenyang," Ujar Devan merasa perutnya sudah kenyang.

Cindy mengangguk, kemudian dia mengambil air dan memberikan untuk Devan.

"Terimakasih," Ujar Devan setelah minum.

"Sama-sama, sekarang anda tidur lagi, biar cepat sehat, jika butuh sesuatu, panggil aja, aku duduk didepan gubuk." Ujar Cindy, kemudian keluar dari dalam gubuk itu.

Devan tidak menjawab, dia hanya mengangguk. "Kalau ini pulau, untuk apa gadis sebaik dia dan Nenek tua itu berada disini, apa. Mungkin keduanya sedang berlibur ? tapi kenapa pakaiannya lusuh." Gumam Devan.

"Aku harus bertanya nanti setelah aku punya tenaga." lanjut Devan bergumam.

***

Sementara diperusahaan, Tuan Bagas memanggil Andi keruangannya.

"Tuan memanggil saya ?" tanya Andi ketika sudah berdiri depan Tuan Bagas.

"Iya Andi, aku ingin bicara sama kamu, silahkan duduk !" Tuan bagas mempersilahkan Andi duduk.

Andi segera duduk disofa yang sudah tidak asing baginya. Andi juga bingung, apa yang akan Dibicarakan tuan Bagas padanya.

"Apa yang ingin Tuan bicarakan ?" tanya Andi penasaran.

"Tidak usah panggil Tuan, panggil aja Om, seperti saat kamu masih remaja."

"Baik Om." Jawab Andi.

"Begini, aku sengaja panggil kamu kesini, aku ingin berdiskusi sama kamu, karena sekarang kamu punya waktu luang." Ujar Tuan Bagas.

"Diskusi ? Tentang apa Om ?" tanya Andi lagi, dia masih belum mengerti.

"Ini tentang Devan, aku merasa Devan masih hidup, apa lagi aku tidak melihat jasadnya. Bagai mana menurut mu ?" tanya Tuan Bagas, setelah membicarakan perasaannya pada Andi.

"Kalau aku, sama seperti Om, aku juga tidak yakin, dan aku tidak percaya sebelum aku melihat jasadnya." Jawab Andi merasakan seperti Tuan Bagas katakan padanya.

"Kalau begitu, apa kita harus mencari Devan lagi ?" tanya Tuan Bagas meminta pendapat dari Andy sebagai asistennya.

"Jujur Om, sebenarnya aku kecewa sama Polisi dan juga Basarnas, tapi apa boleh buat, tugas mereka memang seperti itu." Ujar Andi.

"Juga kecewa, maka dari itu aku memanggilmu kesini, aku ingin tau pendapat kamu." Jawab Tuan Bagas sependapat dengan Andi.

"Kalau pendapatku, kita memang harus mencari Devan. Tapi kita tidak mencari kelaut, kita harus mencari ke desa-desa, karena ini sudah lama, jadi kita harus mencari kedesa yang dekat dengan laut, aku yakin Devan sekarang berada di suatu tempat, jadi kita aja yang tidak tau.

"Kamu benar, besok perintahkan semua orang kita untuk melanjutkan pencarian Devan !" Ujar Tuan Bagas lagi.

"Baik Om, kalau begitu aku keluar dulu" Jawab Andi .

"Iya, do'akan semoga Devan ketemu."

Andi segera keluar dari ruangan itu, dan memerintahkan pilot, dan juga beberapa sopir untuk mencari Devan besok hari.

***

Ditempat lain, yaitu dirumah yang tidak terlalu besar, Seorang lelaki baru tiba dirumah, dia melihat tidak ada istrinya, rumah juga nampak sepi.

"Sera, Sera, kamu dimana ?" panggil lelaki itu, berjalan gontai menaiki tangga.

Lelaki yang tidak lain adalah Brian, dia menaiki tangga mencari istrinya, namun sang istri tidak ada dirumah, dia belum pulang dari restoran.

Sampai didepan pintu kamar, dia membuka pintu yang ternyata pintu yang dia buka adalah pintu kamar Olivia yaitu Anak tirinya.

Olivia tidak tau kalau pintu kamarnya dibuka oleh Papa tirinya, karena Olivia tertidur dengan posisi terlentang.

Brian tidak berhenti menatap tubuh Putri tirinya itu, karena Olivia tidur dengan pakaian yang sangat terbuka dan seperti telanjang.

Jagun Brian naik turun, dia menelan salivanya melihat melihat paha dan buah dada Olivia yang putih bersih.

Brian menghampiri tempat tidur Olivia, hasrat lelakinya terpancing, Brian langsung bernafsu, dia hendak mencium Bibir Olivia, namun itu dia urungkan karena Olivia sudah menggeliat.

Brian segera mundur kebelakang beberapa langkah, agar Olivia tidak curiga padanya.

Bersambung.

1
Azwa Azwa
gebuk/gubuk author
Eiin
kalo bisa banyakin cerita tntng cindy dan Devan jangan Olivia melulu pusing😇
Shindy MargarethaTongena Donggu
crita nya bnyak liku2 nya hmmmmm
yeni kusmiyati
terlalu kejam Thor kenapa nggak dikasih ke polisi aja ,takutnya jadi balas dendam lagi
Hr sasuwe
👍
Mega Arum
Luaar biasa.....
Mega Arum
berasa ikut dalam cerita author...
Pelangi Senja: terimakasih kak, baca juga novel baru SUAMI YANG AKU SIA-SIAKAN
total 1 replies
Sunarmi Narmi
Ini Author nya oleng apa gimana ? bulannya tdi sempat mencuri dengar tlpon klo pny barang bagus..mosok tidak curiga.....yg bener Thor 🥴🥴🥴🤔
MSIT
👍👍
Pelangi Senja: terima kasih h kak.
baca juga novel baru SUAMI YANG AKU SIA-SIAKAN.
total 1 replies
Marina Tarigan
untung tdk sampai muka cindy seperti upin ipin mereka tdk salah mereka tdk tahu bos bohong terus
Marina Tarigan
kenapa kamu marah Rima sm cindy Devan tak pernah melihatmu ada kok otakmu perlu dicuci pake deterjen kali
Marina Tarigan
sembunyikam identitasmu supaya Bosmu itu makin brutal baru tahu rasa
Marina Tarigan
orang yg disakiti dari dulu sangay luar. biasa akan berubah dgn sangat bahagia
Marina Tarigan
setiap kebohongan akibatnya fatal bisa mengundang malapetaka yg merugikan Devan
Marina Tarigan
kok dari remaja Cindy disakiti terus thour dan juga ditempat kerjanya selalu mau dilecehkan itu kebangeten dong sdh cukup dia 3 thn di pulau terpencil walsupun novel jgn terlampau sadislah
Pelangi Senja: nanti dia yang sangat bahagia, sedangkan yang membuat Cindy menderita akan menuai karmanya. baca juga novel baru ya kak, suami yang aku sia-siakan.
total 1 replies
Marina Tarigan
suka 2 pengarang kan mau mati mati saja mau hidup ys hifup
Marina Tarigan
cepat bawa istrimu kermh orang tuamu ostrimu dlm bahaya
Marina Tarigan
terus novel jalang ngangkang sm pria walaupun kudisan dan kutuan demi uang kamu mau mencelakai Devan bagus kalau mampu apakah sebodoh itu tuan Bagas
Marina Tarigan
orang tua yg bijak tdk akan menolak cindy adakah orang kaya juga
Marina Tarigan
kalau mama Reisa nanti menolak dan kamu sdh mengatakan bagaimana lamu terdsmpar di sstu pulau dan vindy yg menolongmu bisa bertemu lagi dgn kelusrgamu betsrti ibumu adalah wanita biadap tdk tahu terima kasih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!